Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehtata mahyuvi yulianti Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep
2
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Laboratorium Pencitraan Endoskopi Rekam jantung
3
Pemeriksaan Laboratorium Mencapai diagnosis dasar yang spesifik Mengevaluasi keadaan patologi untuk menentukan terapi bedah Pemeriksaan yang sering dilakukan adalah pemeriksaan darah
4
Pemeriksan darah Hb : kadar Hb dalam darah dalam kondisi normal adalahdi atas 10% sedang untuk operasi darurat HB minimal 8 %. Jika memang di bawah 7%, harus dilakukan tranfusi darah untuk menormalkannya. Leukosit : Kadar leukosit juga bisa mengetahui pasien tersebut sedang mengalami infeksi atau sepsis. leukosit normal berada diantara 6000 s/d 10.000 /lpb. Jika leukosit berada di antara 10.000 - 20.000 /lpb diduga infeksi, jika diatas 20.000 /lpb, kondisi ini tergolong infeksi berat dan sangat mungkin menjadi sepsis. Trombosit: rombosit pasien harus dipastikan di atas 150.000. jika kurang dari itu ( kekurangan trombosit atau thrombositopenia) diperlukan optimalisasi terlebih dahulu dengan penambahan atau tranfusi thrombosit
5
Pencitraan Rontgen CT Scan MRI USG
6
Roentgen Foto Thorax : untuk memprediksi keadaan organ paru penderita. pembiusan umum dan operasi sangat berpengaruh pada pasien dengan kelainan paru-paru. Utk menentukan lokasi patologi
7
CT Scan CT Scan menggabungkan serangkaian pemindaian X-ray yang diambil dari berbagai sudut yang berbeda. Kemudian komputer akan memproses sehingga menghasilkan gambar tulang dan jaringan lunak di dalam tubuh. Melakukan diagnosis kelainan otot dan tulang, seperti tumor atau retak pada tulang. Menentukan lokasi tumor, infeksi, atau bekuan darah. Memandu prosedur medis ketika melakukan operasi, biopsi, atau terapi radiasi. Mendeteksi dan memonitor kondisi dan penyakit tertentu, seperti kanker, sakit jantung, nodul pada paru-paru, dan massa pada hati. Mencari tahu cedera atau pendarahan internal.
8
Kepala. CT scan biasanya digunakan di bagian kepala untuk mendeteksi jaringan yang mati akibat stroke, tumor, jaringan yang mengeras akibat tumpukan kalsium, pendarahan, dan trauma pada tulang. Paru-paru. Pemindaian dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya perubahan akut atau kronis pada bagian dalam paru-paru. CT scan yang dapat dilakukan dari berbagai sudut dapat lebih akurat dibandingkan pemindaian X-ray dua dimensi. Jantung. Dengan kemampuan rotasi per detik yang dikombinasikan dengan potongan gambar dengan resolusi dan kecepatan tinggi, CT scan mampu memberikan hasil pencitraan arteri koroner yang baik. Rongga perut dan panggul. Pemindaian dengan CT scan merupakan metode sensitif yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit pada organ-organ di rongga perut. Dokter sering memanfaatkan untuk menentukan tingkat kanker dan perkembangannya. Juga dapat dilakukan untuk memeriksa penyebab sakit perut akut. Tulang. CT scan sering digunakan untuk memindai kondisi patah tulang kompleks, terutama di sekitar sendi, karena kemampuannya untuk merekonstruksi lokasi dari berbagai sudut. Patah tulang, cedera ligamen, dan dislokasi dapat ditemukan dengan mudah.
9
MRI MRI adalah memeripemeriksaan yang menghasilakn gambar organ, jaringan, dan sistem rangka dengan resolusi tinggi MRI yang dilakukan pada jantung atau pembuluh darah bertujuan melihat beberapa hal seperti ukuran dan fungsi pada serambi jantung, ketebalan dan gerakan dinding jantung dan tingkat kerusakan akibat serangan jantung. Selain itu dapat juga mendeteksi masalah struktural pada urat nadi, seperti dinding pembuluh darah yang melemah atau sobek, maupun radang dan penyumbatan pada pembuluh darah.pembuluh darah MRI paling sering digunakan untuk menguji pencitraan otak dan saraf tulang belakang. MRI pada otak juga dapat dimanfaatkan untuk pertimbangan langkah operasi otak dengan melakukan identifikasi area bahasa dan kendali gerakan yang penting. Beberapa penyakit pada otak dan saraf tulang belakang yang dapat didiagnosis dengan MRI, antara lain stroke, tumor, aneurisma, multiple sclerosis, cedera saraf tulang belakang, serta gangguan mata dan telinga bagian dalam.multiple sclerosis
10
Pada bagian tulang dan sendi, MRI dapat membantu mengevalusi kondisi seperti infeksi tulang, kelainan pada tulang belakang, tumor pada tulang dan jaringan lunak, dan peradangan sendi. Juga dapat mengetahui kondisi abnormal pada sendi yang disebabkan cedera traumatis atau berulang. MRI dapat digunakan pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara atau bagi mereka yang memiliki jaringan payudara yang padat. Langkah ini efektif untuk memberikan informasi tambahan dalam mendeteksi keberadaan sel kanker payudara selain menggunakan mamografi. MRI juga dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi tumor atau gangguan lain dari berbagai organ tubuh, termasuk hati, ginjal, limpa, pankreas, rahim, ovarium, prostat dan testis
11
USG USG atau ultrasound adalah teknik menciptakan gambar ilustrasi nyata yang berasal dari dalam tubuh seseorang. Dalam menciptakan gambar, alat ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Mengetahui masalah yang ada di dalam prostat dengan memakai USG Transrectal. Mendapatkan pencitraan dari rahim dan ovarium melalui USG Transvaginal. Mendapat gambar yang jelas dari organ jantung melalui e Memperoleh gambar yang jelas dari peredaran darah melalui pembuluh darah dengan USG teknologi Doppler.
12
Mendapatkan visualisasi jaringan perut dan organ melalui USG Mendapatkan gambar jaringan payudara lewat USG Memonitor denyut jantung pada janin, biasanya memakai teknologi Doppler. Memonitor perkembangan janin pada ibu hamil. Mengumpulkan sampel jaringan tubuh melalui teknik biopsi dipandu Melihat visualisasi struktur mata dengan USG
13
REKAM JANTUNG USIA > 50 TAHUN Riwayat penyakit jantung, hipertensi atau penyakit paru menahun Hasil EKG normal dalam 1 tahun bisa diterima kecuali jika ada keluhan jantung baru-baru ini.
14
Tes kehamilan Wanita usia subur
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.