PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

Presentasi berjudul: "PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)"— Transcript presentasi:

1 PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
OLEH : Anugrah Novianti ( ) Nirmala Sari ( )

2 Pendahuluan Jantung merupakan organ berotot yang mampu memompa darah ke berbagai bagian tubuh. Tugas utama jantung adalah memompakan darah merah yang kaya akan oksigen dan nutrisi, melalui arteri besar (aorta) ke seluruh bagian tubuh. Bila oksigen telah diserap oleh jaringan tubuh, pembuluh darah balik (vena) mengalirkan darah yang miskin oksigen kembali ke jantung.

3

4

5 Definisi PJK Penyakit jantung koroner adalah ketika arteri koronaria, pembuluh darah yang mensuplai darah kaya oksigen ke organ jantung menyempit atau tersumbat oleh adanya suatu plak (lemak dan kolesterol). Penumpukan plak ini menyebabkan otot jantung kekurangan pasokan darah dan oksigen yang dapat menimbulkan nyeri dada. Apabila aliran darah tersumbat total dapat terjadi serangan jantung.

6 Potongan melintang pembuluh arteri yang normal/ sehat
Pembuluh arteri yang menyempit karena timbunan plak (atherosklerosis)

7

8 Prevalensi PJK Menurut RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, pada tahun 2000 dilaporkan terdapat 16,5 juta kematian di dunia disebabkan PJK . Penelitian RS Harapan Kita pada tahun 2000 di Jakarta Selatan menunjukkan, insiden CVD untuk umur 25 tahun ke atas sebanyak 1,2%. Secara keseluruhan penyebab utama mortalitas 68,8% disebabkan CVD. Dari angka itu 42,9% disebabkan jantung dan 25,8% karena stroke.

9 Faktor Risiko PJK Personal Characteristic
* Jenis Kelamin : Laki-laki > wanita * Usia Lanjut * Atherosclerosis * Competitive Personality ( Type A ) 2. Faktor Lingkungan * Stres * Rokok * Hyperlipidemi * Hypertensi * Diabetes mellitus * Gaya hidup dan Pola makan

10 Type PJK Angina Pectoris
“Jeritan otot Jantung” yang merupakan sakit dada yang terjadi disebabkan oleh kurangnya oksigen ( dari suplai darah ) di otot jantung  adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan oksigen & kemampuan menyediakan oksigen Myocardial Infarction Necrosis yang terjadi pada otot jantung karena tidak mendapat suplai darah akibat dari tersumbatnya pembuluh darah arteri Coronary Inufficiency = Unstable Angina Adanya perubahan pola Sakit dada menjadi lebih sering / berulang, lebih berat, lebih lama yang disebabkan oleh proses terbentuknya sumbatan baru pada pembuluh darah utama Congestive Heart Failure Merupakan manifestasi lanjut dari MI. Pada CHF otot jantung tidak mampu melaksanakan fungsinya untuk memompa darah.

11 KRITERIA DIAGNOSA TERJADINYA PJK
Sakit dada lebih dari 20 menit bukan karena aktifitas fisik Adanya perubahan gambaran pada EKG / elektrokardiogram Adanya peningkatan serum enzim pada jantung yang abnormal ( s/d 1,5 kali ). Kreatin Fosfokinase (CK); meningkat dalam 6 jam setelah infark & mencapai puncak dalam 18 – 24 jam dan kembali normal setelah 72 jam. LDH ; meningkat lambat setelah infark & mencapai puncak dalam 24 – 48 jam Peningkatan Enzim pada hati (SGOT) ; terjadi dalam waktu 12 jam & mencapai puncak dalam 24 – 36 jam. Leukosit & LED meningkat → merupakan reaksi terjadinya necrosis di otot jantung.

12 Pengobatan PJK Hasil diagnosa diketahui adanya penyempitan pembuluh koroner, maka dapat dilakukan tindakan pelebaran bagian pembuluh darah jantung yang menyempit atau tersumbat dengan menggunakan alat tertentu. Percutaneous Coronary intervention (PCI) atau angioplasty → untuk melebarkan penyempitan pembuluh koroner dengan menggunakan kateter khusus (kateterisasi) yang ujungnya mempunyai balon. Balon dimasukkan dan dikembangkan tepat ditempat penyempitan pembuluh darah jantung. Dengan demikian penyempitan tersebut menjadi terbuka. Pemasangan ring atau cincin penyanggah (Stent) Operasi Jantung Terbuka (Open Heart Surgery)  →untuk memasang pembuluh darah baru menggantikan pembuluh darah jantung yang tersumbat Coronary Artery Bypass Surgery (CABG).

13

14 Grafik Perkembangan katerisasi dan PTCA-PCI
RS.Medistra Jakarta Tahun 1997 – 2001

15 Pencegahan PJK Pencegahan terhadap PJK membutuhkan pengkajian &
pengaturan terhadap adanya faktor resiko. Menghindari faktor resiko dapat mencegah terjadinya PJK. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencegah terjadinya PJK adalah dengan mengontrol kadar : Lemak darah ( serum cholesterol ) Lipoprotein ( Kilomikron,VLDL, LDL, IDL,& HDL ) Total cholesterol Total Trigliserida

16 Kadar Total Cholesterol,LDL & HDL
Kategori Total Chol LDL Chol HDL mg / dl mg / dl mg / dl Dianjurkan < < Ambang batas 170 – – Tinggi / rendah ≥ ≥ < 35

17 Batas normal tertinggi
Triglycerides mg/dl < 150 Normal Batas normal tertinggi Tinggi ≥ 500 Sangat tinggi Persamaan yang digunakan dokter : Kolesterol LDL = Kolesterol total – ( Kolesterol HDL + [trigliserida / 5] )

18 Jenis Makanan Kolestrol (mg/10 gr) Kategori Jenis makanan yang aman dikonsumsi karena kadar kolestrol yang rendah Putih telur ayam sehat Teripang Susu sapi non fat Daging ayam / daging bebek pilihan tanpa kulit 50 Ikan air tawar 55 Daging sapi / daging babi pilihan tanpa lemak 60 Daging kelinci 65 Daging kambing tanpa lemak 70 Ikan ekor kuning 85

19 Jenis makanan yang boleh dikonsumsi sekali-kali
Daging asap (ham / smoke beef) 98 sekali-sekali Iga sapi 100 Iga babi 105 Daging sapi Burung dara 120 Ikan bawal Jenis makanan yang perlu diperhatikan untuk dikonsumsi karena kadar kolestrol yang cukup tinggi Gajih sapi 130 hati-hati Daging babi berlemak Keju 140 Sosis daging 150 Kepiting Udang 160 Belut 185

20 Susu sapi 250 berbahaya Susu sapi cream 280 Jeroan babi 420
Jenis makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi karena kandungan kolestrol yang tinggi. Susu sapi 250 berbahaya Susu sapi cream 280 Jeroan babi 420 Kerang putih / tiram 450 Jeroan kambing 610 Jenis makanan yang pantang untuk dikonsumsi karena kandungan kolestrol yang sangat tinggi. Cumi-cumi 1170 pantang Kuning telur ayam 2000 Otak sapi 2300 Otak babi 3100 Telur burung puyuh 3640

21 DAFTAR PUSTAKA Maulana, Mirza. (2007). Penyakit Jantung: Pengertian, Penanganan, dan Pengobatan.Yogyakarta. Ar-Ruzz Media. Soeharto, Iman. (2004). Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung: Pencegahan, Penyembuhan, Rehabilitasi. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

22