Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SISTEM REPRODUKSI Nama anggota : Riska Novitasari Novemia Melinda.H I Wayan Wendy.A Yunita Gugu Lusianawati Firda Arum Indah Moh.Fajrin.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SISTEM REPRODUKSI Nama anggota : Riska Novitasari Novemia Melinda.H I Wayan Wendy.A Yunita Gugu Lusianawati Firda Arum Indah Moh.Fajrin."— Transcript presentasi:

1 SISTEM REPRODUKSI Nama anggota : Riska Novitasari Novemia Melinda.H I Wayan Wendy.A Yunita Gugu Lusianawati Firda Arum Indah Moh.Fajrin

2 Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Sistem reproduksi pada manusia mulai berfungsi saat seseorang mencapai kedewasaan (pubertas). Pada pria telah menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron, pada wanita telah menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon estrogen. Perkembangbiakan (reproduksi) pada manusia terjadi secara vivipar (melahirkan anak) & fertilisasinya secara internal (di dalam tubuh), karena manusia memiliki alat-alat reproduksi yang mendukung fungsi tersebut.

3 Sistem Reproduksi Pada Manusia Alat Reproduksi Pada Pria Alat reproduksi pria terdiri dari penis, testis, uretra, dan vesikula seminalis dan lain- lain. Organ-organ reproduksi pria mulai berkembang saat usia 9-15 tahun dan berhenti perkembangannya di usia 20 tahun. a.Penis Merupakan alat kelamin luar yang berfungsi untuk memasukan sperma kedalam tubuh wanita. Penis tersusun dari: 1.jaringan otot 2.Jaringan spons yang lembut, 3.pembuluh darah, 4.jaringan saraf.

4 b. Testis berfungsi sebagai tempat memproduksi sperma dan hormon reproduksi. Testis terletak di dalam skrotum (kantung pelir) yang berfungsi mengatur temperatur testis agar sesuai untuk pembentukan sperma. Testis kiri sering tergantung lebih rendah dari yang kanan. Testis memiliki banyak tubulus seminiferus.Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Pada jaringan epitelium terdapat sel-sel induk sperma yang disebut spermatogonium. Di antara spermatogonium terdapat: 1.Sel sertoli berfungsi memberi makan sperma, 2.Sel Leydig berfungsi menghasilkan hormon testosteron.

5 Spermatogenesis dipengaruhi oleh banyaknya hormon, antara lain:  Hormon gonadotrofin, dihasilkan oleh hipotalamus yang merangsang kelenjar hipofisis bagian anterior agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.  FSH (Folicle Stimulating Hormone), berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang berfungsi memacu pembentukan sperma.  LH (Luteinizing Hormone), berfungsi merangsang sel-sel Leydig agar mensekresikan hormon testosteron.  Hormon testosteron, dihasilkan oleh testis, berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder, memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mempengaruhi proses spermatogenesis.

6 c.Vesikula seminalis adalah kantong penyimpan sperma. Selama penyimpanan, sperma mengalami pematangan karena mendapatkan nutrien dan kekebalan (viabilitas) dari kelenjar Cowpery dan prostat. d.Uretra merupakan saluran yang dilewati sperma dan urin sebelum dikeluarkan dari tubuh. e.Vasa deferentia berfungsi sebagai tempat menampung sperma. f.Epididimis, mengabsorpsi sperma hingga kental dan menyimpan sperma sementara (3 minggu). g.Vas deferens adalah saluran penghubung epididimis dengan uretra pada penis. Dibagian ujungnya terdapat saluran ejakulasi.

7 SPERMA Struktur sperma terdiri dari kepala, badan, dan ekor (flagel). Pada bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom. Akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur. Pada bagian badan, terdapat mitokondria sebagai tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi agar dapat bergerak aktif. Bagian ekor berupa flagel yang merupakan alat gerak sperma.

8 Proses pembentukan sperma Proses pembentukan sperma di dalam testis dinamakan spermatogenesis. spermatogenesis terjadi ketika menginjak usia belasan tahun.. Mula-mula sel-sel induk sperma (spermatogonium) membelah secara mitosis beberapa kali menghasilkan banyak spermatogonium.. Sebagian dari sel spermatogonium terus membelah mitosis, sedangkan sebagian yang lain membesar menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer membelah secara meiosis (tahap I) menghasilkan spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis (tahap II) menghasilkan dua sel spermatid. Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi menjadi sel spermatozoa (sperma).

9 Sistem Reproduksi Pada Manusia Alat Reproduksi Pada Wanita Alat reproduksi pada wanita berupa: Sepasang ovarium, Oviduk/tuba fallopi), Uterus, Vagina, Organ kelamin bagian luar dan sebagainya. – Ovarium, yaitu organ penghasil sel telur (ovum). Wanita memiliki dua ovarium di kedua sisi rahim yang berukuran seperti buah anggur. Ovarium merupakan organ yang menyekresi hormon estrogen dan progesteron

10 – Uterus (rahim), merupakan rongga yang luas tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Selama kehamilan volume uterus mampu mengembang hingga 500 kali. – Vagina, merupakan lubang tempat keluarnya janin pada proses kelahiran dan tempat keluarnya darah menstruasi. – Saluran telur (tubafalopi), merupakan saluran yang dilalui telur dari ovarium menuju rahim. Oviduk Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya. – Organ kelamin luar: 1.klitoris/klentit: struktur yang sama dengan penis 2.Vulva: terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil) 3.Lubang saluran kencing

11 OVUM Proses pembentukan ovum di dalam ovarium dinamakan oogenesis. Di dalam tubuh embrio (fetus) terdapat sekitar 600.000 sel induk telur (oogonium). Pada umur embrio lima bulan, oogonium memperbanyak diri secara mitosis, membentuk ±7 juta oosit primer. Setelah itu terjadi pengurangan jumlah oosit primer sampai lahir. Pada saat embrio berumur 6 bulan, oosit primer berada dalam tahap meiosis I (khususnya berada pada tahap profase I). Setelah masuk masa pubertas, dan perempuan sudah mengalami menstruasi (haid), saat itu kelenjar hipofisis menghasilkan FSH yang merangsang oosit primer untuk melanjutkan pembelahan. Oosit primer membelah menjadi dua sel yang ukurannya tidak sama. Sel yang berukuran kecil disebut badan polar pertama. Sedangkan sel yang berukuran besar disebut oosit sekunder. Badan polar membelah meiosis (II) mengasilkan dua badan polar. Oosit sekunder membelah meiosis (II) menghasilkan satu sel yang besar disebut ootid dan satu sel badan polar. Sel ootid berkembang menjadi sel telur (ovum).

12

13 PROSES FERTILISASI Sel telur yang telah masak akan dilepaskan dari ovarium. Pelepasan telur dari ovarium ini disebut ovulasi. Lalu ovum tsb. akan ditangkap oleh rumbai-rumbai pada corong tubafallopi (oviduk), disini ovum menunggu sperma untuk terjadinya proses fertilisasi. Fertilisasi adalah peleburan antara sperma & ovum, yang terjadi di tuba fallopi (oviduk). Saat fertilisasi berlangsung, hanya kepala sperma yang mengandung inti sel yang masuk dalam dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Penggabungan sperma & sel telur ini membentuk zigot. Zigot yang terbentuk bergerak menuju uterus sambil membelah diri menjadi 2, 4, 8, dstnya, saat embrio mencapai 32 sel membentuk seperti buah arbei, disebut morula lalu berkembang menjadi blastula dan sel-sel bagian dalam membentuk bakal janin (embrioblas). Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigot. Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang, lalu zigot berubah menjadi embrio. Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio dengan ibunya. Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya benturan. Usia 4 minggu, embrio mulai membentuk mata, tangan dan kaki. Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk. Usia 8 minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus) Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan 10 hari, bayi siap dilahirkan.

14

15 MENSTRUASI

16 Secara periodik, ovum yang matang akan dikeluarkan dari ovarium. Ovum bergerak menuju rahim. Rahim secara periodik mengalami penebalan dinding (endometrium) sebagai persiapan menerima zigot hasil fertilisasi. Jika fertilisasi tidak terjadi maka ovum dan dinding rahim akan luruh keluar dari rahim sebagai menstruasi (haid). Siklus menstruasi rata-rata 28 hari (tidak semua orang siklusnya sama). Siklus menstruasi dikendalikan oleh hormon reproduksi. Saat menjelang dan sesudah menstruasi, sebagian remaja perempuan diliputi suasana yang tidak menentu, perasaan yang kurang nyaman, cepat marah, tersinggung dan terasa sakit di sekitar rahim.

17 KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI Gonorrhoea (GO) GO disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Masa inkubasinya adalah 2-10 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Gejala pada laki-laki adalah 1.rasa sakit pada saat kencing, 2.keluarnya nanah kental kuning kehijauan, 3.ujung penis tampak merah dan agak bengkak. Pada perempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada juga rasa sakit pada saat kencing dan terdapat keputihan kental berwarna kekuningan. GO menyebabkan kemandulan. Pada perempuan bisa juga terjadi radang panggul, dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi mata yang menyebabkan kebutaan.

18 Sifilis (raja singa) Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Masa inkubasinya berlangsung 3-4 minggu, tetapi terkadang sampai 13 minggu. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental. Trichomoniasis Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Gejalanya adalah: ► cairan vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk, ► vulva agak bengkak, kemerahan, dan gatal. Kandidiasis vagina Kandidiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liang vagina. Tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini semakin meluas sehingga menimbulkan keputihan. Gejalanya berupa – keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal, disertai rasa gatal, dan panas, – kemerahan pada alat kelamin dan di sekitarnya.

19


Download ppt "SISTEM REPRODUKSI Nama anggota : Riska Novitasari Novemia Melinda.H I Wayan Wendy.A Yunita Gugu Lusianawati Firda Arum Indah Moh.Fajrin."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google