Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI"— Transcript presentasi:

1 GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Dr. Drs. Choirul Saleh, MSi PERTEMUAN KE 13 & 14

2 A. PENDAHULUAN Harry S. Truman (1975) mengatakan sebagai berikut: “A Leader is the man who has the ability to get other people to do what they don't want to do and enjoy it.” (Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan sesuatu dengan suka rela terhadap pekerjaan yang sebenamya tidak disukainya). Leadership is a special case of influence that gets an individual or group to do what the leader wants done (Kepemimpinan adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh seseorang dalam mempengaruhi orang lain atau kelompok lain untuk mengerjakan sesuatu sesuai keinginan dari si pemimpinnya). Dengan demikian inti dari kepemimpinan dalam organisasi (instansi) adalah: “Pengaruh” sang pemimpin yang dapat meningkatkan kepatuhan pihak lain secara mekanis terhadap perintah yacg diberikan. Hal ini senada dengan ungkapan Heimann dan Scott yang mengatakan: Leadership is a process by which people are directed, guided, and influenced in choosing and achieving goals.

3 B. SUMBER-SUMBER KEWIBAWAAN
Menurut French dan Raven ada 5 (lima) sumber-sumber kewibawaan seorang pemimpin yang dapat menimbulkan kepatuhan pihak lain (baik individu maupun kelompok) kepadanya adalah: Coersive power (wibawa karena mampu memaksa) Reward power (wibawa karena mampu memberi imbalan) Legitimate power (wibawa karena wewenang formal) Referent power (wibawa karena mampu memberi teladan) Expert power (wibawa karena memiliki keahlian), dan Menurut Duncan ada satu lagi sumber kewibawaan yang ke 6 yaitu: Charismatic power (kewibawaan karismatik)

4 C. KEPEMIMPINAN YANG MANUSIAWI
Kepemimpinan yang manusiawi (Humanis) adalah merupakan kemampuan seorang pemimpin dalam mempengaruhi pihak lain dengan cara memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, arif dan bijaksana sehingga mampu menumbuhkan inner spirit dan kepatuhan mutlak dari pihak yang dipengaruhinya. Pada umumnya kepemimpinan yang manusiawi ini adalah merupakan suatu proses mempengaruhi pihak lain yang didasarkan pada pemberian motivasi yang efektif dan sesuai dengan "apa" yang diharapkan atau diangankan oleh pihak lain. Bagaimanakah caranya agar seorang pemimpin bisa memberikan dan memahami kondisi motivasi bagi para bawahan atau pihak lain yang dipimpinnya?

5 D. FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Menurut Katz dan Kant dalam Jewell L.N. dan Marc Siegal (435), terdapat 5 (lima) fungsi kepemimpinan dalam organisasi, yakni: Keterbatasan dari rancangan organisasi (tidak ada satu organisasipun yang memiliki aturan, perencanaan, prosedur, maupun bagan secara sempurna). Dalam hal ini pemimpin membantu mengartikan dan mengisi kesenjangan tersebut melalui kepemimpinannya. Menjembatani terjadinya perubahan kondisi lingkungan eksternal organisasi Mengelola dinamika lingkungan internal organisasi Merencanakan dan mengantisipasi terjadinya perubahan keanggotaan organisasi Berfungsi sebagai penghubung dari sub-sub organisasi yang ada dalam organisasi dan menjalin hubungan eksternal dengan pihak lain yang ada diluar organisasi

6 E. GAYA KEPEMIMPINAN Otocratic style (gaya otokratik / birokratik).
Secara teoritis banyak nama dan gaya kepemimpinan yang ditawarkan, yang oleh Duncan diklasifikasikan menjadi tiga yang terdiri dari: Otocratic style (gaya otokratik / birokratik). Democratic style (gaya demokratik) Laissez-faire style (gaya bebas) Namun secara implementatif, apakah satu gaya kepemimpinan yang paling efektif dari gaya kepemimpinan yang ditawarkan? Apabila tidak, faktor-faktor apa sajakah yang perlu kita perhatikan sebelum kita berketetapan untuk memerankan salah satu gaya kepemimpinan tertentu, agar kepemimpinan kita benar-benar efektif? Berangkat dari dua pertanyaan sederhana inilah yang sebaiknya kita jadikan sebagai bahan renungan, sebelum kita berketetapan untuk memerankan salah satu gaya kepemimpinan tertentu.

7 Beberapa Teori Gaya Kepemimpinan
1. Teori Jack W. Duncan Gaya Kepemimpinan yang dibangun oleh Jack W. Duncan tersebut diatas secara teoritis digambarkan sebagai berikut:

8 TIGA GAYA KEPEMIMPINAN
OTOKRATIS DEMOKRATIS LEISSEZ-FAIRE 1 Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pemimpin Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu, dengan partisipasi minimal dari pemimpin 2 Teknik-teknik dan langkah-langkah kegiatan didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkat yang luas. Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutiihkan petunjuk-petunjuk teknis, pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih. Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang -membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya. Dia tidak mengambil bagian dalam diskusi kerja. 3 Pemimpin biasanya mendikte tugas kerja bagian dan kerja bersama setiap anggota Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih, dan pembagian tugas 4 Pemimpin cenderung menjadi "pribadi" dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota; mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukkan keahliannya. Pemimpin adalah obyektif atau “fact-minded" dalam pujian dan kecamannya, dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan. Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.

9 Apabila seorang pemimpin hampir selalu menekankan pada kelompok bawahan dalam membuat keputusan disebut sebagai pemimpin yang bergaya Laissez Fair. Bilamana seorang pemimpin menekankan pada pentingnya partisipasi kelompok bawahan dalam membuat suatu keputusan disebut sebagai pemimpin bergaya demokratis. Bilamana seorang pemimpin hampir selalu mendominasi kelompok bawahan dalam membuat keputusan disebut bergaya otokratis.

10 2. Teori Likert's Secara diagramatis Teori Likert’s yang lazim disebut sebagai Likert's Management ini bentuknya adalah sebagai berikut: Sistem 1 Sistem 2 Sistem 3 Sistem 4 Otokratis Kejam Otokratis Baik Demokratis Konsultatif Demokratis Partisipatif Sistem 1 Pemimpin kurang bahkan tidak percaya pada bawahan untuk dilibatkan dalam membuat keputusan, dan bila perlu manajer melaksanakan sebuah keputusan untuk dilaksanakan oleh bawahan. Sistem2 Dalam pola atau bidang yang telah ditentukan pihak bawahan dapat dilibatkan dalam membuat keputusan, namun sanksi diterapkan secara saklek sebagai usaha untuk mendorong bawahan bekerja dengan baik. Sistem 3 Pimpinan mempunyai kepercayaan dan keyakinan kepada bawahan untuk dilibatkan secara partisipatif dalam membuat suatu keputusan-keputusan penting, dan komunikasi secara two way traffict antar pimpinan dan bawahan berjalan baik dan normal. Sistem4 Pimpinan mempunyai kepercayaan dan keyakinan penuh kepada para bawahan dalam proses pembuatan keputusan yang penting dan yang strategis, dan hubungan antara atasan dan bawahan berjalan secara persahabatan (colegial).

11 3. Teori Continuum dari Robert R. Tennenbaum
Teori yang dibangun Robert. R. Tannenbaum ini diberi nama Continuum of Leadership Pattern, yang dapat digambarkan sebagai berikut:

12 4. Teori Managerial Grid Disamping model Continuum tersebut, berkembang lagi satu pandangan yang disebut "two dimentional leadership" , yang paling terkenal diantaranya adalah Managerial Grid dari Robert R. Blake dan Jane S. Mouton. Berdasarkan penelitian yang telah mereka lakukan, sebenarnya hanya ada dua dimensi yang bisa digunakan untuk mengukur respeksifitas seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya yakni; dimensi orientasi produksi dan dimensi orientasi hubungan manusiawi. Bertolak dari dimensi tersebut, setelah disusun kedalam sebuah matrik, melahirkan 81 macam gaya kepemimpinan, yang secara garis besar dapat diklasifikasi ke dalam 5 (lima) bentuk model dasar. Susunan matrik dari ke 81 model tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:

13

14 Kepemimpinan dalam pendekatan manajerial
ORIENTASI MANAJER PADA KARYAWAN COUNTRY CLUB MANAGEMENT TEAM MANAGEMENT MIDDLE OF THE ROAD IMPOVERISHED MANAGEMENT TASK MANAGEMENT ORIENTASI MANAJER PADA TUGAS

15 F. GAYA KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
Salah seorang teoritisi kepemimpinan yang pernah menunjukkan kiat dalam memilih alternatif terhadap salah satu gaya kepemimpinan tertentu adalah Fred E. Fiedler. Menurutnya, Efektif tidaknya gaya kepemimpinan seseorang ditentukan oleh 3 (tiga) faktor yang terdiri dari: Leader-member relation: Refers to how well the leader is accepted by his subordinates (Menunjuk pada seberapa baik tingkat pengakuan yang diberikan oleh bawahan terhadap posisi pimpinan) Task structure: Refers to the degree to which subordinates job are routine and spelled out in contrast to being vague and undifined (Menunjuk atau mengacu pada seberapa besar tingkat pemahaman bawahan terhadap tugas-tugas mereka, apakah pekerjaan itu bersifat rutin dan dan telah teruraikan secara jelas, agar tidak membingungkan bawahan). Position power: Refers to the formal authority provided for in the position the leader occupies (Menunjuk pada posisi kewenangan formal yang dimiliki seorang pemimpin dalam menggerakkan bawahannya).

16 Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan Fiedler di empat perusahaan (Akron, Stocton, Harford dan Carmel), Fiedler telah mengambil satu kesimpulan sbb: Kondisi Hubungan Pimpinan Bawahan Susunan Tugas Pekerjaan Posisi Kekuasaan Gaya Kepemimpinan 1 2 3 4 5 6 7 8 Baik Jelek Terstruktur Tdk. Terstrk Kuat Lemah Otokratis Demokratis Tdk. ada data Teori Fiedler ini disebut teori situasional, sebab seorang pemimpin tidak harus menerapkan satu gaya kepemimpinan saja sepanjang waktu, melainkan boleh berganti-ganti tergantung dari situasinya. Kelemahan teori ini adalah, tidak semua orang bisa dengan mudah untuk berganti-ganti gaya kepemimpinan, terutama bagi penganut teori sifat dan bakat yang mengatakan bahwa gaya kepemimpinan seseorang sangat dipengaruhi oleh kepribadiannya yang terbawa sejak orang itu dilahirkan.


Download ppt "GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google