Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidya Darmali Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
KAJIAN PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN BALANGAN
Oleh : Dr. Akhriani, S.Pd, M.AP Kepala Balitbangda Kabupaten Balangan KERJASAMA ANTARA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN DENGAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN
2
Latar Belakang Penelitian
UU No 23 Tahun 1997 :Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan Kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah perlu diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan pemerintah Lahirnya UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 65 (4) menyatakan bahwa setiap orang berhak dan berperan dalam lingkungan hidup
3
Tanggal 3 Juni 2005 telah ditandatangani Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional, dengan realisasi pada tanggal 21 Pebruari 2006 telah dicanangkan Program Adiwiyata, yaitu sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Adiwiyata diterapkan dalam dunia pendidikan disebabkan dalam dunia pendidikan lebih mudah mempelajari dan menerapkan segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika Saat ini banyak sekali sekolah yang menjalankan program sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (Adiwiyata), termasuk di Kabupaten Balangan, baik tingkat pendidikan dasar maupun tingkat pendidikan menengah
4
Keberhasilan sebuah program ditentukan oleh banyak faktor, program adiwiyata di Kabupaten Balangan sudah berjalan cukup lama sehingga perlu dievaluasi pengimplementasiannya. Selain itu perlu diketahui sikap dan perilaku siswa pada perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup setelah program tersebut dijalankan.
5
Perumusan Masalah Bagaimana implementasi program sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (adiwiyata) di Kabupaten Balangan? Faktor–faktor apa sajakah yang menjadi penunjang dan penghambat implementasi program sekolah adiwiyata ? Bagaimanakah sikap dan perilaku siswa tentang pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup?
6
Tujuan Penelitian Mengetahui implementasi program sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (adiwiyata) di Kabupaten Balangan Mengungkap faktor–faktor yang menjadi penunjang dan penghambat implementasi program sekolah adiwiyata. Mengetahui sikap dan perilaku siswa tentang pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup
7
Manfaat Penelitian A. Manfaat Teoritis Penelitian ini mempunyai arti penting karena dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang konsep sekolah adiwiyata. B. Manfaat Praktis Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam mengembangkan sekolah yang berbudaya lingkungan.
8
Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan peran sekolah dalam membantu pengembangan sekolah khususnya dalam pengelolaan sekolah adiwiyata. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengoptimalkan peran guru dalam pengembangan sekolah adiwiyata. Bagi Siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup
9
KAJIAN PUSTAKA Keuntungan Program Adiwiyata
Permasalahan Lingkungan Konsep Program Sekolah Peduli dan Bebudaya Lingkungan (Adiwiyata) Prinsip-prinsip Dasar dan Komponen Program Adiwiyata Konsep 5 R dalam Lingkungan Keuntungan Program Adiwiyata
10
Pendekatan Penelitian
METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Lokasi Penelitian Kualitatif Kuantitatf 3 Kecamatan Sumber Data Key Informan Tempat dan Peristiwa
11
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan sampel dan informan dari sekolah-sekolah yang sudah melaksankaan program adiwiyata minimal 3 tahun dan mewakiili daerah atas, tengah dan bawah SD, SMP, dan SMA di Kecamatan Juai, Paringin Selatan dan Paringin SMKPPN PARINGIN SMAN 1 JUAI SMPN 4 PARINGIN SMPN 1 PARINGIN SMPN 1 JUAI SDN JUAI SDN BATU PIRING SDN PARINGIN SELATAN Sampel 200 siswa sekolah untuk mengetahui sikap dan perilaku pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup Primer Jenis Data Sekunder Wawancara Teknik Pengumpulan Data Observasi Dokumentasi Angket
12
Analisis statistik distribusi frekuensi pengolahan data angket siswa
Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknis analisis model interaktif (interactive model of analysis) dari Miles dan Huberman. Pada model analaisis interaktif ini peneliti bergerak pada tiga komponen, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan (verification). Analisis statistik distribusi frekuensi pengolahan data angket siswa
13
HASIL PENELITIAN KAJIAN PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN BALANGAN
14
1. IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN BALANGAN
a. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN Mensosialisasikan kepada warga sekolah mengenai Program adiwiyata. Membentuk Tim penanggung jawab untuk melaksanakan program adiwiyata Komitmen dan memberikan izin dalam mengembangkan dan mengikuti program sekolah adiwiyata misalnya mengirimkan SDM) dalam seminar, workshop, penataran, dan studi banding. Melaksanakan Visi, Misi dan tujuan sekolah mengenai sekolah adiwiyata. Membuat SK tata tertib sekolah yang behubungan dengan pemeliharaan dan pengelolan lingkungan. Menyusun RAKS untuk upaya pemiliharan dan pengelolaan lingkungasn sekolah (hanya sebagian).
15
b. KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN
Mengintegrasikan program adiwiyata kesemua mata pelajaran yang diajarakan. Menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP dll bertema lingkungan hidup. Membentuk mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Mengembangkan isu local seperti Polusi, Kerusakan hutan, dan global warming sebagai bahan pembelajaran Menghasilkan karya nyata yang berkaitan dengan lingkungan hidup Tetapi hanya sebagian sekolah yang melaksanakan dan menjalankan program Kurikulum berbasis lingkungan hingga saat ini
16
c. KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF
Memelihara lingkungan sekolah setiap hari oleh warga sekolah. Adanya program Jumat dan Sabtu bersih setiap minggu. memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah untuk pengelolaan LH taman, toga, green house, bank sampah, dll) Mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler yang berkaitan dg LH (Pramuka, PMR dan Sispala). mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang diadakan di dalam maupun di luar. Memberikan bimbingan ke sekolah lain mengenai program adiwiyata.
17
c. PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN
Menyediakan tempat untuk pengomposan,biopori, apotek hidup, green house, bank sampah, tempat sampah yang sesuai dengan aturan dll) setiap ruang memiliki pengaturan cahaya yang baik, ventilasi udara yang alami, dan pemeliharaan pohon. setiap kelas memiliki tata tertib, daftar piket dengan guru sebagai pengawasnya, himbauan sekolah untuk memanfaatkan listrik, air dan ATK secara efisien melalui slogan hemat listrik, hemat air, gunakan spidol seperlunya Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan, dengan cara sekolah mensosialisasikan dengan mendatangkan pihak kesehatan
18
2. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT. IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH
2. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA DI KABUPATEN BALANGAN a. Faktor Pendukung Jenjang guru-guru yang mengajar di sekolah yang menjalankan program adiwiyata relatif tinggi (minimal S1) Sekolah-sekolah yang menjalankan program adiwiyata mendapatkan bantuan dana dari CSR Motivasi dan keinginan dari sekolah-sekolah yang menjalankan adiwiyata untuk menjadi sekolah yang berprestasi
19
b. Faktor Penghambat Keterbatasan pemahaman guru-guru sekolah adiwiyata mengenai program Keterbatasan kemampuan guru dalam mengintegrasikan program adiwiyata ke dalam mata pelajaran Mindset sekolah bahwa apabila sekolah sudah menjalankan program adiwiyata maka akan mendapatkan dana dari CSR Kerjasama guru dan warga sekolah dalam menjalankan program adiwiyata masih kurang Perubahan transisi pimpinan (kepala) sekolah Minimnya kegiatan sosialisasi dan pendampingan yang dilakukan oleh dinas-dinas terkait (DLH dan Disdik Kab Balangan)
20
3. Gambaran Sikap dan Perilaku Siswa tentang
Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup 1%
21
Gambaran Sikap dan Perilaku Siswa Tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup Berdasarkan Asal Sekolah 28% 72%
22
69%
23
68%
24
7% 31 41% 52%
25
KESIMPULAN Pelaksanaan sekolah-sekolah program Adiwiyata di Kabupaten Balangan sudah sesuai dengan pedoman (Buku Panduan Adiwiyata) terlihat dari pengalokasian dana 18% untuk program adiwiyata; sebagian sekolah sudah mengintegrasikan materi wawasan lingkungan dalam mata pelajaran maupun ekstrakurikuler; melaksanakan kegiatan aksi lingkungan; mengelola sarana ramah lingkungan dll Faktor pendorong implementasi program sekolah adiwiyata di Kab.Balangan : Jenjang guru-guru yang mengajar di sekolah yang menjalankan program adiwiyata relatif tinggi (minimal S1) Sekolah-sekolah yang menjalankan program adiwiyata mendapatkan bantuan dana dari CSR Keinginan dari sekolah-sekolah yang menjalankan adiwiyata untuk menjadi sekolah yang berprestasi
26
Faktor penghambat implementasi program sekolah adiwiyata di Kabupaten Balangan :
Keterbatasan kemampuan guru dalam mengintegrasikan program adiwiyata ke dalam mata pelajaran Minimnya sosialisasi dan pendampingan (oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pendidikan) Mindset bahwa sekolah yang sudah menjalankan program adiwiyata, akan mendapatkan dana dari CSR dari Perusahan-perusahan yang ada di Kabupaten Balangan Perubahan transisi dan mutasi pimpinan (kepala) sekolah Kerjasama guru dan warga sekolah dalam menjalankan program adiwiyata masih kurang. Sikap dan perilaku siswa berkaitan dengan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup Sikap dan perilaku sangat baik (38,5%), Perilaku baik (45%) dan perilaku cukup baik (12%)
27
REKOMENDASI Bagi pemerintah daerah : “agar program sekolah adiwiyata dapat terimplementasikan secara maksimal Pemerintah daerah perlu membuat regulasi misalnya memuat dalam aturan peraturan daerah (Perda) Bagi Dinas Terkait : Agar selalu melakukan pendampingan secara kuntinu ke sekolah-sekolah yang menjalankan program adiwiyata. Menjadikan sekolah yang sudah berhasil berpredikat sebagai sekolah adiwiyata baik tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten untuk melakukan pendampingan ke sekolah lainnya. Melakukan evaluasi secara terprogram kepada sekolah-sekolah yang sudah menjalankan program adiwiyata di Kabupaten Balangan. Secara rutin mengadakan lomba karya tulis ilmiah baik untuk guru maupun siswa yang bertema lingkungan hidup.
28
Bagi Sekolah : Bagi Guru :
Memberikan penegasan kepada semua guru dan tenaga kependidikan agar memiliki komitmen yang sama dalam mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan Mengikutsertakan orang tua dalam upaya membina karakter peduli lingkungan siswa, sehingga apa yang diterapkan di sekolah dapat diaplikasikan kembali di rumah. Secara rutin menggelar lomba lingkungan hidup antar kelas Program sekolah adiwiyata harus selalu disosialisasikan secara berkesinambungan. Bagi Guru : Menyamakan pemahaman terlebih dahulu mengenai pelaksanaan dan tujuan Adiwiyata. Mengembangkan profesi melalui mengikuti kegiatan-kegiatan MGMP, pelatihan, workshop-workshop dalam rangka menjalankan program adiwiyata. Lebih memberikan contoh karakter peduli lingkungan secara langsung berupa tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari (menjadi role model).
29
Sekian dan TERIMA KASIH .....
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.