Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ALGORITMA BRUTE FORCE Pertemuan 3
2
Definisi Brute force adalah sebuah pendekatan yang lempang untuk memecahkan suatu masalah, biasanya didasarkan pada pernyataan masalah (problem statement) dan definisi konsep yang dilibatkan. Algoritma brute force memecahkan masalah dengan sangat sederhana, langsung dan dengan cara yang jelas.
3
Karakteristik Algoritma Brute Force
Algoritma brute force umumnya tidak “cerdas” dan tidak mangkus, karena ia membutuhkan jumlah langkah yang besar dalam penyelesaiannya. Kadang-kadang algoritma brute force disebut juga algoritma naiv Algoritma brute force seringkali merupakan pilihan yang kurang disukai karena ketidakmangkusannya itu, tetapi dengan mencari pola-pola yang mendasar, keteraturan, atau trik-trik khusus, biasanya akan membantu kita menemukan algoritma yang lebih cerdas dan lebih mangkus.
4
Untuk masalah yang ukurannya kecil, kesederhanaan brute force biasanya lebih diperhitungkan daripada ketidakmangkusannya. Algoritma brute force sering digunakan sebagai basis bila membandingkan beberapa alternatif algoritma yang mangkus. Algoritma brute force seringkali lebih mudah diimplementasikan daripada algoritma yang lebih canggih, dan karena kesederhanaannya, kadang-kadang algoritma brute force dapat lebih mangkus (ditinjau dari segi implementasi).
5
Konsep Bubble Sort / metode gelembung
Metode/algoritma pengurutan dengan cara melakukan penukaran data dengan tepat disebelahnya secara terus menerus sampai bisa dipastikan dalam satu iterasi tertentu tidak ada lagi perubahan. Jika tidak ada perubahan berarti data sudah terurut.
6
Algoritma Bubble Sort
7
Algoritma Bubble Sort Membandingkan data ke-i dengan data ke-(i+1) (tepat bersebelahan). Jika tidak sesuai maka tukar (data ke-i = data ke-(i+1) dan data ke-(i+1) = data ke-i). Membandingkan data ke-(i+1) dengan data ke-(i+2). Selesai satu iterasi, adalah jika kita sudah selesai membandingkan antara (n-1) dgn n. Setelah selesai satu iterasi kita lanjutkan lagi iterasi berikutnya sesuai dengan aturan ke-1. mulai dari data ke-1 dgn data ke-2, dst. Proses akan berhenti jika tidak ada pertukaran dalam satu iterasi.
8
Contoh Misalkan data : 6, 4, 3, 2 dan ingin mengurutkan data ini (ascending) dengan menggunakan bubble sort. Berikut ini adalah proses yang terjadi: Iterasi ke-1: 4, 6, 3, 2 :: 4, 3, 6, 2 :: 4, 3, 2, 6 (ada 3 pertukaran) Iterasi ke-2: 3, 4, 2, 6 :: 3, 2, 4, 6 :: 3, 2, 4, 6 (ada 2 pertukaran) Iterasi ke-3: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 (ada 1 pertukaran) Iterasi ke-4: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 (ada 0 pertukaran) -> proses selesai
9
Analisis Algoritma Bubble Sort
10
Kondisi Average-Case Jumlah pass ditentukan dari elemen mana yang mengalami penggeseran ke kiri paling banyak.
11
Kekuatan dan Kelemahan Metode Brute Force
Metode brute force dapat digunakan untuk memecahkan hampir sebagian besar masalah. Metode brute force sederhana dan mudah dimengerti. Metode brute force menghasilkan algoritma yang layak untuk beberapa masalah penting seperti pencarian, pengurutan, pencocokan string, perkalian matriks. Metode brute force menghasilkan algoritma baku (standard) untuk tugas-tugas komputasi seperti penjumlahan/perkalian n buah bilangan, menentukan elemen minimum atau maksimum di dalam tabel (list).
12
Kelemahan: Metode brute force jarang menghasilkan algoritma yang mangkus. Beberapa algoritma brute force lambat sehingga tidak dapat diterima. Tidak sekontruktif/sekreatif teknik pemecahan masalah lainnya.
13
TUGAS Insertion Sort
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.