Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
*Operator - ARITMATIKA
PERTEMUAN – 6 & 7 OPERATOR & KONDISI *Operator - ARITMATIKA *Operator - LOGIKA KONDISI
2
OPERATOR : relasi pembanding
Operator Aritmatik : * , / , DIV , MOD , + , - Operator Logika : AND, OR , NOT Operator Relasi (=), (:=) biasa dipakai utk perbandingan. Perbedaan antara operator (=) dan (:=) : = digunakan utk melakukan pembandingan := digunakan utk memberikan nilai pd suatu variabel
3
Operator Aritmatik Digunakan untuk mengubah nilai secara matematis
Misal x=10*3 Maka nilai x = 30 X=x-10 Maka nilai x=20
4
Operator Logika Berlaku untuk bilangan Boolean Contoh: AND OR NOT
Hasil pembanding dari Boolean : True & False ( benar / salah ) .
5
Contoh Bilangan Boolean
A=10 hasil : False/salah (A=65,B=66,) 10>5 hasil : True 5<=4 hasil : False ‘Andi’=‘ANDI’ hasil : True A=a hasil : False (a=97,b=98,…dst) 7*7=48+1 hasil : True
6
TABEL operator pada boolean
hasil AND TRUE Jika kedua operand bernilai benar FALSE Jika salah satu bernilai salah OR Jika salah satu benar Jika keduanya salah NOT Salah / false Benar / true
7
TABEL KEBENARAN : A B A or B A and B Not A Not B False F T True
8
KONDISI : pernyataan pembanding
Kondisi , biasa digunakan untuk melakukan perulangan . Kondisi menghasilkan nilai yg bersifat True / False Kondisi biasa diikuti dgn operator logika = , > , < , >= , <= Contoh : JIKA (kondisi) MAKA cetak(hasil) IF (A>10) then writeln(‘betul’); Contoh (lengkap) sbb :
9
1 2 If (kondisi1) then Begin pernyataan1; End Elseif (kondisi2) then pernyataan2: Else pernyataan3; End; If (kondisi1) then pernyataan1 Elseif (kondisi2) then pernyataan2 Else pernyataan3; If (kondisi1) then pernyataan1 Elseif (kondisi2) then pernyataan2 Else pernyataan3; If (kondisi1) then Begin pernyataan1; End Elseif (kondisi2) then pernyataan2: Elseif (kondisi3) then pernyataan3; End; Catt: Kalau pernyataannya hanya 1 pernyataan, maka bisa tanpa menggunakan begin ... end
10
Contoh-1: Konversi Nilai
Buat Algol , Flowchart dan program untuk pernyataan berikut ini : Masukkan Nilai : 0 – 40 Nilai=‘E’ 41 – 59 Nilai=‘D’ 60 – 70 Nilai=‘C’ 71 – 80 Nilai=‘B’ 81 – 100 Nilai=‘A’
11
Jwb-Latihan1 : ALGOL 1. Masukkan (Nilai) 2. Baca(Nilai)
3. Jika (nilai<0) dan (nilai<=40),cetak(E) 4. Jika tidak ,apakah (nilai<=59),cetak(D) 5. Jika tidak ,apakah (nilai<=70),cetak(C) 6. Jika tidak ,apakah (nilai<=80),cetak(B) 7. Jika tidak ,apakah (nilai<=100),cetak(A) 8. Selesai
12
Dlm bentuk pemrogram pascal :
Uses wincrt; Var N : integer; Begin if (N<0) and (N<=40) then write(‘D’) elseif (N<=70) then write(‘C’) elseif (N<=80) then write(‘B’) elseif (N<=100) then write(‘A’); End.
13
Contoh-2 : bilangan A B C OUTPUT A > B > C Bilangan Berbeda
Buat Algol , flowchart , program untuk pernyataan di bawah ini : A B C OUTPUT A > B > C Bilangan Berbeda A = B = C Bilangan Sama A < B < C Bilangan Urut Selain ini Bilangan Langka
14
ALGOL : 1.Masukkan (A,B,C) 2.Baca (A,B,C)
3.Jika (A>B) dan (B>C) maka cetak(bil.berbeda) 3.Jika tdk,apakah (A=B) dan (B=C)maka cetak(bil.sama) 4.Jika tdk,apakah (A<B) dan (B<C)maka cetak(bil.urut) 5. Jika tidak , cetak (bil.langka) 6. Selesai
15
Contoh-3 : Bilangan 1..10, jika < 5 maka disebut kecil, kalau tidak besar
If (kondisi) then Begin pernyataan1; End Else pernyataan2; End; If (x<5) then Begin writeln(‘bilangan kecil); End Else writeln(‘bilangan besar’); End;
16
Sampai jumpa
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.