Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Silvia rahmayani 130081
2
Waktu terbaik untuk memeriksa payudara Anda biasanya satu minggu setelah masa menstruasi Anda dimulai, ketika jaringan payudara Anda paling tidak mungkin menjadi bengkak.Jika siklus menstruasi tidak teratur, atau jika telah berhenti menstruasi karena menopause atau pengangkatan rahim (histerektomi), lakukan pemeriksaan pada hari yang mudah diingat. Wanita yang sedang hamil atau menyusui dapat terus memeriksa payudara mereka setiap bulan secara teratur.Ibu menyusui dapat memeriksa payudara mereka setelah makan atau setelah menggunakan pompa payudara sehingga pemeriksaan lebih mudah dan lebih nyaman. Mastitis
3
Pemeriksaan dilakukan sambil berdiri dan berbaring
1. lepaskan baju mulai dari pinggang keatas kemudian duduklah didepan cermin dengan santai. Lihatlah kesemetrisan payudara dan puting. Dan carilah apakah ada perubahan warna dan benjolan. 2. Gunakan telunjuk, jari tengah dan jari manis tangan kiri anda-bukan-ujung jari untuk memeriksa payudara kanan.dan jari tangan kanan untuk memeriksa payudara kiri. 3. Raba dengan memberikan sedikit tekanan dan gerakan memutar mulai dari bagian terluar sampai kearah puting dan terakhir pencet puting untuk memeriksa apakah ada cairan yang keluar. Lakukan hal yang sama pada payudara kiri. Pemeriksaan dilakukan sambil berdiri dan berbaring
4
4. Periksa apakah ada benjolan-benjolah kelenjar getah bening disekitar payudara. Mulai dari daerah disekitar tulang dada, disekitar tulang atas payudara (klavikula), dan ketiak. 5. Angkat kedua tangan keatas dan periksa apakah ada bayangan benjolan dibawah kulit atau ada bagian yang tertinggal. 6. Berbaringlah sehingga jaringan payudara Anda menyebar secara merata di atas dinding dada dan setipis mungkin, sehingga lebih mudah untuk merasakan semua jaringan payudara. Lakukan pemeriksaan sama persis seperti langkah 1-4 Next...
5
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah.
6
Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri. Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
7
Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.
8
Kanker Payudara Mamografi: yaitu pemeriksaan x-ray pada payudara
Biopsi Tes reseptor estrogen dan progesteron Kanker Payudara
9
DETEKSI DINI PENYAKIT
10
Clinical Breast Examination (Pemeriksaan Klinis Payudara)
Clinical Breast Examination (CBE) adalah pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada pada payudara dan untuk mengevaluasi kanker payudara pada tahap dini sebelum berkembang ke tahap yang lebih lanjut.
11
Mamografi Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar rontgen, untuk menemukan tumor payudara sedini mungkin. Mamografi telah terbukti mampu mendeteksi kanker payudara pada stadium dini dan apabila dilakukan tindak lanjut dengan diagnosis dan terapi yang memadai, dapat mengurangi angka mortalitas atau kematian akibat kanker payudara.
12
Ultrasonografi (USG) Pemeriksaan ultrasonografi (USG) merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi keberadaan kanker pada jaringan payudara. Prinsip utama pemeriksaan ini adalah dengan mendeteksi jaringan kanker menggunakan gelombang suara. Tiap jaringan dengan kepadatan yang berbeda akan menggambarkan hasil penampakan yang berbeda pula pada pemeriksaan USG.
13
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Para ahli dari berbagai studi menemukan bahwa penggunaan MRI sebagai metode skrining kanker payudara lebih sensitif daripada mamografi. MRI menggunakan bidang magnet untuk menghasilkan potongan gambar struktur jaringan secara detail, memberikan kontras yang sangat bagus untuk jaringan lemak.
14
Termografi ini relatif aman karena tidak menimbulkan radiasi, tanpa injeksi ataupun penekanan apa pun. Dengan memanfaatkan digital infra-red thermal imaging, akan didapat pola panas normal dan tak normal yang dihasilkan oleh adanya sel kanker. Caranya, pasien cukup berdiri di depan alat termografi. Kemudian petugas akan merekam pola panas payudara. Bila terdapat warna merah (tanda suhu tinggi), maka terdapat aktivitas sel tumor. Termografi Payudara
15
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.