Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DASAR-DASAR PENDIDIKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DASAR-DASAR PENDIDIKAN"— Transcript presentasi:

1 DASAR-DASAR PENDIDIKAN
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA

2 LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN
Hajriana

3 TUJUAN PEMBAHASAN Memahami berbagai landasan pendidikan, utamanya landasan filosofis, sosiologis, kultural, psikologis, serta landasan ilmiah dan teknologi, baik pada pendidikan pada umumnya, maupun untuk Indonesia. Memahami makna serta cara-cara penerapan berbagai asas pendidikan. Memiliki wawasan kependidikan dengan perspektif yang luas tentang pendidikan, baik dari segi konseptual maupun operasional.

4 FUNGSI LANDASAN DAN ASAS PENDIDIKAN Landasan pendidikan memberikan pijakan dan arah terhadap pembentukan manusia Indonesia, mendukung perkembangan masyarakat, bangsa dan negara. Asas-asas pokok pendidikan akan memberi corak khusus dalam penyelenggaraan pendidikan dan pada hasil pendidikan yaitu manusia dan masyarakat Indonesia.

5 LANDASAN PENDIDIKAN

6 PERANAN LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN FILOSOFIS TUJUAN PENDIDIKAN LANDASAN SOSIOLOGIS LANDASAN KULTURAL LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI MOTIVASI PENDIDIKAN MASA DEPAN

7 MANFAAT LANDASAN PENDIDIKAN BAGI TENAGA KEPENDIDIKAN
LANDASAN FILOSOFIS BEKAL WAWASAN DAN PENGETAHUAN YANG TEPAT LANDASAN SOSIOLOGIS LANDASAN KULTURAL LANDASAN PSIKOLOGIS BEKAL PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DAN CARA BELAJARNYA LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI PEMANFAATAN BERBAGAI SUMBER BAHAN AJAR

8 LANDASAN FILOSOFIS Landasan filosofis berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan yang menelaah masalah-masalah pokok, seperti; apakah pendidikan itu; mengapa pendidikan diperlukan; apa seharusnya yang menjadi tujuannya; dsb.

9 HUBUNGAN FILSAFAT DAN PENDIDIKAN
Filsafat merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra itu. Rumusan harkat dan martabat manusia beserta masyarakatnya menentukan tujuan dan cara-cara penyelenggaraan pendidikan, sementara pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia.

10 Hasil kajian filsafat yang diterapkan dalam bidang pendidikan, sebagai berikut:
Keberadaan dan kedudukan manusia sebagai makhluk di dunia ini, seperti zoon politicon, homo sapiens, animal educandum, dan sebagainya. Masyarakat dan kebudayaannya. Keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup yang banyak menghadapi tantangan. Perlunya landasan pemikiran dalam pekerjaan pendidikan, utamanya filsafat pendidikan.

11 MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN
Dasar tinjauan filosofis mata pelajaran Sejarah, Matematika Esensialime Prinsip Idealisme Prinsip Realisme Dasar tinjauan filosofis mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, dan Matematika Berpusat pada mata pelajaran Pokok (Subject centered) Prinsip: Bersifat abadi, Mengembangkan kemampuan berpikir Tujuan; mengenal kebenaran abadi dan universal Persiapan kehidupan sebenarnya Kebenaran abadi melalui Basic Subjects) Kurikulum wajib dan umum: Bahasa Matematika Logika IPA Sejarah Perenialime Mengintegrasikan kebenaran agama dengan kebenaran ilmu

12 MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN
Prinsip: - Anak harus bebas berkembang secara wajar Pengalaman langsung adalah cara terbaik untuk merangsang minat belajar -Guru harus menjadi peneliti dan pembimbing kegiatan Sekolah progresif harus merupakan laboratorium untuk reformasi pedagogis dan eksperimentasi Pragmatisme Progresivisme Siswa belajar aktif dengan memecahkan masalah Guru sebagai fasilitator

13 MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN
- Setiap individu dan kelompok sebagai pelopor masyarakat ke arah masyarakat baru yang diinginkan Sekolah perlu mengembangkan ideologi kemasyarakatan yang demokratis Rekonstruksionisme Guru sebagai Pemimpin dalam metode Proyek (penelitian) Siswa sebagai pelaksana dalam proses penelitan

14 PANCASILA SEBAGAI LANDASAN FILOSOFIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 2 UU RI No. 2 Tahun 1989 menetapkan bahwa Pendidikan Nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Selanjutnya, dalam penjelasan UU RI No.2 Tahun 1989, menegaskan bahwa pembangunan nasional termasuk di bidang pendidikan adalah pengamalan pancasila, dan untuk itu, pendidikan nasional mengusahakan antara lain: “pembentukan manusia pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri”. (Sumber: Undang-Undang, 1992: 24)

15 PANCASILA SEBAGAI LANDASAN FILOSOFIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Ketetapan MPR-RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila (P-4) menegaskan bahwa pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Republik Indonesia. “Pancasila adalah sumber sistem nilai dalam pendidikan” P

16 LANDASAN SOSIOLOGIS Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup sosiologi pendidikan: Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain. Hubungan kemanusiaan di sekolah Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya. Sekolah dengan komunitasnya, yakni pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

17 MASYARAKAT INDONESIA SEBAGAI LANDASAN SOSIOLOGIS SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL Ciri unik masyarakat Indonesia: Secara horizontal ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan sosial atau komunitas berdasarkan perbedaan suku, agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal ditandai oleh adanya perbedaan pola kehidupan antara lapisan atas, menengah, dan lapisan rendah. P

18 MASYARAKAT INDONESIA SEBAGAI LANDASAN SOSIOLOGIS SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL Upaya yang dilakukan untuk menguatkan ke- bhineka tunggal ika-an melalui: Jalur pendidikan (sekolah) yaitu, pengembangan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa dll. Dimasukkan muatan lokal dalam kurikulum sekolah. 2. Jalur pendidikan luar sekolah, yaitu penataran P-4, pemsyarakatan P-4 nonpenataran. P

19 LANDASAN KULTURAL Kebudayaan dapat dibentuk, dilestarikan, atau dikembangkan karena dan melalui pendidikan. Baik kebudayaan berwujud ideal, atau kelakuan dan teknologi, dapat diwujudkan melalui proses pendidikan. Mewariskan kebudayaan dapat dilakukan melalui: Jalur informal keluarga Jalur nonformal masyarakat Jalur formal lembaga khusus yang dirancang untuk mengarahkan perkembangan tingkah laku anak didik.

20 KEBUDAYAAN NASIONAL SEBAGAI LANDASAN KULTURAL SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL Upaya penyesuaian pendidikan jalur sekolah dengan keragaman latar belakang sosial budaya di Indonesia, yaitu memberlakukan muatan lokal dalam kurikulum sekolah. Misalnya mata pelajaran Bahasa Daerah Selanjutnya, muatan lokal tidak sekedar meneruskan minat dan kemahiran yang ada tetapi juga memperbaiki/meningkatkan sesuai perkembangan iptek/seni, dan kebutuhan masyarakat. Sehingga dapat memutakhirkan kemahiran lokal sekaligus membuka peluang kerja.

21 LANDASAN PSIKOLOGIS Landasan psikologis dari pendidikan tertuju pada pemahaman manusia, khususnya tentang proses perkembangan dan proses belajar. Salah satu kunci keberhasilan pendidikan adalah pemahaman peserta didik yakni aspek kejiwaan. Penemuan psikologis yang diterapkan dalam bidang pendidikan, antara lain aspek-aspek pribadi, urutan dan ciri-ciri pertumbuhan setiap aspek, serta konsep tentang cara-cara tepat pengembangannya.

22 LANDASAN PSIKOLOGIS Pemanfaatan teori psikologis dalam pendidikan, antara lain: Perbedaan individual; kecerdasan, bakat, pengalaman, tingkat perkembangan, aspirasi, cita-cita, perbedaan secara keseluruhan. Perbedaan kebutuhan manusia, pemenuhan kebutuhan manusia mendorong motivasi bagi manusia untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Semakin kuat motifnya maka semakin kuat proses belajarnya, sehingga semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapainya.

23 LANDASAN PSIKOLOGIS Menurut A. Maslow, kebutuhan manusia dikategorikan ke dalam 6 kelompok: Kebutuhan fisiologis; untuk mempertahankan hidup, seperti makan, minum, tidur, istirahat dsb. Kebutuhan rasa aman; untuk terus menerus merasa aman dan bebas dari ketakutan. Kebutuhan akan cinta dan pengakuan; kebutuhan akan kasih sayang dan cinta dalam kelompok dan dilindungi oleh orang lain. Kebutuhan harga diri (esteem needs); berkaitan dengan perolehan pengakuan oleh orang lain sebagai orang yang berkehendak. Kebutuhan untuk aktualisasi diri; untuk dapat melakukan sesuatu dan mewujudkan potensi-potensi yang dimiliki. Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami; penguasaan IPTEK.

24 PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEBAGAI LANDASAN PSIKOLOGIS
Salah satu aspek dari pengembangan manusia seutuhnya adalah perkembangan kepribadian. Prinsip perkembangan kepribadian: Perkembangan kepribadian mencakup aspek behavioral maupun aspek motivasional. Kepribadian mengalami perkembangan yang menerus dan tidak terputus-putus, meskipun pada suatu periode tertentu akan mengalami perkembangan yang cepat dibandingkan dengan periode lainnya.

25 BERBAGAI PENGARUH DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (SELF CONCEPT)
(L.D. Crow dan A. Crow, 1962, Child Development and Adjustment, dikutip dari Hurlock, 1974: 20) Harapan-Harapan Orang Tua Sikap Terhadap Teman Sebaya Sikap Terhadap Anggota Keluarga Problem Personal Keluar Keadaan Fisik Anak Konsep Diri Anak Problem Ekonomi Keluarga Maturasi Biologis Opini dari Teman Sebaya Dampak dari Radio, TV dll Afiliasi Keagamaan Kesempatan di-/Melalui Sekolah Tuntutan Sekolah

26 LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGIS
Pendidikan dan Iptek memiliki keterkaitan yang sangat erat; Pendidikan berperan dalam pewarisan dan pengembangan Iptek. Setiap pengembangan iptek harus segera diakomodasi oleh pendidikan yakni dengan segera memasukkan hasil pengembangan iptek itu ke dalam isi bahan ajar. Dalam perkembangan iptek dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, maka pendidikan dalam segala aspeknya harus mengakomodasi perkembangan itu.

27 PERKEMBANGAN IPTEK SEBAGAI LANDASAN ILMIAH
Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK melalui rangkaian sebagai berikut: Penelitian Dasar Penelitian Terapan Pengembangan Teknologi Penerapan Teknologi Evaluasi Ethis-Politis-Religius

28 Pengembangan dan Pemanfaatan IPTEK di Lembaga Pendidikan
Bahan ajar merupakan hasil perkembangan iptek mutakhir, baik hasil perolehan informasi, cara memperoleh informasi, dan manfaatnya bagi masyarakat. Mengembangkan kemampuan dan sikap ilmiah sedini mungkin melalui cara belajar siswa aktif dengan pendekatan keterampilan proses. Dengan demikian akan meletakkan dasar pembentukan masyarakat yang sadar iptek dan calon-calon pakar iptek kelak.

29 ASAS-ASAS PENDIDIKAN

30 Asas-Asas Pokok Pendidikan (Asas dari pendidikan
Ing Ngarsa Sung Tulada (Jika di depan, menjadi contoh) (Drs. R.M.P. Sostrokartono) Tut Wuri Handayani (Jika di belakang mengikuti dengan awas) (Ki Hajar Dewantara) Ing Madya Mangun Karsa (Jika di tengah-tengah membangkitkan kehendak, hasrat atau motivasi) Asas-Asas Pokok Pendidikan Belajar Sepanjang Hayat (life long learning) (Asas dari pendidikan seumur hidup) Kurikulum, harus: Dimensi vertikal, terkait dengan antar tingkatan persekolahan dan masa depan peserta didik Dimensi horisontal, keterkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dan luar sekolah Guru sebagai fasilitator, motivator, informator, Organisator dsb. Kemandirian Belajar

31 Tugas Mahasiswa Renungkan kembali masa-masa sekolah (SD, SLTP, SMA) dan carilah bukti pelaksanaan berbagai landasan dan asas pendidikan, tuliskan minimal 2! Upaya apa yang anda lakukan untuk mewujudkan asas pendidikan belajar sepanjang hayat dan kemandirian dalam belajar!


Download ppt "DASAR-DASAR PENDIDIKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google