Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ILMU USAHATANI Perencanaan
2
We need previous information
Suksesnya usahatani sebagai bisnis adalah buah dari kehati-hatian dan ketelitian dalam perencanaan, pengambilan keputusan, serta pelaksanaan pada saat yang tepat. Dengan melakukan perencanaan usahatani maka manfaat yang dapat diambil oleh petani adalah diperolehnya petunjuk tentang apa yang akan dilakukan. Penyimpangan dan kesalahan dapat dikurangi, ada jaminan untuk mendekati kebenaran, sebagai alat evaluasi serta kontinuitas usahatani terjamin. We need previous information
4
Perencanaan Menyeluruh
Memperhatikan keseluruhan sumberdaya yang dimiliki dan yang akan dipakai dalam usahatani, tujuannya: 1) Identifikasi keuntungan tertinggi 2) Identifikasi sumberdaya yang akan digunakan 3) Identifikasi kendala-kendala 4) Estimasi kebutuhan dan pencarian modal 5) Estimasi biaya dan pendapatan 6) Estimasi arus uang tunai (cash flow)
5
Perencanaan Menyeluruh
Sukses usahatani sangat tergantung pada petani sebagai manajer dalam mengelola usahataninya. Oleh karena itu diperlukan beberapa hal berikut : Pengetahuan dan kemampuan mendeteksi kapan menambah modal dan bagaimana menggunakan dengan baik Pengetahuan tentang berapa biaya bunga yang harus dibayar apabila menarik modal dri luar misalkan kredit bank Pengetahuan tentang kapan harus membayar bunga dan mengangsur pinjaman dari luar (kredit bank) agar kontinuitas usahatani tidak terganggu Perencanaan menyeluruh perlu di evaluasi untuk mengukur kinerja dan efisiensi usahatani
6
Perencanaan Usahatani
Kriteria perencanaan usahatani yang baik: 1) Rasional, sesuai situasi nyata (ex : utk meningkatkan produktivitas diperlukan pupuk) 2) Fleksibel, disesuaikan dengan keadaan (ex :ktk tidak ada pupuk urea maka dapat diganti dengan pupuk ZA dg dosis berbeda) 3) Dapat dinilai, dan dengan cepat diambil tindakan yang tepat. 4) Menjamin kontinuitas usahatani Perencanaan Usahatani disusun dengan 3 cara: (a) Pre determined Plan (oleh Pemerintah) (b) Self-determined Plan (oleh Petani) (c) Joint Plan (Secara Bersama)
7
Anggaran Kegiatan Anggaran kegiatan adalah pernyataan mengenai sifat-sifat teknis dan ekonomis suatu kegiatan yang disajikan dalam suatu bentuk sehingga memungkinkan perencanaan berkerja Komponen anggaran kegiatan adalah sebagai berikut: 1) Batasan kegiatan apa yang diproduksi dan bagaimana memproduksinya. 2) Daftar kebutuhan sumberdaya per unit kegiatan. 3) Kuantifikasi hubungan antar kegiatan, misalnya kebutuhan pengembalian. 4) Daftar kendala yang bukan sumberdaya, misalnya pemasaran. 5) Daftar biaya tetap 6) Pernyataan jumlah produk yang dihasilkan dan taksiran harga.
8
Anggaran Kegiatan Anggaran Kegiatan UBI JALAR
9
Anggaran Penggunaan Sumber Daya
Lahan dan Rotasi Anggaran sumberdaya harus memenuhi kriteria: a) Lahan yang dibutuhkan, tidak lebih luas dari yang dikuasai petani b) Jenis tanaman sesuai jenis tanah c) Perencanaan mencakup: luas, jadwal tanam dan lama pertumbuhan serta urutan tanaman Tenaga KErja Perencanaan tenaga kerja akan memperhitungkan kebutuhan tenaga kerja (dari dalam atau luar keluarga) untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan usahatani.
10
Anggaran Usahatani Anggaran usahatani sederhana dan mudah dimengerti sehingga dapat segera ditindaklanjuti. Yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran usahatani antara lain sbb : Tujuan : untuk melihat konsekwensi suatu rencana yang diusulkan Ukuran : penghasilan bersih dan arus uang tunai Kriteria : pendapatan kotor, pengeluaran tetap, dan penghasilan bersih Ada 4 cara menyusun anggaran usahatani yaitu mengarah pada usahatani yang lebih intensif atau mengarah pada usahatani yang kurang intensif antara lain sbb : Mengubah kegiatan yang telah ada sehingga pendapatan kotor meningkat tetapi pengeluaran tetap tidak meningkat Mengubah kegiatan yang telah ada sehingga pendapatan kotor meningkat tetapi pengeluaran tetap juga meningkat asal pengeluaran tetap < peningkatan pendapatan kotor
11
Anggaran Usahatani c. Mengalokasikan sumber daya yang ada sehingga pengeluaran tetap turun tetapi pendapatan kotor tetap. d. Mengalokasikan sumber daya yang ada sehingga pengeluaran tetap turun tetapi pendapatan kotor total juga turun asal penurunan pendapatan kotor < penurunan pengeluaran tetap. Cara pertama dan kedua mengarah ke lebih intensif sedangkan cara ketiga dan keempat mengarah pada kurang intensif
12
Anggaran Usahatani Usahatani Kacang Tanah 0,1 Ha di Kab. Gunungkidul 2013 Tabel diatas merupakan contoh cara kedua. Alternatif A tidang menggunakan pupuk kandang sehingga produksi hanya 225 kg per 0,1 ha. Sementara alternatif B menggunakan pupuk kandang sehingga produksi meningkat menjadi 396 kg tetapi konsekwensinya biaya meningkat. Namun demikian alternatif B lebih baik karena peningkatan biaya lebih kecil dari peningkatan penerimaannya sehingga bila dihitung Incremental B/C rationya 2,345 > 1. Dengan kata lain rencana B dapat dilaksanakan
13
Anggaran Parsial Analisis masing-masing cabang usahatani akan sangat bermanfaat dan membantu perencanaan anggaran. Hal ini menunjukkan secara jelas berapa kontribusi pendapatan dari masing-masing cabang usahatani pada pendapatan usahatani secara keseluruhan. Ada beberapa macam anggaran parsial antara lain : Anggaran keuntungan parsial Anggaran marjin otor Anggaran arus tunai parsial Anggaran parametrik Anggaran interprise
14
Anggaran Parsial Anggaran Interprise Sapi Perah per Ekor per Hari
Anggaran yang dapat diunakan untuk memperkirakan pengeluaran dan pendapatan suatu cabang usahatani per kesatuan produksi atau per unit. Anggaran Interprise Sapi Perah per Ekor per Hari
15
Anggaran Parsial Perhitungan : BEP Produk = 𝐹𝐶 𝑃 −𝐴𝑉𝐶 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
: BEP Penjualan = 𝐹𝐶 1 − 𝐴𝑉𝐶 𝑃 : BEP Harga = 𝑇𝐶 𝑌 Keterangan : P = Harga per liter = Rp 4.200 AVC = Biaya Variabel per liter = Rp 2.285 FC = Biaya Tetap = Rp 6.475 TC = Total Biaya = Rp Y = Produksi = 11 liter
16
Anggaran Parsial Perhitungan : BEP Produk = 𝑅𝑝 𝑅𝑝 −𝑅𝑝 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟=3,38 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 : BEP Penjualan = 𝑅𝑝 − 𝑅𝑝 𝑅𝑝 = Rp : BEP Harga = 𝑅𝑝 =𝑅𝑝 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.