Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DIOR, SANG DIKTATOR YANG LEMAH LEMBUT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DIOR, SANG DIKTATOR YANG LEMAH LEMBUT"— Transcript presentasi:

1 DIOR, SANG DIKTATOR YANG LEMAH LEMBUT

2 Siapakah lelaki yang membuat revolusi didalam fesyen dengan membuat perbaikan-perbaikan disaat kembalinya zaman-zaman yang sifatnya berbeda? Jarang orang mengenalnya sampai pada suatu waktu, yaitu bulan Februari tanggal 12, tahun dia membuat sensasi dengan ’Corolle line’nya yang menjadikannya seorang raja couture yang tak terkalahkan sampai dia meninggal 10 tahun kemudian. Ketika peminat fesyen memaksa dirinya kebelakang panggung setelah acara selesai, mereka bertemu dengan seorang lelaki bertubuh pendek, botak, berusia 42 tahun dengan senyum terharu, ”Dia mirip seorang administrator pedesaan yang terbuat dari pink ” kata seorang temannya. Pria Prancis yang pemalu ini, begitu tersentuh menerima pujian-pujian dari semua pihak.seorang fans Amerika menyebut dia sebagai ’seorang Napoleon, seorang Alexander Agung, seorang Kaisar Couture’. Sedangkan Carmel Snow yang memberi nama koleksi Dior yang pertama dengan ”New Look: yang menganggap suatu perkembangan baru didalam haute couture mengatakan ”Dior telah menyelamatkan Paris sebagaimana Paris telah diselamatkan dalam peperangan fesyen yang tidak menentu. ”Terimakasih pada Dior, sehingga couture yang demikian menurun drastis selama perang menjadi bersemi kembali.” Begitu banyak permintaan untuk baju-baju Dior sehingga rumah fesyennya yang terletak di Avenue Montaigne tetap buka sampai setelah larut malam. Koleksi winter yang digelar pada bulan Agustus sebelumnya dapat diterima publik dengan baik. Pada pagelaran tersebut dia memperlihatkan koleksinya berupa rok yang bahan lingkar kelilingnya lebih dari 36 meter. Dior memiliki kemampuan yang mengagumkan untuk membangkitkan antusias estetika dua kali setahun sepanjang dekade masanya. Dalam tahun 1949, 75 persen semua eksport Prancis menggunakan namanya, serta jajak pendapat publik yang dilaksanakan pada tahun yang sama menunjukan bahwa Dior merupakan salah satu pria paling terkenal di dunia. Bagaimana seorang pria Prancis yang pemalu ini dapat mengatur semua ini? Padahal emampuannya tidaklah lebih dari teman-temannya yang seprofesi. Misalnya Balenciaga yang dianggap sebagai seorang master dimasanya, cenderung untuk merahasiakan pandangannya terhadap teman-temannya, tapi mengakui bahwa Dior terlalu memaksakan kehendaknya dalam menangani bahan-bahan yang akan dipergunakannya seperti garis-garis lapisan drill, linen atau tulle, bukannya membiarkan bahan tersebut apa adanya. Tetapi kritikan paling pedas datang dari Chanel: ”Dior? Dia bukannya mendandani wanita, tetapi dia membungkus wanita dengan berlapis-lapis. Kenyataan sebenarnya adalah istilah ”New Look” ini telah menimbulkan kesalah fahaman dalam sejarah fesyen. Apa yang dianggap ’baru’ dalam mendandani wanita sebagai objek seksual dan simbol status bagi pria? Apa yang dianggap baru dalam menilong menaikan wanita-wanita kedalam taxi, atau kebutuhan akan koper-koper besar untuk memuat baju-baju mereka untuk melakukan pesiar, atau dibutuhkannya seorang pembantu untuk menolong mereka dalam berpakaian?”

3 Pada koleksi Dior pertama ada baju yang beratnya 8 pon dan gaun malam yang beratnya 60 pon, yang terlalu berat bagi seorang wanita untuk dipakaina berdansa. Bagaimana segala sesuatu yang tidak masuk akal ini bisa diterima oleh wanita-wanita yang telah berjuang untuk menghapuskan korset pada awal abad tersebut, yang juga telah diperlihatkan bentuk-bentuk yang pas tubuh, pada musim tahun 1920an yang dipakai oleh para flapper (gadis jaman tahun 20an), dan juga bagi para wanita yang telah merasa nyaman dengan memakai baju-baju casual ciptaan Chanel??? ’New Look’ ini merupakan suatu revolusi koptra yang membawa wanita kembali ke zaman Belle Epoque yang muncul dari Dior yang menginginkan kebangkitan lagi tradisi kemewahan dalam fesyen Prancis. Dan justru hal ini yangmerupakan rahasia dari kesuksesannya. Diorsendiri menerangkan dngan asal-asalan. ”Eropa sudah cukup kenyang dengan dijatuhkannya bom-bom, sekarang biarkanlah kembang api yang menyala.” Dengan kembalinyadia ke masa lalu yang aman, dimana kesenangan tanpa penyesalan masih bisa diterima, Dior merasa puas dengan gaungan karya-karya kontemporernya. Disamping itu, Dior adlah seorang bisnisman yang brilian, dan memperkenalkan suatu bentuk suguhan baru terhadap haute couture yang tidak sama dengan apa yang ditampilkan pada masa-masa sebelum perang yang lebih formal dan lebih tenang. Para model Dior menampilkan baju-baju ciptaannya secara teatrikal dengan penuh keanggunan mereka berputar-putar melewati penonton, secara provokatif memutar-mutarkan roknya yang berlapis-lapis tersebut. Bila mereka satu persatu muncul, satu diikuti lainnya dan tiba pada suatu tempo yang exiting secara bersamaan, maka pembawa acara mengatakan nama setiap model secara imaginatif, seperti: ”Nomor satu, Verdi! Nomor dua, Pergolesi! Nomor tiga Wagner!” Tontonan ini berlangsung selama dua jam nonstop tanpa menimbulkan kebosanan. Gagasan Dior menciptakan suatu trend baru setiap enam bulan sekali tetap diterima denganhangat. Dia merupakan perancang pertama ynag merubah garis keliman atau merubahnya secara radikal dari satu koleksi ke koleksi lainnya. Dengan memastikan publik bahwa koleksinya akan segera hilang dipasaran dan digantikan dengan koleksi baru, dia membuat iklan-iklan berkolom besar yang merangsang pemasaran. Christian Dior lahir pada tanggal 21 Januari 1905 di Granvillr, Normandy, salah satu dari 5 orang anak Maurice Dior yang terkenal sebagi pembuat pupuk. Orang-orang di desanya sering berkomentar: ”Inilah desa yang masih berbau Dior”. Dior kecil selalu tertarik kepada fesyen, dia sangat mengagumi dan mencintai ibunya, seorang wanita yang sangat elegan. Pada awalnya Dior ingin menjadi seorang aktris, tetapi ayahnya secara keras menentangnya, sehingga Dior memilih belajar ilmu politik, barangkali saja bisa menjadi seorang diplomat. Sebagai hadiah penghiburan baginya, ayahnya membuat suatu galeri kecil, sehingga Dior bisa menyalurkan hasratnya dibidang seni modern diwaktu senggangnya. Secara mendadak orangtua Dior kehilangan segalanya ketika pasar stok pupuk jatuh, yang menyebabkan kehabisan modal, sehingga Dior harus menghidupi dirinya sendiri. Dia terpaksa menjual galerinya dan bekerja sebagai illustrator freelance untuk waktu yang singkat, sebelum akhirnya menemukan pekerjaan tetap sebagai perancangpakaian dibawah Robert Piquet. Sayangnya tahun 1939 dia harus memutuskan karirnya untuk pergi berperang, tetapi dipulangkan hanya setahun sesudahnya. Dia bergabung dengan ayah dan adiknya untuk pergi ke Prancis selatan dimana dia bekerja sebagai petani. Pada tahun 1941 dia kembali lagi ke Paris dan beruntung bisa bekerja sebagai perancnag pada Lucien Lelong. Hanya dalam waktu beberapa tahun saja Dior meremajakan garis-garis Lelong secara radikal, sampai seorang jurnalis Amerika ingin tahu siapa yang sebenarnya berada dibalik layar. Dia berusaha membangkitkan minat Marcel Boussac seorang tokoh terkemuka pembuat katun yang sangat menyukai gagasan rancangan Dior, yang memerlukan penggunaan bahan secara besar-besaran, dengan demikian maka akhirnya didirikanlah ’the House of Dior’ yang terletak di Avenue Montaigne no 30, yang tetap brada disana selamanya.orang-orang terdekatnya yakin bahwa rancangan Dior terpengaruh sekali oleh ibunya yang sudah sejak lama meninggal dunia. Dior tidak pernah lupa dengan kecanikan ibunya yang begitu agung, yang mendanginya dimalam hari dengan sebuah ciuman selamat malam dengan mengenakan rok yang bersuara gemerisik, sebelum ibunya pergi untuk menghadiri acara pesta dansa.


Download ppt "DIOR, SANG DIKTATOR YANG LEMAH LEMBUT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google