Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRidwan Makmur Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Saifullah, S.Pi MK. Budidaya Perikanan Rabu, 09 Juni 2010
Sistem Pemeliharaan Saifullah, S.Pi MK. Budidaya Perikanan Rabu, 09 Juni 2010
2
Sistem pemeliharaan ikan
Monokultur Polikultur Monoseks Kultur Sistem Terpadu
3
A. Monokultur Pengertian :
Monokultur adalah sistem budidaya dengan menebar satu jenis biota budidaya pada kolam budidaya. Contoh : Satu kolam hanya ditebari ikan mas saja, atau satu tambak hanya ditebari udang vannamei.
4
Kelebihan Pengelolaan selama pemeliharaan (pemberian pakan, penanganan penyakit dll) lebih mudah dilakukan karena hanya ada satu jenis biota budidaya di dalam wadah pemeliharaan. Kompetisi antar jenis tidak terjadi karena didalam wadah hanya ada satu jenis biota budidaya. Peningkatan produksi dapat dipacu dengan peningkatan padat penebaran optimal, pemberian pakan yang sesuai dll. Dapat diterapkan pada semua wadah budidaya, baik di kolam, KJA, tambak dll.
5
Kekurangan Ruang budidaya tidak termanfaatkan secara optimal.
Bila terjadi serangan penyakit spesifik, seperti KHV (yang menyerang ikan mas), maka dapat menyebabkan kegagalan panen secara total. Pakan tertentu dalam wadah pemeliharaan tidak termanfaatkan.
6
Batasan Monokultur dapat tetap dilakukan, terutama untuk biota-biota yang bersifat predator dan berukuran besar. Karena pemeliharaan polikultur hanya akan menyebabkan dimangsanya biota lain yang dipelihara bersama dengan biota yang bersifat predator tersebut. Kecuali biota lain yang dipelihara tersebut dijadikan pakan bagi biota utama yang dibudidayakan.
7
B. Polikultur Pengertian :
Polikultur adalah sistem budidaya dengan menebar lebih dari satu biota budidaya dalam suatu wadah budidaya secara bersama-sama. Contoh : Pemeliharaan udang dan ikan bandeng secara bersama-sama di tambak.
8
Kelebihan Optimalisasi pemanfaatan ruang pada wadah budidaya sehingga tidak ada ruang yang kosong Pemanfaatan pakan di dalam wadah budidaya Upaya peningkatan produksi dengan memanen lebih dari satu jenis komoditas. Jika terjadi serangan penyakit spesifik seperi KHV, pembudidaya masih memanen komoditas lain yang tidak terserang penyakit.
9
Kekurangan Jika terjadi serangan penyakit terhadap komoditas yang dibudidayakan, maka penanganannya akan lebih sulit. Pada awal penebaran, biasanya tingkat stres biota yang berukuran lebih kecil akan meningkat. Jika pakan yang diberikan tidak mencukupi, maka kemungkinan ketidakseragaman ukuran menjadi lebih tinggi.
10
C. Monoseks Kultur Pengertian :
Monoseks kultur adalah sistem budidaya dengan menebar satu jenis biota budidaya yang tunggal kelamin, jantan atau betina saja. Contoh : Budidaya ikan nila tunggal kelamin jantan. Budidaya ikan mas tunggal kelamin betina. Budidaya ikan cupang tunggal kelamin jantan.
11
Tujuan penerapan monoseks kultur
Dengan penerapan monoseks kultur, maka jenis kelamin yang dipilih adalah yang pertumbuhannya cepat. Misalnya nila jantan, atau ikan mas betina. Dengan penerapan monoseks kultur, maka tidak akan terjadi perkawinan didalam wadah pemeliharaan, sehingga pertumbuhan biota peliharaan dapat dipacu. Dengan penerapan monoseks kultur pada ikan hias, maka ikan yang dihasilkan lebih menarik. Misalnya, pada cupang (Betta splendens), ikan jantan lebih menarik daripada ikan betina.
12
D. Sistem Terpadu Pengertian :
Budidaya perikanan sistem terpadu adalah kegiatan perikanan yang dipadukan dengan usaha lain nonperikanan pada suatu lokasi. Kegiatan nonperikanan tersebut antara lain adalah pertanian, peternakan dan kehutanan.
13
Budidaya sistem terpadu
Mina Padi Mina Ayam Mina itik Mina Kangkung Aqua Forestry
14
Aqua Forestry Sistem ini dapat diterapkan dengan membangun wadah budidaya di hutan-hutan mangrove atau melakukan penanaman mangrove, kemudian membangun wadah untuk usaha budidaya perairan.
15
Cara Pertama Cara pertama diterapkan pada hutan mangrove yang masih utuh atau masih tersedia hutan. Wadah yang digunakan berupa hampang atau keramba bambu, terutama untuk budidaya kepiting bakau.
16
Cara Kedua Membudidayakan biota di tambak-tambak sekaligus melakukan penanaman mangrove. Terlebih dahulu melakukan penghijauan pantai dengan menanam mangrove, kemudian melakukan kegiatan budidaya perairan dengan membangun tambak, hampang atau keramba.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.