Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Persaingan Tidak Sempurna

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Persaingan Tidak Sempurna"— Transcript presentasi:

1 Persaingan Tidak Sempurna
Pertemuan 11 Persaingan Tidak Sempurna © 2004 Thomson Learning/South-Western

2 Persaingan Tidak Sempurna
Penentuan harga pada pasar yang berada diantara pasar persaingan sempurna dan monopoli. Jenis pasarpersaingan tidak sempurna: Oligopoli Monopolistik

3 Persaingan Tidak Sempurna
Karakteristik Pasar Oligopoli Hanya sedikit perusahaan dalam industri (Few Number of Firms) Produk homogen atau terdiferensiasi (Homogen or Differentiated Product) Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (Interdependence Decisions) Kompetisi non harga (Non Pricing Competition)

4 Persaingan Tidak Sempurna
Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik Produk yang terdiferensiasi (Differentiated Product) Jumlah produsen banyak dalm industri (Large number of Firms) Bebas masuk dan keluar (Free Entry and Exit)

5 Penetapan Harga Barang Homogen
Di pasar ada relatif sedikit perusahaan yang menghasilkan satu barang homogen. Diasumsikan, pembeli adalah “price taker”. Diasumsikan, tidak ada biaya transaksi atau informasi. Sehingga barang yang dijual mengikuti kaidah harga tunggal. Dapat mengetahui harga barang secara pasti

6 Model Persaingan Semu (Quasi-Competitive Model)
Model penentuan harga oligopoli dimana masing-masing perusahaan bertindak sebagai “price taker” meskipun hanya ada beberapa perusahaan. Sebagai “price taker”, perusahaan akan memproduksi dimana harga sama dengan biaya marjinal jangka panjang (P=MC). Keseimbangan di pasar ini akan sama dengan di pasar persaingan sempurna meskipun hanya sedikit perusahaan yang terlibat.

7 Quasi-Competitive Model
Pada gambar 1, keseimbangan persaingan semu adalah PC (= MC), QC. Keseimbangan ini menggambarkan tingkat output tertinggi dan harga terendah yang dapat diraih dalam jangka panjang berdasarkan kurva permintaan D. Harga yang rendah tidak akan dapat dipertahkan dalam jangka panjang karena tidak akan dapat menutup biaya rata-rata.

8 Model Kartel Sebuah model penetapan harga dimana perusahaan-perusahaan mengkoordinasi keputusan-keputusan mereka seakan-akan suatu monopoli banyak pabrik. Asumsinya MC konstan dan sama untuk semua perusahaan, output kartel adalah pada titik M (output monopoli) pada gambar 1. Koordinasi menuntut tingkat output yang spesifik untuk setiap perusahaan dan bagaimana laba monopoli yang diperoleh dibagi-bagi diantara para anggotanya.

9 GAMBAR 1: Penetapan Harga Pada Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Price P M M P A A C P MC C D MR Q Q Q Quantity M A C per week

10 Model Kartel Ada tiga masalah yang dihadapi perusahaan dalam penerapan model kartel: Pembentukan kartel mungkin ilegal. Kartel akan menghadapi biaya yang tinggi untuk dapat menguasai beberapa informasi. Fungsi permintaan pasar. Fungsi biaya marjinal masing-masing perusahaan.

11 Model Kartel Penyelesaian kartel secara fundamental mungkin tidak stabil. Setiap anggota memproduksi tingkat output dimana harga melebihi biaya marjinal. Setiap anggota dapat meningkatkan labanya dengan memproduksi lebih banyak output daripada yang sudah ditetapkan olek kartel. Jika pemimpin kartel tidak mampu mencegah “kenakalan” ini, kartel dapat bubar.

12 Model Cournot Model Cournot duopoli adalah model dimana setiap perusahaan berasumsi bahwa tingkat output perusahaan lain tidak akan berubah jika suatu perusahaan merubah tingkat outputnya. Asumsi Beroperasi pada kondisi tanpa biaya produksi. Kurva permintaan yang berslope negative. Misal secara matematis dinyatakan Q = P.

13 Model Cournot Seperti ditunjukkan oleh gambar 2, monopolis akan memaksimalkan laba dengan memproduksi Q = 60 dengan P = $60 dan laba (revenue) = $3600. Catatan, tingkat output ini sama dengan tingkat output yang diminta pada harga nol.

14 GAMBAR 2: Pilihan Output Monopolis
Price 120 60 MR D Output per week 60 120

15 Model Duopoli Asumsi Cournot bahwa perusahaan A, memilih tingkat outputnya qA Sedangkan output perusahaan B (qB) tetap dan tidak akan terpengaruh oleh tindakan perusahaan A. Total output pasar adalah

16 Model Duopoli Jika kurva permintaan adalah linear, kurva penerimaan marjinal akan membagi dua sumbu horizontal antara sumbu harga dan kurva permintaan. Sehingga , titik maksimasi laba adalah

17 Model Duopoli Persamaan diatas disebut fungsi reaksi dimana, didalam model Cournot, merupakan fungsi yang menunjukkan seberapa banyak barang yang diproduksi berdasarkan berapa banyak ynag diproduksi oleh perusahaan lain. Jika perusahaan B memilih untuk memproduksi 60 unit, perusahaan A akan memilih produksi 30 unit [=( )  2].

18 Model Duopoli Fungsi reaksi perusahaan A ditunjukkan oleh gambar 3.
Demikian juga dengan perusahaan B

19 Keseimbangan Cournot Tindakan kedua perusahaan konsisten terhadap perusahaan lain hanya ketika pada titik dimana kedua kurva permintaan saling berpotongan. Titik ini disebut keseimbangan Cournot, solusi untuk model Cournot di mana setiap perusahaan membuat asumsi yang benar tentang apa yang perusahaan lain akan produksi.

20 GAMBAR 3: Fungsi Reaksi Cournot Pada pasar Duopoli
120 Output of firm B(qB) Firm A’s reactions 60 Equilibrium 40 Firm B’s reactions Output of firm A(qA) 40 60 120

21 Cournot Equilibrium Didalam keseimbangan Cournot setiap perusahaan akan memproduksi 40 unit output. Total laba industri adalah $3,200, $1600 untuk masing-masing perusahaan). Sebab perusahaan tidak sepenuhnya berkoordinasi dalam tindakan, laba mereka akan labeh rendah daripada laba kartel ($3,600).

22 Model Kepemimpinan Harga
Model dimana satu perusahaan dominan dipandang sebagai pemimpin harga dan perusahaan lain akan menyesuaikan harga mereka sesuai dengan pemimpin harga. Sebuah model formal penetapan harga di pasar yang didominasi satu perusahaan pemimpin dan pesaing pinggiran (competitive fringe) yang merupakan kumpulan dari perusahaan yang bertindak sebagai “price taker”.

23 Model Kepemimpinan Harga
Pada gambar 4, kurva permintaan D menggambarkan permintaan pasar. Kurva suplai SC menggambarkan keputusan penawaran semua perusahaan di pasar persaingan.

24 Model Kepemimpinan Harga
Kurva permintaan (D’) untuk perusahaan dominan diturunkan sebagai berikut: Untuk harga P1 atau diatasnya pesaing akan memenuhi semua permintaan pasar. Untuk harga P2 atau dibawahnya, perusahaan dominan yang akan memenuhi semua permintaan pasar. Antara P2 dan P1 kurva permintaan D’ dibangun dengan mengurangkan jumlah yang sedia dipasok oleh pesaing daro total permintaan pasar.

25 Model Kepemimpinan Harga
Berdasarkan kurva permintaan D’, pemimpin industri dapat membuat MR’ = MC pada tingkat output yang memaksimalkan laba QL. Harga pasar adalah PL dan output keseimbangan adalah QT (= QC + QL). Model tidak menjelaskan bagaimana pemimpin dipilih.

26 GAMBAR 4: Model Kepemimpinan Harga
Price SC P 1 D’ P L P 2 MC MR’ D Quantity per week Q Q Q C L T

27 Diferensiasi Produk: Definisi Pasar dan Pilihan Perusahaan
Sekumpulan produk terdeferensiasi dan dapat saling menggantikan satu sama lain (highly substitutable). Assumi sedikit perusahaan di masing-masing grup produk. Perusahaan akan mengeluarkan biaya tambahan untuk diferensiasi produknya sampai pada titik dimana MR=MC.

28 Diferensiasi Produk: Keseimbangan Pasar
Kurva permintaan untuk masing-masing perusahaan tergantung pada harga dan kegiatan deferensiasi produk pesaingnya. Kurva permintaan dapat sering bergeser, dan posisinya pada setiap saat mungkin sulit dipahami sepenuhnya. Perusahaan harus membuat asumsi asumsi tentang kegiatan competitor, dan keputusan apapun dari sebuah perusahaan akan mempengaruhi tindakan kompetitor.

29 Diferensiasi Produk: Masuknya Perusahaan Baru
Tingkat dimana perusahaan baru dapat memasuki pasar memerankan peranan yang sangat penting. Meskipun hanya dada beberapa perusahaan saja, jika masih memungkinkan masuknya perusahaan baru, maka laba positif jangka panjang akan terhambat. Jika tidak ada biaya untuk masuk pasar, laba ekonomis jangka panjang akan sama dengan nol seperti pada pasar persaingan sempurna.

30 Persaingan Monopolistik
Jika perusahaan adalah “price taker”, maka untuk memaksimalkan laba P = MR = MC. Karena P = AC, jika masuknya perusahaan baru mengakibatkan laba nol, produksi akan berlangsung di titik MC = AC (pada AC minimum). Jika barangnya terdeferensiasi, perusahaan dapat mengontrol harganya masing-masing, dan setiap perusahaan akan menghadapi kurva permintaan yang berslope negatif.

31 Persaingan Monopolistik
Masuknya perusahaan baru mungkin masih menurunkan laba sampai ke nol, tetapi produksi dengan biayta rata-rata minimum tidak dapat dipastikan. Persaingan Monopolistik adalah pasar dimana masing-masing perusahaan menghadapi kurva permintaan berslope negatif dan tidak hambatan masuk.

32 Persaingan Monopolistik
Pada gambar 5 mula-mula kurva permintaan yang di hadapi perusahaan adalah d, dan q* adalah tingkat output yang memaksimalkan laba. Jika tidak ada biaya untuk masuk ke pasar, maka masuknya perusahaan baru ini akan menggeser kurva permintaan ke d’ dimana laba adalah nol. Pada tingkat output q’, AC tidak minimum, dan qm - q’ adalah kelebihan kapasitas.

33 GAMBAR 5: Masuknya Perusahaan Baru Mengurangi Laba Oligopoli
Price, costs d mr AC MC d’ P* P’ mr’ Quantity per week q’ q* qm

34 Sustainabilitas Pasar Monopolistik
Persaingan Monopolistik hanya fokus pada perilaku pendatang baru actual dan mengabaikan dampak calon pendatang baru. Perspektif yang lebih luas “ invisible hand” adalah perbedaan antara persaingan di pasar dan persaingan untuk masuk pasar.

35 Penentuan Struktur Industri
Ditetapkan q* sebagai tingkat output dimana AC minimum. Sedangkan Q* menggambarkan total output di pasar ketika P=AC pasar. Jumlah perusahaan dalam industri, n adalah

36 Penentuan Struktur Industri
Seperti pada gambar 6, misalkan hanya ada empat perusahaan yang memenuhi permintaan pasar Q*. Asumsi kontestabilitas akan memastikan perilaku persaingan meskipun perusahaan-perusahaan menyadari adanya hubungan strategik diantara mereka.

37 GAMBAR 6: Kontestabilitas dan Struktur Industri
Price AC AC AC AC 2 3 4 1 P* D Quantity per week q* 2* 3* Q* = 4* q q q

38 Barriers to Entry Bila ada hambatan untuk masuk pasar, maka bentuk analisisnya harus berubah. Hambatan masuk yang mungkin termasuk loyalitas terhadap merk tertentu dan strategi harga. Perusahaan dapat menghambat masuknya perusahaan baru dengan sementara menetapkan harga rendah yang kemudian menaikkannya lagi atau dengan membeli perusahaan-perusahaan kecil.


Download ppt "Persaingan Tidak Sempurna"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google