Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Metode Keilmuan Dakwah
Metode Tafsir Maudhu’I Metode Takhrij al-Hadits Pendekatan Analisa Sistem Dakwak PAR Metode Survey Dakwah Metode Historis Metode Reflektif Metode Gerakan Dakwah
2
Metode tafsir maudhui, takhrij al hadist, & analisa sistem dakwah
Mengakaji al-qur’an untuk mengetahui tema2 ttt berkaitan dg dakwah. Metode takhrij al hadist Mengkaji berbagai hadist untuk mengetahui berbagai aspek dakwah. METODE ANALISA SISTEM DAKWAH Menganalisis berbagai unsur2 dakwah untuk melakukan evaluasi dakwah atau perencanaan dakwah.
3
PAR (Participation Action Research)
Metode ini menekankan kajiannya dengan menggunakan pendekatan empiris dan bergerak dalam wilayah ayat-ayat kauniyah.
4
Karakteristik : Pertama, peneliti tidak mengambil jarak dengan obyek, karena itu peneliti berperilaku sebagai da’i yang menempatkan mad’u bukan obyek yang diteliti tetapi sebagai mitra dakwah yang dimotivasi memahami kondisi diri dan ligkungan sosialnya dalam kaitannya dengan pengamalan islam dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Kedua, mad’u yang sudah melibatkan diri mengorganisir dirinya dalam jamaah dakwah yang merepresentasikan masyarakat lingkungannya. Ketiga, ada kesepakatan bersama antara da’I (peneliti) dengan jamaah untuk bersama-sama memahami masalah dakwah, merumuskan masalah yang ditemukan,
5
Ketujuh, riset sekaligus melaksanakan dakwah.
mendeteksi potensi kreatif dan bersepakat untuk melaksanakan program dakwah yang telah disusun. Keempat, dalam pelaksanaan penelitian, analisa data sampai merumuskan temuan-temuan dilaksanakan secara bersama-sama. Kelima, hasil penelitian kemudian dituangkan dalam program dan metode dakwah pada akhirnya dilaksanakan secara bersama. Keenam, batas-batas yang dikehendaki dari PAR ini diukur sesuai dengan potensi mad’u. Ketujuh, riset sekaligus melaksanakan dakwah.
6
Dengan demikian, dalam konteks untuk memahami obyek kajian ilmu dakwah diperlukan syarat pelibatan langsung secara sungguh-sungguh dalam melaksanakan dakwah bukan sebagai peneliti murni yang steril dan memisahkan diri dengan dakwah islam namun juga sebagai da’i yang sekaligus beramal soleh.
7
Survey Metode ini tepat untuk menyusun peta dakwah yang merupakan kebutuhan urgen sebelum dakwah dilaksanakan. Peta dakwah menjadi faktor determinan bagi pemilihan materi, sistem, metode, da’i, serta kebijakan dan strategi dakwah. Ketepatan faktor-faktor ini sangat ditentukan oleh adanya peta dakwah.
8
Historis Metode ini digunakan untuk melihat persepektif waktu : kemarin, kini, dan akan datang. Diterapkan dengan cara melihat semua unsur dalam sistem dakwah dalam perspektif waktu dan dibarengi dengan penjelasan tempat dimana kejadiannya. Dengan demikian, fenomena dakwah dapat dipotret secara kooperehensif.
9
Reflektif Refleksi paradigma (pandangan-dunia tuhid) ke dalam prinsip epistemologis,kemudian refleksi epistemologis ke dalam penyusunan wawasan teoritik dan refleksi teoritik ke dalam proses pemahaman fakta dakwah. kegiatan reflektif ini merupakan proses verifikasi atas prinsip-prinsip serta konsep-konsep dasar dakwah.
10
Hasil temuan dalam study ini diharapkan akan menjadi rujukan awal memangun teori makro dakwah islam baik dari sisi interaksi, penyebaran dan penyampaian islam dalam institusi sosial, kultural, polotik, ekonomi, pendidikan, dan lingkungan hidup serta jaringan-jaringan kerja antar lembaga islam yang merupakan hasil dari kegiatan dakwah.
11
Hasilnya boleh jadi memperkuat wawasan teori yang ada atau merevisi wawasan teori atau bahkan menggugurkan teori yang ada.
12
Kecendrungan Gerakan Dakwah
Setelah peneliti (da’i) melakukan generalisasi atas fakta dakwah masa lalu dan saat sekarang serta melakukn kritik teori-teori dakwah yang ada, maka peneliti dakwah menyusun analisis kecendrungan masalah, sistem, metode, pol pengorganosasian dan pengolahan dakwah yang terjadi pada masa lalu, kini dan kemungkinan masa yang akan datang.
13
Dengan riset kecendrungan ini, kegiatan dakwah akan dapat tampil memandu perjalanan umat dalam sejarah global dan slalu dapat memberikan ‘tanda-tanda zaman’ yang akan datang, sehingga umat melakukan antisipasi lebih dini dan dapat mendesain sekenario perubahan.Metode ini sesuai dengan sifa masalah pencapaian tujuan dakwah yang seolah tanpa tepi.
14
WASSALAM………
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.