Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAri Tedjo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENYIMPULAN Penyimpulan adalah kegiatan manusia, yang dari pengetahuan yang telah dimiliki dan berdasarkan pengetahuan itu bergerak ke pengetahuan yang baru. Titik pangkal→pengetahuan tentang fakta, suatu asas umum, suatu anggapan (hipotesis)
2
Persoalan yang dihadapi tidak lepas dari proses “penyimpulan” yang kurang/tidak tepat. Persoalan-persoalan seperti” Pengangguran Kemacetan Kemiskinan Korupsi MBA,…., dll
3
CONTOH Semua yang melanggar hukum harus diadili.
Koruptor harus diadili. Rumah A terbuat dari bambu, berlantai tanah, dia tidak sekolah, B pengemis tidak sekolah, C anak petani gurem tidak sekolah juga. Orang-orang miskin tidak sekolah
4
Penyimpulan berbeda dengan ringkasan
Teman saya adalah: 1. Anita ber-IPK 3,6 2. Agustina ber-IPK 3,7 3. Badru ber-IPK 3,8 4. Jafar ber-IPK 3,6 5. Dianwisantra ber-IPK 3,7 6. Ateng ber-IPK 3,8 Buat Ringkasan? Buat Penyimpulan
5
Premis/antecedent=hal dari mana disimpulkan sesuatu
Kesimpulan (consequens)=pengetahuan baru yang diperoleh berdasarkan premis Konsekuensia=hubungan antara premis dan kesimpulan serta merupakan dasar untuk kesimpulan Kesimpulan yang sah adalah kesimpulan yang sungguh- sungguh dapat dan harus diambil dari premis-premis Sah atau tidak sahnya kesimpulan tergantung ada-tidaknya hubungan atau lurus tidaknya jalan pikiran
6
Premis Konsekuensia Kesimpulan
7
Malas belajar--------Konsekuensi-----Pengangguran
Merokok------konsekuensia------kanker Malas bekerja Miskin Mobil/kendaraan banyak------macet Takut ditinggal/takut tidak setia pada calon/pacar MBA
8
2 MACAM PENYIMPULAN Penyimpulan langsung yakni langsung menyatakan S=P atau S#P, atau tanpa pembuktian. Contoh: mahasiswa lulus ujian; kambing bukan kucing, dpt disimpulkan: mhs bukan kambing Penyimpulan tidak langsung yakni penyimpulan dengan menggunakan term antara (M).semua mhs bayar spp, andi adalah mhs, andi bayar spp
9
Deduksi dan induksi Deduksi: penalaran yang didasarkan atas prinsip (anggapan umum) kemudian ditarik kesimpulan yang lebih khusus. Deduksi: penyimpulan yg didasarkan atas anggapan umum (prinsip) . A hrs diadili kr pelanggar hukum hrs diadili, A hrs diadili, karena terbukti korupsi melanggar hukum (semua pelanggar hukum hrs diadili)
10
Generalisasi induktif
Induksi: Penalaran yang didasarkan atas kasus-kasus kemudian ditarik kesimpulan Ahmad mhs ilmu kesehatan masyarakat nilai a Budi mhs ilmu kesehatan masyarakat nilai a Caca mhs ilmu kesehatan masyarakat nilai a Semua mhs kesmas pandai
11
Analogi Induktif A mhs ilmu kesehatan masyarakat nilai a
B mhs ilmu kesehatan masyarakat nilai a C mhs ilmu kesehatan masyarakat nilai a D mhs ilmu kesehatan masyarakat D pasti dapat nilai a
12
PENYIMPULAN LANGSUNG Konversi Oposisi Obversi Kontraposisi
13
1. KONVERSI Konversi dilakukan dengan mengganti S dan P, sehingga yang dulunya P menjadi S, dan yang dulunya S menjadi P tanpa mengurangi kebenaran putusan. Setiap mahasiswa bayar SPP (convertend) Yang bayar SPP itu mahasiswa (convers) A dikonversi menjadi I E dikonversi menjadi E atau O I dikonversi menjadi I O tidak dapat dikonversi
14
Ingat-----konversi minyak tanah dengan migas (dalam kehidupan bermasayarakat)
Dalam kehidupan kampus, perubahan kurikulum ada matakuliah dalam kurikulum lama tidak ada di kurikulum baru. Matakuliah tersebut dikonversi menjadi matakuliah yang berbeda.
15
Premis (convertand) Kesimpulan (Convers) A: semua mhs bayar spp I; sebagian yg bayar spp adalah mhs E:munawarah: semua korupsi tdk baik Manusia bkn malaikat E atau O: sebagian yg tidak baik itu korupsi Malaikat bkn manusia I: nunik: ada mhs yg merokok I sebagian yg merokok adalah mhs O ada manusia yg bkn dokter Tidak ada kesimpulan
16
Semua aktifitas filsafat menggunakan pikiran, berarti semua yang berpikir pasti berfilsafat
Jika semua orang Islam ingin naik haji, maka berarti semua yang ingin naik haji pasti orang islam Seandainya sebagian orang muslim mau membayar zakat, maka tentunya sebagian yang membayar zakat pati orang islam Yang jelas, semua anggota DPR itu bukan malaikat, berarti tidak ada malaikat yang jadi anggota DPR
17
Semua perilaku amal soleh dapat pahala
berarti Semua perbuatan baik perilaku amal soleh Semua mahasiswa ingin menjadi sarjana maka semua yang ingin menjadi sarjana pasti mahasiswa
18
2. OPOSISI Kontradiktoris = oposisi karena perbedaan kualitas dan kuantitas putusan (A↔O: E↔I) Kontraris = oposisi karena perbedaan kualitas putusan, tetapi universal (A↔E) Subkontraris = oposisi karena perbedaan kualitas putusan, tetapi partikular (I↔O) Subaltern = oposisi karena perbedaan kuantitas putusan, (A↔I: E↔O)
19
OPOSISI A.Semua mhs lulus E. Semua Mhs tidak lulus s s u u b b
Kontraris A.Semua mhs lulus E. Semua Mhs tidak lulus s s u u b b a kontradiktoris a l l t t e e r r n n I. Sebagian mhs lulus O. Sebagian mhs tidak lulus Subkontaris
20
HUKUM KONTRADIKSI A – O : E - I
Jika yang satu benar, yang lain tentu salah. Jika yang satu salah, yang lain tentu benar. Tidak ada kemungkinan yang ketiga .
21
Jenis-jenis oposisi premis kesimpulan
Luli: semua orang bekerja bakti (S)/A (Radit) Semua orang tdk bekerja bakti (b/s)/E Wahyu; Beberapa orang tdk bekera bakti (b)/0 Indah: sebagian orang bekerja bakti (b/s)/I
22
premis kesimpulan Siti gumilar: ada binatang yg bukan kera (B)/A Astri: semua binatang kera (S)/ E Imas: beberapa binatang itu kera (b/s)/0 Emmy: semua binatang bukan kera (b/s)---I
23
Jono berbaju putih---jono berbaju biru (kontraris)
Bayi itu laki-laki----bayi itu perempuan (kontradiksi)
24
HUKUM KONTRARIS A - E Jika yang satu benar , yang lain tentu salah.
Jika yang satu salah, yang lain dapat benar, tetapi juga dapat salah Ada kemungkinan yang ketiga, keduanya sama-sama salah .
25
HUKUM SUBKONTRARIS I - O
Jika yang satu salah, yang lain tentu benar. Jika yang satu benar, yang lain dapat salah, tetapi dapat juga benar. Ada kemungkinan yang ketiga, tidak dapat keduanya sama-sama salah, keduanya dapat sama-sama benar.
26
HUKUM SUBALTERN A – I : E - O
Jika yang universal benar, yang partikular juga benar. Jika yang universal salah, yang partikular dapat benar, tetapi juga dapat salah. Jika yang partikular benar, yang universal dapat salah, tetapi juga dapat benar. Jika yang partikular salah, yang universal juga salah.
27
TABEL KEBENARAN Premis Konklusi A benar E salah I benar O salah
A salah I salah O benar A b / s O b / s I b / s E b / s
28
I. Sebagian mhs cerdas O. Sebagian mhs tidak cerdas Subkontaris
CONTOH OPOSISI Kontraris A.Semua mhs cerdas E. Semua Mhs tidak cerdas s s u u b b a kontradiktoris a l l t t e e r r n n I. Sebagian mhs cerdas O. Sebagian mhs tidak cerdas Subkontaris
29
3.OBVERSI Kualitas proposisi diganti, (afirmatif menjadi negatif atau sebaliknya), kemudian term predikat diganti dengan komplemennya Jujur itu baik (obverten) Jujur itu bukan tidak-baik (obvers) obverten obvers A E I O
30
obversi Jujur itu baik merubah kualitas proposisi : Jujur itu tidak baik Merubah predikat menjadi komplemen (kontradiksi) baik------tidak-baik Jujur itu bukan tidak-baik Kekuasaan presiden terbatas Anak itu pandai Semua warga negara yang berumur 18 tahun memiliki hak memilih calon dpr Agung: Semua warga negara yang berumur 18 tahun bukan tak memiliki hak memilih calon dpr
31
Sebagian anggota tdk menerima suap (O)
Sebagian anggota menerima suap Sebagian anggota tdk-menerima suap (I) Semua anggota tidak menerima (E) Semua anggota tidak-menerima suap (A)
32
4. KONTRAPOSISI Term S dan P diganti dengan komplemennya masing-masing
Term yang sudah berubah, kemudian dikonversikan Hanya proposisi A dan O yang memiliki kontraposisinya Semua anggota DPR adalah WNI Semua yang bukan WNI bukan anggota DPR
33
SILOGISME KATEGORIS TUNGGAL MAJEMUK HIPOTETIS KONDISIONAL DISYUNGTIF
KONJUNGTIF Epicherema Enthymema Polysilogisme Sorites
34
SILOGISME KATEGORIS TUNGGAL
Setiap orang ingin dihormati M = P Tukang becak itu juga orang S = M Tukang becak itu ingin dihormati S = P Premis yang terdapat P kesimpulan disebut mayor Premis yang terdapat S kesimpulan disebut minor Term yang terdapat dalam kedua premis disebut Term Antara (M), tidak boleh masuk dalam kesimpulan
35
CARA MENJABARKAN KE DALAM BENTUK SILOGISME STANDAR
Tentukan dahulu kesimpulan yang ditarik Mencari alasan yang diberikan (M) Susunlah silogisme berdasarkan S = P (kesimpulan) serta M Kamu sih pasti lulus ujian, ndak usah takut, karena kamu mahasiswa yang pandai.
36
Contoh Kesimpulan: Wajib mencari Ilmu Pejabat harus bersih Mahasiswa harus belajar keras Dosen juga harus belajar
37
Mhs pandai pasti lulus Kamu mhs pandai Kamu pasti lulus
38
Mhs cantik pasti cepet kawin
Kamu mhs cantik Kamu pasti cepet kawin (sekedar contoh, jodoh itu diusahakan, doa. takdir)
39
Mhs cantik pasti dapat jodoh
Kamu mhs cantik Kamu pasti dapat jodoh
40
Mhs lulus cumlaude pasti dapat kerjaan
Kamu mhs cumlaude Kamu pasti pasti dapat kerjaan
41
Negara yang banyak korupsinya susah maju
Indonesia banyak korupsinya Indonesia susah maju
42
Sarjana lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat gampang kerja
Irma sarjana lulusan ilmu kesehatan masyarakat Irma gampang kerja
43
Pacaran lama belum tentu sampai kepada pelaminan
Imas dengan Oded pacaran lama Imas dengan oded belum tentu ke pelaminan
44
HUKUM SILOGISME (1) Silogisme tidak boleh mengandung lebih atau kurang dari 3 term Semua warganegara wajib membayar pajak, pengemis juga warganegara. Berarti ia wajib membayar pajak. Term antara (M) tidak boleh terdapat dalam kesimpulan
45
HUKUM SILOGISME (2) Kambing adalah makhluk hidup
Term S dan P dalam kesimpulan tidak boleh lebih luas daripada term S dan P dalam premis Kambing adalah makhluk hidup Manusia itu bukan kambing. Manusia bukan makhluk hidup 4. Term antara (M) harus sekurang-kurangnya satu kali universal Manusia juga makhluk hidup Manusia itu kambing 5. Jika kedua premis afirmatif, maka kesimpulan harus afirmatif.
46
HUKUM SILOGISME (3) 6. Kedua premis tidak boleh negatif
Batu bukan binatang Kambing bukan batu Kambing bukan binatang 7. Kedua premis tidak boleh partikular Ada orang kaya yang tidak pandai Banyak orang miskin yang pandai Banyak orang miskin bukan orang kaya Kesimpulan harus sesuai dengan premis yang paling lemah.
47
4 MACAM SUSUNAN M M = P S = M S = P subyek-predikat P = M
predikat-predikat M = S subyek-subyek predikat-subyek
48
Susunan Silogisme Yang Lurus
M = P S = M S = P babara celarent darii ferio
49
barbara Setiap demonstran memakai atribut Semua mahasiswa ikut demo Semua mahasiswa memakai atribut celarent Setiap demonstran tidak boleh merusak Semua mahasiswa tidak boleh merusak
50
darii Setiap peserta demo mematuhi aturan Sebagian mahasiswa adalah peserta demo Sebagian mahasiswa mematuhi aturan ferio Setiap peserta demo tidak boleh anarkhis Sebagian mahasiswa peserta demo Sebagian mahasiswa tidak boleh anarkhis
51
Susunan Silogisme Yang Lurus
II. P = M S = M S = P camestres cesare baroco festino
52
camestres Semua manusia memiliki hak asasi Semua binatang tidak memiliki hak asasi Semua binatang bukan manusia cesare Seluruh koruptor tidak disenangi rakyat Setiap pemimpin yang jujur disenangi rakyat Setiap pemimpin yang jujur bukan koruptor
53
baroco Semua reformis disenangi rakyat Sebagian pemimpin tidak disenangi rakyat Sebagian pemimpin bukan reformis festino Seluruh diktator tidak disenangi rakyat Ada mahasiswa yang disenangi rakyat Ada mahasiswa yang bukan diktator
54
Susunan Silogisme Yang Lurus
III. M = P M = S S = P darapti felapton datisi fresison disamis bocardo
55
darapti Seluruh mahasiswa lulus ujian Seluruh mahasiswa calon pemimpin Sebagian calon pemimpin lulus ujian felapton Semua orang bukan binatang Semua orang makhluk bernyawa Sebagian makhluk bernyawa bukan binatang
56
datisi Setiap perbuatan baik mendapat ganjaran Perbuatan baik yaitu bertindak adil Yang bertindak adil mendapat ganjaran fresison Semua tindak kekerasan tidak disenangi orang Sebagian tindak kekerasan itu melanggar hukum Pelanggar hukum tidak disenangi orang
57
disamis Ada pejabat yang senang menyanyi Semua pejabat adalah pemimpin Ada pemimpin yang senang menyanyi bocardo Ada pejabat tidak mau korupsi Ada pemimpin tidak mau korupsi
58
Susunan Silogisme Yang Lurus
IV. P = M M = S S = P bramantis camenes fesapo ferison dimaris
59
bramantis camentes Semua orang kaya senang plesir ke luar negeri
Semua yang senang plesir ke luar negeri suka shopping Yang suka shopping adalah orang kaya camentes Setiap orang yang berprestasi adalah pekerja keras Setiap pekerja keras tidak menyerah terhadap tantangan Setiap orang yang menyerah terhadap tantangan bukan orang berprestasi
60
fesapo ferison Semua pelanggaran HAM tidak diperbolehkan
Semua yang diperbolehkan adalah perbuatan bermoral Perbuatan bermoral bukan pelanggaran HAM ferison Setiap aturan tidak boleh dilanggar Yang boleh dilanggar yang membelenggu kreativitas Yang membelenggu kreativitas bukan aturan
61
dimaris Beberapa konglomerat licik Semua yang licik adalah manusia Sebagian manusia adalah konglomerat
62
Konsep-konsep dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat:
-PSK -Merokok -BAB sembarangan -penampungan BAB komunal
63
SILOGISME TERSUSUN Epicherema=silogisme yang salah satu premisnya atau keduanya disambung dengan pembuktiannya Setiap koruptor harus diadili karena tindak korupsi itu melanggar hukum. Ada pejabat orba yang korupsi Ada pejabat orba yang harus diadili
64
Mencari ilmu untuk mengetahui benar dan salah
Setiap pekerjaan harus memperhatikan halal dan haramnya (benar dan salah) pekerjaan tersebut karena memilih pekerjaan yang benar dan menghindari yang salah akan membawa baik kepada kehidupan Mencari ilmu untuk mengetahui benar dan salah Mencari ilmu akan membawa baik kehidupan.
65
Ada orang Amerika mempunyai persepsi negatif terhadap umat islam karena ada pelaku kejahatan di Amerika beragama Islam Donald Trump membenci pelaku kejahatan Donald Trump membenci beragama islam
66
SILOGISME TERSUSUN Joni adalah mahasiswa Jadi dia harus bayar SPP
2. Enthymema=silogisme yang salah satu premisnya atau kesimpulannya dilampaui. Joni adalah mahasiswa Jadi dia harus bayar SPP
67
SILOGISME TERSUSUN 3. Polysilogisme=deretan silogisme, kesimpulan silogisme yang satu menjadi premis silogisme yang lain. Semua pelanggar hukum harus diadili Ada pemimpin yang melanggar hukum Ada pemimpin harus diadili Beberapa pejabat orba itu pemimpin Beberapa pejabat orba harus diadili Badu itu pejabat orba Badu harus diadili
68
Semua pengusaha kayu yang membuat lemari harus membayar pajak, Ada pengrajin kayu yang membuat lemari Ada pengrajin kayu yang membayar pajak, Beberapa kepala keluarga itu pengrajin kayu, Beberapa kepala keluarga harus membayar pajak Adi adalah kepala keluarga Adi harus membayar pajak
69
SILOGISME TERSUSUN 4. Sorites
Semua negara demokratis ditandai penegakan supremasi hukum Semua yang menegakan supremasi hukum menghargai HAM Semua yang menghargai HAM termasuk bangsa yang beradab Bangsa yang beradab menganut kebebasan berpendapat Semua negara demokratis menganut kebebasan berpendapat
70
SILOGISME KONDISIONAL
Jika hujan, tanah basah sekarang tidak hujan tanah basah/tanah tdk basah jika hujan, tanah basah tanah tidak basah tidak hujan A benar C benar A salah C dapat benar tetapi dapat salah A dapat salah tetapi dapat benar C salah
71
Jika demo disusupi, demo anarkhis
1. demo tidak disusupi,maka…….. 2. demo anarkhis,maka…….. 3. demo disusupi,maka……….. 4. demo tidak anarkhis,maka……….
72
Kalau kamu menyatakan cinta pada aku, aku menerima cintamu
Kamu menyatakan cinta pd aku,maka aku mnrm cintamu?? Aku mencintai kamu, maka kamu menyatakan cinta pada aku?? Kamu tidak menyatakan cinta pada aku, maka aku menerima/tdk menerima cinta ikut?? Aku tidak menerima cintamu, maka kamu menyatakan/tidak menyatakan cinta pada aku??
73
Kalau kamu takut, aku tidak ikut
Kamu takut sih,maka aku tdk ikut Aku jadi ikut, maka kamu tdk takut Kamu tidak takut, maka aku ikut/tdk ikut Aku tidak jadi ikut ah, maka kamu takut/tidak takut
74
Bang, jika kamu ikut, aku tidak takut
Aku takut bang, kamu tidak ikut bang Aku berani, abang ikut/abang tidak ikut
75
Dalam sejarah orang sukses, tidak ada yang tidak sukses tidak diikuti dengan kerajinan belajar. Kalau kamu ingin sukses, kamu harus rajin belajar. Saya jamin, jika kamu rajin belajar, kamu pasti lulus. Saya saya sungguh menyesal ternyata kamu tidak lulus, kesimpulan……
76
SILOGISME DISYUNGTIF Disyungtif dalam arti sempit hanya mengandung 2 kemungkinan, tidak mungkin keduanya benar, pasti yang satu salah a. Modus ponendo tollens Korban gempa meninggal atau hidup Korban meninggal Korban tidak hidup Modus tollendo ponens Korban tidak meninggal Korban hidup
77
Andi akan kuliah atau bolos (tidak kuliah) Andi kuliah Andi tidak bolos AC Milan menang atau kalah AC Milan tidak kalah AC Milan menang
78
Indah Anak itu jalan atau lari Anak itu jalan Anak itu tidak lari Anak itu tidak jalan Anak itu lari?
79
Kamu pergi ke ani atau ke siti
Kamu tidak pergi ke siti Kamu pergi ke ani ? Belum tentu karena bisa saja tidak pergi ke keduanya, atau pergi ke teman yang lain (ayu)
80
SILOGISME DISYUNGTIF Disyungtif dalam arti luas juga memiliki 2 kemungkinan, tetapi kedua kemungkinan itu dapat sama-sama benar. Yang pergi ke seminar dia atau saya Dia yang pergi (tidak dapat disimpulkan) saya tidak pergi
81
SILOGISME KONYUNGTIF 1. Afirmatif – negatif Tidak ada orang yang duduk dan berdiri pada waktu yang sama Sartono sedang duduk, Jadi dia tidak berdiri 2. Negatif - afirmatif Sartono tidak duduk, Jadi dia berdiri . 3. Hukum konjungtif tergantung jenis perlawanannnya
82
INDUKSI Kegiatan akal budi, dimana kita menyimpulkan bahwa apa yang kita ketahui benar untuk kasus atau kasus- kasus, juga akan benar untuk semua kasus yang serupa dengan yang tersebut tadi dalam hal-hal tertentu.
83
2 MACAM INDUKSI Generalisasi induktif
Apel 1 keras, hijau manis rasanya Apel 2 keras, hijau manis rasanya Apel 3 keras, hijau manis rasanya Apel 4 keras, hijau manis rasanya Semus Apel yang keras, hijau manis rasanya
84
Apel 1 keras, hijau manis rasanya Apel 2 keras, hijau manis rasanya
2. Analogi Indukti Apel 1 keras, hijau manis rasanya Apel 2 keras, hijau manis rasanya Apel 3 keras, hijau manis rasanya Jadi Apel 4 ini keras, hijau manis rasanya
85
Catatan: 1. Konklusi analogi induktif tidak selalu berupa proposisi universal, akan tetapi tergantung dari subyeknya yang diperbandingkan dalam analogi. 2. Analogi induktif dapat digunakan untuk mendeterminasikan apakah suatu obyek atau fakta itu, dan sifat-sifat apakah yang dapat diharapkan padanya, sedangkan generalisasi induktif digunakan untuk menemukan hukum, menyusun teori atau hipotesa
86
Ciri-ciri Induksi Premis induksi adalah proposisi empirik (basic statement) Konklusi penalaran induktif lebih luas daripada apa yang dinyatakan di dalam premisnya Konklusi induktif memiliki kredibilitas rasional, atau disebut probabilitas.
87
3 SYARAT GENERALISASI INDUKTIF
Generalisasi harus tidak terbatas secara numerik (jumlah tertentu) Generalisasi tidak harus terbatas secara spasio-temporal (berlaku dimana saja dan kapan saja) Generalisasi harus dapat dijadikan dasar pengandaian.
88
FAKTOR PROBABILITAS DALAM INDUKSI
Semakin besar jumlah fakta yang dijadikan dasar penalaran induktif, semakin tinggi probabilitas konklusinya, dan sebaliknya. Semakin besar jumlah fakta analogi di dalam premis, semakin rendah probabilitas konklusinya, dan sebaliknya 3. Semakin besar jumlah fakta yang disanaloginya di dalam premis, semakin tinggi probabilitas konklusinya, dan sebaliknya 4. Semakin luas konklusinya semakin rendah probabilitas, dan sebaliknya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.