Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Adhyatman Prabowo, M.Psi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Adhyatman Prabowo, M.Psi"— Transcript presentasi:

1 Adhyatman Prabowo, M.Psi
Materi II Pengertian krisis Penyebab krisis Elemen krisis Faktor balancing Ciri-ciri orang yang mengalami krisis Kebutuhan orang yang mengalami krisi Titik utama penanganan kasus krisis Adhyatman Prabowo, M.Psi

2 SOLO,20011 KOMPAS.com — Beberapa korban bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, mengaku masih mengalami trauma. Korban masih merasa takut terhadap hal-hal tertentu, seperti dialami Ferdianta. Ia mengaku merasa ketakutan jika ada orang datang membawa bungkusan atau kado. "Saya takut bungkusan atau kado itu bom," kata Ferdianta, Rabu (28/9/2011). Ia juga mengaku masih merasa takut untuk datang ke gereja, terutama gereja-gereja besar, karena khawatir akan terulang kejadian yang sama. Trauma juga dialami Belarmin Boris. Menurut dia, jika mencium bau hangus, ia akan teringat kejadian bom bunuh diri di GBIS Kepunton. Rambut Belarmin terbakar dan kepalanya terluka karena terkena serpihan material bom yang meledak. Menurut Direktur Rumah Sakit Dr Oen, Solo, Willy Handoko, pihaknya telah membentuk tim psikologi untuk mendampingi pasien. Pada saat pasien baru datang, pihaknya memang masih berkonsentrasi untuk penanganan kondisi fisik. "Aspek psikologi di awal memang belum digarap karena kami masih fokus pada perbaikan fisik dulu," kata Willy.

3 DR. H. Norman Wright : Krisis merupakan suatu titik balik yang memungkinkan individu untuk tumbuh dan berkembang, atau menyebabkan dirinya merasa tidak puas, gagal, dan kehidupannya kacau balau. Krisis dapat terjadi ketika mekanisme coping individu tidak dapat berfungsi dengan baik atau tidak mendapat dukungan dari orang lain saat ia membutuhkannya.

4 Webster : Krisis merupakan peristiwa tidak terduga yang terjadi pada diri individu saat menghadapi bahaya eksternal. Hal ini dapat menyebabkan individu merasa tidak berfungsi secara optimal, kehidupan yang tidak seimbang, dan kecemasan, depresi, serta tekanan darahnya meningkat. Krisis juga terkait dengan ketidak mampuan mekanisme coping individu dan ketidakmatangan emosi dirinya.

5 Caplan (1964) : Mendifinisikan krisis terjadi ketika individu menghadapi masalah yang tidak dapat diselesaikan. Sehingga timbul ketegangan, tanda-tanda kecemasan, keadaan emosional dan disfungsi sosial untuk waktu yang lama. Demikian pula, Roberts (2000) mendefinisikan krisis sebagai "periode ketidakseimbangan kondisi psikologis seseorang, sebagai akibat dari peristiwa berbahaya atau situasi yang sangat kacau yang tidak dapat diperbaiki dengan menggunakan mekanisme copingnya. James dan Gilliland (2005) mendefinisikan krisis sebagai peristiwa atau situasi yang sulit dianggap sebagai kondisi yang sang sangat berat melebihi sumber daya yang tersedia individu dan mekanisme copingnya.

6 kehilangan yang hebat : loss job, death, tragedy, operasi, cacat, perang, terorisme,
internal distress : kehilangan harapan, putus asa, depresi, stress posttraumatic, reaksi drugs, dorongan bunuh diri kondisi transisional : pensiun / mutasi, relokasi, anggota keluarga baru, konflik keluarga, tidak ada keluarga, penyakit Penyebab Krisis

7 Empat fase dari periode krisis Caplan (1964).
Awal ketegangan telah dialami yang membangkitkan respon-respon kebiasaan yang adaptif. Tegangan meningkat di bawah stimulasi yang terus- menerus dan kurangnya keberhasilan yang dialami dalam mengatasi masalah dan pengurangan ketegangan. Ketegangan meningkat sampai sumber-sumber darurat, internal dan eksternal, dikerahkan. Suatu fase akut menyertai jika krisis tidak diredakan pada tahap ketiga atau dicegah dengan penolakan atau dihentikan. Puncak ketegangan pada titik di mana disfungsi mayor dalam perilaku berkembang dan/atau kontrol emosi ini telah hilang.

8 Elements Crisis Hazardous Event (peristiwa berbahaya)
The Vulnerable State (Tahap Rentan) The Precipitating factor (faktor persepsi) The state of active crisis (tahapan krisis yang aktif) Mengalami gejala sress fisik dan psikis Sikap panik dan tidak berdaya Fokus meminta bantuan pada orang lain Efisiensi diri yang rendah

9 Balancing Factors Adequate Perception Adequate Network
Coping Mechanisms Limited Duration

10 Tipe Yang Mengalami Krisis
Aktif Individu yang menginginkan orang yang kuat untuk mengontrol dan melindunginya Individu yang menginginkan orang membantu dirinya untuk menata kontak dengan realita Individu yang merasakan kekosongan dan membutuhkan cinta Individu yang membutuhkan konselor untuk mendapatkan rasa aman Individu yang berusaha mencari cara untuk menghilangkan rasa bersalahnya Individu yang sangat membutuhkan untuk mengeluarkan isi pikirannya.

11 Next... Individu yang membutuhkan nasehat untuk mengatasi masalahnya
Individu yang mencari cara untuk menghadapi konfliknya Individu mempunyai keinginan untuk mengatasi masalahnya. Individu yang merasa tidaknyaman dengan dirinya secara fisik Individu yang membutuh bantuan ekonomi Individu yang mengalami kesulitan yang menjalani hubungan Individu yang menginginkan informasi dapat memperoleh suber bantuan Individu yang tidak memiliki motivasi dan psikotik

12 Next... Pasif Ketidakmatangan emosional Kondisi fisik yang lemah
Menghindari realita yang ada Pesimis terhadap masa depan Perasaan bersalah yang berlebihan Menyalahkan orang lain Ketergantungan atau kemandirian yang berlebihan Fanatik terhadap agama yang berlebihan

13 Kebutuhan dalam krisis
Memiliki aturan yg baru Perubahan Geografis Perubahan sosioekonomi Perubahan fisik

14 Titik utama penanganan Krisis
Dukungan Harapan dan keputusan Kesedihan Intensif

15 Dukungan Hubungan itu sendiri, di mana helpee mengalami penerimaan dari helper dan kehangatan Mengarahkan bantuan konseling ke dalam bentuk penentraman atau lingkungan yang mendukung Menentukan dan mengokohkan manajemen krisis.

16 Ciri-ciri kesedian reaksi fisik; perasaan kosong, ketegangan, kelelahan yang amat sangat, kehilangan kehangatan, kesadaran akan jarak dari orang-orang; sekali-sekali asyik dengan bayangan tentang kematian; kadang-kadang merasa bersalah terhadap seluruh kegagalan untuk sesuatu atau tuduhan yang berlebihan pada diri sendiri pada peristiwa-peristiwa kecil; berubah dalam pola aktivitas, tidak dapat beristirahat, tidak bertujuan, mencari aktivitas, masih belum kekurangan energi dan motivasi yang mengikutinya.

17 Next.. BAGIAN DARI KESEDIHAN Menerima proses kerja kesedihan;
Mengekspresikan perasaan kesedihan; Menyesuaikan dengan memori tentang kematian; Menyesuaikan kembali terhadap lingkungan baru tanpa orang yang telah meninggal; Membangun hubungan baru. Sebuah elemen penting dalam proses menolong adalah membuat yang kehilangan menerima dan bekerja melalui proses kesedihan.

18 Harapan Pengambilan Keputusan :
Secara historis secagai dugaan-dugaan dalam keabsenan dari fakta-fakta Sekarang sebagai pemilihan dan penggerakan ke arah tujuan yang dapat didefinisikan. Berharap adalah suatu proses menspesifikkan tujuan bersama jalur-jalur spesifik dari perencanaan (Snyder, Chavens, & Scott, 1999).


Download ppt "Adhyatman Prabowo, M.Psi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google