Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pullorum Disease Berak Putih (Bacillary White Diarrhea)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pullorum Disease Berak Putih (Bacillary White Diarrhea)"— Transcript presentasi:

1 Pullorum Disease Berak Putih (Bacillary White Diarrhea)
DISUSUN OLEH : AJI PANDU WIJAYA

2 PENDAHULUAN Penyakit pullorum atau “Berak putih (Bacillary White Diarrhea)” merupakan penyakit menular pada ayam yang menimbulkan kerugian ekonomis yang besar. Penyebabnya adalah Salmonella yang ditemukan oleh Rettger di Amerika pada tahun Ayam segala umur dapat diserang, akan tetapi angka kematian tertinggi pada anak ayam yang baru menetas, biasanya terjadi dalam minggu ke-2 atau ke-3 dengan angka kematiannya dapat mencapai 85% atau lebih

3 Kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh penyakit ini meliputi : penurunan produksi telur, penurunan daya tunas, kematian embrio dan anak – anak ayam sampai umur 3 minggu, serta kematian pada ayam dewasa.

4 ETIOLOGI Salmonella adalah suatu kuman bersifat gram negatif, tidak bergerak, berbentuk batang, fakultatif aerob dan tidak berspora . Mempunyai ukuran lebar 0,3-0,5 mikron dan panjang 1- 2,5 mikron. Umum nya terdapat tunggal dan jarang membentuk rantai lebih dari dua sel . Pertumbuhan optimum pada temperatur 370 C

5 Ciri–ciri Salmonella Pullorum
Hidup di luar tubuh hospes pada lingkungan yang sesuai selama berbulan-bulan Kurang tahan terhadap panas dan mungkin juga terhadap bahan kimia. Kuman ini dapat dibunuh dengan cara sanitasi/desinfeksi yang ketat

6 Salmonella Pullorum termasuk grup D (Kauffman classification)
Salmonella Pullorum termasuk grup D (Kauffman classification). Ditinjau dari struktur antigennya dikenal tiga tipe Salmonella pullorum yang penting : Tipe standar 1, 9, 121, 123 . Tipe intermediate 1, 9, 121, 122, 123. Tipe Variant 1, 9, 121, 122 .

7 Salmonella pullorum

8 EPIZOTOLOGI Kejadian di Indonesia
Penyakit pullorum sudah sejak lama tersebar diseluruh dunia. Di Indonesia terutama ditemukan didaerah-daerah yang banyak memelihara ayam ras. Salmonella pullorum untuk pertama kali diisolasi dan diidentifikasi oleh LPPH Bogor pada tahun Dari data yang dihimpun oleh tim Technical Service Medion (2010), diketahui bahwa penyakit pullorum masih sering menyerang di peternakan. Presentasenya cukup rendah yaitu 0,48% dibandingkan penyakit colibacillosis, dan kolera .

9 Hewan rentan

10 Secara vertikal atau kongenital
Cara Penularan Secara vertikal atau kongenital Secara horizontal Secara tidak langsung Secara aerogen

11 Secara vertikal atau kongenital
Penularan pullorum biasa nya Melalui telur

12 Secara horizontal

13 Secara tidak langsung

14 Secara aerogen

15 Ada beberapa faktor predisposis penyakit pullorum yaitu defisiensi nutrisi, udara jelek, kandang penuh sesak, sanitasi jelek dan kandang lembab/pengap.

16 PENGENALAN PENYAKIT Tanda-tanda klinis
Masa inkubasi penyakit berkisaran 1 minggu. Gejala penyakit yang bersifat pada ayam ialah kelihatan mengantuk, bergerombol dan nafsu makan berkurang. Pada umumnya memperlihatkan diare putih atau coklat kehijau-hijauan dan terdapat gumpalan serupa pasta disekitar cloaca, serta kelemahan kaki, sayap menggantung dan sesak nafas.

17 Pada ayam dewasa Pada ayam dewasa dapat menunjukan adanya balung (Jengger) yang pucat, berkeriput, mengecil dan berwarna kelabu. Dapat mengalami anemia, diare, penurunan produksi telur, fertilitas dan daya tetas telur .

18 Perubahan pasca mati Hati Membesar, haemorrhagi, Gumpalan darah di rongga perut. Jantung dilatasi, noduli putih keabuan Perikardium : Bengkak, perikarditis, cairan fibrineus Limpa, ginjal membesar, jejas nekrotis Reproduksi Betina : Folikel keriput, kuning telur memadat dan mengkeju Reproduksi Jantan : Abses kecil pada testes, penebalan

19 Gambar normal Organ ayam
Ukuran normal, warna merah, kenyal dan konsistensi hatinya kuat (tidak mudah hancur) serta kantong empedu yang normal, ini menandakan hati pada unggas tersebut sehat Ukuran normal, bewarna merah, dan kenyal, Ini menandakan jantung pada unggas tersebut dalam keadaan sehat. Tidak ada kelainan – kelainan yang nampak

20 Gambar Perubahan Organ ayam

21 ORGAN-ORGAN TUBUH PADA AYAM

22 Pengambilan dan pengiriman bahan
Pengambilan bahan dilakukan untuk menguatkan diagnosa apabila pada uji pullorum dilapangan didapat hasil reaksi positif atau dubius. Dalam hal ini bahan dikirimkan adalah ayam dalam keadaan hidup sebanyak mungkin minimal 6 ekor. Bila dijumpai kasus penyakit akut pada ayam muda atau dewasa yang dikirimkan adalah bangkai “segar” dalam keadaan dingin. Alat-alat tubuh yang dikirimkan sebagai berikut :

23 Jantung beserta paricard dan isinya
Hati berikut kantong empedu yang sudah dikeluarkan isinya. Limpa, pancreas. Ovarium, saluran telur dan testes. Alat-alat tersebut dimasukan dalam botol steril yang dimasukan kedalam termos berisi es, atau bahan-bahan tersebut diambil secara aseptis kemudian dimasukan kedalam botol yang berisi phosphat buffer glycerin atau glycerin NaCl fisiologis aa

24 Diagnosa Diagnosa penyakit ditentukan berdasarkan : sejarah kelompok, gejala penyakit, perubahan pasca mati, uji serologis, isolasi dan identifikasi dilaboratorium.

25 Diagnosa Banding Fowl typhoid yang disebabkan Salmonella gallinarum. Dapat ditentukan dengan isolasi dan identifikasi.

26 TINDAKAN Tindakan Administratif Pencegahan
Pengendalian dan Pemberantasan Pengobatan

27 Tindakan Administratif
Hasil pengujian pullorum yang dilaksanakan pada peternakan ayam dilaporkan kepada Kepala Dinas Peternakan Daerah Tingkat I, yang seterusnya diteruskan kepada Direktorat Jendral Peternakan. Bila ditemukan reaktor, maka peneguhan diagnosa dilakukan pada laboratorium yang berwenang. Sertifikat bebas pullorum dikeluarkan oleh Direktur Jendral Peternakan

28 Pencegahan Fumigasi : KMnO4 dan formalin
Kebersihan kandang , alat dan lingkungan Hindari sisa pakan Telur tetas upayakan dari perusahaan. Pembibit yang bebas pullorum Melaksanakan pengujian pullorum pada perusahaan pembibitan. Pengujian dilakukan minimal 2 x berturut-turut selama selang waktu 35 hari. Selanjutnya secara teratur diadakan pengujian 2 x setahun

29 Pengendalian dan pemberantasan
Perusahaan pembibit yg terserang pullorum dilarang keluarkan telur tetas, ayam mati ataupun hidup, kecuali untuk diagnosis. Ayam mati : dibakar dan dikubur Uji masal pada unggas diatas 4 bulan, yang positif dimusnahkan. Yang dubius isolasi dan uji laboratorium Peternakan yang positif mengandung penyakit : - Dilarang lalu lintas orang, kecuali petugas - Orang yg keluar dari peternakan tersebut,harus dihapus hamakan.

30 Pengobatan Sulfonamide, antibiotik dan antibakterial
Tidak hilangkan infeksi, menekan angka kematian Obat tradisional : Bawang putih (Allium sativum)

31 PERLAKUAN PEMOTONGAN AYAM, DAGING DAN TELUR
Setiap ayam reaktor harus disingkirkan dengan jalan membunuh atau memotong dan dagingnya boleh diedarkan dengan syarat setelah direbus atau dimasak terlebih dahulu. Semua jeroan dan sisa-sisa pemotongan harus dimusnahkan dengan dibakar atau dikubur. Sedangkan telur boleh diedarkan setelah dimasak terlebih dahulu.

32 P E L A P O R A N Pelaporan kejadian penyakit atau hasil pengujian pullorum harus sesuai dengan petunjuk Direktorat Jendral Peternakan.

33 Terima kasih...


Download ppt "Pullorum Disease Berak Putih (Bacillary White Diarrhea)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google