Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PENGEMBANGAN KURIKULUM
MATERI LATIH (AA) PENGEMBANGAN KURIKULUM Disajikan Oleh: Prof. Dr. Sunandar, M.Pd. IKIP PGRI SEMARANG
2
Kompetensi Indikator: Menjelaskan pengertian kurikulum
Menjelaskan hakikat dan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum Indikator: Menjelaskan pengertian kurikulum Menjelaskan latar belakang perubahan Menjelaskan hubungan antara kurikulum dan pembelajaran Menjelaskan model-model pengembangan kurikulum Menjelaskan arah kurikulum masa depan
3
DEFINISI KURIKULUM q Semua yang diajarkan di institusi pendidikan
q Sekumpulan mata pelajaran atau mata kuliah yang diajarkan baik di sekolah maupun di luar sekolah (yang diarahkan oleh sekolah) q Sekumpulan mata kuliah yang disusun secara resmi dan sistematis yang merupakan prasyarat untuk sertifikasi
4
Kurikulum Sebagai Rencana Pengajaran
Tujuan yang ingin dicapai. Bahan yang akan disajikan. Kegiatan pengajaran. Alat-alat pengajaran. Jadwal waktu pengajaran.
5
HUBUNGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
F Kurikulum adalah segala hal yang diajarkan (program, rencana, dan isi pelajaran) F Pembelajaran (instruction) adalah bagaimana menyampaikan apa yang diajarkan itu (metode, tindakan belajar mengajar, dan presentasi)
6
PERTANYAAN ? Apakah yang ingin dicapai dan peserta didik yang bagaimana yang diharapkan akan dibentuk ? Apakah akan diutamakan kebutuhan peserta didik saat sekarang atau masa mendatang ? Mana yang lebih penting peserta didik sebagai individu atau kelompok ? Mana yang lebih mengajar kejujuran (karakter) atau memberi pendidikan umum/ materi ? Apakah hasil belajar akan diuji secara uniform atau diserahkan pada penilaian guru yang dapat mempelajari peserta didik delam segala aspek selama waktu yang panjang ?
7
PT policy ? pedoman ? metoda ? model belajar ? ?...?...?
8
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI KURIKULUM BERBASIS ISI
POKOK MASALAHNYA ADALAH ADANYA PERUBAHAN : KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI KURIKULUM BERBASIS ISI MENGUSIK KETENTRAMAN SAAT INI
9
PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN
KONDISI GLOBAL : PERSAINGAN PERSYARATAN KERJA PERUBAHAN ORIENTASI PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN PERUBAHAN KURIKULUM PERUBAHAN PERUBAHAN PARADIGMA PENGETAHUAN, BELAJAR DAN MENGAJAR PERUBAHAN PEMBELAJARAN
10
MENGAPA ADA PERUBAHAN KONSEP KURIKULUM
11
LATAR BELAKANG PERUBAHAN KEBIJAKAN
Persaingan Perubahan Orientasi Lembaga Pendidikan Perubahan Persyaratan kerja MASALAH INTERNAL PERG.TINGGI DI INDONESIA Penataan Lembaga Penataan Arah dan Tujuan pendidikan Penataan Program Studi. MASALAH EKSTERNAL (TATANAN GLOBAL) KURIKULUM NASIONAL ( no. 056/ U/ 1994 ) KURIKULUM INTI & INSTITUSIONAL ( no. 232/ U/ 2000.) KONTEKS ILMU/ IPTEKS MKU MKDK MKK KONTEKS KEBUDAYAAN FENOMENA ANTHROPOS FENOMENA TEKNE FENOMENA OIKOS FENOMENA ETNOS DISARIKAN DARI :: DIKTI, Dokumen Penjelasan, 2000 perubahan Kep. Men. DIK BUD No. 056/U/1994,, 2000
12
fenomena anthrophos dicakup dalam pengembangan manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. fenomena tekne dicakup dalam penguasaan ilmu dan ketrampilan untuk mencapai derajat keahlian berkarya. fenomena oikos dicakup dalam kemampuan untuk memahami kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. fenomena etnos, dicakup dalam pembentukan sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keahlian yang dikuasai.
13
DOKUMEN ( CURRICULUM PLAN ) KEGIATAN NYATA ( ACTUAL CURRICULUM )
KURIKULUM DOKUMEN ( CURRICULUM PLAN ) KEGIATAN NYATA ( ACTUAL CURRICULUM ) SERANGKAIAN MATA KULIAH SILABUS PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN ( GBPP - SAP ) PROSES EVALUASI ( ASSESSMENT ) PENCIPTAAN PROSES PEMBELAJARAN SUASANA PEMBELAJARAN
14
PENGERTIAN KURIKULUM MENURUT : SK MENDIKNAS NO 232/U/2000.
KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI ADALAH : SEPERANGKAT RENCANA DAN PENGATURAN MENGENAI ISI MAUPUN BAHAN KAJIAN DAN PELAJARAN SERTA CARA PENYAMPAIAN DAN PENILAIANNYA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI.
15
SECARA SPESIFIK YANG BERUBAH ADALAH :
PERUBAHAN ORIENTASI KURIKULUM PERUBAHAN LUARAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI KONSEKUENSINYA DIPERLUKAN PERUBAHAN PEMBELAJARAN (Perencanaanmencantumkan kompetensi, metoda pembelajaran, indikator penilaian)
16
KURIKULUM BARU YANG SELALU BERUBAH YANG SULIT BERUBAH
JUMLAH MATA KULIAH BESARNYA SKS MATA KULIAH ISI MATERI MATA KULIAH SUSUNAN MATA KULIAH NAMA DAN KODE MATA KULIAH RUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN SARANA PEMBELAJARAN BENTUK PEMBELAJARAN ( BENTUK DAN MACAM TUGAS ) ( CARA MENILAI / ASSESSMENT ) PARADIGMA PENDIDIKAN ( MENGAJAR / MENDIDIK ) ( TEACHING / LEARNING ) ( AKADEMIK / PROFESIONAL ) ( KEMAPANAN / PERUBAHAN )
17
MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN PT LEWAT PENERAPAN KBK Pemahaman bersama
evaluasi TUTORIAL Perencanaan uji coba
18
SERTIFIKAT Training IJASAH TUGAS MASYARAKAT PEMANGKU KEPENTINGAN
LEMBAGA SERTIFIKASI IJASAH SERTIFIKAT GENERIC SKILL (TRANSFERABLE SKILL) KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI PENDUKUNG KOMPETENSI LAINNYA STANDART KOMPETENSI JENIS PEKERJAANATAU LAPANGAN KEHIDUPAN TERTENTU PROGRAM PENDIDIKAN AKADEMIK (S1) Training LEMBAGA PELATIHAN TUGAS MASYARAKAT PEMANGKU KEPENTINGAN TUGAS PERGURUAN TINGGI
19
TUGAS PERGURUAN TINGGI TUGAS MASYARAKAT PEMANGKU KEPENTINGAN
LEMBAGA SERTIFIKASI SERTIFIKAT KOMPETENSI IJASAH BASIC SKILL (APLICABLE SKILL) KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI PENDUKUNG KOMPETENSI LAINNYA STANDART KOMPETENSI JENIS PEKERJAAN TERTENTU PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI ASOSIASI AHLI TUGAS PERGURUAN TINGGI TUGAS MASYARAKAT PEMANGKU KEPENTINGAN
20
STANDART KOMPETENSI PROFESI / BID. KERJA
TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI PADA PRINSIPNYA ADALAH MEMPERSIAPKAN SESEORANG DENGAN KUALIFIKASI KESARJANAAN, YANG SIAP MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PERUBAHAN CEPAT YANG MUNGKIN DIHADAPINYA DALAM PROFESI ATAU LAPANGAN KERJA YANG DIGELUTINYA. BASIC SKILL GENERIC SKILL TRANSFERABLE SKILL STANDART KOMPETENSI PROFESI / BID. KERJA
21
ADA PERUBAHAN ORIENTASI KURIKULUM
KURNAS 1994 BERBASIS PADA KEBUDAYAAN KBK 2000 BERBASIS PADA ISI KEILMUAN ADANYA KONSORSIUM SAINS,TEKNOLOGI , SENI KONSEP UNESCO ( 4 PILAR PENDIDIKAN ) learning to know learning to do learning to be learning to live together
22
PERUBAHAN LUARAN PERGURUAN TINGGI
KEMAMPUAN MINIMAL PENGUASAAN PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN SIKAP SESUAI SASARAN KURIKULUM PROGRAM STUDINYA KURNAS 1994 KBK 2000 KOMPETENSI SESEORANG UNTUK DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN CERDAS, PENUH TANGGUNG JAWAB SEBAGAI SYARAT UNTUK DIANGGAP MAMPU OLEH MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS DI BIDANG PEKERJAAN TERTENTU PENILAIAN OLEH PERGURUAN TINGGI SENDIRI PENILAIAN DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT PEMANGKU KEPENTINGAN
23
Kebutuhan Lulusan Stakeholders
Lulusan Perguruan tinggi diharapkan mempunyai kompetensi yang sesuai kebutuhan stakeholders berupa : Kebutuhan kemasyarakatan (societal needs) Kebutuhan dunia kerja (industrial needs) Kebutuhan profesional (professional needs) Kebutuhan generasi masa depan (aspek scientific vision)
24
KURIKULUM INSTITUSIONAL
SK. MENDIKNAS RI NO. 232/U/2000, TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA KELOMPOK MATA KULIAH KURIKULUM INTI KURIKULUM INSTITUSIONAL 1. Kelompok Pengembangan Kepribadian ( MPK ) 40% - 80% 2. Kelompok Keilmuan dan Ketrampilan ( MKK ) 3. Kelompok Keahlian Berkarya ( MKB ) 4. Kelompok Perilaku Berkarya ( MPB ) 5. Kelompok Berkehidupan Bermasyarakat ( MBB ) INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia. INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb. KURIKULUM INTI ( Kompetensi Utama ) ditetapkan oleh Menteri.
25
PENGELOMPOKAN MATA KULIAH
DASAR PEMIKIRAN PENGELOMPOKAN MATA KULIAH PADA SK MENDIKNAS NO 232/U/2000. ADALAH : KONSEP EMPAT PILAR PENDIDIKAN DARI UNESCO. PERSYARATAN KERJA YANG DITUNTUT OLEH DUNIA KERJA GLOBAL. USAHA PENYEPADANAN DALAM KONTEKS NASIONAL.
26
EMPAT PILAR PENDIDIKAN
Dasar Pertama : Kurikulum yang disarankan oleh The International Bureau of Education UNESCO ( The International Comission on Education for the 21 st Century ) EMPAT PILAR PENDIDIKAN Learning to know Learning to do Learning to be Learning to live together Life long learning
27
DESKRIPSI PERSYARATAN KERJA
Dasar kedua : DESKRIPSI PERSYARATAN KERJA PENGUASAAN PENGETAHUAN & KETRAMPILAN : Analisis dan sintesis. Menguasai IT/computting. Managed ambiguity. Communication. 2 nd language. ATTITUDE : Kepemimpinan. Teamworking. Can work crossculturally. PENGENALAN SIFAT PEKERJAAN TERKAIT : Terlatih dalam etika kerja. Memahami makna globalisasi. Fleksibel terhadap pilihan pekerjaan.
28
Dasar ketiga : Usaha penyepadanan
PERSYARATAN KERJA IBE UNESCO KURIKULUM INTI & INSTITUSIONAL Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan : analisis dan sintesis menguasai IT/computting managed ambiguity communication 2 nd language learning to know Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan ( MKKK ) learning to do Matakuliah Keahlian Berkarya ( MKKB ) Attitude : kepemimpinan teamworking can work crossculturally learning to be Mata kuliah Perilaku Berkarya ( MKPB ) Pengenalan sifat pekerjaan terkait : Terlatih dalam etika kerja Memahami makna globalisasi Fleksibel thd pilihan pekerjaan learning to live together Mata kuliah berkehidupan bersama ( MKBB ) MK Pengemb. Kepribadian ( MKPK )
29
PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM MENURUT :
SK MENDIKNAS NO 232/U/2000. YANG MENIMBULKAN BANYAK TAFSIR TERUTAMA TENTANG PENGELOMPOKAN MATA KULIAH
30
PERUBAHAN DAN PENJELASAN
PADA SK MENDIKNAS NO 045/U/2002 TERDAPAT PERUBAHAN DAN PENJELASAN
31
TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI KURIKULUM INSTITUSIONAL
SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002. TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI ELEMEN KOMPETENSI KURIKULUM INTI KURIKULUM INSTITUSIONAL Kompetensi Utama Kompetensi Pendukung Kompetensi Lainnya 1. Landasan kepribadian. 40% - 80 % 20% - 40% 0% - 30% 2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan. 3. Kemampuan berkarya. 4. Sikap dan perilaku dalam berkarya. 5. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat. Kompetensi Utama ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnya ditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi
32
KOMPETENSI UTAMA : Kemampuan minimal untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan penciri program studi. KOMPETENSI PENDUKUNG : Kemampuan yang gayut dan dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan ciri khas PT yang bersangkutan. KOMPETENSI LAIN : Kemampuan yang ditambahkan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan berdasarkan keadaan serta kebutuhan lingkungan PT.
33
KELOMPOK MATA KULIAH ( pada SK Mendikbud no 323/U/2000) BUKAN SASARAN DARI PENYUSUNAN KURIKULUM
TETAPI YANG MENJADI SASARAN PENYUSUNAN KBK ADALAH TERCAPAINYA KELIMA ELEMEN KOMPETENSI ( pada SK Mendiknas no 045/U/2002)
34
(mengantisipasi perubahan pasar global)
PENYUSUNAN KURIKULUM (mengantisipasi perubahan pasar global)
35
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 35 (1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. (2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum Penjelasan Pasal 35 Ayat (1) Standar isi mencakup ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan ke dalam persyaratan tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
36
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sertifikasi Pasal 61 Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi. Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi. Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi. Penjelasan Pasal 61 Cukup jelas
38
KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) Peraturan Presiden no 8 tahun 2012 Tanggal 17 Januari 2012 Adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kerja yang menyandingkan, menyetarakan, mengintegrasikan sektor pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan jabatan kerja di berbagai sektor.
39
KKNI menetapkan 9 level yang dapat dicapai melalui berbagai jalur, yaitu:
Pendidikan (gelar akademis) Profesi (sertifikat profesi) Industri (fungsi jabatan kerja) Otodidak (Pengalaman keahlian khusus)
40
Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur
PENDIDIKAN : GELAR AKADEMIS SMP SMA D1 D2 D3 S1 PRO S2 S3 9 U 8 M D 7 M 6 5 4 3 2 1 OPERATOR ANALIS AHLI PROFESI : SERTIFIKAT PROFESI (PII) OTODIDAK : PENGALAMAN KEAHLIAN KHUSUS INDUSTRI : FUNGSI JABATAN KERJA
42
PENGEMBANGAN KEILMUAN PENDIDIKAN BERBASIS PENGEMBANGAN KEAHLIAN
KKNI 1 2 3 4 5 7 8 9 6 KKNI 1 2 3 4 5 7 8 9 6 S2 S1 S3 Sekolah Menengah Umum S2(T) D I D IV D III D II S3(T) Profesi Spesialis Sekolah Menengah Kejuruan PENDIDIKAN BERBASIS PENGEMBANGAN KEILMUAN PENDIDIKAN BERBASIS PENGEMBANGAN KEAHLIAN
43
S1 S2 S3 S1(T) S2 (T) S3 (T) Profesi Y Spesialis Y Profesi X
PERPINDAHAN ANTARA JENIS DAN STRATA PENDIDIKAN TINGGI S1 S2 S3 S1(T) S2 (T) S3 (T) Profesi Y Spesialis Y Profesi X Spesialis X D I D III D II MULTI ENTRY AND MULTI EXIT SYSTEM SMA/SMK
44
LEVEL 5 Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
45
LEVEL 6 Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
46
LEVEL 7 Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya.
47
LEVEL 8 Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner . Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
48
PENJELASAN KKNI & LO Istilah yang digunakan untuk menyatakan kemampuan seseorang didalam deskripsi KKNI adalah “capaian pembelajaran” (learning outcome). Hal ini selain untuk membedakan istilah “kompetensi” yang digunakan oleh dunia profesi untuk menyatakan standar kemampuan dari profesi tersebut dengan istilah “standar kompetensi”, juga digunakannya istilah “sertifikat kompetensi”sebagai pernyataan kelulusan dari uji kompetensi. Di dalam dunia pendidikan (dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003) kelulusan jenis pendidikan akademik , vokasi , dan Pendidikan profesi, diberi “ijasah” bukan ‘sertifikat kompetensi’. Dibutuhkan rumusan “learning outcomes” (LO) lulusan prodi tertentu, yang sesuai dengan level KKNI nya, yang akan digunakan sebagai acuan bagi program studi sejenis di seluruh Indonesia. Rumusan tersebut merupakan pernyataan “kemampuan minimal” yang harus dimiliki oleh setiap lulusan program studi tersebut.
49
LEARNING OUTCOME Capaian Pembelajaran (learning outcomes): internasilisasi dan akumulasi ilmupengetahuan, pengetahuan,ketrampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.
50
TABEL YANG WAJIB DILENGKAPI DALAM PENYUSUNAN LO PROGRAM STUDI
Unsur-unsur deskripsi setiap program studi yang menyatakan jenjang kemampuan Deskriptor D3 D4 S1 Pro-fesi S2 Spesialis S3 Menguasai pengetahuan apa saja Untuk berperan sebagai apa Dengan kemampuan melakukan apa saja - dengan metode bagaimana untuk masing-masing pelaksanaan pekerjaan tersebut -menunjukkan kualitas hasil seperti apa - dan dalam kondisi bagaimana dan kemampuan manajerial apa saja
51
CONTOH PENJABARAN KURIKULUM KBK YANG BERBASIS KKNI
52
KKNI Bidang Pendidikan Matematika
Deskripsi Umum Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap level kualifikasi mencakup proses yang menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut : Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan orisinal orang lain Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
53
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
Deskripsi generik level 6 (paragraf pertama) Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah. Deskripsi spesifik: Mampu mengembangkan Pendidikan Matematika untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, implementasi, evaluasi, yang berorientasi pada kecakapan hidup (life skill) Mampu memecahkan permasalahan pendidikan matematika dan beradaptasi dalam situasi yang dihadapi melalui model, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang relevan di era global. Menguasai secara aktif penggunaan berbagai sumber belajar dan media pembelajaran matematika berbasis IPTEKS untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran
54
Deskripsi generik level 6 (paragraf kedua)
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1 Deskripsi generik level 6 (paragraf kedua) Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan spesialis dan mendalam di bidang-bidang tertentu, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural Deskripsi spesifik: Menguasai obyek Matematika secara mendalam yang mendukung tugas profesionalnya sebagai pendidik matematika.
55
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
Deskripsi generik level 6 (paragraf ketiga) Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi. Deskripsi spesifik: Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data serta memberikan saran alrernatif pemecahan masalah dalam bidang pendidikan matematika. Mampu melakukan penelitian dan menggunakannya sebagai alternatif pemecahan masalah di bidang pendidikan matematika yang berlaku secara universal. Mampu menerapkan kemampuan berpikir matematis dalam dunia usaha dan industri.
56
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
Deskripsi generik level 6 (paragraf keempat) Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja organisasi Deskripsi spesifik: Bertanggungjawab dalam melaksanakan profesinya sebagai pendidik matematika dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.
57
VISI PROGRAM STUDI ………………………………………………………………………………………………………………………………………
58
MISI PROGRAM STUDI ………………………………… ……………………………….. …………………………………. dst
59
Profil Lulusan Prodi …………………………
…………………. …………………
60
PROFIL DAN KOMPETENSI SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
PENCIRI PROGRAM STUDI LEMBAGA/INSTITUSI (FAKULTAS/UNIV) KOMPETENSI UTAMA (40% - 80%) KOMPETENSI PENDUKUNG (20% - 40%) KOMPETENSI LAINNYA (0% - 30%) Pendidik Matematika Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual Mempunyai karakter diri yang kuat, beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME Mampu mengembangkan potensi diri secara mandiri Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Mempunyai kepedu-lian terhadap budaya dan kearifan lokal
61
SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA LEMBAGA/INSTITUSI (FAKULTAS/UNIV)
PROFIL SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA PENCIRI PROGRAM STUDI LEMBAGA/INSTITUSI (FAKULTAS/UNIV) KOMPETENSI UTAMA (40% - 80%) KOMPETENSI PENDUKUNG (20% - 40%) KOMPETENSI LAINNYA (0% - 30%) Pendidik Matematika Mengembangkan kuriku-lum mata pelajaran matematika Mampu berinteraksi dengan lingkungan budaya yang berbeda 4. Mengembangkan kuriku-lum mata pelajaran matematika Mampunyai kemampuan dalam bahasa inggris 5. Mengembangkan kuriku-lum mata pelajaran matematika 6. Mampu menyelenggarakan pembelajaran Matematika yang mendidik 7. Mempunyai kemampuan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran Matematika
62
SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROFIL SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA PENCIRI PROGRAM STUDI LEMBAGA/INSTITUSI KOMPETENSI UTAMA (40% - 80%) KOMPETENSI PENDUKUNG (20% - 40%) KOMPETENSI LAINNYA (0% - 30%) Pendidik Matematika 8. Mampu memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran 9. Dapat bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional indonesia 10. Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat 11. Mampu menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa 12. Dapat menjunjung tinggi kode etik profesi guru 13. Dapat berkomonikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat
63
SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROFIL SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA PENCIRI PROGRAM STUDI LEMBAGA/INSTITUSI KOMPETENSI UTAMA (40% - 80%) KOMPETENSI PENDUKUNG (20% - 40%) KOMPETENSI LAINNYA (0% - 30%) Pendidik Matematika Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan Matematika 15. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar Matematika 16. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar Matematika 17. Mampu mengembangkan materi pembelajaran Matematika secara kreatif 18. Mampu mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif 19. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
64
Tahapan Penyusunan Kurikulum
Analisis SWOT Tracer Study Profil Lulusan Rumusan Capaian Pembelajaran (Learning Outcome) Matriks Kompetensi dan Bahan Kajian Konsep Mata Kuliah dan Besar SKS Konsep Integrasi Bahan Kajian Struktur Kurikulum dan Silabus
65
Profil Lulusan Prodi ……………..
1. …………….. 2. …………….. 3. …………….. dst
66
Rumusan Learning Outcome Prodi …………..
(Contoh) 1. Mampu merancang …… Mampu mengkomunikasikan ide…… Mampu bekerja sama ……… Mampu menghasilkan rancangan …… Mampu membaca dan …… Memiliki kemampuan managerial …… Mempunyai kemampuan dasar praktek… Memiliki kemampuan belajar ……… Mampu berfikir kritis dan …… Memiliki kemampuan mengembangkan…..
67
Kaitan Rumusan Kompetensi dengan Bahan Kajian
No Rms Komp Bahan Kajian A B C D E … 1 2 3 4 5 ….
68
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.