Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS
OLEH : SILVIA PRADIPTA 130082 ASKEB IV
2
pengertian Distosia kelainan tenaga/his adalah his tidak normal dalam kekuatan/ sifatnya menyebabkan rintangan pada jalan lahir, dan tidak dapat diatasi sehingga menyebabkan persalinan macet (prof. Dr. Sarwono prawihardjo, 1993)
3
Distosia kelainan tenaga/his bila dijumpai pada permulaan persalinan lakukan evaluasi secara keseluruhan untuk mencari sebab-sebabnya. darah diukur tiap 4 jam denyut jantung janin dicatat tiap setengah jam dalam kala I dan lebih sering dalam kala II. diberikan infuse cairan glokosa 5% dan larutan isotonic secara intravena berganti-ganti.Bila his menyebabkan rasa sakit yang berlebihan diberikan injeksi pethidin 50 mg,pada permulaan kala I dapat diberikan 10 mg moruin. berikan antibiotic secukupnya apalagi kalau ketuban sudah lama pecah.
4
JENIS JENIS KELAINAN HIS
1.His Hipotonik Adalah his yang sifatnya lebih lama timbulnya lebih singkat dan lebih jarang dibandingkan dengan his yang normal. His Hipotonik disebut juga inersia uteri, yang dibagi atas 2 keadaan yaitu inersi uteri primer dan inersia uteri sekunder. Pada Fase Laten diagnosis akan lebihsulit tetapi bila sebelumnya telah ada kontraksi (His) yang kuat dan lama maka diagnosis ini adan lebih mudah ditegakkan.
5
Jenis His Hipotonik/Inersia Uteri
1. Inersia uteri primer Kelemahan his timbul sejak dari permulaan persalinan.hal ini harus dibedakan dengan his pendahulu yang juga lemah dan kadang-kadang menjadi hilang(false labour). 2. Inersia uteri sekunder Kelemahan his yang timbul setelah adanya his yang kuat dan teratur dan dalam waktu yang lama. His pernah cukup kuat tetapi kemudian melemah Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan, bagian terendah terdapat kaput dan mungkin ketuban telah pecah
6
Penanganan Inersia Uteri
1. Periksa keadaan servik, presentasi dan posisi janin, turunnya bagian terbawah janin dan keadaan panggul kemudian buat rencana untuk menentukan sikap dan tindakan yang akan dikerjakan. 2. Berikan oksitosin drips 5-10 satuan dalam 500cc dektrosa 5% dimulai dengan 12 tetes permenit, dinaikan setiap menit sampai tetes permenit. 3. Berikan obat penenang misalnya valium 10 mg dan esoknya dapat diulang lagi pemberian oksitosin drips. 3. Bila inersia disertai dengan disproporsi sefalopelvis, maka sebaiknya dilakukan seksio sesarea Bila semua his kuat tetapi kemudianterjadi inersia uteri sekunder, ibu lemah, dan partus telah berlangsung lebih dari 24 jam pada primi dan 18 jam pada multi, tidak ada gunanya memberikan oksitosin drips, sebaiknya partus segera diselesaikan sesuai dengan hasil pemeriksaan dan indikasi obstetric lainnya (ekstraksi vakum atau forsep, atau seksio sesarea.).
7
2.HIS HIPERTONIK His hipertonik disebut juga tetania uteri yaitu his yang terlalu kuat dan terlalu sering. Sifat hisnya,normal,tonus otot diluar his yang biasa. Kelainanya terletak pada kekuatan his. His yang terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan persalinan berlangsung cepat(<3 jam disebut partus presipitatus) dan asfiksia intrauteri sampai kematian janin dalam rahim.
8
Partus Presipitatus, merupakan akibat dari His Hipertonik yang menyebabkan :
1. Terjadinya persalinan tidak pada tempatnya 2. Terjadinya trauma janin karena tidak terdapat persiapan dalam persalinan. 3. Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan dan inversion uteri. Bahaya bagi ibu adalah terjadinya perlukaan yang luas pada jalan lahir,khususnya serviks uteri,vagina dan perineum . Bahaya bagi bayi adalah terjadi pendarahan dalam tengkorak karena mengalami tekanan kuat dalam waktu singkat.
9
Penanganan Berikan obat seperti morpin, luminal. Kemudian jika janin tidak lahir dalam waktu dekat (4-6 jam), bila ada tanda-tanda obstruksi lakukan SC, bila terjadi partus presipitatus tidak banyak yang dilakukan karena proses persalinan terjadi tiba-tiba dan cepat.
10
3. His yang tidak Terkoordinasi
His yang tidak terkoordinasi adalah his yang berubah-ubah ,his ini disebut accordinat hypertonic uterine contraction tonus otot meningkat diluar his dan kontraksinya tidak berlangsung seperti biasa karena tidak ada sinkronisasi antara kontraksinya.Tidak adanya koordinasi antara kontraksi bagian atas ,tengah dan bawah menyebabkan his tidak efisien dalam mengadakan pembukaan atau penegeluaran janin dalam rahim.
11
Penyebab His yang tidak Terkoordinasi
1. Faktor usia penderita relative tua 2. Pimpinan persalinan 3. Karena induksi persalinan dengan oksitosin 4. Rasa takut dan cemas
12
Penanganan Berikan (sedative dan analgesic) seperti morpin, petidin dan valium apabila persalinan sudah berlangsung lama dan berlarut-larut laukakan EK, Porsep/SC
13
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.