Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLiani Kusnadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. (KBBI:2002)
2
Personifikasi Personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia atau benda hidup. Contoh : - Baru tiga km berjalan mobilnya sudah batuk-batuk. - Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk. - Ombak berkejar-kejaran di tepi pantai. Majas Depersonifikasi Majas depersonifikasi adalah kebalikan dari majas personafikasi, yaitu mengungkapkan proses atau kegiatan manusia yang disifatkan kepada hewan atau benda non-manusia. Contoh dari majas depersonifikasi ini misalnya: Penonton sepakbola tampak menyemut di tribun. Orang itu berdiam diri dan mematung. Metafora Metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat. Majas ini semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung. Contoh : - Raja siang telah pergi ke peraduannya. - Dewi malam telah keluar dari balik awan. Perpustakaan adalah gudang ilmu.
3
Litotes Litotes adalah majas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri. Contoh: - Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudra luas. - Kuharap sekali-kali engkau singgah di gubukku yang reot ini. - Aku hanya anak ingusan yang tidak ada apa-apanya Hiperbola Hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian. Majas yang memperlihatkan sesuatu dengan berlebih-lebihan jumlahnya, ukurannya, atau sifatnya. - Suaranya menggelegar membelah angkasa. - Pukulan petinju itu melayang secepat kilat. - Tiga tahun telah berlalu sejak meninggalnya kekasihku, namun tak sedetik pun wajahnya hilang dari ingatanku.
4
Antitesis Antitesis adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan pasangan kata yang berlawanan arti. Contoh: Miskin kaya, tua muda sama saja di mata Tuhan. Gadis yang secantik si Ida dipersunting oleh si Dedi yang jelek itu. Paradoks Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini. Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini. Metonimia Metonomia adalah majas yang menggunakan nama barang atau merek dagang dari sebuah benda sebagai pengganti barang itu sendiri. Kemarin ia memakai Xenia. Di kantongnya selalu terselip gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam) Setiap pagi Ayah selalu mnghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
5
Simile Majas simile atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, ibarat, sebagai, bak, laksana, seumpama, seperti, dan laksana. Contoh: Semangatnya keras bagaikan baja. Mukanya pucat bagai mayat. Majas ironi Majas ironi adalah majas yang didalamnya terdapat hal yang ironis. Ciri dari majas ironi ini adalah adanya hal yang seolah meninggikan, tapi setelah itu menjatuhkan orang tersebut. Contoh : Kamu rajin sekali, selalu telat datang Hebat sekali murid itu, sampai harus tinggal kelas.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.