Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Perancangan Fisik Basis Data
2
Perancangan Fisik Basis Data
Tujuan: Menterjemahkan skema (deskripsi) logis data kedalam spesifikasi teknis penyimpanan data. Hasil: Suatu rancangan penyimpanan data yang menghasilkan kinerja pencarian (pemrosesan query) yang memadai dan menjamin integritas, keamanan dan keandalan data.
3
Proses Perancangan Fisik
Input Output Model DB yang digunakan (misal: relasional) Definisi atribut-atribut Aturan integritas data Relasi ter-normalisasi Perkiraan volume data Target response time Tipe data tiap atribut (field) Deskripsi record fisik Organisasi file Indeks dan arsitektur database Optimasi kinerja query Menentukan
4
Organisasi Penyimpanan Fisik
Efisiensi pemrosesan query dan penyimpanan data tergantung pada: Tipe data masing-masing field. Organisasi file untuk tabel-tabel. Peng-indeks-an dan organisasi file indeks. Pengelompokan record (clustering).
5
Perancangan Field Field: satuan data terkecil dalam database
Pemilihan tipe data yang sesuai. Konstrain range nilai yang sah (domain). Kodifikasi nilai field. Penanganan nilai kosong (null).
6
Perancangan Field Memilih tipe data
Tipe Data: format penyimpanan data yang didukung oleh sistem operasi. Sasaran: Minimasi ruang penyimpanan. Dapat merepresentasikan semua nilai yang mungkin dari field. Memungkinkan pengecekan validitas nilai field oleh program. Memungkinkan semua manipulasi data yang dibutuhkan untuk field tersebut.
7
Kodifikasi Nilai Field
Kode menghemat ruang, tetapi membutuhkan waktu lookup untuk mendapatkan nilai sebenarnya.
8
Penanganan Nilai-nilai Kosong
Opsi penanganan nilai kosong: Isi dengan nilai default. Menolak keseluruhan record. Isi dengan suatu rumus penghitungan/ formula. Mencatat dalam daftar (log). Trigger dapat digunakan untuk menjalankan operasi-operasi ini
9
Contoh Skema Fisik
10
Rancangan File Fisik Terminologi: File Fisik:
Partisi memori sekunder (disk) yang diberi nama dan dialokasikan untuk menyimpan record-record secara fisik. Tata letak elemen data dalam file: Penyimpanan sekuensial/runtut. Random dengan Pointer (alamat lokasi fisik). Metoda Akses: Bagaimana data diakses berdasarkan organisasi file yang digunakan.
11
Organisasi File Sekuensial
Permulaan file 1 2 Flyers Record-record dalam file diurutkan menurut nilai-nilai primary key. Setiap penambahan dan penghapusan record memerlukan sorting ulang. Jika tidak disortir: Waktu rata-rata untuk menemukan record yang diinginkan = n/2. n
12
Denormalisasi Mengubah relasi-relasi ternormalisasi ke menjadi tak ternormalisasi untuk mengurangi jumlah tabel yang harus dilibatkan dalam operasi join. Keuntungan: Dapat meningkatkan kinerja (kecepatan) proses dengan mengurangi jumlah tabel yang dilibatkan dalam operasi join. Kerugian (karena duplikasi data): Pemborosan ruang penyimpanan. Resiko pelanggaran integritas/konsistensi data.
13
Denormalisasi Hubungan Satu-ke-Satu
Dibutuhkan akses ke tabel APPLICATION Relasi ternormalisasi: Duplikasi data Relasi ter-denormalisasi:
14
Denormalisasi Hubungan Banyak-ke-Banyak
Relasi ternormalisasi: Dibutuhkan akses ke tabel ITEM Relasi ter-denormalisasi: Duplikasi data
15
Denormalisasi Data Referensi Dibutuhkan akses ke tabel STORAGE
Relasi ternormalisasi: Dibutuhkan akses ke tabel STORAGE Duplikasi data Relasi ter-denormalisasi:
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.