Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Makna Akhlak, etika dan moral
Secara etimologis akhlak adalah bentuk jamak dari khuluq yang artinya budi pekerti, tingkah laku, perangai atau tabiat, kebiasaan. Kata akhlak mempunyai sinonim dengan etika dan moral. etika dan moral berasal dari bahasa latin yang berasal dari kata etos yaitu kebiasaan dan cara hidup, mores artinya kebiasaannya.
2
Makna Kata akhlak berasal dari kata kerja khalaqa yang artinya menciptakan. Khaliq maknanya pencipta atau Tuhan , dan makhluq artinya yang diciptakan sedangkan khalaq maknanya penciptaan. Kata khalaqa yang mempunyai kata yang seakar di atas mengandung maksud bahawa akhlak merupakan jalinan yang mengikat atas kehendak Tuhan dan manusia. Pada makna lain kata akhlak dapat diartikan tata prilaku seseorang terhadap orang lain. Jika prilaku ataupun tindakan tersebut didasarkan atas kehendak Khaliq , Tuhan, maka hal itu disebut sebagai akhlak hakiki. Dengan demikian akhlak dapat dimaknai tata aturan atau norma prilaku yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan serta alam semesta.
3
Makna Istilah
4
Akhlak bukan sekadar menyangkut perilaku manusia yang bersifat perbuatan yang lahiriah saja, akan tetapi mencakup hal-hal yang lebih luas yaitu meliputi akidah, ibadah dan syariah.
5
Etika dan Moral Etika sering diidentikan dengan moral (atau moralitas). Namun, meski sama-sama terkait dg tindakan baik-buruk manusia, etika dan moral memiliki perbedaan pengertian. Moralitas lebih condong pada pengertian nilai baik dan buruk dari setiap perbuatan manusia itu sendiri, sedangkan etika berarti ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruk
6
Jadi, etika berfungsi sebagai teori tentang perbuatan baik dan buruk , sedang moral adalak praktik perbuatan ttg baik buruk Jadi bisa disimpulkan bahwa etika merupakan ilmu moral/ilmu akhlaq yang mengindikasikan pra tindakan yang berupa pengetahuan serta pemikiran tentang hal/tindakan baik dan buruk.
7
Pengertian Moral memiliki arti (1) ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, susila. (2) kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dalam melakukan kebaikan moral merupakan alat penuntun, pedoman sekaligus alat kontrol yang paling ampuh dalam mengarahkan kehidupan manusia
8
Etiket Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tatakrama yang perlu selalu di perhatikan agar hubungan selalu baik Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat, dalam suatu kalangan tertentu Etika tidak terbatas pada cara yang dilakukannya suatu perbuatan; etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan, ya atau tidak
9
Etiket hanya berlaku dalam pergaulan
Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Apabila tidak ada orang lain hadir atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Etika selalu berlaku, juga kalau tidak ada saksi mata. Etika tidak tergantung pada hadir tidaknya orang lain. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain Etika bersifat / jauh lebih absolut.
10
Filsafat Etika filsafat adalah kegiatan intelektual yang metodis dan sistimatis, secara refleksi menangkap makna hakiki keseluruhan yang ada. Etika adalah salah satu bagian dari cabang filsafat juga disebut filsafat moral. Sebagai filsafat moral. Etika merupakan ilmu yg menyelidiki hakikat perbuatan baik dan buruk, secara metodis dan sistematis, mendalam berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan dalam kehendaknnya
11
filsafat moral atau ilmu tentang moralitas
filsafat moral atau ilmu tentang moralitas. Etika bukan sumber tambahan bagi ajaran moral melainkan filsafat atau pemikiran rasional-kritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Jadi etika bukan sebuah ajaran melainkan sebuah ilmu.
12
Bagian filsafat yaitu:
Ontologi; Epistemologi; Aksiologi. Ontologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang keberadaan sesuatu. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang asal, syarat susunan, metode, dan validitas pengetahuan. Aksiologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki tentang hakikat nilai, kriteria, dan kedudukan suatu nilai. Pada kelompok aksiologi dapat dimasukkan cabang-cabang filsafat etika dan estetika. Dapat disimpulkan etika merupakan cabang dari filsafat tentang hakikat nilai atau aksiologi yang merupakan nilai berkaitan dengan sikap dan perilaku manusia atau kelompok manusia. Etika membahas tentang nilai-nilai yang baik bagi manusia dan nilai inilah dikenal sebagi moral.
13
Etika dan Hukum Etika dan Hukum memiliki perhatian yg sama, yaitu perbuatan manusia, bagaimana seharusnya bertindak. Tujuan sama yaitu mengatur demi terwujudnya keserasian dan keselamatan (kebahagiaan) Perbedaannya, Etika memberikan penilaian baik buruknya perbuatan, hukum memutuskan perbuatan disertai sangsi.
14
Etika biasanya bersifat abstak, sedang hukum lebih konkrit, karena menunjuk perbuatan yng kongkrit
Secara umum etika dipersepsi sebagai perbuatan batin. Sedang hukum lebih bersifat lahiriyah Etika agak sulit diverifikasi, sedang hukum bisa dilakukan verifkasi, sebab menyangkut perbuatan lahir yg kongkrit. Sungguhpun demikian, dalam hukum Fiqih antara etika dan hukum ini lebih integrited. Apa yg baik menurut akhak ditentukan status hukumnya
15
Obyek Pembahasan Etika
Nilai etis merupakan hasik kegiatan ruhani, yaitu perasaan dan akal, bahkan hati. Perasaan memberikan bahan dan akal akan mengolahnya untuk diwujudkan dlm perbuatan Nilai sebagai dasar dan bentuk, sedang perbuatan merupakan isi. Karena itu Nilai etis baru bisa dipahami dengan jelas, jika nila dasar dan bentuk mengikut sertakan isi (perbuatan) Paduan antara nilai etis dengan perbuatan menghasilkan sesuatu yg disebut moral (kesusilaan)
16
Jenis Prbuatan Perbuatan sadar dan tindakan dl luar pilihan
Oleh Diri Sendiri : Perbuatan atas kemauan Perbuatan reflek atau tak sadar diri Perbuatan karena karena pengaruh org lain: Ancaman dan tekanan Saran ,Nasehat Perbuatan sadar dan tindakan dl luar pilihan
17
Obyek Kajian Etika Perbuatan bebas sadar manusia
Bahkan dlm sudut pandang Islam diperlukan tambahan syarat pelakunya sudah dianggap mampu ditaklif (diberi beban tanggung jawab) dan ada niyat. Jadi nilai baik itu, disamping dilihat dari jenis dan bentuk perbuatan, juga dilihat dari sisi keterpenuhan syarat-syarat lain.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.