Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teknik Penyajian dan Pembahasan Hasil Penelitian

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teknik Penyajian dan Pembahasan Hasil Penelitian"— Transcript presentasi:

1 Teknik Penyajian dan Pembahasan Hasil Penelitian
mustikalukmanarief

2 Agenda Paparan III. II. INTERPRETASI HASIL PENELITIAN
I. ISU-ISU PENTING II. PENYAJIAN HASIL PENELITIAN III. INTERPRETASI HASIL PENELITIAN IV. PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

3 ISU-ISU PENTING DALAM PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4 Penyajian dan pembahasan hasil penelitian merupakan bagian terpenting dan tak terpisahkan dari suatu Struktur Penelitian (Bagian IV).  Bagian ini sangat krusial menentukan keberhasilan suatu proyek penelitian karena menyajikan, menginterpretasikan dan membahas hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, pernyataan/hipotesis, basis teoritis dan model penelitian, serta desain penelitian yang telah diajukan pada bab-bab (bagian) sebelumnya

5 Struktur dan Siklus Penelitian
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Pernyataan, Proposisi atau Hipotesis Penelitian Obyek atau Sampel Penelitian Model Penelitian dan Alat Ukur Kelayakan model dan normalitas data (uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik) Penyajian dan Pembahasan Hasil Kesimpulan dan Implikasi Hasil Riset Keterbatasan dan Usulan untuk riset selanjutanya

6  Proposisi/hipotesis yang telah dinyatakan (H0 atau Ha)
2. Penyajian hasil penelitian dan pembahasannya harus relevan dan mampu menjawab:  Rumusan masalah dan tujuan riset yang telah diajukan  Proposisi/hipotesis yang telah dinyatakan (H0 atau Ha)  Relevansi hasil riset dengan basis teoritis dan hasil riset sebelumnya, serta cerita konteks lingkungan risetnya

7 3. Penyajian dan pembahasan hasil penelitian harus disesuaikan dengan pendekatan riset yang digunakan Pendekatan Riset Riset Kualitatif/naturalis/non- positivism Studi kasus Action researh, riset pustaka, dll Riset Kuantitatif/Saintifik/positivism Riset Empiris (Deskriptif dan preskriptif)

8 Paradigma Ilmu Sosial Burrel & Morgan (1989)
PARADIGMS Positivist paradigm Interpretivist paradigm Critical paradigm Postmodernist paradigm, and (Feminist paradigm) Penelitian alternatif/kualitatif termasuk ke 4 di atas kecuali positivist (Sawaryuwono, 2013)

9 Perbedaan paradigma Riset Positivist vs non-positivist
Uraian POSITIVIST NON-POSITIVIST Social Reality Objective “out there” Subjective, created, interpreted Human Beings Rationale, without free will Creators, assigning meaning Science Deductive Nomothetic Inductive Ideographic Research Purpose Explain, predict Understand holistically (Sawaryuwono, 2013)

10 Burrel & Morgan Subjective & Objective Dimension
Subjectivist Approach to Social Science Objectivist Approach to Social Science Nominalism Nominalism ONTOLOGY Realism Realism Anti-Positivism EPISTEMOLOGY Positivism Positivism Voluntarism Determinism Determinism HUMAN NATURE Ideographic Nomothetic METHODOLOGY (Sawaryuwono, 2013)

11 METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF
Focuses on human beings and real social phenomenon. Research questions are understood comprehensively. Produces holistic knowledge, instead of generalization. Getting inside the real social phenomena Based on the researcher’s intellectual & stock of knowledge IN WAYS (Sawaryuwono, 2013)

12 MACAM-MACAM METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF
Grounded theory Case study Narrative Historiography Life History Critical (perspective) research Focus Group Discussion Phenomenology Ethnography Hermeneutic Qualitative Intuitive Discourse Analysis Action research/science Ethno methodology Participant Observation Symbolic – Interactionisme Library study (research) Dan lain-lain

13 PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

14 Hasil Penelitian yang perlu disajikan (Riset Kuantitatif)
Hasil Pengujian Asumsi Klasik Hasil Statistik Deskriptif Hasil Pengujian Hipotesis Sesuai Model Empirisnya Ringkasan Hasil Penelitian: Hipotesis, hasil pengujian, interprestasi dan pembahasan

15 Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Memaparkan hasil pengujian asumsi klasik tentang kelayakan variabel, model penelitian dan data penelitian yang digunakan Asumsi klasik yang digunakan: Uji Normalitas data Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

16 Kriteria Pengujian Asumsi Klasik
Keterangan Alat Uji Kriteria Uji Normalitas data uji Kolmogorov-Smirnov Hasil Sig. Uji Kolmogorov-Smirnov >  = 0,05 Data terdistribusi normal Uji Multikolinearitas Tolerance (T), VIF Jika T > 0,1 dan VIF < 10 Tidak terjadi multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas uji Glejser Sig.  (koefisien variabel regresi) >  = 0,05 Tidak terjadi heteroskedasitas Uji Autokorelasi uji Durbin-Watson/DW du<DW<4-du Model regresi bebas dari autokorelasi

17 Hasil Statistik Deskriptif
Memaparkan gambaran nilai Minimum (Min.) dan maksimum (Max.) dari observasi sampel untuk Variabel Penelitian tertentu yang diuji Memaparkan nilai rata-rata (Mean) dari keseluruhan observasi untuk suatu variabel penelitian tertentu Memaparkan nilai deviasi standar (Std. Dev) dari keseluruhan observasi untuk suatu variabel penelitian tertentu Hasil Statistik Deskriptif perlu disajikan dalam bentuk tabel

18 Statistik Deskriptif (N=204)
Contoh-1 Statistik Deskriptif (N=204) CAR = θ0 + θ1LABAit + θ2D1 + θ3D2 + θ4D3 + θ5LD + θ6AKB + ε Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation CAR LABA D1 D2 D3 LD AKB -0.11 -9.96 0.00 -6.61 -18.69 0.04 16.45 1.00 4.81 19.64 0.4508 0.3990 0.4974 0.1384 (1) (2)

19 Penjelasan Contoh-1 (1) Nilai minimum dan maksimum dari CAR (cummulative abnormal returns) saham dari 204 perusahaan adalah -0,01 dan 0,04 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar -0,0017 dan deviasi standar sebesar 0,025 (2) Nilai minimum dan maksimum LABA dari 204 perusahaan adalah -9,96 dan 16,45 dengan nilai mean sebesar -0,0155 dan deviasi standar sebesar 0,025

20 Contoh 2 Statistik Deskriptif
VARIABEL N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Rit Awal 103 .00520 Pertumbuhan 110 .00933 Dewasa .00475 Penurunan 111 .00629 Panel 418 LBK AKBK NBEK

21 Penyajian Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis disajikan dalam Tabel, grafik atau diagram alir 2. Menyajikan hasil pengujian terhadap kelayakan model penelitian (Nilai F-test, Sig.F, R2, Adj.R2). Keterangan: Sig.F = Signifikansi model. Suatu model regresi dikatakan layak digunakan sebagai model penelitian apabila nilai Sig.F-nya signifikan pada level 0,01, 0,05 atau 0,1. R2, Adj.R2 = menunjukkan seberapa besar kekuatan daya penjelas (explanatory power) dari variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin bebar nilai R2, Adj.R2 maka semakin baik model tersebut.

22 3. Menyajikan hasil pengujian regresi untuk masing-masing variabel mencakup:
Keterangan terkait simbol dari model penelitian untuk masing-masing variabel penelitian (konstanta dan simbol variabel) Nilai koefisien  (arah/sign) untuk masing-masing variabel.  Nilai koefisien  yang positif menunjukkan variabel independen (VI) berpengaruh positif terhadap variabel dependen (VD).  Sebaliknya, apabila koefisien  bernilai negatif maka VI berpengaruh negatif terhadap VD

23 Nilai t menunjukkan besaran nilai t-test statistikal dari suatu VI (magnitude).
 Nilai t tersebut biasanya kemudian dibandingkan dengan nilai t-tabel. Apabila t-test > t-tabel, maka pengaruh VI terhadap VD adalah signifikan pada level 0,01, 0,05 atau 0,1. Demikian pula sebaliknya Nilai Sig. menunjukkan tingkat signifikansi nilai t dari suatu VI terhadap VD.  Suatu VI dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap VD apabilai nilai Sig.-nya berada pada level 0,01, 0,05, atau 0,1

24 Contoh Ha1: Pengaruh kandungan laba (LABA), timeliness publikasi laba (D1), kualitas laba (D3), laba ditahan (LD) dan arus kas bersih (AKB) terhadap relevansi nilai laba untuk pasar saham CAR = θ0 + θ1LABAit + θ2D1 + θ3D2 + θ4D3 + θ5LD + θ6AKB + ε Variabel B t Sig. Constant (θ0) -0.014 -3.928 0.000 LABA (θ1) 0.154 1.945 0.053 (2) D1 (θ2) 0.067 0.818 0.414 (3) D2 (θ3) 0.175 2.517 0.013 D3 (θ4) -0.080 -1.114 0.267 LD (θ5) -0.161 -2.311 0.022 (4) AKB (θ6) 0.043 0.626 0.532 F-test 4.509 (1) Sig. F Adj. R2 0.099

25 INTERPRETASI dan PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

26 Tujuan Interpretasi dan Pembahasan hasil penelitian
Menjawab permasalahan dan tujuan penelitian, serta proposisi/hipotesis yang telah diajukan Menginterpretasikan hasil penelitian dari setiap variabel dan mengintegrasikan kesesuaiannya dengan propisisi/hipotesis yang telah diajukan (mendukung atau tidak mendukung hipotesis)

27 3. Mengaitkan kesesuaian temuan penelitian dengan prediksi teoritis dari suatu teori yang menjadi basis teori riset (temuan riset mendukung atau tidak mendukung suatu teori tertentu) Mengaitkan kesesuaian hasil riset dengan hasil-hasil riset sebelumnya (mendukung atau tidak mendukung hasil riset siapa saja).

28 Mendiskusikan hasil riset yang bertentangan dengan prediksi dari basis teori yang mendasari perumusan hipotesis atau hasil-hasil riset sebelumnya. Perlu dibahas secara mendalam dan logis apa saja kemungkinan faktor-faktor penyebabnya terjadinya hasil yang bertentangan (anomali) tersebut dan bagaimana kemungkinan solusinya.  Apakah ada keterbatasan dalam pengunan variabel, data, model pengujian dan basis teoritis penelitian sehingga menyebabkan hasil penelitian bertentangan dengan prediksi teori atau hasil-hasil riset sebelumnya?

29 6. Menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian terhadap basis teoritis dan temuan-temuan sebelumnya, kebijakan yang sudah dilakukan dan praktik yang dijalankan. 7. Bila memang hasil penelitian dinilai sudah akurat dan krusial , peneliti dapat mengajukan modifikasi teori atau model yang sudah ada atau mengajukan teori atau model baru yang relevan disertai dengan asumsi-asumsi dan penalaran logis yang kuat.

30 Contoh penelitian empiris
Ha1: Pengaruh kandungan laba (LABA), timeliness publikasi laba (D1), kualitas laba (D3), laba ditahan (LD) dan arus kas bersih (AKB) terhadap relevansi nilai laba untuk pasar saham CAR = θ0 + θ1LABAit + θ2D1 + θ3D2 + θ4D3 + θ5LD + θ6AKB + ε .….(14) Variabel B t Sig. Constant (θ0) -0.014 -3.928 0.000 LABA (θ1) 0.154 1.945 0.053 (2) D1 (θ2) 0.067 0.818 0.414 (3) D2 (θ3) 0.175 2.517 0.013 D3 (θ4) -0.080 -1.114 0.267 LD (θ5) -0.161 -2.311 0.022 (4) AKB (θ6) 0.043 0.626 0.532 F-test 4.509 (1) Sig. F Adj. R2 0.099 anomali

31 Penjelasan Nilai F-test dari model (14) adalah 4,509 dengan nilai Sig-F sebesar 0,000. Dengan demikian, modal (14) dpt digunakan sebagai model empiris utk menguji hipotesis. Nilai Adj.R2 sebesar 0,099 menunjukkan bahwa daya penjelasan dari variabel kandungan laba (LABA), timeliness publikasi laba (D1), kualitas laba (D3), laba ditahan (LD) dan arus kas bersih (AKB) terhadap relevansi nilai laba untuk pasar saham (VD) adalah 9,9%; sementara selebihnya (90,1%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Kandungan laba (Laba) memiliki nilai koefisien 0,154 dengan besaran nilai t adalah 1,945 dan Sig sebesar 0,053. Hasil tersebut menunjukkan kandungan laba berpengaruh positif terhadap relevansi nilai laba untuk pasar saham dan secara statistik signifikan pada level 10%

32 (3) Timeliness publikasi laba (D1) memiliki nilai koefisien 0,067 dengan besaran nilai t adalah 0,818 dan nilai Sig sebesar 0,414.  Hasil tersebut menunjukkan timeliness publikasi laba berpengaruh positif terhadap relevansi nilai laba untuk pasar saham, tapi secara statistik tidak signifikan (4) Laba ditahan (LD) memiliki nilai koefisien -0,161 dengan besaran nilai t adalah -2, 311 dan nilai Sig sebesar 0,022.  Hasil tersebut menunjukkan Laba ditahan berpengaruh negatif terhadap relevansi nilai laba untuk pasar saham, tapi secara statistik signifikan pada level 5%.  Hasil ini anomali atau bertentangan dengan prediksi teori relevansi nilai yang menyatakan bahwa Laba di tahan berpengaruh positif meningkatkan relevansi nilai laba untuk pasar saham

33 Penyajian Hasil Riset Preskriptif
Riset yang bertujuan memaparkan data-data hasil penelitian yang telah diolah tanpa melalui pengujian asosiasi, relasi atau kausalitas statistikal atau ekonometrika... Data yang disajikan bisa hanya bersifat statistik deskriptif (Min, Max, Mean dan Deviasi Standar) Hasil analisis disajikan dalam bentuk visualisasi seperti tabel, grafik, gambar, diagram, bagan alir, dll Visualisasi hasil penelitian harus diinterpretasikan dan dibahas sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, atau proposisi.

34 Contoh Hasil Riset Preskriptif
Judul: Analisis Tren Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Rakyat 2. Pertanyaan penelitian: (1). Bagaimana tren kinerja perekonomian Jateng dalam 10 tahun terakhir? (2) Bagaimana tren kinerja pertumbuhan ekonomi Jateng dalam 10 tahun terakhir? (3) Bagaimana kontribusi dari masing-masing sektor perekonomian (usaha) terhadap kinerja dan pertumbuhan ekonomi Jateng selama 10 tahun terakhir? Bagaimana implikasi kinerja perekonomian terhadap kemiskinan dan pengangguran? Bagaimana implikasi pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan ekonomi antarkelompok masyarakat?

35 3. Variabel penelitian Kinerja perekonomian diproksikan dengan besaran nilai PDRB setiap tahun Tren pertumbuhan ekonomi diproksikan dengan tingkat pertumbuhan dari nilai PDRB tahun sekarang (t.0) dikurangi nilai PDRB tahun sebelumnya (t-1) dibagi nilai PDRB tahun sebelumnya (t-1) Kontribusi dari masing-masing sektor usaha dilihat dari nilai PDRB per sektor dan tingkat pertumbuhannya Kemiskinan diproksikan dengan jumlah penduduk miskin, tingkat keparahan kemiskinan (P1) dan tingkat kedalaman kemiskinan (P2) Pengangguran diproksikan dengan jumlah pengangguran terbuka  Kesenjangan ekonomi antarkelompok masyarakat diproksikan dengan nilai Indeks Koefisien Gini (IKG) yang diterbitkan BPS

36 4. Penyajian Hasil Penelitian:
1. Tren kinerja perekonomian ( PDRB Harga Berlaku) Jateng periode (dalam trilyun Rp) Nilai PDRB terus meningkat dari tahun ke tahun

37

38 3 1 4

39 Pilgub Krisis ekonomi

40 Ada pola kenaikan signifikan 3 tahunan pada Industri Pengolahan

41 PHR trennya bertumbuh dalam 5 tahun terakhir

42

43 Pertumbuhan ekonomi berimplikasi positif menurunkan jumlah kemiskinan dan pengangguran terbuka dlm 5 tahun terakhir

44 6b. Jumlah Penduduk Miskin, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Jateng Pertumbuhan ekonomi berdampak positif menurunakan indeks keparahan dan kedalaman kemisikinan

45 7. Tren Rasio Gini Jateng dibanding Propinsi lain di Jawa Periode 2008- Juni 2012
2009 2010 2011 Juni-2012 DKI Jakarta 0,33 0,36 0,44 0,42 Jawa Barat 0,35 0,41 Banten 0,34 0,37 0,40 0,39 Jawa Tengah 0,31 0,32 0,38 DIY 0,43 Jawa Timur

46 Pembahasan Hasil Penelitian
Nilai PDRB Jateng terus meningkat selama 10 tahun terakhir sehingga dapat disimpulkan bahwa tren kinerja perekonomian Jateng terus meningkat Kecuali sektor pertambangan dan penggalian, listrik, gas dan air, dan sektor keuangan dan real estat yang berfluktuasi nilainya, nilai dari enam sektor usaha lainnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Sektor Industri pengolahan, PHR dan Pertanian memberi kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Jateng dari tahun ke tahun, disusul sektor jasa

47 4. Semua sektor usaha mengalami tren pertumbuhan positif di atas 4% per tahun. Sektor Pertanian terindikasi mengalami siklus tren kenaikan/penurunan dalam 4 tahunan 5. Kecuali pada tahun terjadinya krisis ekonomi, tren kinerja perekonomian dan pertumbuhan ekonomi Jateng cenderung meningkat dalam 10 tahun terakhir

48 6. Tren kinerja perekonomian dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat berdampak positif menurunkan kemiskinan dan pengangguran terbuka 7. Tren kinerja dan pertumbuhan ekonomi yang cenderung meningkat ternyata meningkatkan kesenjangan ekonomi antarkelompok masyarakat di Jateng.

49 ASPEK-ASPEK KRUSIAL dan SALAH KAPRAH DALAM PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

50 Dalam penelitian empiris yang menguji atau menganalisis pengaruh atau dampak dari variabel-variabel tertentu yang secara teoritis diprediksikan berpengaruh positif/negatif terhadap suatu variabel dependen, fokus pembahasannya terutama diarahkan pada nilai koefisien Beta () variabel, setelah itu baru dilihat nilai signifikansinya.  Perumusan hipotesis, pembahasan dan pengambilan kesimpulan menerima/menolak suatu hipotesis mesti didasarkan pada arah dari nilai koefisien  (positif atau negatif) yang dihasilkan, setelah itu baru dikaitkan dengan tingkat signifikansinya. Misalnya: Ha1 Gizi yang terjamin sejak kecil berpengaruh positif terhadap indeks prestasi siswa. Ha2 : Gizi yang kurang terjamin sejak anak-anak masih kecil berpengaruh negatif terhadap tingkat prestasi mahasiswa

51 2. Dalam penelitian empiris yang menguji atau menganalisis pengaruh atau dampak dari variabel-variabel tertentu yang secara regulasi/kebijakan dan praktik diprediksikan berpengaruh positif/negatif secara signifikan terhadap suatu variabel dependen, fokus pembahasannya terutama diarahkan pada nilai koefisien Beta () variabel dan tingkat signifikansinya.  Perumusan hipotesis, pembahasan dan pengambilan kesimpulan menerima/menolak suatu hipotesis mesti didasarkan pada arah dari nilai koefisien  (positif atau negatif) dan tingkat signifikansinya. Misalnya: Ha1 Kenaikan dana bantuan sosial (Bansos) dan penanggulangan kemiskinan berpengaruh positif secara signifikan menurunkan jumlah penduduk miskin dan tingkat keparahan kemiskinan

52 3. Dalam menginterpretasikan hasil penelitian dan pembahasannya, yang harus dicermati peneliti adalah arah (sign) dari nilai koefisien  variabel (positif/negatif) dan level signifikansinya. Suatu variabel penelitian dikatakan berpengaruh signifikan apabila nilai p-value atau Sig.-nya berada pada level 0,01, 0,05 atau 0,1. Apabila nilai Sig-nya lebih besar dari level itu, maka tidak signifikan. Salah kaprah: Seringkali banyak peneliti tidak membaca besaran nilai koefisien variabel, tapi langsung melihat nilai Sig dari variabel, sehingga kesimpulkan yang diambil seringkali salah Seringkali banyak peneliti menggunakan tolok ukur tingkat signifikansi dengan  = 0,05 atau 5%. Akibatnya, bila tingkat signifikansi variabel di atas 0,05, misalnya, 0,06 maka dikatakan tidak signifikan. Akibatnya, kesimpulan salah. Harus disadari bahwa  = 0,05 merupakan level of confidence atau tingkat keyakinan yang moderat terhadap data yang digunakan dalam penelitian, bukan merupakan tolok ukur level signifikansi (Sig.) variabel

53 Apabila hasil pengujian hipotesis ditolak atau tidak didukung secara empiris, maka perlu dicermati secara mendalam apakah terjadi kekeliruan dalam:  Perumusan proposisi atau hipotesis Penggunaan basis teoritis atau grand theory Proses sampling dan normalitas data Penggunaan variabel penelitian yang tidak tepat Penggunaan instrumen penelitian yang tidak realiabel Penggunaan model penelitian, alat uji serta tolok ukur pengujian hipotesis yang tidak tepat Ketidaktepatan peneliti dalam membaca dan menginterpretasikan hasil penelitian

54 5. Penyajian dan pembahasan hasil penelitian sangat tergantung pada:
 Rumusan masalah (bagaimana, apakah, apa, mengapa)  Tujuan penelitian (menguji, menganalisis, menginvestigasi, menemukan, menelusuri, mengamati)  Pernyataan/hipotesis penelitian (positivism: H0 atau Ha)  Pendekatan riset (kuantitatif atau kualitatif)  Model penelitian dan alat analisisnya {regresi linear (ANOVA/MANOVA), analisis faktor, diskriminan, persamaan SEM, dll}

55 Terima kasih


Download ppt "Teknik Penyajian dan Pembahasan Hasil Penelitian"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google