Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

STKIP Kusuma Negara Jakarta

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "STKIP Kusuma Negara Jakarta"— Transcript presentasi:

1 STKIP Kusuma Negara Jakarta
Teori Belajar Konsep CBSA Oleh Kelompok 2 : Putri Aulia Rahmah Dita Nur Yulianti Dosen pengampu Iswadi M.pd STKIP Kusuma Negara Jakarta 1

2 Konsep CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Beberapa hal yang akan dibahas, yaitu: a). pengertian pendekatan belajar aktif b). prinsip – prinsip pendekatan CBSA, dan c). strategi pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif 2

3 Pembelajaran merupakan suatu proses atau upaya menciptakan kondisi belajar dalam mengembangkan kemampuan minat dan bakat siswa secara optimal, sehingga kopetensi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Didalam proses pembelajaran, terjadi interaksi belajar dan mengajar dalam suatu kondisi tertentu yang melibatkan beberapa unsur, baik unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang melekat pada diri siswa dan guru, termasuk lingkungan. 3

4 proses pembelajaran melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang perlu dilakukan oleh siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik . Dalam kegiatan pembelajaran kita tidak terlepas dari istilah pendekatan, yang kemudian dikenal dengan pendekatan pembelajaran. Pendekatan adalah pola atau cara berfikir atau dasar pandangan sesuatu. Pendekatan dapat diimplementasikan dalam sejumlah strategi, dan strategi dapat diimplementasikan dalam bentuk metode. 4

5 Pengertian Pendekatan Belajar Aktif
Pendekatan belajar aktif adalah pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara – cara belajar yang aktif dan mandiri. Kemampuan belajar mandiri ini merupakan tujuan akhir dari belajar aktif (active learning). Pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa atau peserta didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. 5

6 Pembelajaran aktif merupakan perkembangan teori dewrning by doing (1859 – 1952).
Belajar aktif mengandung berbagai kiat yang berguna untuk menumbuhkan kemambuan belajar aktif pada diri siswa, mengenali potensi siswa dan guru untuk sama - sama berkembang, berbagi pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman. Guru bereran aktif sebagai fasilitator yang membantu memudahkan siswa belajar,sebagai narasumber yang mampu mengundang pemikiran dan daya kreasi siswa, dan sebagai pengelola yang mampu merancang dan melaksanakan kegiatan belajar bermakna,dan dapat mengelola sumber belajar yang diperlukan. 6

7 Siswa dibina untuk dimiliki keterampilan agar dapat menerapkan dan manfaatkan pengetahuan yang pernah diterimanya pada hal – hal atau masalah yang baru dihadapinya (demikian siswa mampu belajar mandiri). Active learning pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan mempelancar stimulus yang diberikan guru dan respon anak didik dalam pembelajaran, serta proses pembelajaran menjadi suatu hal yang menyenangkan bukan suatu hal yang membosankan. 7

8 Demikian strategi active learning (belajar aktif) pada anak didik dapat membantu ingatan (memori) mereka, sehingga mereka dapat menghatarkan tujuan pembelajaran dengan sukses. Dalam metode active learning (belajar aktif) setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan denagan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. 8

9 CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengamatan belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pendekatan CBSA adalah perdekatan pembelajaran yang menuntut keaktifan dan partisipasi subyek didik seoptimal mungkin, sehingga siswa mampu mengubah tingkah laku secara lebih afektif dan efesiensi 9

10 Prinsip – prinsip pendekatan CBSA
Prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan – kegiatan yang nampak, yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik. 10

11 sebagai berikutPrinsip – prinsip CBSA pada 4 demensi :
1. Dimensi Subjek Didik 2. Dimensi Guru 3. Dimensi Program 4. Dimensi Situasi Belajar – Mengajar 11

12 1. Demensi Subjekt Didik belajar sehingga dapat mencapai suatu keberhasilan tertentu yang memang dirancang oleh guru. Keberanian mewujudkan minat, keinginan, pendapat serta dorongan – dorongan yang ada pada siswa dalam proses belajar mengajar. Keberanian atau keinginan untuk mencari kesempatan, untuk berpartisipasi dalam persiapan maupun tindak lanjut dan suatu proses belajar – mengajar. Kreatifitas maupun usaha siswa dalam menyelesaikan kegiatan

13 Dorongan keingintahuan yang besar pada dirisiswa untuk untuk mengerahuai dan mengerjakan sesuatu yang baru dalam proses belajar mengajar. Peranan yang bebas dalam melakukan sesuatu tanpa merasa ada tekanan dan siapapun termasuk guru dalam proses mengajar .

14 2. Demensi Guru Adanya usaha dan guru untuk mendorong siswa dalam meningkatkan kegairahan serta partisipasi siswa secara aktif dalam proses belajar-mengajar. Kemampuan guru dalam menjalankan peranannya sebagai inovator dan motivator. Sikap demokkratis yang ada dalam guru dalam proses belajar-mengajar.

15 Pemberanian kesempatan pada siswa untuk belajar mengajar sesuai dengan cara serta tingkat kemampuan masing – masing. Kemampuan untuk melakukan berbagai jenis strategi belajar mengajar serta penggunan multimedia.

16 3. Demensi Program Tujuan instruksional, konsep serta materi pelajaran yang memenuhi kebutuhan, minat serta kemampuan siswa. Program yang memungkinkan terjadinya pengembangan konsep maupun aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar. Program yang fleksibel (luwes).

17 4. Demensi Situasi Belajar-Mengajar
Situasi belajar yang didalam terdapat komunikasi yang baik, hangat, bersahabat antara guru-siswa maupun atara siswa sendiri dalam proses belajar-mengajar. Adanya situasi gembira dan gairah pada siswa dalam proses belajar-mengajar.

18 Strategi Pendekatan Cara Belajar Ssiswa Aktif
Refleksi Pertanyaan Siswa (Anak Didik) Rangkuman Pemetaan kognitif

19 Refleksi guru dapat meminta siswa untuk secara berkala menrefleksikan hal – hal yang telah dipelajarinya dalam pemberalajaran. 2. Pertanyaan Siswa (Anak didik) Untuk tiap pokok bahasan atau pertemuan, guru memberikan tugas siswa untuk menuliskan pertanyaan – pertanyan tentang hal – hal yang belum dipahami.

20 3. Rangkuman guru dapat membiasakan siswa untuk membuat rangkuman terhadap hasil diskusi kelompok yang silakukan dikelas atau sebagai tugas mandiri. 4. Pemetaan Kognitif pemetaan kognif adalah alat untuk membuat siswa aktif belajar tentang konsep – konsep (reposisi) dan skema. Untuk mendapatkan merancang kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif dan menatang siswa secara intelektual, diperlukan guru yang mempunyai kreatifitas dan profesiolanisme yang tinggi.

21 Belajar aktif masyarakat pemanfatan sumberbelajar yang beraneka ragam secara optimal dalam proses belajar. Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan tidak hanya terbatas pada sumber yang ada dilingkungan sekolah saja. Melalui pendekatan belajar aktif, siswa diharapkan akan mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang mereka miliki. Disamping itusiswa secara penuh dan sadar dapat menggunakan potensi sumberbelajar yang terdapat dilingkungan sekitarnya, lebih berfikir sistematis, kritis dan tanggap, sehingga dapat menyelesaikan masalah sehari hari melalui penelurusan informasi yang bermakna baginya. 21

22 Belajar Aktif Menuntut Guru Bekerja Secara Professional
Belajar afktif menuntut guru bekerja secara profesional, mengajari secara sistematis, dan berdasarkan prinsip – prinsip pembelajaran yang efektif dan efesien. Guru diharapkan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumber belajar di lingkungannya secara optimal dalam proses pembelajaran dan menerapkan prinsip – prinsip belajar aktif.


Download ppt "STKIP Kusuma Negara Jakarta"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google