Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KULIAH I. PENGANTAR ILMU FILSAFAT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KULIAH I. PENGANTAR ILMU FILSAFAT"— Transcript presentasi:

1 KULIAH I. PENGANTAR ILMU FILSAFAT
Materi: 1. Pengertian filsafat. 2. Objek filsafat 3. Metode filsafat 4. Ciri-ciri filsafat 5. Asal dan Peranan Filsafat 6. Manfaat Mempelajari Filsafat 7. Cabang-cabang Filsafat

2 PENGERTIAN FILSAFAT Secara etimologi, kata ‘filsafat’ berasal dari kata “philosophia” (bahasa Yunani), diartikan sebagai ‘mencintai kebijaksanaan’. Dalam Bahasa Inggris disebut ‘philosophy’ dan dalam bahasa Arab disebut ‘falsafah’ Kata ‘philosophia’ terdiri dari kata ‘philein’ yang berarti ‘cinta’ dan ‘sophia’ yang berarti ‘kebijaksanaan’ atau ‘mencintai hal-hal yang bijaksana’. Orang yang berusaha mencari kebijaksanaan atau pencinta pengetahuan disebut ‘filsuf’ atau ‘filosof’

3 Pengertian Filsafat (Terminologi)

4 ARTI FILSAFAT Plato ( SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada. Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu. Cicero ( (106 – 43 SM ) : filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan ) Johann Gotlich Fickte ( ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan. Paul Nartorp (1854 – 1924 ) : filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .

5 Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan. Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika ) Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika ) Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama ) Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi ) Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal. Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.

6 Harold H. Titus (1979 ): (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat. Prof. Mr.Muhammad Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.

7 Pengertian filsafat secara terminologis
ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai hakikat segala sesuatu tersebut (Bakhtiar, 2004). Ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji tentang masalah- masalah yang muncul dan berkenan dengan segala sesuatu, baik yang sifatnya materi maupun immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat sesuatuyang sebenarnya, mencari prinsip- prinsip kebenaran, serta berpikir rasional, logis , mendalam dan bebas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu masalah- masalah dalam kehidupan manusia (Susanto, 2011) Ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal sampai pada hakekatnya (Surajiyo, 2008).

8 FILOSOF Filosof adlah semua manusia yang selalu bertanya terus menerus atas apa saja. Pada dasarnya semua orang sudah merupakan filsuf sejak lahir, karena dikarunia Tuhan rasa ingin tahu. Pada masa balita, anak cenderung mempertanyakan apa saja yang ditangkap oleh inderawinya. Tetapi, setelah dewasa rasa ingin tahu manusia cenderung menurun , bahkan hilang akibat dari pengaruh lingkungan. Akibat pengaruh lingkungan, orang menjadi cenderung menerima saja segala sesuatu tanpa perlu mempertanyakan . Akibatnya membuat dia terbiasa dengan segala sesuatu di sekitarnya, dan tidak pernah lagi kritis untuk bertanya. Dengan mempelajari filsafat mengajak kita untuk mempertanyakan, mempersoalkan, mengkaji dan mendalami hidup ini dalam segala aspeknya.

9 OBJEK FILSAFAT Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari kajian dari suatu penelaahan atau penelitian tentang pengetahuan. Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek, yang dibedakan menjadi objek material dan objek formal. Objek material yaitu suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau apa yang diselidiki, disorot, atau dipandang oleh suatu disiplin ilmu Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik yang konkret atau nyata maupun abstrak atau tidak tampak. Objek formal adalah sudut pandangan yang ditujukan pada bahan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material disorot. Objek formal dari filsafat adalah sudut pandangan yang menyeluruh, secara umum, sehingga dapat mencapai hakiat dari objek materialnya. Yang membedakan filsafat dengan ilmu lain terletak pada objek material dan formalnya. Dalam filsafat, objek materialnya tidak terbatas, sedangkan ilmu lain terbatas, dan objek formal nya membahas sampai pada hakekat dari objek itu, sedangkan ilmu lain terbatas pada hal-hal tertentu.

10 METODE FILSAFAT Metode berasal dari kata methodos (Yunani), terdiri dari meta = menuju, melalui, mengiuti, sesudah, dan hodos = jalan, perjalanan, cara arah. Metode adalah cara bertindak menurut sistem aturan tertentu. Metode-metode dalam filsafat adalah metode kritis, metode intuitif, metode skolastik, metode geometris,metode empiris, metode trandental, metode fenomenologis, metode dialektis, metode neo-positivisme, dan metode analisis bahasa

11 Metode-metode dalam filsafat
Metode Kritis atau DIalektik Dikembangkan oleh Plato dan Socrates Metode ini dilakukan dengan melalui percakapan- percakapan (dialog). Socrates tidak menyelidiki fakta, tetapi menganalisis berbagai pendapat atau aturan yang dikemukakan orang. Melalui dialog Socrates menemukan cara berpikir induksi, yaitu berdasarkan beberapa pengetahuan mengenai masalah-masalah khusus memperoleh kesimpulan pengetahuan yang bersifat umum.

12 Metode-metode dalam filsafat
Metode Skolastik Dikembangkan oleh Aristoteles dan Thomas Aquinas Metode ini sering disebut dengan istilah sitetis deduktif. Metode skolastik banyak dipakai untuk menguraikan metode mengajar di sekolah atau di perguruan tinggi. Metode skolastik meliputi cara berpikir, cara menguraikan dan cara membuktikan

13 CIRI-CIRI FILSAFAT Filsafat mengandung beberapa ciri atau unsur, yaitu: Filsafat sebagai ilmu, yaitu filsafat berusaha mencari tentang hakikat atau inti dari sesuatu hal. Filsafat sebagai cara berpikir, yaitu cara berpikir yang sangat mendalam (radikal) sehingga akan sampai pada hakikat sesuatu. Filsafat sebagai pandangan hidup, yaitu bahwa filsafat pada hakekkatnya bersumber pada hakikat kodrat diri manusia, yaitu sebagai mahluk individu, mahluk sosial, dan mahluk Tuhan. Sebagai pandangan hidup, filsafat dapat sijadikan dasar setiap tindakan dan tiongkah laku dalam kehidupanj sehari-hari.

14 Ciri Filsafat Sebagai Ilmu Pengetahuan
Menyeluruh, artinya bahwa filsafat mencakup tentang pemikiran dan pengkajian yang luas, tidak membatasi diri, dan bukan hanya dipandang dari sudut pandang tertentu. Kajian filsafat dapat digunakan untuk mengetahui hubungan ilmu satu dengan yang lain, hubungan ilmu dengan moral, seni dan tujuan hidup Mendasar, artinya bahwa filsafat adalah kajian yang mendalam, mendetail, yang sampai kepada hasil fundamental atau esensial sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan pengetahuan. Spekulatif, artinya bahwa hasil pemikiran filsafat yang diperoleh dapat dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnya. Hasil pemikirannya selalu dijadikan dasar untuk untuk menghasilkan pemikiran baru.

15 Ciri Filsafat Menurut Ali Mudhofir (1996)
Berpikir secara radikal Berpikir secara universal Berpikir secara konseptual Berpikir secara koheren dan konsisten Berpikir secara sistematik Berpikir secara komprehensif Berpikir secara Bebas Berpikir secara bertanggung jawab

16 Asal Filsafat Terdapat tiga hal yang mendorong manusia berfilsafat, yaitu: Keheranan Kesangsian Kesadaran akan keterbatasan

17 Mengapa Manusia Berfilsafat?
Plato (filsuf Yunani, guru dari Aristoteles ) menyatakan bahwa : Mata kita memberi pengamatan bintang-bintang, matahari, dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan kepada kita untuk meyelidiki. Dan dari penyelidikan ini berasal filsafat. Berbeda dengan Plato; Agustinus dan Rene Descartes beranggapan lain. Menurut mereka, berfilsafat itu bukan dimulai dari kekaguman atau keheranan, tetapi sumber utama mereka berfilsafat dimulai dari keraguan atau kesangsian. Ketika manusia heran, ia akan ragu-ragu dan mulai berpikir apakah ia sedang tidak ditipu oleh panca inderanya yang sedang keheranan?

18 Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk berpikir lebih mendalam, menyeluruh dan kritis untuk memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berpikir secara mendalam, menyeluruh dan kritis seperti ini disebut dengan berfilsafat. Bagi manusia, berfilsafat dapat juga bermula dari adanya suatu kesadaran akan keterbatasan pada dirinya. Apabila seseorang merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat terutama pada saat mengalami penderitaan atau kegagalan, maka dengan adanya kesadaran akan keterbatasannya itu manusia berfilsafat. Ia akan memikirkan bahwa diluar manusia yang terbatas, pastilah ada sesuatu yang tidak terbatas yang dijadikan bahan kemajuan untuk menemukan kebenaran yang hakiki.

19 Peranan Filsafat Dalam sejarah pemikiran manusia, filsafat berperan dalam tiga hal, yaitu: Pendobrak. Filsafat berperan dalam mendobrak tradisi mitosentris (mempercayai gejala alam sebagai suatu dongeng atau takhayul, yang harus dianggap benar karena diwariskan nenek moyang) menjadi tradisi berpikir logosentris (berfikir dengan logika untuk menjelaskan segala sesuatu). Pembebas. Filsafat membebaskan manusia dari berpikir mitos, dari ketidaktahuan dan kebodohan, dari kemiskinan pengetahuan yang menjadikan manusia berpikiran picik da dangkal, dari cara berpikir yang tidak teratur dan tidak jernis, dan dari cara berpikir yang tidak kritis. Pembimbing. Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir mtos dan mistis, dengan membimbing manusia untuk berpikir secara rasional.

20 Manfaat Mempelajari Filsafat
Filsafat mengajarkan kita untuk lebih mengenal diri sendiri secara totalitas, sehingga dengan pemahaman tersebut dapat dicapai hakikat manusia itu sendiri dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya. Filsafat mengajarkan kita agar terlatih untuk berpikir serius, berpikir secara radikal, mengkaji sesuatu sampai ke akar-akarnya. Filsafat mengajarkan tentang hakikat alam semesta. Pada dasarnya berpikir filsafat ialah berusaha untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional dalam rangka memahami segala sesuatu, termasuk diri manusia sendiri, Filsafat mengjarkan tentang hakikat Tuhan. Dngan mempelajari filsafat dapat membantu manusia untuk membangu keyakina keagamaan atas dasar matang secara intelektual. Dengan pemahaman yang mendalam dan dengan daya nalar yang tajammaka manusia akan sampai pada kekuasaan dan kebenaran yang mutlak yaitu Tuhan.

21 Manfaat Filsafat Bagi Mahasiswa
Membiasakan diri untuk bersikap kritis. Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional, opini & argumentasi. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas). Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.

22 Cabang-cabang Filsafat
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan, sehingga ilmu-ilmu lain merupakan anak atau turunan dari filsafat itu sendiri. Berdasarkan tiga persoalan filsafat yang utama, yaitu persoalan keberadaan (being) atau eksistensi, persoalan kebenaran (truth) atau pengetahuan (knowledge), dan persoalan nilai (values), maka filsafat dibagi menjadi lima cabang, yaitu logika, epistemologi, etika, estetika, dan metafisika.

23 Cabang-cabang Filsafat
Logika adalah cabang filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita. Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat). Agar dapat berpikir lurus, tepat, dan teratur, logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. Epistemologi adalah bagian dari filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode, dan kesahihan pengetahuan. Etika adalah cabang filsafat yang memnbicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik dan buruk. Estetika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan. Objek dari estetika adalah pengalaman dan keindahan. Metafisika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang ada (being). Metafisika membicarakan segala sesuatu dibalik yang nyata. Filsafat metafisika merupakan ilmu yang memikirkan hakikat di balik alam nyata. Metafisika membicarakan hakikat dari segala sesuatu dari alam nyata tanpa dibatasi pada sesuatu yang dapat diserap oleh pancaindera.


Download ppt "KULIAH I. PENGANTAR ILMU FILSAFAT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google