Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB I KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB I KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI"— Transcript presentasi:

1 BAB I KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI
sri setya handayani, 2016

2 Latar Belakang Timbulnya Koperasi
Konsep Koperasi Barat Konsep Koperasi Sosialis Konsep Koperasi Negara Berkembang Konsep Koperasi Keterkaitan ideologi, sistem perekonomian dan aliran koperasi Aliran koperasi Latar Belakang Timbulnya Koperasi Sejarah lahirnya koperasi Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia Sejarah Perkembangan Koperasi sri setya handayani, 2017

3 KONSEP KOPERASI BARAT Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. sri setya handayani, 2016

4 Unsur Positif Konsep Koperasi Barat
Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antar sesama anggota, dg saling membantu dan saling menguntungkan Setiap individu dg tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung risiko bersama Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi sri setya handayani, 2016

5 Dampak Langsung Koperasi Terhadap Anggotanya
Promosi kegiatan ekonomi anggota Pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi, formasi permodalan, pengembangan SDM, pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan dan bekerjasama antar koperasi secara horizontal dan vertikal sri setya handayani, 2016

6 Dampak Tidak Langsung Koperasi Terhadap Anggota
Pengembangan Kondisi sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dg pemberian harga yang wajar antara produsen dg pelanggan, serta pemberian kesempatan yang sama pada koperasi dan perusahaan kecil. sri setya handayani, 2016

7 KONSEP KOPERASI SOSIALIS
Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan sistem sosialis-komunis sri setya handayani, 2016

8 KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG
Koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Perbedaan dengan Konsep Sosialis : Konsep Sosialis : tujuan koperasi untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif Konsep Negara Berkembang : tujuan koperasi adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya. sri setya handayani, 2016

9 LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI
Keterkaitan Ideologi, Sistem Perekonomian dan Aliran Koperasi Aliran Koperasi sri setya handayani, 2016

10 Keterkaitan Ideologi, Sistem Perekonomian dan Aliran Koperasi
Menjiwai Menjiwai Ideologi Aliran Koperasi Sistem Perekonomian Menjiwai sri setya handayani, 2016

11 Tabel 1 : Hubungan Ideologi, Sistem Perekonomian, dan Aliran Koperasi
Liberalisme/Kapitalisme Sistem Ekonomi Bebas Liberal Yardstick Komunisme / Sosialisme Sistem Ekonomi Sosialis Sosialis Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme Sistem Ekonomi Campuran Persemakmuran (Commonwealth) sri setya handayani, 2016

12 Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
Aliran Koperasi Aliran Yardstick Aliran Sosialis Aliran Persemakmuran (Commonwealth) sri setya handayani, 2016

13 Aliran Yardstick Dijumpai pada negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian Liberal. Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara barat dimana industri berkembang dengan pesat. Seperti di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll. sri setya handayani, 2016

14 Aliran Sosialis Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara Eropa Timur dan Rusia sri setya handayani, 2016

15 Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik. sri setya handayani, 2016

16 “Kemakmuran Masyarakat Berdasarkan Koperasi” karangan E.D. Damanik
Membagi koperasi menjadi 4 aliran atau schools of cooperatives berdasarkan peranan dan fungsinya dalam konstelasi perekonomian negara, yakni : Cooperative Commonwealth School School of Modified Capitalism / School of Competitive Yardstick The Socialist School Cooperative Sector School sri setya handayani, 2016

17 Cooperative Commonwealth School
Aliran ini merupakan cerminan sikap yang menginginkan dan memperjuangkan agar prinsip koperasi diberlakukan pada bagian luas kegiatan manusia dan lembaga, sehingga koperasi memberi pengaruh dan kekuatan yang dominan di tengah masyarakat. M. Hatta dalam pidatonya tgl. 23 Agustus 1945 dg judul “Indonesia Aims and Ideals”, mengatakan bahwa yang dikehendaki bangsa Indonesia adalah suatu kemakmuran masyarakat yang berasaskan koperasi (what we Indonesias want to bring into existence is a Cooperative Commonwealth) sri setya handayani, 2016

18 School of Modified Capitalism (Schooll Yardstick)
Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai suatu bentuk kapitalisme, namun memiliki suatu perangkat peraturan yang menuju pada pengurangan dampak negatif dari kapitalis sri setya handayani, 2016

19 * The Socialist School Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai bagian dari sistem sosialis * Cooperative Sector School Paham yang menganggap filsafat koperasi sebagai sesuatu yang berbeda dari kapitalisme maupun sosialisme, dan karenanya berada di antara kapitalis dan sosialis sri setya handayani, 2016

20 Sejarah Lahirnya Koperasi Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
sri setya handayani, 2016

21 Keanggotaan bersifat terbuka Pengawasan secara demokratis
A. Tahun 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Th 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. Prinsip Koperasi Rochdale : Keanggotaan bersifat terbuka Pengawasan secara demokratis Bunga yang terbatas atas modal Pembagian SHU yang sesuai dengan jasa anggota Penjualan dilakukan sesuai dengan harga pasar yg berlaku dan secara tunai Tidak ada diskriminasi berdasarkan ras, suku, agama dan politik barang yg dijual harus asli, tdk rusak atau palsu pendidikan terhadap anggota secara berkesinambungan sri setya handayani, 2016

22 Sendi dasar organisasi koperasi : Prinsip menolong diri sendiri,
B dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS) C – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen D – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze Sendi dasar organisasi koperasi : Prinsip menolong diri sendiri, Prinsip pengurus/mengelola sendiri, Mengawasi sendiri yang dilakukan oleh para anggota sri setya handayani, 2016

23 Prinsip koperasi yang dikembangkan oleh ICA :
E di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional Prinsip koperasi yang dikembangkan oleh ICA : Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela Pengelolaan dilakukan secara demokratis Partisipasi anggota dalam ekonomi Kebebasan dan otonomi Mengembangkan pendidikan, pelatihan dan informasi Kerjasama antar koperasi Bekerjasama untuk kepentingan komunitas sri setya handayani, 2016

24 Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang. sri setya handayani, 2016

25 Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ Purwokerto. Atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants” sri setya handayani, 2016

26 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH
1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia. 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. sri setya handayani, 2016

27 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin 1965, Pemerintah mengeluarkan Undang- Undang No. 14 th 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan Munaskop II di Jakarta sri setya handayani, 2016

28 1967 Pemerintah mengeluarkan Undang- Undang No
1967 Pemerintah mengeluarkan Undang- Undang No. 12 tahun tentang Pokok Pokok Perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU no. 25 tahun tentang Perkoperasian Peraturan Pemerintah No.9 tahun tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi sri setya handayani, 2016

29 Pada UU No. 25 tahun 1992, prinsip koperasi dinyatakan sbb :
Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela Pengelolaan dilakukan secara demokratis Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan bsarnya jasa usaha masing2 anggota Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal Kemandirian Pendidikan perkoperasian Kerjasama antarkoperasi sri setya handayani, 2016

30 Ruang Lingkup Ekonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi membahas tentang peranan ilmu ekonomi dalam mengembangkan koperasi. Ilmu ekonomi  ilmu ekonomi mikro karena koperasi dipandang sebagai unit usaha yang mempunyai tujuan ekonomi Koperasi selain mencari keuntungan juga melakukan pelayanan kepada anggotanya sri setya handayani, 2016

31 Koperasi sebagai bagian dari sistem pasar akan bersaing dengan unit usaha lain dalam pasar yang sama-sama memberikan pelayanan kepada anggota masyarakat, sehingga faktor keunggulan komparatif sangat penting bagi eksistensi koperasi. Dasar yang digunakan untuk mengetahui keunggulan bersaing adalah Efisiensi Usaha, artinya hanya unit usaha yang mempunyai tingkat efisiensi tertinggi yang mempunyai keunggulan bersaing dalam sistem pasar yang luas. sri setya handayani, 2016

32 Secara mikro perusahaan nonkoperasi selalu menetapkan harga dengan prinsip laba maksimal, sedangkan koperasi menetapkan harga berdasarkan prinsip maksimisasi pelayanan. Kelemahan teori ekonomi konvensional dalam menganalisis koperasi adalah hanya menggunakan biaya produksi dan tidak dimasukkan unsur biaya transaksi. Biaya transaksi adalah faktor utama yang menentukan keunggulan koperasi dalam sistem pasar. sri setya handayani, 2016


Download ppt "BAB I KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google