Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Gatekeeping Revisited
Katja Friedrich, Till Keyling, and Hans-Bernd Brosius Muhammad Shofi Rosyadi Komunikasi Politik ‘16
2
Introduction Peneltian mengenai gatekeeping menginvestigasi berbagai hal dan isu pada media modern terhadap audiens, informasi yang dianggap relevan dan secara konsekuen disebarluaskan oleh media, sudut pandang jurnalis dalam memilih suatu isu, serta aspek-aspek yang mempengaruhi keputusan jurnalis terkait suatu berita yang akan disebarluaskan atau tidak Pada kaitannya dengan komunikasi politik, dimana keputusan dalam gatekeeping bisa dikatakan lebih luas sehingga dapat menentukan keputusan politik serta dapat mengontrol informasi bagi aktor maupun institusi politik terhadap audiens Pada level micro, pengetahuan masyarakat mengenai isu-isu politik, kebijakan, serta aktor politik bukan berdasarkan pertemuan langsung antara masyarakat dengan aktor atau institusi politik melainkan dari pemberitaan media Kemudian pada level macro, keputusan gatekeeping yang diterapkan yakni dapat membentuk seperti apa informasi politik yang sedang beredar pada masyarakat.
3
Challenges Mengingat terdapat perubahan yang mendasar terhadap sistem media dalam dua dekade terakhir, maka dapat diajukan pertanyaan terkait kajian teoritis yaitu. Apakah gatekeeping masih tetap memegang kontrol terkait pemberitaan politik pada era online? Jika gatekeeping mengenai pengaturan informasi, maka muncul dua pertanyaan baru Apakah regime of control (Bruns, 2005,p.11), masih didominasi oleh para professional jurnalis, meskipun dengan perubahan informasi menjadi online dan munculnya saluran baru? Bagaimana praktisi gatekeeping dapat mengikuti era digitalisasi, dimana munculnya teknologi baru yang memiliki kelebihan yakni interaktif dan memiliki banyak channels yang dapat mempengaruhi gatekeeping kepada pembentukan proses pembuatan berita sehingga membentuk sebuah konsep gatekeeping baru bernama meso level?
4
Gatekeeping: A Multilevel Approach to Explain News Selection
Pada sub-bab ini akan dijelaskan melalui pengelompokkan berdasarkan tiga tingkatan yang menentukan proses gatekeeping, yakni macro, meso, dan micro Macro level, faktor-faktor sistem media, budaya politik, dan masyarakat membentuk proses penentuan sebuah berita Meso level, faktor-faktor yang dapat menentukan sebuah pemberitaan yakni pembatasan atau aturan pada institusi media, ownership, dan kebijakan editorial Micro level, lebih kepada karakteristik individu masing- masing jurnalis dalam proses gatekeeping. Pembuatan sebuah berita sangat ditentukan oleh pemilihan suatu isu oleh seorang jurnalis.
5
Gatekeeping and Political Communication
Macro level, terdapat tiga aspek yang relevan terhadap pembuatan berita politik: Hukum atau bisa dikatakan kode etik yang mendorong atau mungkin dapat menghalangi jurnalis dalam mengumumkan informasi politik yang bersifat sensitif dan menjaga narasumber mereka, professionalitas humas politik serta hubungan antara elit politik dan elit media Meso level, aspek orientasi perusahaan atau institusi terhadap politik merpakan faktor utama dalam membentuk pemberitaan politik Micro level, sangat ditentukan oleh sikap politik yang dimiliki oleh jurnalis yang dapat membentuk pemberitaan politik terutama ketika menentukan sudut pandang serta berita mana yang akan dibentuk.
6
Gatekeeping and Online Media
Munculnya teknologi baru membuat peralihan atau perubahan pada konsep mengenai proses gatekeeping dalam jurnalistik. Bahkan, Kovach & Rosentiel (1999) dan Lasica (1996) memprediksi dengan mengatakan “Digitalization and the Internet were said to lead to the end or ‘death’ of gatekeeping in journalism.” Namun, para ahli sepakat bahwa teknologi media yang baru cenderung membawa perubahan dibandingkan menghilangkan konsep proses gatekeeping dalam jurnalistik dibidang politik. Pada macro level, asumsi teoritis mengenai gatekeeping harus ditinjau ulang, dan pada meso level, praktik gatekeeping harus dibedakan merujuk pada gerbang (gates) yang berbeda.
7
Alterations at the Macro Level: The Gatekeeping Regime
Pada macro level, konsep baru mengenai gatekeeper muncul pada lingkungan berita politik ranah online, dimana diantara institusi media independen dan bloggers serta algorithm-based media melakukan pendistribusian ulang dan mengevaluasi berita politik yang diterbitkan oleh media konvensional Secara tradisional, proses pemilihan dan penerbitan informasi politik diibaratkan sebagai proses asymmetrical, dimana kekuasaan untuk mengontrol informasi yang terjadi pada publik dapat dilakukan oleh media atau jurnalis Sedangkan pada ranah Online, proses komunikasi yang terjadi lebih bersifat symmetrical, dimana terjadi proses komunikasi dua arah atau timbal balik yang mengubah konstruksi pembuatan berita.
8
Alterations at the Meso Level I: Gatekeeping as Editorial Practice
Mitchelstein & Boczkowski (2009) mengidentifikasi empat perubahan pada meso level ini dalam praktik jurnalistik: peralihan dalam praktik mengumpulkan berita, modifikasi pada alur kerja editorial serta percepatan pada pola dalam pembuatan berita, dan konvergensi diantara platform print, broadcast dan online. Teknologi yang baru dengan web metrics mengalihkan pada kesertaan audiens dalam memilih berita. Sistem algoritma pada web metrics mempermudah akses untuk mengidentifikasi minat dari audiens, mengukur popularitas berita dengan fitur seperti jumlah share, like, dan comments.
9
Changes at the Meso Level II: Gatekeeping as Audience Practice
Telah disebutkan pada bahasan sebelumnya yakni faktor perubahan dalam pembentukan berita yang paling penting yaitu adalah kesertaan audiens. Bentuk dari partisipasi audiens mencakup personalisasi, komentar, dan feedback, liking and sharing atau bahkan membuat konten berita sendiri Penerapan dua konseptual pada praktik gatekeeping dalam audience channel ini yaitu, Jalur pertama pada penelitian melihat bagaimana masing-masing individu audiens terlibat dalam proses gatekeepers dimana secara sadar mereka saling bekerjasama antara individu dengan individu lainnya saling mengarahkan untuk membuat berita alternatif (collaborate gatekeeping). Penerapan lainnya yakni fokus terhadap apa yang dilakukan audiens dalam membuat berita secara professional pada ranah media online (collective audience gatekeeping).
10
Collaborative Gatekeeping
Merujuk dari kerja editorial dimana komunitas yang terbentuk dari individu-individu yang terlibat secara aktif dan turut serta dalam proses pencarian dan pengawasan terhadap media lain, melakukan editing dan memberikan komentar kepada berita alternatif. Arah dari collaborative gatekeeping ini adalah untuk menawarkan kepada sesama individu terhadap isu-isu politik dan membantu mereka untuk memahami informasi yang beredar pada ranah online dengan menyaring alur berita, menyoroti dan berdebat mengenai suatu topik yang diangkat dalam komunitas (Bruns, 2008).
11
Collective Audience Gatekeeping
Pada collective audience gatekeeping, menjelaskan bahwa audiens mengevaluasi dan men-share berita seperti proses gatekeeping secara tidak direncanakan dimana masing- masing individu bertindak dalam komunitas virtual mereka. Collective gatekeeping dapat dikatakan sebagai proses gatekeeping dua langkah dimana keputusan awal editorial untuk menerbitkan isu dalam berita yang kemudian diikuti oleh individu-individu yang menentukan popularitas berita tersebut. Proses kolektif dari pertimbangan masing-masing individu ini di satu sisi didorong oleh preferensi individu dan dinamika sosial didalam grup followers and friends, dilain sisi dikendalikan oleh sistem algoritma pada media online atau SEO (Search Engine Optimizer).
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.