Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”"— Transcript presentasi:

1 KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”
Disusun oleh Kelompok 4B : 1. Indah Iman Sari Novi Zahrani Rafika Silvana Vanakia Daustin FAKULTAS ILMU KESEHATAN ILMU GIZI 2015

2 KONSELING GIZI ??? bentuk pendekatan yang digunakan dalam asuhan gizi untuk menolong individu dan keluarga memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya serta permasalahan yang dihadapi. Komunikasi dua arah KLIEN KONSELOR

3 MEMBANGUN PERCAYA DIRI DAN DUKUNGAN
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia KOMUNIKASI YANG BAIK Sangat dibutuhkan konselor gizi untuk membantu menetapkan diagnosis gizi yang akurat MENDENGAR MEMPELAJARI MEMBANGUN PERCAYA DIRI DAN DUKUNGAN

4 Tujuan konseling Membantu klien mengidentifikasi dan menganalisis masalah klien serta memberikan alternatif pemecahan masalah

5 Langkah-langkah konseling gizi
Membangun dasar konseling Mengkaji permasalah Menegakan diagnosa gizi Intervensi Monitoring dan Evaluasi Terminasi (Mengakhiri Konseling

6 Langkah 1 MEMBANGUN DASAR-DASAR KONSELING A. Salam
Contoh : “selamat pagi ibu atau bapak, apa kabar?” “selamat datang ibu atau bapak ada yang dapat saya bantu” B. Perkenalan diri C. Mengenal klien D. Membangun hubungan E. Memahami tujuan kedatangan F. Menjelaskan tujuan dan proses konseling

7

8 Langkah 2 Menggali permasalahan
mengumpulkan data dan fakta dari semua aspek dengan melakukan asesmen atau pengkajian gizi menggunakan data antropometri, biokimia, klinis dan fisik, riwayat makan serta personal.

9

10 Langkah 3 Menegakkan diagnosa gizi
Melakukan identifikasi masalah penyebab dan tanda atau gejala yang disimpulkan dari uraian hasil pengkajian gizi dengan komponen PES (Problem, Etiologi, Symptom)

11

12 Langkah 4 Intervensi Gizi Memilih rencana
Bekerjasama dengan klien untuk memilih alternatif upaya perubahan perilaku diet yang dapat diimplementasikan Memperoleh komitmen Komitmen untuk melaksanakan perlakuan diet, menjelaskan tujuan, prinsip diet dan ukuran porsi makan.

13

14

15 Langkah 5 Monitoring dan evaluasi
ulangi dan tanyakan kembali apakah kesimpulan dari konseling dapat dimengerti oleh klien Pada kunjungan berikutnya lihat proses dan dampaknya

16

17 Langkah 6 Mengakhiri konseling (terminasi)
Akhir dari sesi konseling (1 kali pertemuan) Akhir suatu proses konseling (beberapa kali pertemuan)

18

19 Konseling Gizi untuk Berbagai Penyakit
Diet DM Diet Ginjal Kronis Diet Jantung Koroner Diet Rendah Purin Diet Rendah Garam

20 Diet DM Penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

21 Diet DM Membangun dasar konseling Meminta surat rujukan
Memeriksa hasil laboratorium (kadar gula darah, hasil diagnosa Menjelaskan tujuan dan proses konseling gizi untuk DM (jelaskan tipe DM yang didiagnosa, penyebab penyakit, mendiskusikan perubahan pola makan)

22 Lanjutan ... 2. Melakukan pengkajian gizi
Pengukuran antropometri (IMT, lingkar pinggang pria > 90 cm, wanita > 80 cm) Mengkaji data kadar gula darah puasa, sewaktu, profil lipid Mengkaji data klinis (hipoglikemi, hiperglikemi dan infeksi) Indentifikasi riwayat makan (food recall 24 jam – kuantitatif dan kualitatif) Identifikasi riwayat keluarga dan penyakit

23 Lanjutan ... 3. Menetapkan diagnosis gizi Domain intake Domain klinis
Domain lingkungan Kakak jelasin ajah kali ya kak kependekan , tambahin yang dibuku

24 Lanjutan ... 4. Intervensi gizi
Menyusun rencana intervensi (tujuan diet, perhitungan keb. Energi, preskripsi diet – Diet DM – serat tinggi) Menjelaskan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan Memperoleh komitmen (mendiskusikan perubahan pola makan sesuai dengan brosur anjuran makan sehari, mendiskusikan perubahan perilaku makan beresiko diabetes – makanan manis dan berlemak, pengukuran pemahaman dan anjuran kunjungan ulang)

25 Makanan yang di perbolehkan
KH lebih rendah KOLESTEROL Sayuran Buncis, bayam , dan brokol Makanan yang dihindari Buah mangga, pisang, dan anggur GULA ganti dengan gula rendah kalori FRUKTOSA Kopi yang mengandung kafein dapat memperlambat kerja kelenjar pankreas

26 5. Monitoring dan Evaluasi
Memantau perubahan antropometri dan nilai laboratorium, keadaan fisik dan klinis Hasil evaluasi dari data antropometri, data biokimia, data klinis dan data riwayat makan merupakan indikator keberhasilan klien mencapai tujuan intervensi

27 6. Mengakhiri konseling gizi Menyepakati kunjungan berikutnya
6. Mengakhiri konseling gizi Menyepakati kunjungan berikutnya. “Baik bapak/Ibu, proses konseling gizi selanjutnya kita rencanakan minggu mendatang, dan proses konseling gizi hari ini telah selesai, sampei ketemu minggu mendatang, terima kasih.” Ingatkan klien melalui telepon. Berikan nomor kontak.

28 Diet Rendah Garam Pengaturan makanan dengan pembatasan pemberian natrium yang berasal dari bahan makanan, garam dapur, dan penyedap rasa

29 Jenis dan jumlah yang tepat
Diet Rendah Garam 1. Membangun dasar-dasar konseling gizi : Meminta surat rujukan dan data laboraturium Menjelaskan tujuan konseling gizi yaitu diet RG membatasi kadar natrium Perubahan pola makan Jenis dan jumlah yang tepat

30 Lanjutan.. Sistolik Diastolik 120-139 mmHg 80-89 mmHg 140-159 mmHg
2. Melakukan Pengkajian Gizi (Assessment Gizi) Pengukuran BB & TB IMT Data laboraturium ( lemak darah & glukosa darah) Data Klinis Sistolik Diastolik Prehipertensi mmHg 80-89 mmHg Hipertensi tingkat I mmHg 90-99 mmHg Hipertensi tingkat II 160 mmHg ±100 mmHg

31 Lanjutan .... D. Identifikasi pada riwayat makan dengan metode food recall . Hasil yang biasa di peroleh : Kuantitatif : asupan natrium dari makan sehari-hari > 2400 mg dan total asupan natrium sehari mg Kuantitatif : klien banyak mengkonsumsi makanan siap saji, makanan yang diolah dengan garam dan penyedap rasa E. Mengkaji data riwayat personal meliputi : adanya riwayat penyakit keluarga, masalah psikologis ( mis: dalam keadaan stres orang akan mengkonsumsi makan yang asin)

32 3. Menetapkan Diagnosisi Gizi
Domain Asupan : Kelebihan asupan natrium (kecendrungan memilih makanan cepat saji ) Domain Klinis : Penyakit hipertensi disertai dengan penyakit lain seperti : ginjal, DM Domain Lingkungan : Kurang pengetahuan terhadap pola makan seimbang

33 4. Intervensi Gizi Menyusun rencana intervensi
- menetapkan tujuan diet dan melakukan perhitungan keb energi dan zat gizi (asupan natrium mg/hri). - Menetapkan preskripsi diet : berapa kalori diet ,bentuk makanan biasa atau lunak, serta frekuensi makan (3x sehari dan ditambah makan selingan) - Mengisi brosur anjuran makan sehari dengan menekan perubahan pola makan rendah garam

34 Lanjutan... Memilih bahan makanan yang rendah garam
KH banyak tepung seperti gandum banyak makan buah dan sayuran Konsumsi ayam tanpa kulit (100 gram/hari)

35 Lanjutan.. Memasak makanan sesuai dengan anjuran yaitu:
Diet rendah garam I tidak ditambahkan garam Diet rendah garam II ditambahkan 2 g garam dpur/hari Diet rendah garam III ditambahkan 4 g garam dapur/hari

36 Bahan makanan yang di hindari :
Semua makanan yang dimasak dengan garam/ baking powder Makanan yang diawetkan seperti ikan asin, dendeng, abon Bumbu bumbu yang mengandung garam seperti kecap, terasi, saus tomat, dan tauco

37 b. Memperoleh komitmen Memberi penjelasan hasil pengkajian gizi, mendiskusikan perubahan pola makan Menjelaskan cara membaca label pada makanan, modifikasi resep Selama konsultasi gunakan : food model, daftar bahan makanan penukar

38 5. Monitoring dan Evaluasi
Hasil yang diharapkan: 1. Perubahan IMT, penurunan tekanan darah, perubahan asupan energi, natrium, kalium, kalsium, 2. Hasil evaluasi dari data antropometri, data klinis, dan data riwayat makan 3. Klien dapat menjelaskan pola makan seimbang serta penerapan pada pengaturan makanan sehari.

39 6. Mengakhiri konseling (Terminasi)
Mengingatkan tentang waktu kunjungan selanjutnya . Contoh: “bapak/ibu.. (nama klien) proses konseling gizi selanjutnya kita rencanakan .. Minggu mendatang dan konseling kali ini sudah selesai. Sampai ketemu ... Minggu mendatang. Terima kasih Pada kunjungan selanjutnya dilakukan proses asuhan kembali hingga tujuan tercapai

40 Diet Jantung Koroner Membangun dasar konseling Meminta surat rujukan
Memeriksa hasil laboratorium (kolesterol, LDL, HDL, trigliserida, glukosa darah), hasil diagnosa Menjelaskan secara singkat mengenai jantung koroner Menjelaskan tujuan dan proses konseling gizi untuk Jantung koroner (mendiskusikan perubahan pola makan)

41 Lanjutan ... 2. Melakukan pengkajian gizi
Pengukuran antropometri (IMT, lingkar pinggang pria > 90 cm, wanita > 80 cm) Mengkaji data kadar kolesterol, LDL, HDL, trigliserida, glukosa darah Mengkaji data klinis (kenaikan denyut nadi dan respirasi, tekanan darah) Indentifikasi riwayat makan (food recall 24 jam – hasil kuantitatif dan kualitatif) Identifikasi riwayat keluarga dan penyakit (overweight, diabetes, hipertensi, hiperkolesterolemia)

42 Lanjutan ... 3. Menetapkan diagnosis gizi Domain intake Domain klinis
Domain lingkungan

43 Lanjutan ... 4. Intervensi gizi
Menyusun rencana intervensi (tujuan diet, perhitungan keb. Energi, preskripsi diet – Diet Jantung – lemak tak jenuh, pembatasan kolesterol) Menjelaskan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan Memperoleh komitmen (mendiskusikan perubahan pola makan sesuai dengan brosur anjuran makan sehari, mendiskusikan perubahan perilaku makan beresiko penyakit jantung – tinggi lemak jenuh, kolesterol, tinggi karbo sederhana, rendah serat, pengukuran pemahaman dan anjuran kunjungan ulang)

44 5. Monitoring dan Evaluasi
Memantau perubahan antropometri dan nilai laboratorium, keadaan fisik dan klinis Hasil evaluasi dari data antropometri, data biokimia (kolesterol, LDL dan trigliserid), data klinis (TD, denyut nadi, respirasi) dan data riwayat makan merupakan indikator keberhasilan klien mencapai tujuan intervensi

45 6. Mengakhiri konseling gizi Membuat kesepakatan dengan klien untuk datang kembali (kunjungan berikutnya).

46 Diet Rendah Purin

47 1. Membangun dasar-dasar konseling
Konselor gizi berdiri lalu memberikan salam, berjabat tangan Konselor meminta surat rujukan, yaitu klien didiagnosis gout arthritis. Konselor gizi menjelaskan tujuan dan proses konseling gizi

48

49

50 2. Assessment Gizi Melakukan pengukuran antropometri
Mengkaji data lab. *untuk gout=asam urat, kolesterol, trigliserida, BUN, dan kreatinin. Mengkaji data klinis Mengidentifikasi riwayat makan,penyakit,personal.

51 3. Menetapkan Diagnosa Gizi
Domain asupan Domain klinis Domain behavior

52 4. Melakukan Intervensi Gizi
Menyusun rencana intervensi menetapkan tujuan diet seperti asupan protein dan purin, mencapai kadar asam urat=normal, pengetahuan ttg makanan purin. melakukan perhitungan Menetapkan preskripsi diet

53 b. Memperoleh Komitmen Memberi penjelasan tentang hasil pengkajian gizi, tujuan diet, perubahan pola makan, cara penerapan diet, mendiskusikan hambatan yg dirasa klien. Menanyakan kembali hal yang telah didiskusikan dg klien utk mengetahui pemahaman klien.

54 5. Monitoring dan Evaluasi
Utk mengetahui keberhasilan intervensi

55 6. Mengakhiri Konseling Gizi (Terminasi)
Pada akhir sesi konseling gizi disepakati kunjungan berikutnya


Download ppt "KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google