Komunikasi Pariwisata

Presentasi berjudul: "Komunikasi Pariwisata"— Transcript presentasi:

1 Komunikasi Pariwisata (Dulu dan Kini Perspektif Ekonomi Politik Pariwisata)

2 Komunikasi Pariwisata
Dulu & Kini Politik Ekonomi

3 Motor Penggerak Pariwisata
Masyarakat Negara Industri Pasar/

4 Ekonomi politik lahir ketika moda produksi lahir
Ekonomi politik meliputi proses Produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi Ekonomi politik lahir ketika moda produksi lahir

5 Ekopol ala Vincent Mosco
DEFINISI LUAS) The study of control and survival in social life DEFINISI SEMPIT The study of the social relations, particularly the power relations, that mutually constitute the production, distribution, and consumption of resources, including communication resources

6 “Pertarungan” Industri Pariwisata
Eropa-Amerika Eropa-Indonesia Indonesia-Malaysia Indonesia-Jepan-korea Indonesia-taiwan filipina Indonesia – timur tengah

7 Dulu Kini Gambar Destinasi tidak berpengaruh pada perilaku wisatawan Gambar Destinasi sangat tidak berpengaruh pada perilaku wisatawan (Larsen & George, 2004) Destinasi cenderung di kota tua, wisata sejarah, museum, wisata alam Destinasi cenderung banyak ke arah wisata alam, petualangan, kuliner, wisata belanja. Destinasi tidak/belum terkoneksi dengan destinasi lainnya Sangat terkoneksi satu sama lainnya Keterlibatan Negara masih rendah Keterlibatan Negara cenderung tinggi

8 Dulu Kini Cenderung abai terhadap BDN (Brand Destinasi Negara) BDN Sangat diperhatikan dan disusun strateginya Penyelenggara pariwisata cenderung diwarnai oleh pengusaha dan sebagian dari Negara Penyelengga pariwisata mulai tumbuh dari publik/masyarakat, dikelola pebisnis dan dari Pemerintah Daerah Pemasaran Pariwisata belum terpadu Pemasaran pariwisata sudah terpadu Pasat internasional hanya dipegang oleh pengusaha besar/pebisnis dengan modal besar Pasar internasional langsung bisa dikelola oleh masyarakat (profit sharing)

9 Dulu Kini Negara cenderung pasif dalam “pertarungan politik” tentang destinasi wisata Negara cenderung aktif dalam “pertarungan politik” tentang destinasi wisata (Indonesia, malaysia, taiwan, thailand, korea, china dsb) Aktor yang “memproduksi “ lokasi wisata pebisnis besar Aktor yang “memproduksi “lokasi wisata pebisnis besar, masyarakat, dan Negara Distribusi /sebaran wisatawan hanya terbatas lokal-regional dan nasional Distribusi /sebaran wisatawan mulai tumbuh hingga tingkat internasional Belum banyak eko-wisata, cenderung stagnan Mulai menjamur eko-wisata dan terus berkembang wisata sport, wisata spa, wisata belanja, wisata religi, wisata kuliner dsb