Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Untuk melakukan analisa waktu pada tahap perencanaan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Untuk melakukan analisa waktu pada tahap perencanaan"— Transcript presentasi:

1 Untuk melakukan analisa waktu pada tahap perencanaan
BABIII. ANALISA WAKTU 1.UMUM Analisa waktu merupakan langkah pertama sebelum melakukan analisa lebih lanjut yaitu analisa sumber daya dan analisa biaya. Untuk melakukan analisa waktu pada tahap perencanaan Untuk melakukan analisa waktu pada tahap pemakaian. 1

2 Yang dimaksud dengan analisa waktu dalam penyelenggaraan proyek adalah mempelajari tingkah laku tingkah laku pelaksanaan kegiatan selama penyelenggaraan proyek. Dengan analisa waktu ini diharapkan bisa ditetapkan skala prioritas pada tiap tahap, dan bila terjadi perubahan waktu pelaksanaan kegiatan, segera bisa diperkirakan akibat-akibatnya sehingga keputusan yang diperlukan dapat segera diambil. 2

3 2. Faktor Penentu Lama Kegiatan
Yang dimaksud dengan lama kegiatan adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan yang bersangkutan, yaitu mulai dari saat awal pada saat kegiatan mulai dikerjakan sampai dengan saat akhir pada saat kegiatan selesai dikerjakan. Ada dua faktor penentu lama kegiatan, yaitu: Pertama faktor teknis dan kedua faktor non teknis. - Yang termasuk faktor-faktor teknis adalah: Volume pekerjaan, sumber daya, ruangan, jam kerja perhari 3

4 Yang termasuk faktor-faktor non teknis adalah: - Banyaknya hari kerja perminggu, banyaknya hari-hari libur, banyaknya hari-hari hujan dan cuaca yang tidak memungkinkan menyelenggarakan pekerjaan, dan sebagainya. 4

5 3. Cara praktis penentuan lama kegiatan
Untuk pekerjaan-pekerjaan standar, biasanya telah tersedia suatu standar yang menentukan hubungan antara: Volume pekerjaan, sumber daya yang tersedia, dan waktu (dalam satuan hari kerja), sehingga menentukan hari kerja untuk pekerjaan yang bersangkutan bukan merupakan persoalan lagi. Ada tiga cara untuk menentukan lama hari kerja untuk suatu pekerjaan dengan volume tertentu. Yaitu:a. cara rata-rata b. cara pembobotan c. cara lintasan kritis (critical path method) 5

6 a. Contoh cara rata-rata
Diketahui: Suatu pekerjaan dengan volume tertentu dapat diselesaikan dalam enam kasus (alternatif) sebagai berikut: Kasus Lama Kegiatan (hari) 1 10 2 11 3 12 4 13 5 14 6 15 6

7 Ditanya: Hitung lama kegiatan (LPER) pekerjaan diatas. Jawab: LPER=75/6=12.5 hari Kasus Lama kegiatan(hari) Jumlah kejadian 1 10 2 11 3 12 4 13 5 14 6 15 Jumlah 75 7

8 b. Contoh cara pembobotan
Diketahui: Suatu pekerjaan dengan volume tertentu dapat diselesaikan dalam enam kasus(alternatif) dengan masing-masing kejadian sebagai berikut: Kasus Lama kegiatan(hari) Jumlah kejadian 1 10 100 2 11 200 3 12 350 4 13 500 5 14 250 6 15 8

9 Ditanya: Hitung lama kegiatan perkiraan(LPER) pekerjaan diatas.
Jawab: LPER=Jlh bobot/Jlh peristiwa=18900/1500=12,6 hari Kasus Lama kegiatan (hari) Jumlah kejadian Bobot 1 10 100 10x100=1000 2 11 200 11x200=2200 3 12 350 12x350=4200 4 13 500 13x500=6500 5 14 250 14x250=3500 6 15 1500 15x100=1500 18900 9

10 c. Contoh cara lintasan kritis
Diketahui: Suatu pekerjaan dengan volume tertentu dapat diselesaikan dalam (alternatif) tiga kasus, sebagai berikut: Kasus Lama kegiatan Penjelasan 1(Lo) 10 Lo=lama kegiatan optimis 2(Lm) 13 Lm=lama kegiatan(sering terjadi) 3(Lp) 15 Lp=lama kegiatan pesimis 10

11 Ditanya: Hitung lama kegiatan perkiraan (LPER) pekerjaan tersebut diatas. Jawab: Rumus: LPER=1xLo+4xLm+1xLp 6 =1x10+4x13+1x15 = 12,8 hari 11

12 Network diagram yang tepat tersedia
4. Saat Paling Awal (SPA) Saat paling awal (SPA) maksudnya adalah saat paling awal suatu peristiwa mungkin terjadi, dan tidak mungkin terjadi sebelumnya. a.Syarat. Network diagram yang tepat tersedia Nomor-nomor peristiwa ditetapkan menurut/memenuhi persyaratan yaitu peristiwa awal diberi nomor 1, peristiwa akhir diberi nomor maksimum. Semua kegiatan yang ada dalam network diagram telah ditetapkan lama kegiatan perkiraannya. 12

13 b. Rumus Jika hanya ada sebuah kegiatan menuju kesebuah peristiwa, maka saat paling awal peristiwa tersebut adalah saat selesai paling awal kegiatan tersebut. Saat selesai paling awal sebuah kegiatan diperoleh dengan menjumlahkan saat mulai paling awal dan lama kegiatan yang bersangkutan. Secara formulatif, untuk menentukan saat paling awal suatu peristiwa adalah sebagai berikut: 1. Untuk sebuah kegiatan menuju ke sebuah peristiwa, perhatikan Gambar 1 berikut. 13

14 Keterangan: SPAj= SPAi+L x = kegiatan j = peristiwa akhir kegiatan x i = peristiwa awal kegiatan x L = lama kegiatan x yang diperkirakan SPAi= saat paling awal peristiwa awal SPAj= saat paling awal peristiwa akhir 14

15 2. Untuk beberapa kegiatan menuju kesebuah peristiwa, perhatikan Gambar 2 berikut. Keterangan: SPAj=(SPAin+Ln) maksimum N = nomor kegiatan (n=1,2,3,.....,z) Xn = nama kegiatan ke-n j =peristiwa akhir bersama dari semua kegiatan-kegiatan xn in =peristiwa awal kegiatan xn SPAin=saat paling awal peristiwa awal dari kegiatan xn Ln =lama kegiatan xn yang diperkirakan SPAj=saat paling awal peristiwa akhir bersama seluruh kegiatan xn. 15

16 5.a. Prosedur menghitung saat paling awal
Prosedur menentukan SPA peristiwa-peristiwa dalam sebuah network diagram adalah sbb: Hitung atau tentukan saat paling awal dari peristiwa-peristiwa mulai dari nomor 1 berturut-turut sampai dengan nomor maksimal. Saat paling awal peristiwa nomor 1 sama dengan nol Selanjutnya dapat dihitung saat paling awal peristiwa nomor 2, 3, 4, dan seterusnya dengan menggunakan salah satu dari formula yang telah dijelaskan sesuai dengan banyak kegiatan dan dummy yang menuju kepada peristiwa yang bersangkutan. 16

17 Contoh Perhitungan Saat Paling Awal (SPA), perhatikan Gambar 3
Keterangan Gambar 3. Peristiwa Nomor 1 SPA1=0 Peristiwa Nomor 2 Hanya ada satu kegiatan yang menuju peristiwa nomor 2 SPA2=SPA1+LA=0+8=8 Peristiwa Nomor 3 Hanya ada satu kegiatan yang menuju peristiwa nomor 3 SPA3=SPA2+LB=8+5=13 17

18 Peristiwa Nomor 4 Hanya ada satu kegiatan yang menuju peristiwa nomor 4 SPA4=SPA3+LE=13+10=23 Peristiwa Nomor 5 Ada satu kegiatan dan satu dummy yang menuju peristiwa nomor 5 SPA3+LD=13+2=15 SPA4+dummy=23+0=23 dari hasil penjumlahan tersebut diatas, hasil yang maksimumadalah 23, maka: SPA6=23 18

19 Peristiwa Nomor 7 Ada dua kegiatan yang menuju peristiwa nomor 7 SPA5+LG=23+3=26 SPA6+LH=23+9=32 dari hasil penjumlahan tersebut diatas, hasil yang maksimum adalah 32, maka: SPA7=32 Peristiwa Nomor 8 Hanya ada satu kegiatan yang menuju peristiwa nomor 8 SPA8=SPA7+LI=32+4=36 19

20 5.b Prosedur menghitung saat paling lambat (SPL)
Prosedur yang harus diikuti dalam menghitung saat paling lambat (SPL) peristiwa-peristiwa dalam sebuah network diagram adalah sbb: Hitung atau tentukan saat paling lambat (SPL) peristiwa mulai dari nomor maksimal kemudian mundur berturut-turut sampai dengan peristiwa nomor 1. Saat paling lambat (SPL) peristiwa nomor maksimal sama dengan saat paling awal (SPA) peristiwa nomor maksimal. Selanjutnya dapat dihitung saat paling lambat (SPL) peristiwa nomor-nomor: maksimal,...., 4, 3, 2, 1 dengan menggunakan salah satu dari rumus-rumus diatas sesuai dengan banyak kegiatan dan dummy yang keluar dari peristiwa yang bersangkutan. 20

21 Contoh perhitungan Saat Paling Lambat (SPL)
Perhatikan Gambar 4 berikut. Keterangan Gambar 4: Peristiwa Nomor 8: SPL8=SPA8=36 Peristiwa Nomor 7: Ada satu kegiatan yang keluar dari peristiwa nomor 7 SPL7=SPL8-LI=36-4=32 21

22 Peristiwa Nomor 6: Ada satu kegiatan yang keluar dari peristiwa nomor 6. SPL6=SPL7-LH=32-9=23 Peristiwa Nomor 5: Ada satu kegiatan yang keluar dari peristiwa nomor 5. SPL5= SPL7-LG=32-3=29 Peristiwa Nomor 4: Ada dua dummy yang keluar dari peristiwa nomor 4. SPL6-dummy=23-0=23 SPL5-dummy=29-0=29 22

23 dari hasil pengurangan diatas, hasil yang minimum adalah 23, maka:
dari hasil pengurangan diatas, hasil yang minimum adalah 23, maka: SPL4=23 Peristiwa Nomor 3: Ada tiga kegiatan yang keluar dari peristiwa nomor 3 SPL6-LF=23-7=16 SPL5-LD=29-2=27 SPL4-LE=23-10=13 dari hasil pengurangan diatas, hasil yang minimum adalah 13, maka: SPL3=13 23

24 Peristiwa Nomor 2: Ada dua kegiatan yang keluar dari peristiwa nomor 2 SPL6-LC=23-11=12 SPL3-LB=13-5=8 dari kedua hasil pengurangan tersebut diatas, hasil yang minimum adalah 8, maka: SPL2=8 Peristiwa Nomor 1: Ada satu kegiatan yang keluar dari peristiwa nomor 1 SPL1=SPL2-LA=8-8=0 24


Download ppt "Untuk melakukan analisa waktu pada tahap perencanaan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google