Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AUDIT INTERN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AUDIT INTERN."— Transcript presentasi:

1 AUDIT INTERN

2 ASSALAMU’ALAIKUM AAY HANIYAH (14.06.1.0058)
DINA ARIANDARI ( ) JETTI REFAHANI ( )

3 Audit Intern Audit intern menurut hiro tugiman ; istilah audit internal didalam akuntansi mempunyai arti yang sangat penting, menurut hiro tugiman dalam bukunya “ standar profesional internal audit” (2005,11), pengertian audit intern adalah sebagai berikut: “audit internal atau pemeriksaan intern adalah suatu fungsi penilaian independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan.” Amin widjaya tunggal mengatakan dalam bukunya “internal auditing” (2005;3) adalah : “audit internal adalah pekerjaan penilaian yang bebas (independent) dalam suatu organisasi untuk meninjau kegiatan-kegiatan perusahaan guna memenuhi kebutuhan pimpinan.”

4 Sejarah Audit Intern Sejarah internal audit berkembang dari waktu ke waktu mengikuti perubahan yang terjadi pada dunia usaha. Audit internal telah dimulai tahun SM yaitu semenjak zaman peradaban mesopotamia. Sejarah mencatat beberapa negara pada waktu ituseperti : mesir, cina, yahudi mulai menerapkan internal audit masih sangat sederhana, misal : setiap penyerahan hasil pertanian ke organisasidesa mensyaratkan adanya dokumen yang sah, sehingga mudah di periksa dan di verifikasi oleh yang berwenang. Berbeda di yunani dimana orang-orang yunani telah mementingkan control atau transaksi-transaki keuangan, sedangkan kerajaan romawi kuno menerapkan sistem dengan laporan, dimana verifikasi melalui pelaporan lisan atas semua laporan keuangan.

5 Dasar Hukum Audit Intern
Peraturan pemerintah republik indonesia Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah[8]. Ketetapan mpr nomor viii / mpr / 2001, tanggal 9 november tentang pemberantasan dan pencegahan korupsi, kolusi dan nepotisme. Undang-undang nomor 28 tahun1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Undang-undang nomor 2 tahun 2004 tentang pegelolaan keuangan negara. Instruksi presiden nomor 1 tahun 1989 tentang pedoman pengawasan melekat.

6 Fungsi, Peran dan Tujuan Audit Intern
Adapun fungsi internal auditing secara menyeluruh mengenai pelaksanaan kerja intern telah berjalan sebagaimana yang diharapkan. Adapun fungsi internal auditing secara menyeluruh mengenai pelaksanaan kerja internal auditing dalam mencapai tujuannya adalah: Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi. Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang ditetapkan. Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan/organisasi dipertanggungjawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan resiko kerugian. Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan dalam organisasi. Menilai kwalitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan.

7 Peran Dan Tujuan Audit Intern
Peran sebagai pemecah masalah temuan audit pada hakikatnya adalah masalah. Auditor intern harus mampu menggunakan metode pemecahan masalah ( problem solving ) yang rasional. Temuan yang ada dari pelaksanaan audit bisa menjurus pada timbulnya konflik bila seorang auditor kurang mampu menyelesaikan dengan audit.

8 Tujuan Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian internal, dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen.. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas

9 Ruang Lingkup Audit Intern
Audit finansial Audit operasional compliance audit fraud audit

10 Standar Profesi Pemeriksa Intern
Independensi Kemampuan Professional

11 Independensi: pemeriksa intern harus bebas dan terpisah dari aktivitas yang diperiksanya.
1. Status organisasi dari pemeriksa intern harus memberikan kebebasan untuk memenuhi tanggung jawab pemeriksaan yang dibebankan kepadanya. 2. Pemeriksa intern dalam melaksanakan tugasnya harus obyektif. Kemampuan profesional: pemeriksa intern harus menggunakan keahlian dan ketelitian dalam menjalankan profesinya. 1. Bagian pemeriksa intern 2. Pemeriksa intern 3. Lingkup pekerjaan pemeriksa intern harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan efektivitas pengendalian manajemen serta kualitas pelasanaan tanggung jawab yang diberikan. 4. Kegiatan pelaksanaan pemeriksaan harus meliputi perencanaan pemeriksaan, pengujian dan evaluasi informasi, pemberitahuan hasil dan tindak lanjut. 5. Manajemen bagian pemeriksa intern harus dikelola secara baik dan tepat.

12 Laporan Internal Auditor
Laporan internal auditor merupakan sarana pertanggungjawaban internal auditor atas penugasan pemeriksaan oleh pimpinan. Melalui laporan ini internal auditor akan mengungkapkan dan menguraikan kelemahan yang terjadi dan keberhasilan yang dapat dicapai. Pemeriksaan. Sebelum membuat laporan, internal auditor terlebih dahulu mengadakan pemeriksaan terhadap bagian yang diperiksa. Dalam melaksanakan internal auditor terlebih dahulu menyusun rencana kerja periksaan yang disetujui pimpinan perusahaan.

13 LISAN TERTULIS Tabulasi Laporan akuntansi formal Statistik
Setelah melakukan pemeriksaan, internal auditor menyusun laporan kepada pihak manajemen. Adapun bentuk penyajian laporan dapat berupa : TERTULIS Tabulasi Laporan akuntansi formal Statistik Uraian atau paparan singkat Grafik Suatu kombinasi dari berbagai bentuk diatas. LISAN Presentasi formal group, ini dapat meliputi penggunaan berbagai alat visual Konferensi individual

14 Prinsip penyajian A. Correct, penyajian harus tepat dan benar.
B. Complete, disajikan secara lengkap. C. Concise, penyajian sesingkat mungkin. D. Clear, informasi yang disampaikan harus jelas. E. Comprehensive, laporan harus bersifat menyeluruh. F. Comperative, sedapat mungkin laporan harus diperbandingkan. G. Conciderate, informasi yang disajikan harus relevan. H. Celerity, laporan harus selesai pada waktunya. I. Candid, laporan harus objektif. J. Coordinate, laporan harus dapat dikoordinasikan dengan laporan-laporan lainnya.

15 CONTOH KASUS

16 Kasus PT. KAI Kasus PT. KAI berawal dari perbedaan pandangan antara manajemen dan komisaris, khususnya ketua komite audit dimana komisaris menolak menyetujui dan menandatangani laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor eksternal. Komisaris meminta untuk dilakukan audit ulang agar laporan keuangan dapat disajikan secara transparan dan sesuai dengan fakta yang ada. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kasus PT. KAI adalah rumitnya laporan keuangan PT. Kai. Salah satu masalahnya yaitu beban ditangguhkan yang berasal dari penurunan nilai persediaan.Saldo beban yang ditangguhkan per 31 desember 2005 sebesar Rp. 6 milyar yang merupakan penurunan nilai persediaan tahun 2002 yang belum diamortisasi, menurut komite audit harus dibebankan sekaligus pada tahun 2005 sebagai beban usaha. Selain itu juga ada hal yang direfentifikasi turut berperan dalam masalah pada laporan keuangan PT. KAI indonesia yaitu : Auditor internal tidak berperan aktif dalam proses audit, yang berperan hanya auditor eksternal. Komite audit tidak ikut serta dalam proses penunjukkan auditor sehingga tidak terlibat proses audit. Manajemen (tidak termasuk auditor eksternal) tidak melaporkan kepada komite audit dan komite audit tidak menanyakannya. Analisis

17 Menghindari munculnya permasalahan yang sama di masa yang akan datang
Menghindari munculnya permasalahan yang sama di masa yang akan datang.Berikut ini beberapasolusidanrekomendasiyang disarankan kepada PT KAI untuk memperbaiki kondisi yang telah terjadi: Seharusnya komunikasi yang intens antara auditor eksternal dengan komite audit sangat diperlukan agar tdak terjadinya miss komunikasi atau berbeda pandangan yang padaakhirnya akan memunculkan resiko , manajemen juga dalam penyusunan laporan keuangan seharusnya dilakukan secara tepat waktu, akurat dan full disclosure selain itu juga harus ada upaya untuk membenarkan kesalahan tahun-tahun lalu, karena konsistensi yang salah tidak boleh dipertahankan.


Download ppt "AUDIT INTERN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google