Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Dharmawijaya Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Dosen: Drs. Zadrach L. Dupe, Msi. Program Studi Meteorologi - ITB
ME Meteorologi Umum Dosen: Drs. Zadrach L. Dupe, Msi. Program Studi Meteorologi - ITB
2
AWAN Klasifikasi Presipitasi Efek radiatif
3
CUACA & IKLIM (perawanan) ME Zadrach L. Dupe
4
Klasifikasi Awan Dasar penamaan awan dibentuk dari empat istilah latin berikut: Cirrus : berserat atau seperti rambut Cumulus : suatu tumpukan atau timbunan Stratus : sebuah lembaran horizontal atau lapisan Nimbus : rain-bearing (penghasil hujan) Sedangkan awalan “Alto” digunakan untuk mengindikasikan awan denganketinggian menengah. Istilah dan klasifikasi dasar awan pertama kali dikemukakan oleh Luke Howard pada tahun 1803. Untuk lebih jelas mengenai tipe-tipe awan dapat dilihat pada situs : ME Zadrach L. Dupe
5
Tabel Tipe Awan Cloud types Name of cloud types Conventional symbols
Average heights Notes Low clouds (average higher level 2000m; average lower level near the soil) Stratus St 800m High fogs Nimbostratus Ns 1000m Heavy showers Stratocumulus Sc 1500m Average clouds (average higher level 6000m; average lower level 2000m) Altocumulus Ac 3500m Altostratus As 4000m High clouds (average lower level 6000m) Cirrocumulus Cc 7000m Cirrostratus Cs 8000m Membentuk halo (lingkaran cahaya) Cirrus Ci 9000m Tidak menutupi matahari Vertical clouds Cumulus Cu 18000m Awan dibentuk dari kenaikan udara Cumulonimbus Cb 20000m
6
Tipe Awan Berdasarkan Ketinggian
Tingkat tinggi: Dasar awan dibawah 6000m Semua berbentuk cirrus (awan es) Tingkat menengah: Dasar awan m Tingkat rendah: Dasar awan dibawah 2000m (dibawah boundary layer / lapisan batas) ME Zadrach L. Dupe
7
Awan Tingkat Tinggi Cirrus (Ci)
Putih, lembut, berserat dalam penampilannya. Berbentuk potongan kecil atau pita sempit. Mungkin karena coretan berbentuk koma atau “ekor kuda betina”. (cirrus uncinus) Awan cirrus dibentuk secara keseluruhan oleh kristal es. Kristal es ini tumbuh dan menguap perlahan, menuju ke tepi halus awan. ME Zadrach L. Dupe
8
Aircraft contrails (condensation trail)
Cirrostratus (Cs) Tipis, lapisan transparan atau tudung; matahari nampak jelas & bayangan semu pada permukaan. Sebuah halo dapat terlihat disekitar matahari (atau bulan). Lembaran cirrostratus dapat menutupi seluruh langit, dan dapat mencapai hingga ketebalan sekitar 1000m. Cirrocumulus (Cc) Potongan kecil atau lapisan awan putih tipis; nampak belang dan bergelombang. Belang dihasilkan dari pembalikan dalam awan, sedangkan gelombang dari gelombang gravitas. Aircraft contrails (condensation trail) Kondensasi dari pengeluaran pesawat terbang. Dapat menghilang dengan cepat, atau akan hidup sangat lama tergantung pada kondisi. Disebut juga sebagai awan buatan manusia ME Zadrach L. Dupe
9
Awan Tingkat Menengah Altostratus (As) Altocumulus (Ac)
Lapisan awan keabu-abuan, dapat berserat atau seragam dalam penampilan. Cukup lemah perannya untuk mengaburkan matahari, namun tanpa halo. Altocumulus (Ac) potongan kecil berwarna putih atau abu-abu yang tersusun dalam sebuah lapisan. Bentuk dan teksturnya bermacam-macam ME Zadrach L. Dupe
10
Beberapa subkelas awan altocumulus
Altocumulus lenticularis (Ac len) Awan lenticular (berbentuk lensa) putih atau abu-abu, dibentuk dari pengangkatan udara pada penghalang topografis. ME Zadrach L. Dupe
11
Beberapa subkelas awan altocumulus
Altocumulus castellanus (Ac cas) Putih atau abu-abu, seperti awan cumulus yang pecah; bagian paling atas menyerupai kastil. Kadang tersusun dalam garis. ME Zadrach L. Dupe
12
Beberapa subkelas awan altocumulus
Altocumulus undulatus (Ac und) Potongan kecil atau lapisan awan putih/abu-abu dengan tampilan berombak atau bergelombang. ME Zadrach L. Dupe
13
Awan Tingkat Rendah Stratocumulus (Sc)
Lapisan awan putih atau abu-abu, biasanya berbentuk tumpukan/gundukan atau roll (gulungan) ME Zadrach L. Dupe
14
ME Zadrach L. Dupe
15
Stratocumulus with virga
Helaian (seperti rambut) hujan yang jatuh, dimana terjadi penguapan dibawah awan sebelum mencapai tanah. ME Zadrach L. Dupe
16
Nimbostratus (Ns) Stratus (St)
Abu-abu gelap, tanpa sifat-sifat menarik, lapisan awan tebal. Berkaitan dengan presipitasi yang berkepanjangan. Pada umumnya terbentuk dalam frontal system (susunan garis) Stratus (St) Lapisan awan abu-abu tanpa sifat-sifat menarik dengan dasar yang seragam. Seringkali dikaitkan dengan gerimis atau salju. ME Zadrach L. Dupe
17
Awan Vertikal Cumulus (Cu)
Awan padat-terpisah, berwarna putih hingga abu-abu cerah. Berbentuk gumpalan atau tumpukan (seperti kembang kol), biasanya dengan tepi yang jelas dan dasar yang rata. Area Cu seringkali semua memiliki base (dasar) pada ketinggian (pengangkatan kondensasi) yang sama. ME Zadrach L. Dupe
18
Cumulus humilis (Cu hum)
Cumulus kecil, jangkauan vertikal yang terbatas, mungkin memiliki penampilan datar. Juga disebut sebagai cumulus cuaca baik ME Zadrach L. Dupe
19
Cumulus mediocris cumulus, perluasan vertikal yang moderate (sedang)
ME Zadrach L. Dupe
20
Cumulus congestus Hamparan cumulus yang berjejalan (congest/penuh sesak) atau perluasan vertikal yang lebih besar. Dapat menghasilkan hujan. ME Zadrach L. Dupe
21
Proses pengangkatan awan cumulus
ME Zadrach L. Dupe
22
Cumulonimbus (Cb) Awan besar tinggi, berdasar gelap dan samping berwarna putih. Dikaitkan dengan hujan lebat, hujan badai, dan hujan es. Seringkali memiliki bentuk puncak anvil. anvil
23
Pileus Awan “topi” yang terbentuk diatas large cumulus karena pergerakan naik pada awan konvektif membalikkan lapisan udara diatasnya (pileus adalah nama latin untuk skull-cap) ME Zadrach L. Dupe
24
Mammatus halus, berbentuk bulat, terkadang terbentuk disisi bawah cumulonimbus; dihasilkan dari downdrafts yang terjadi didalam awan. ME Zadrach L. Dupe
25
Klasifikasi Awan Tabel klasifikasi awan (versi modifikasi) yang dibuat oleh ISCCP (International Satellite Cloud Climatology Project) ME Zadrach L. Dupe
26
Presipitasi Tetes awan membutuhkan sebuah inti kondensasi dalam pembentukannya; tumbuh kemudian terbentuk karena deposisi molekul air dari penguapan. Pertumbuhan dibatasi oleh penguapan superjenuh lokal Tingkat pertumbuhan akan menurun seiring peningkatan ukuran tetes Tetes awan biasanya berdiameter m. Pertumbuhan/evaporasi dapat terjadi dalam waktu sekitar 10 detik. Tetes hujan biasanya berdiameter 0.5 hingga 5mm, Pertumbuhan dari penguapan akan membutuhkan waktu beberapa jam – lebih lama dari lifetime (masa hidup) awan konvektif tertentu. ME Zadrach L. Dupe
27
Kristal es menghasilkan proses yang lebih efisien
Agar tumbuh menjadi tetes hujan, tetes awan harus terbentuk dengan tumbukan Tetesan yang lebih besar jatuh lebih cepat daripada yang lebih kecil, dan dapat bertabrakan (collide) dengan yang lebih kecil Proses dihasilkannya jumlah tetes yang cukup besar masih menjadi topik aktif penelitian Kristal es menghasilkan proses yang lebih efisien Tekanan uap jenuh diatas es lebih rendah daripada diatas air, kristal es tumbuh ketika pengeluaran tetes air Jika kristal es mengenai tetes, tetes membeku Setelah cukup besar, tetes kristal es -atau rumpun kristal- terakhir jatuh dan semua terkumpul. Pertumbuhan pesat pada “butiran hujan es lembut” (graupel) karena riming Graupel jatuh dari awan, mencair sebelum mencapai permukaan sebagai hujan ME Zadrach L. Dupe
28
Efek Radiatif Awan Awan memainkan peranan kontrol yang penting dalam neraca radiasi global. Awan berperan dalam 3 hal: Pemantulan radiasi (gelombang pendek) matahari yang masuk Penyerapan baik itu radiasi (gelombang panjang) matahari maupun infra merah (yang masuk dan keluar bumi) Emission (pengeluaran) radiasi infra merah (keatas dan kebawah) Altitude, tipe, dan ketebalan awan, bersama awan diatas dan dibawahnya menentukan pengaruh lokal baik itu menghangatkan atau mendinginkan udara beserta permukaan dibawahnya. ME Zadrach L. Dupe
29
Transpor Vertikal Awan konvektif tebal memainkan peranan penting dalam percampuran udara pada boundary layer (lapisan batas) – bersama dengan kelembaban, partikel aerosol, dan gas (baik polutan alami maupun buatan manusia) – naik menuju troposfer bebas. ME Zadrach L. Dupe
30
Chemistry Kehadiran awan menghasilkan lingkungan dimana didalamnya “reaksi kimia fasa cair” dapat terjadi dalam atmosfer Partikel aerosol dalam awan secara pokok dapat dimodifikasi Reaksi fasa cair dengan gas dapat larut dalam tetesan Tumbukan tetes-tetes awan dapat menggabungkan banyak partikel aerosol Aerosol dengan sifat kimia yang berbeda dapat bereaksi Saat penguapan tetes, partikel tunggal aerosol terbentuk, memuat bahan dari seluruh tetes yang berkontribusi ME Zadrach L. Dupe
31
Referensi http://www.gdobsy.co.uk/Clouds.htm
ME Zadrach L. Dupe
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.