Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA"— Transcript presentasi:

1 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
PUSAT DATA DAN INFORMASI

2 LATAR BELAKANG 1 Profil Kesehatan Kabupaten/Kota/Provinsi/Indonesia merupakan salah satu paket penyajian data/informasi kesehatan yang relatif komprehensif. Berisi berbagai data/informasi mengenai derajat kesehatan hasil upaya kesehatan situasi sumberdaya kesehatan data umum dan lingkungan (geografis, administratif, kependudukan, sosek, dll) Dalam penyusunannya diperlukan suatu pedoman, sebagai acuan, sehingga data/informasi yang disajikan dapat dikompilasi dan dikomparasikan (menjadi salah satu sumber data dalam penyusunan profil kesehatan provinsi dan nasional).

3 LATAR BELAKANG 2 Pedoman/Juknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab/Kota
Tahun 2008 Tahun 2013  data terpilah menurut jenis kelamin (Inpres Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional)  variabel SPM (Permenkes Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang SPM bidang Kesehatan Kab/Kota  18 Indikator  MDG’s  Renstra kemkes Tahun 2013 (on progress)  variabel/indikator (program, SPM yang akan direvisi)  definisi operasional

4 LATAR BELAKANG 3 Penyediaan data terpilah dibutuhkan untuk memperoleh informasi pembuka wawasan yang dapat menggambarkan kondisi, kebutuhan, persoalan yang dihadapi perempuan dan laki-laki terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan. Memudahkan dalam proses perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan pembangunan Saat ini belum tersedia data derajat kesehatan yang terpilah menurut jenis kelamin (AKB, AKABA, UHH, dll.)

5 Data kesehatan yang Responsif Gender
Data terpilah relatif tersedia pada register/ pencatatan, namun digabung pada rekapitulasi/pelaporan. Prioritas pada variabel yang peluang tersedia data terpilahnya cukup tinggi. Diharapkan dapat terselenggara mulai tahun 2011 (data tahun 2010) Dilaksanakan serentak/bertahap sesuai perkembangan setempat.

6 Data kesehatan yang Responsif Gender
Data terpilah relatif tersedia pada register/ pencatatan, namun digabung pada rekapitulasi/pelaporan. Prioritas pada variabel yang peluang tersedia data terpilahnya cukup tinggi. Diharapkan dapat terselenggara mulai tahun 2011 (data tahun 2010) Dilaksanakan serentak/bertahap sesuai perkembangan setempat.

7 PENGARUSUTAMAAN GENDER- BIDANG KESEHATAN
TUJUAN: Memastikan bahwa semua kebijakan dan program kesehatan mampu menciptakan dan memelihara kondisi kesehatan yang optimal baik untuk perempuan maupun laki-laki dari semua kelompok umur, secara adil dan setara dengan mengatasi berbagai hambatan yang terkait gender untuk percepatan pencapaian visi kemkes, yaitu MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN Diperlukan Data Terpilah (sex, umur, sosek) sebagai data pembuka wawasan untuk melihat kesenjangan yang ada TITIK TOLAK DALAM MENDISAIN KEBIJAKAN & PROGRAM

8 TUJUAN JUKNIS PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN KAB/KOTA
Tujuan umum Sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk menyusun Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang responsif gender. Tujuan khusus Tersedianya acuan mekanisme kerja pengumpulan, pengolahan, analisis untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Tersedianya acuan tabel-tabel yang diperlukan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Tersedianya acuan penjadwalan kegiatan penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota.

9 Sumber Data Catatan Kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun luar gedung. Catatan kegiatan Rumah Sakit yang berada di wilayah Kabupaten/Kota tersebut. Catatan Kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan termasuk Unit Pelaksana Teknis Kesehatan di wilayah Kabupaten/Kota tersebut termasuk GFK. Catatan kegiatan yang dilaksanakan unit pelayanan kesehatan lainnya, termasuk swasta (?). Dokumen Kantor Statistik Kabupaten/Kota, Kantor BKKBN Kabupaten/Kota, Bappeda Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan, dan Kantor Pengolahan Data Elektronik Kabupaten/Kota. Dokumen Hasil Survei Kabupaten/Kota, Survei Provinsi atau Survei Nasional.

10 JADWAL TENTATIVE PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN
No. Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei 1. Pengumpulan data dari Puskesmas dan Rumah Sakit dan Instansi terkait X 2. Kompilasi/konfirmasi dan data entry serta pemutakhiran data 3. Pengolahan, analisis dan penulisan serta pembahasan draft awal 4. Finalisasi, Penggandaan/ Pencetakan 5. Distribusi ke Bupati, DPRD, Kantor-kantor Dinas Kab/Kota, RS, Puskesmas, Dinkes Prov, Kemenkes

11 REVISI JUKNIS PENYUSUNAN PROFIL
TABEL DIHAPUS TABEL DITAMBAHKAN Deteksi dini penyakit tidak menular (Hipertensi, IVA, CBE) UKBM MODIFIKASI TABEL Indikator Definisi operasional Perbaikan rumus lainnya

12 TABEL-TABEL YANG DIHAPUS
Penduduk kelompok umur per kecamatan per jenis kelamin Pemberian MP ASI pada bayi gakin 6-23 bulan Pelayanan kesehatan siswa SD Cakupan pelayanan rawat jalan maskin Cakupan pelayanan rawat inap maskin Sarana air bersih

13 TABEL 1 DEMOGRAFI Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Perubahan: Tabel 4
Tidak ada perubahan

14 TABEL 2 PENDUDUK Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Perubahan: Tabel 4
Rasio jenis kelamin

15 TABEL 3 PENDIDIKAN Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Perubahan: Tabel 4
Persentase melek huruf dan ijazah tertinggi yang ditamatkan : kecamatan  kabupaten Tingkat pendidikan: 7 tingkat pendidikan  9 tidak memiliki ijazah SD SD/MI SMP/MTS SMA/MA Sekolah menengah kejuruan Diploma I/Diploma II Akademi/Diploma III Universitas/Diploma IV s2/s3 (master/doktor)

16 TABEL 4 KELAHIRAN Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Perubahan: Tabel 4
Tidak ada perubahan

17 TABEL 5 KEMATIAN ANAK Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Perubahan: Tabel 4
Kematian neonatal: Kematian yang terjadi pada bayi usia sampai dengan 28 hari Kematian bayi termasuk kematian neonatal

18 TABEL 6 KEMATIAN MATERNAL
Perubahan: Persentase kematian ibu per kelompok umur: Jumlah kematian ibu kelompok umur tertentu terhadap persalinan pada kelompok umur yang sama

19 TABEL 7 AFP RATE Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Perubahan: Tabel 4
AFP rate  tidak ada perubahan

20 TABEL 8 TUBERKULOSIS Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Perubahan: Tabel 4
Kasus lama  pasien yang diobati sebelumnya, yaitu: Kasus kambuh (Relaps) pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusan atau kultur) b. Kasus Setelah putus berobat (default) pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA positif. Kasus Setelah gagal (Failure) pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan. Prevalensi per penduduk  angka notifikasi kasus per penduduk Jumlah kematian akibat Tb Paru  Jumlah kematian selama pengobatan oleh sebab apapun

21 TABEL 9 TUBERKULOSIS Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Perubahan: Tabel 4
Kasus lama  pasien yang diobati sebelumnya Klinis  suspek Case detection rate (CDR)  % BTA+ terhadap suspek

22 TABEL 10 TUBERKULOSIS Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Perubahan: Tabel 4
Tidak ada perubahan

23 TABEL 11 PNEUMONIA BALITA
Perubahan: Tidak ada perubahan

24 TABEL 12 HIV AIDS IMS Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Perubahan: Tabel 14
Tidak ada perubahan

25 TABEL 13 DONOR DARAH DISKRINING
Perubahan: Tidak ada perubahan

26 TABEL 14 KELAHIRAN Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Perubahan: Tabel 14
Angka morbiditas diare 423/1.000 penduduk  214/1.000 penduduk (survei morbiditas diare tahun 2012)

27 TABEL 15 KASUS BARU KUSTA Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Perubahan:
Tidak ada perubahan

28 TABEL 16 KASUS KUSTA ANAK & CACAT TK. 2
Perubahan: Tidak ada perubahan

29 TABEL 17 ANGKA KESAKITAN KUSTA
Perubahan: Tidak ada perubahan

30 TABEL 18 PENGOBATAN PENDERITA KUSTA
Perubahan: Tidak ada perubahan

31 TABEL 19 PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI
Perubahan: Tidak ada perubahan

32 TABEL 20 PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI
Perubahan: Tidak ada perubahan

33 TABEL 21 DEMAM BERDARAH DENGUE
Perubahan: Tidak ada perubahan

34 TABEL 22 MALARIA Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Perubahan: Tabel 24
Penderita tanpa sediaan darah diperiksa  suspek Sediaan darah diperiksa

35 TABEL 23 FILARIASIS Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Perubahan: Tabel 24
Tidak ada perubahan

36 TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Perubahan: Tabel baru  pengendalian penyakit tidak menular Pengukuran tekanan darah: Penduduk usia > 15 tahun yang dilakukan pengukuran tekanan darah minimal 2 kali dalam setahun di suatu wilayah

37 TABEL 25 PEMERIKSAAN IVA & CBE
Perubahan: Tabel baru  pengendalian penyakit tidak menular IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat): Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan menggunakan spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut acetowhite epithelium. Clinical Breast Examination (CBE): pemeriksaan payudara secara manual oleh tenaga kesehatan terlatih.

38 TABEL 26 KEJADIAN LUAR BIASA
Perubahan: Tidak ada perubahan

39 TABEL 27 KLB DITANGANI < 24 JAM
Perubahan: Jumlah desa/kelurahan DIHAPUS Jumlah desa/kelurahan terkena KLB  KLB di desa/kelurahan

40 TABEL 28 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
Perubahan: Tidak ada perubahan

41 TABEL 29 STATUS GIZI BALITA
Perubahan: Status gizi balita berat badan menurut umur (BB/U)  berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) Status gizi balita: Gizi baik  Normal Gizi kurang  Kurus Gizi buruk  Sangat kurus Gizi lebih  Gemuk

42 TABEL 30 PELAYANAN KESEHATAN IBU MATERNAL
Perubahan: Pemberian Vitamin A pada ibu nifas

43 TABEL 31 IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL
Perubahan: Tidak ada perubahan

44 TABEL 32 IMUNISASI TT PADA WUS
Perubahan: Tabel baru Sasaran WUS: tahun

45 TABEL 33 PEMBERIAN TABLET BESI (FE)
Perubahan: Tidak ada perubahan

46 TABEL 34 PENANGANAN KOMPLIKASI
Perubahan: Tidak ada perubahan

47 TABEL 35 CAKUPAN KB AKTIF Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Perubahan:
Tidak ada perubahan

48 TABEL 36 CAKUPAN KB BARU Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Perubahan:
Tidak ada perubahan

49 TABEL 37 CAKUPAN KAB AKTIF & KB BARU
Perubahan: Tidak ada perubahan

50 TABEL 38 KUNJUNGAN NEONATUS
Perubahan: Tidak ada perubahan

51 TABEL 39 PELAYANAN KESEHATAN BAYI
Perubahan: Tidak ada perubahan

52 TABEL 40 DESA/KELURAHAN UCI
Perubahan: Tidak ada perubahan

53 TABEL 41 IMUNISASI PADA BAYI
Perubahan: Tidak ada perubahan

54 TABEL 42 IMUNISASI PADA BALITA
Perubahan: Imunisasi dasar lengkap: Bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap meliputi satu kali imunisasi Hepatitis B, satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi polio, dan satu kali imunisasi campak Waktu pemberian masing-masing imunisasi pada definisi operasional

55 TABEL 43 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A
Perubahan: Tidak ada perubahan

56 TABEL 44 ASI EKSLUSIF Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Perubahan: Tabel 44
Pengertian ASI eksklusif: Lulus ASI eksklusif s.d. 6 bulan  bayi 0-6 bulan saat survei masih ekslusif Sasaran: estimasi bayi  bayi 0-6 bulan yang tercatat pada register pemberian ASI Tambahan keterangan pada pelaporan Februari & Agustus

57 TABEL 45 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA
Perubahan: Tidak ada perubahan

58 TABEL 46 PENIMBANGAN BALITA
Perubahan: Sasaran: Balita  balita yang dilaporkan BB naik  DIHAPUS Berat badan tidak naik 2 kali (2T): Balita yang hasil penimbangan berat badannya 2 kali berturut-turut tidak naik

59 TABEL 47 BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN
Perubahan: Definisi gizi buruk: BB/U  BB/TB(PB) sangat kurus

60 TABEL 48 PENJARINGAN SISWA SD/SETINGKAT
Perubahan: SD/Setingkat dilakukan penjaringan: Jumlah SD dan setingkat yang diperiksa kesehatan muridnya melalui penjaringan kesehatan

61 TABEL 49 RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN GIGI
Perubahan: Tidak ada perubahan

62 TABEL 50 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
Perubahan: Tidak ada perubahan

63 TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT
Perubahan: Tidak ada perubahan

64 TABEL 52 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
Perubahan: Penyuluhan kesehatan  promosi kesehatan Kegiatan: penyuluhan Penyuluhan kunjungan rumah penyebaran informasi Penyuluhan: Kegiatan intervensi sosial melalui proses belajar bersama yang partisipatif dengan melibatkan penggunaan komunikasi informasi pada perseorangan atau kelompok untuk membantu masyarakat sadar, mengerti, dan bisa melakukan perubahan perilaku dalam bidang kesehatan kunjungan rumah: Aktivitas tenaga kesehatan/kader melakukan kunjungan ke rumah untuk mengumpulkan data, mendeteksi kondisi individu/ rumah tangga, memberi informasi yang lebih efektif, atau membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi penyebaran informasi: Kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan sesuai dengan kebutuhan kepada individu, kelompok dan masyarakat luas melalui media (cetak, elektronik, sosial atau tradisional)

65 TABEL 53 PELAYANAN GAWAT DARURAT LEVEL 1
Perubahan: Tidak ada perubahan

66 TABEL 54 JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
Perubahan: Jenis: Askes Jamkesmas Jamsostek Askes PNS Askeskin JPK Jamsostek Lainnya TNI/POLRI/PNS/Kemhan/PNS POLRI Asuransi perusahan Asuransi swasta Jamkesda

67 TABEL 55 KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN
Perubahan: Tidak ada perubahan

68 TABEL 56 KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
Perubahan: Tidak ada perubahan

69 TABEL 57 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RS
Perubahan: Tidak ada perubahan

70 TABEL 58 RUMAH TANGGA ber-PHBS
Perubahan: Tidak ada perubahan

71 TABEL 59 RUMAH SEHAT Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Perubahan: Tabel 54
Modifikasi tabel Rumah sehat: rumah sehat tahun lalu + rumah sehat hasil binaan pada tahun ini Rumah dibina: Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan, yang dibina untuk menjadi rumah sehat melalui pemantauan dan evaluasi

72 TABEL 60 RUMAH BEBAS JENTIK
Perubahan: Tidak ada perubahan

73 TABEL 61 AKSES AIR MINUM Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Perubahan:
Ganti tabel berdasarkan pelaporan Dit. PL Sarana air bersih  akses air minum berkualitas Air minum berkualitas: Air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 meter dari pembuangan kotoran, penampungan limbah, dan pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung. Non Perpipaan Perpipaan Sumur gali terlindung Sumur gali dengan pompa air Sumur BOR dengan pompa tangan Mobil tangki air dan terminal air Mata air terlindung Penampungan air hujan

74 TABEL 62 SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)
Perubahan: Jenis jamban dirinci: Komunal Leher angsa Plengsengan Cemplung Fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat): Fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan antara lain dilengkapi dengan leher angsa, tanki septik (septic tank)/Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau bersama

75 TABEL 63 PEMBINAAN SARANA AIR MINUM & JAMBAN DAN STBM
Perubahan: Desa STBM: Desa yang telah mencapai 100 % penduduk melaksanakan 5 pilar STBM (tidak buang air besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman) Desa melaksanakan STBM: Desa yang sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja masyarakat/Natural Leader, dan telah mempunyai rencana tindak lanjut untuk menuju Sanitasi Total

76 TABEL 64 TTU MEMENUHI SYARAT
Perubahan: TUPM  TTU TTU sehat: TTU yang memenuhi standard berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku Jenis: Sarana pendidikan Sarana kesehatan Hotel

77 TABEL 65 KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
Perubahan: 34 jenis obat  144 jenis obat/vaksin Kebutuhan  Jumlah kebutuhan item obat yang didapat dengan menghitung jumlah pemakaian rata-rata per bulan jenis obat tertentu pada tahun sebelumnya dikali 18 Total penggunaan: Total penggunaan obat dan vaksin yang didapat dengan jumlah penggunaan kumulatif setiap periode pelaporan total stok obat dan vaksin yang dihitung pada akhir bulan per periode pelaporan Jumlah obat/vaksin: Total penggunaan + sisa stok % ketersediaan obat/vaksin: Jumlah obat/vaksin terhadap kebutuhan pada tahun sebelumnya

78 TABEL 66 JUMLAH SARANA KESEHATAN
Perubahan: Puskesmas perawatan  puskesmas rawat inap Jenis industri dan distribusi farmasi: apotek - industri farmasi toko obat - IOT gfk UKOT IOT PBF IKOT - apotek - toko obat

79 TABEL 67 LABKES DAN 4 SPESIALIS DASAR
Perubahan: Tidak ada perubahan

80 TABEL 68 POSYANDU Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Perubahan: Tabel 64
Tidak ada perubahan

81 TABEL 69 UKBM Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Perubahan: Tabel 64
Tabel baru Jenis: Poskesdes : Pos kesehatan desa Polindes : Pondok bersalin desa Posbindu : Pos pembinaan terpadu Posmaldes : Pos malaria desa Pos Tb Desa: Sarana untuk mendekatkan akses pelayanan TB

82 TABEL 70 DESA/KELURAHAN SIAGA
Perubahan: Dibagi menjadi 4 kategori: Pratama Madya Purnama Mandiri

83 TABEL 71 TENAGA MEDIS Tabel 71 Tabel 72 Tabel 73 Perubahan: Tabel 74
Tidak ada perubahan

84 TABEL 72 TENAGA KEPERAWATAN
Perubahan: Tidak ada perubahan

85 TABEL 73 TENAGA KEFARMASIAN
Perubahan: Tidak ada perubahan

86 TABEL 74 TENAGA KESMAS DAN SANITASI
Perubahan: Tidak ada perubahan

87 TABEL 75 TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS
Perubahan: Tidak ada perubahan

88 TABEL 76 ANGGARAN KESEHATAN
Perubahan: Tidak ada perubahan

89


Download ppt "PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google