Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pengembangan Media Foto
Drs. Sarles, M.Pd Bayu Pratama Nugroho, S.Kom., M.T.
2
B. Kamera SLR dan DSLR Kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex ini bekerja dengan sistem digital mulai saat capture obyek foto oleh Sensor hingga peletakan pada media penyimpanan seperti memory card. Oleh karena itu pada Kamera DSLR terdapat lebih banyak tombol dibanding Kamera SLR. Tombol-tombolnya seperti pilihan ISO, White Balance, Preset Scenes, Resolusi dan lainnya, dan yang paling membedakan adalah tersedianya memory slot yang terkadang lebih dari 1 Memory Slot.
3
SLR (Single Lens Reflex) adalah sistem kerjanya berbeda dengan DSLR, dan tidak ada pilihan ISO (karena secara otomatis telah ditentukan oleh casing film). Kamera SLR lebih sederhana, sistem elektroniknya hanya berfungsi untuk pengaturan komposisi foto secara otomatik (bukaan, speed) selebihnya perintah untuk menggulung film maju atau mundur secara otomatis. Pada SLR media penyimpan data gambar disimpan pada film 35MM (analog/roll film) sehingga tidak diperlukan proses digitalisasi, kompresi data sehingga gambar bisa langsung dilihat hasilnya pada film tersebut. Bila ingin memproses foto lebih lanjut gulungan film inilah yang dibawa ke laboratorium cuci cetak foto untuk di cetak.
4
Sedangkan untuk melihat hasil foto pada DSLR, harus membutuhkan seperangkat komputer dan software untuk mentransfer foto dari DSLR ke Komputer sehingga nanti bisa dilakukan editing, dan inilah keunggulan DSLR sehingga hasil foto langsung dapat dilihat di LCD yang tersedia pada tiap DSLR. Bila ingin memproses edit dan cetak foto maka tinggal mentransfer data di memory card ke PC, jika kita memiliki printer maka kita bisa langsung mencetaknya. Persamaan DSLR dan SLR adalah sistem kerja pengambilan obyek foto yang menggunakan satu lensa (single lens) yang sama untuk fungsi membidik. Progres tersebut dikerjakan secara reflexy (memakai kaca pantul yang terdapat didalam camera).
5
Media Foto Untuk Media Pembelajaran
Fotografi secara luas bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari surat-surat kabar, majalah-majalah, brosur-brosur dan buku-buku. Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat digunakan secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar, pada setiap jenjang pendidikan dan berbagai disiplin ilmu. Foto merupakan istilah lain dari potret. Foto adalah gambar yang dibuat dengan kamera. Media foto termasuk salah satu media grafis. Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah salah satunya adalah foto.
6
Pengertian Media Foto :
Pengertian Media foto menurut Umar Hamalik, (1994 : 95) adalah : “Media foto adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan ataupun pikiran”. Pengertian lainnya Menutut (Nana Sudjana : 1991) media foto adalah gambar tetap dua dimensi yang merupakan hasil dari teknologi camera yang menyerupai bentuk aslinya. Pengertian foto menurut A.Tabrani (1996) yaitu gambar dua dimensi yang melukiskan pikiran yang menerjemahkan konsep menjadi lebih relistik. Dari pengertian-pengertian yang di atas, media foto pada dasarnya adalah media gambar yang berbentuk dua dimensi yang merupakan curahan dari pikiran.
7
Tujuan dari media foto untuk pembelajaran
Meletakkan dasar-dasar yang kongkret dari yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme. Menampilkan objek yang terlalu besar yang tidak memungkinkan untuk dibawa ke dalam kelas. Menyamakan keseragaman pengamatan dan persepsi kepada siswa. Membangkitkan motivasi belajar siswa. Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya. Dapat menampilkan objek yang langka.
8
Fungsi Media foto Media foto mempunyai fungsi (Yusup Hadimiarso:1990) antara lain: Untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Untuk menarik perhatian. Pesan disampaikan dalam simbol-simbol visual. Dapat digunakan untuk belajar mengajar. Memperjelas sajian ide atau pesan. Mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan.
9
Lima Kriteria Untuk Tujuan Pengajaran
Gambar fotografi itu harus cukup memadai. Artinya pantas untuk tujuan pengajaran, yaitu harus menampilkan gagasan, bagian informasi atau konsep jelas yang mendukung tujuan serta kebutuhan pengajaran. Dalam hal pemilihan gambar fotografi, perlu memperhatikan kesesuaiannya dengan tingkat usia. Gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu. Misalnya melukiskan daerah pemukiman kumuh, hendaknya menekankan kesan kotor, jorok, kerumunan kehidupan yang padat dengan lingkungan tidak sehat.
10
Lima Kriteria Untuk Tujuan Pengajaran
Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas. Gambar yang tajam dan kontras mempunyai kelebihan karena ketepatan dan rinciannya menggambarkan kenyataan secara lebih baik. Hal yang tidak kurang pentingnya adalah besarnya gambar. Sehingga tampak jelas ke seluruh siswa. Gambar-gambar fotografi yang melukiskan suasana dramatis atau mencekam, adegan yang ideal, tidak cocok dipajang untuk tujuan pengajaran. Gambar-gambar yang representatif dari bidang studi tertentu yang menampilkan pesan yang benar menurut ilmu, merupakan gambar-gambar yang tepat untuk maksud ke bidang pengajaran.
11
Lima Kriteria Untuk Tujuan Pengajaran
Memikat perhatian pada anak-anak. Memikat perhatian pada anak-anak cenderung kepada hal-hal yang diminatinya, yaitu terhadap benda-benda yang akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya, binatang-binatang, anak-anak, kereta api, perahu, kapal terbang, dan lain-lain.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.