Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

“PERANAN POSITIF VIRUS”

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "“PERANAN POSITIF VIRUS”"— Transcript presentasi:

1 “PERANAN POSITIF VIRUS”
KELOMPOK 2 Anindita Kurnia Sari (04) Anggi Yul Kurnia (02) Nafira Tiara Putri (16) Bramudito S. B. (24) Hamdi Yoga P. (27) Desanto Wibowo (25) PRESENT “PERANAN POSITIF VIRUS” SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

2 MEMPERCANTIK BUNGA TULIP “BIOLOGI ITU MENYENANGKAN”
VIRUS INTERFERON MEMBUAT ANTITOKSIN PERANAN POSITIF VIRUS MELEMAHKAN BAKTERI MEMPRODUKSI VAKSIN “BIOLOGI ITU MENYENANGKAN” SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

3 VIRUS YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT INTERFERON
Interferon merupakan merupakan protein kecil yang dihasilkan oleh sel normal sebagai respon terhadap infeksi virus. Interferon berfungsi untuk mencegah replikasi virus di dalam sel hospes. Profage dapat digunakan untuk mengubah fenotip bakteri sehingga bermanfaat dalam bidang kedokteran. Caranya, asam nukleat virus digabungkan dengan gen manusia yang bersifat menguntungkan. Kemudian secara lisogenik gen tadi digabungkan dengan sama nukleat bakteri. Apabila bakteri membelah diri, berarti setiap anakan bakteri mengandung gen manusia yang dapat memproduksi zat-zat yang menguntungkan. SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

4 MEMPERCANTIK CORAK DAN WARNA BUNG TULIP
Jenis-jenis tulip yang sudah dikenal sejak zaman dulu mempunyai motif garis-garis, "coretan kuas," atau "jilatan api" atau mempunyai warna lain pada bagian-bagian tertentu daun bunga, sedangkan jenis-jenis yang lebih baru mempunyai pola aneka warna pada daun bunga. Sentuhan warna lain pada warna dasar bunga tulip disebabkan perubahan pegmen di bagian atas dan bagian bawah bunga. Contohnya SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

5 SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA
MEMBUAT ANTITOKSIN Para ahli memanfaatkan dengan menggabungkan sifat-sifat DNA yang menguntungkan antara virus dan gen lain sehingga sifat yang menguntungkan tersebut akan dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Contohnya, DNA virus digabungkan dengan DNA manusia yang memiliki sifat antitoksin (pelawan racun/penyakit). Selanjutnya, virus tersebut diinfeksikan dengan sel bakteri sehingga sel bakteri ini memiliki sifat gen manusia, yaitu memiliki sifat antitoksin. Apabila bakteri tersebut membelah terus menerus, berarti setiap sel bakteri memiliki sifat antitoksin dan selanjutnya dapat diberikan pada manusia. Contohnya SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

6 SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA
MELEMAHKAN BAKTERI Apabila virus yang menginfeksi bakteri bersifat patogen, maka DNA virus yang masuk akan merusak DNA bakteri sehingga bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya karena sifat patogennya telah rusak. Contohnya, bakteri difteri yang berbahaya akan berubah sifatnya jika di dalamnya tersambung oleh virus profage. SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

7 Beberapa Contoh Vaksin:
MEMPRODUKSI VAKSIN Virus digunakan untuk pembuatan vaksin. Vaksin adalah mikroorganisme patogen yang telah dilemahkan sehingga sifat patogenitasnya (penyebab penyakit) hilang, tetapi antigenitasnya (penimbul antibody) tetap. Vaksin digunakan manusia untuk memperoleh kekebalan tubuh/antibodi. Vaksin ini sebenarnya merupakan bibit penyakit yang telah dilemahkan dan apabila menyerang manusia tidak akan berbahaya lagi. Untuk itulah diperlukan vaksin bagi tubuh kita. Jika ada penyakit yang menyerang manusia, maka tubuh telah memiliki kekebalan yang berasal dari antibodi bagi penyakit tersebut. Beberapa Contoh Vaksin: SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

8 Replikasi merupakan proses duplikasi DNA ( Deoxyribonucleic Acid) secara akurat.
Contoh ruplikasi DNA Video ruplikasi DNA SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

9 Bakteri dipteri(Corynebacterium diphtheriae)
SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

10 Toksoid tetanus Toksin ini dapat disuntikkan pada manusia untuk mencegah penyakit tetanus. Toksin ini biasanya diberikan pada ibu hamil dan calon pengantin. Adapun bagi penderita tetanus akan diberikan ATS (Anti Tetanus Serum). SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

11 b) Vaksin Pasteur untuk mencegah penyakit rabies.
a) Vaksin Sabin dan Salk yang mencegah poliomyelitis yang ditemukan oleh Jonas Salk. b) Vaksin Pasteur untuk mencegah penyakit rabies. c) Vaksin Jenner umtuk mencegah penyakit cacar yang ditemukan oleh Edward Jenner. SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA

12 Gambar: Bunga tulip yang terinfeksi virus
SMA NEGERI 1 TELADAN YOGYAKARTA


Download ppt "“PERANAN POSITIF VIRUS”"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google