Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFanny Hermawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
HUBUNGAN : ILMU POLITIK DENGAN ILMU PENGETAHUAN LAINNYA
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU - ILMU SOSIAL LAIN OBYEK MATERIAL DAN OBYEK FORMAL HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA SANGAT ERAT/ KARENA ILMU POLITIK TERMASUK SALAH SATU ILMU SOSIAL (MASYARAKAT) ; SETIAP ILMU PENGETAHUAN MEMILIKI “OBYEK MATERIAL” DAN “OBYEK FORMAL”, DEMIKIAN PULA ILMU POLITIK ; ILMU POLITIK MEMPUNYAI OBYEK YAITU HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN MANUSIA DALAM MASYARAKAT. DEMIKIAN PULA ILMU EKONOMI, ILMU HUKUM, SOSIOLOGI, PSIKOLOGI, DAN SEJARAH , KARENANYA HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU-ILMU TERSEBUT ERAT, OBYEK ILMU POLITIK DAN ILMU-ILMU SOSIAL LAINNYA YAITU: SOSIAL / MASYARAKAT ATAU SOCIETAS YANG DISEBUT SEBAGAI “OBYEK MATERIAL” ATAU “NATURAL OBJECT” ; SEDANG “OBJECT FORMAL” ATAU “FOCUS OF INTEREST” (MEMINJAM ISTILAH PARA SARJANA ANGLO AMERICA) DARI SETIAP ILMU BERBEDA : FOCUS OF INTEREST ILMU HUKUM : TERTIB HUKUM ; FOCUS OF INTEREST ILMU EKONOMI : KESEJAHTERAAN ATAU TINDAKAN UNTUK MENCAPAI KEMAKMURAN ; FOCUS OF INTEREST ATROPOLOGI : KEBUDAYAAN ; FOCUS OF INTEREST ILMU SOSIOLOGI : HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK ; FOCUS OF INTEREST ILMU PSIKOLOGI : KEJIWAAN ; DSB. DSB.
2
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU PENGETAHUAN LAINNYA (1)
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU PENGETAHUAN LAINNYA SECARA DIAGRAMATIK P O L I T I K PSIKOLOGI KRIMINOLOGI SOSIAL / SOCIETAS MASYARAKAT H U K U M SOSIOLOGI PSIKOLOGI SOSIAL ANTROPOLOGI E K O N O M I KOMUNIKASI PEMERINTAHAN CATATAN : MASING-MASING ILMU PENGETAHUAN MEMILIKI “FOCUS OF INTEREST”(OBYEK FORMAL) DARI ASPEK TERTENTU YANG BERBEDA, WALAUPUN KESEMUA ILMU PENGETAHUAN TSB DI ATAS MEMILIKI “OBYEK MATERIAL” YANG SAMA YAITU SOSIAL / MASYARAKAT / SOCIETAS ;
3
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU PENGETAHUAN LAINNYA (2)
FUNGSI-FUNGSI ILMU SOSIAL LAIN TERHADAP ILMU POLITIK ILMU - ILMU SOSIAL LAIN YANG DIPERLUKAN BAGI ILMU POLITIK SEBAGAI ILMU PEMBANTU, DAPAT KITA GOLONGKAN MENJADI TIGA KATEGORI, YAITU: ILMU LAIN YANG SANGAT DIPERLUKAN BANTUANNYA (BERSIFAT MUTLAK) ; ILMU LAIN YANG BERSIFAT MEMBANTU (BERSIFAT TIDAK MUTLAK) ; ILMU LAIN YANG BERFUNGSI SEBAGAI ALAT PENYELIDIKAN (TOOL OF ANALYSIS) ; ILMU LAIN YANG SANGAT DIPERLUKAN BANTUANNYA (BERSIFAT MUTLAK) : ILMU EKONOMI ; ILMU HUKUM ; ILMU SEJARAH ; ILMU SOSIOLOGI ; ILMU LAIN YANG BERSIFAT MEMBANTU (BERSIFAT TIDAK MUTLAK) : PSIKOLOGI SOSIAL ; ANTROPOLOGI SOSIAL ; ILMU BUMI (GEOGRAFI) ; ILMU LAIN YANG BERFUNGSI SEBAGAI ALAT PENYELIDIKAN (TOOL OF ANALYSIS) : STATISTIK ; FILSAFAT
4
PERBANDINGAN : ILMU POLITIK DAN ILMU EKSAKTA
ILMU POLITIK OBYEK MATERIALNYA ADALAH MASYARAKAT (SOCIETAS) YAITU HUBUNGAN MANUSIA DENGAN MANUSIA LAINNYA, SEHINGGA EKSISTENSI ILMU POLITIK BERSIFAT DINAMIS ; BILA DIBANDINGKAN DENGAN ILMU EKSAKTA, MEMPELAJARI ILMU POLITIK LEBIH SULIT KARENA : MASALAH PERISTILAHAN (TERMINOLOGI) : BELUM TERDAPAT TERMINOLOGI YANG TEPAT DALAM ILMU POLITIK UNTUK SUATU PENGERTIAN YANG SAMA ; CONTOH : TERMINOLOGI “DEMOKRASI” BISA PUNYA PENGERTIAN BERMACAM-MACAM ; DEMIKIAN PULA UNTUK ISTILAH / TERMINOLOGI BIROKRASI, PERBANDINGAN POLITIK, HUBUNGAN INTERNASIONAL, DLL ; TIPIKAL MANUSIA : TIPIKAL MANUSIA BERMACAM-MACAM, ADA YANG MENGARTIKAN POLITIK LEBIH MENITIKBERATKAN KEPADA : KEKUASAAN (STRUGGLE FOR POWER) ; DISTRIBUSI DAN ALOKASI NILAI-NILAI DALAM MASYARAKAT ; SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DLL ;
5
PERBANDINGAN ILMU POLITIK DAN ILMU EKSAKTA (1)
OBYEK PENYELIDIKAN YANG HIDUP OBYEK MATERIAL ILMU POLITIK ADALAH MANUSIA (WARGANEGARA) YANG HIDUP YAITU SESUATU YANG : MEMILIKI KEINGINAN ; MEMILIKI KEMAMPUAN ; BERPERILAKU, SEHINGGA RELATIF LEBIH SULIT DIPELAJARI DIBANDING ILMU EKSAKTA, FISIKA, ILMU ALAM, DAN ILMU KIMIA ; SEMUA PERSOALAN POLITIK BERSIFAT PERSONAL BISA SETUJU ATAU MENOLAK TERHADAP DEMOKRASI BARAT DENGAN BERBAGAI ARGUMENTASINYA ; PENOLAKAN SESEORANG NAMPAKNYA BERSIFAT OBYEKTIF, TETAPI PENILAIAN SESEORANG YANG DIDASARKAN KEPADA “VALUES” (NILAI) TENTANG BAIK DAN BURUK TETAP BERSIFAT “SUBYEKTIF” ; LAIN HALNYA ORANG DENGAN “HUKUM GRAVITASI BUMI DARI NEWTON” DAN SIAPAPUN TAK DAPAT MENOLAK KEBENARANNYA ; TIDAK TETAPNYA OBYEK PENYELIDIKAN OBYEK PENYELIDIKAN POLITIK BERUBAH SETIAP SAAT ; PERTAMA KITA MENYELIDIKI MASYARAKAT PRIMITIF, KEMUDIAN MASYARAKAT TRANSISI, BERIKUTNYA MASYARAKAT MODERN DAN TERAKHIR MASYARAKAT ULTRA MODERN. PROSES INI MASIH TERUS BERLANJUT DAN SELALU MENGALAMI PERUBAHAM ;
6
PERBANDINGAN ILMU POLITIK DAN ILMU EKSAKTA (2)
MANUSIA BERKARAKTER KITA MELIHAT MANUSIA HANYA DARI SOSOK SI MANUSIA YANG NAMPAK SAJA YAITU FISIKNYA YANG CANTIK, TINGGI, GEMUK, KURUS, DAN SEBAGAINYA, TETAPI KITA SULIT MELIHAT KARAKTERNYA ; DEMIKIAN PULA KITA TIDAK BISA HANYA MEMPERBANDINGKAN SISTEM PEMERINTAHAN DENGAN MELIHAT INSTITUSINYA SAJA, TETAPI HARUS DITELITI PULA PROSESNYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN, FUNGSI LEMBAGA-LEMBAGANYA SERTA HUBUNGANNYA DENGAN INSTITUSI LAINNYA, DSB.
7
TEORI POLITIK TEORI GENERALISASI YANG ABSTRAK TENTANG BEBERAPA FENOMENA ; GENERALISASI YANG DISUSUN BERDASARKAN KONSEP-KONSEP ; KONSEP LAHIR DALAM PIKIRAN (MIND),KARENANYA BERSIFAT ABSTRAK ; KONSEP MERUPAKAN ALAT PENTING UNTUK BERPIKIR, KARENA KONSEP ADALAH SUATU IDEA ; KONSEP-KONSEP YANG DIBAHAS DALAM TEORI POLITIK ANTARA LAIN : MASYARAKAT ; NEGARA ; KEKUASAAN ; KEDAULATAN ; LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA ; PERUBAHAN SOSIAL ; PERKEMBANGAN POLITIK ; DLL THOMAS JENKIN, MEMBEDAKAN DUA MACAM TEORI POLITIK : TEORI POLITIK YANG MEMPUNYAI DASAR MORAL DAN MENENTUKAN NORMA-NORMA POLITIK (NORMS FOR POLITICAL BEHAVIOR) ; TEORI INI MASUK GOLONGAN “VALUTIONAL” (MENGANDUNG NILAI) ANTARA LAIN TERDIRI DARI : FILSAFAT POLITIK ; TEORI POLITIK SISTEMATIS ; IDEOLOGI ; DSB.
8
TEORI POLITIK (1) TEORI POLITIK VALUTIONAL MEMPUNYAI TUGAS :
MENENTUKAN PEDOMAN DAN PATOKAN YANG BERSIAFAT MORAL DAN NORMA MORAL ; MENCOBA MENGATUR HUBUNGAN MASYARAKAT UNTUK KESEJAHTERAAN, STABILITAS DAN DINAMIKA MASYARAKAT ; MEMPERJUANGKAN TUJUAN MORAL DAN MENETAPKAN KODE ETIK YANG DIJADIKAN PEGANGAN DALAM KEHIDUPAN POLITIK ; MENDIDIK WARGA MASYARAKAT MENGENAI NORMA DAN NILAI-NIALI DALAM MASYARAKAT ; TEORI POLITIK VALUTIONAL INI DIBAGI DALAM TIGA KELOMPOK : FILSAFAT POLITIK (POLITICAL PHILOSOPHY) ; - MENCARI PENJELASAN RASIONAL ; - MELIHAT HUBUNGAN ANTARA SIFAT DAN HAKEKAT KEHIDUPAN POLITIK DUNIA ; - PERSOALAN YANG MENYANGKUT ALAM SEMESTA (METAFISIKA DAN EPISTEMOLOGI) YANG HARUS DIPECAHKAN DULU SEBELUM PERSOALAN DITANGGULANGI ; CONTOH : MENURUT PLATO, KEADILAN MERUPAKAN HAKEKAT ALAM SEMESTA DAN MERUPAKAN PEDOMAN MENCAPAI “THE GOOD LIFE” ;
9
TEORI POLITIK (2) TEORI POLITIK SISTEMATIS (SYSTEMATIC POLITICAL THEORY) : MENDASARKAN DIRI ATAS PANDANGAN YANG DITRIMA SAAT ITU MENCOBA MEREALISASIKAN NORMA-NORMA SUATU PROGRAM POLITIK ; LANJUTAN FILSAFAT POLITIK DAN MERUPAKAN NORMA-NORMA DALAM KEGIATAN POLITIK ; CONTOH : ABAD XIX, TEORI POLITIK BANYAK MEMBAHAS MENGENAI HAK-HAK INDIVIDU YANG DIOPERJUANGKAN TERHADAP KEKUASAAN NEGARA ; IDEOLOGI POLITIK (POLITICAL IDEOLOGY) : BERDASARKAN KEPERCAYAAN ADANYA DAN DAPAT TERCAPAINYA TERTIB SOSIAL DAN POLITIK YANG IDEAL ; IDEOLOGI POLITIK (BUKAN HASIL RENUNGAN) MEMPUNYAI TUJUAN UNTUK MENGGERAKKAN KEGIATAN POLITIK ; IDEOLOGI POLITIK MEMPUNYAI UNSUR KEPERCAYAAN YANG DIPEGANG OLEH SUATU MASYARAKAT (COMMUNITY BELIEF) UNTUK MENGGERAKKAN MANUSIA ; IDEOLOGI POLITIK SERING MENGALAMI PERUBAHAN YANG MENDALAM ; CONTOH : DEMOKRASI ; LIBERALISME ; FASISME
10
TEORI POLITIK (3) TIMBULNYA TEORI POLITIK
TEORI POLITIK YANG MENGGAMBARKAN DAN MEMBAHAS FENOMENA DAN FAKTA-FAKTA POLITIK TANPA MEMPERSOALKAN NORMA-NORMA ATAU NILAI-NILAI ; CATATAN : TEORI POLITIK INI DISEBUT “NON VALUTIONAL”, BERSIFAT DESKRIPTIF DAN KOMPARATIF ; TIMBULNYA TEORI POLITIK MANUSIA BERUSAHA MENJELASKAN DAN MENGARTIKAN LEMBAGA KEHIDUPAN BERSAMA DALAM NEGARA TENTANG : KEKUASAAN DAN BATAS KEKUASAN NEGARA ; TUJUAN SERTA TUGAS NEGARA ; KARENANYA TEORI POLITIK : BERHUBUNGAN ERAT DENGAN KEHIDUPAN NEGARA PADA WAKTU TIMBULNYA TEORI POLITIK ; DAPAT MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN POLITIK DAN MENYATUKAN MANUSIA UNTUK MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM KEHIDUPAN NEGARA BERMAKSUD DAN BERTUJUAN MEMPERTAHANKAN POLITIK YANG ADA (STATUS QUO) ATAU MELAKUKAN PERUBAHAN KEHIDUPAN POLITIK KENEGARAAN (MENGUBAH STATUS QUO) ;
11
TEORI POLITIK (3) RAYMOND GARFIELD GATELLI DALAM BUKUNYA “POLITICAL SCIENCE” MEMBEDAKAN : TEORI POLITIK KONSERVATIF : MEMPERTAHANKAN KONDISI STATUS QUO ; PENDUKUNGNYA ADALAH MEREKA YANG SEDANG BERKUASA DAN MEMPEROLEH MANFAAT DAN KEUNTUNGAN DARI SISTEM DAN KEHIDUPAN POLITIK YANG SEDANG BERLANGSUNG ; CONTOH : INGGRIS ABAD XVIII DIMANA LEMBAGA-LEMBAGA POLITIKNYA SEMPURNA, SESUAI KEADAAN, HINGGA SULIT TERJADI PERUBAHAN ; TEORI POLITIK RADIKAL : BERTUJUAN MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM SISTEM KENEGARAAN DAN KEHIDUPAN POLITIK YANG ADA ; BIASANYA DITEKAN DAN DIBATASI RUANG GERAKNYA OLEH PENGUASA, KARENA GERAKAN INI MENYEBARLUASKAN FAHAMNYA UNTUK MENDAPAT DUKUNGAN MASYARAKAT ; APABILA TEORI POLITIK RADIKAL BERHASIL, CENDERUNG MENJADI KONSERVATIF, MEMPERTAHANKAN YANG TELAH DICAPAI DAN TIDAK MENGHENDAKI PERUBAHAN (KONSERVATIF) PENDUKUNG TEORI INI ADALAH : ORANG-ORANG YANG TIDAK MEMEGANG KEKUASAAN ; ORANG-ORANG YANG TIDAK MEMPEROLEH MANFAAT DARI SISTEM YANG ADA ; CONTOH : TEORI PERJANJIAN SOSIAL YANG MEMBENARKAN ADANYA KEDAULATAN RAKYAT ;
12
TEORI POLITIK (4) SUMBER-SUMBER TEORI POLITIK DARI :
HASIL KARYA TULIS PARA AHLI PIKIR POLITIK ; PERNYATAAN ATAU TULISAN PEMEGANG KEKUASAAN NEGARA DAN PARA PEMIMPIN YANG BERPENGARUH DALAM MASYARAKAT ; DOKUMEN-DOKUMEN RESMI NEGARA, ANTARA LAIN : UUD, UU, PERJANJIAN DENGAN NEGARA LAIN, KEPUTUSAN PENGADILAN, DSB. ; HARIAN, MAJALAH, PROPAGANDA ; MANFAAT MEMPELAJARI TEORI POLITIK : KITA DAPAT MENGARTIKAN SEJARAH ; MENGERTI APA YANG MENJADI MAKSUD DAN DASAR DARI PERGERAKAN POLITIK YANG TERPENTING ; MEMBANTU KITA MENGHADAPI PERSOALAN KEHIDUPAN POLITIK SEKARANG DAN PENYELESAIANNYA SESUAI KEBUTUHAN DAN KEADAAN KINI ; KARENA KEHIDUPAN KINI KELANJUTAN DARI MASA LAMPAU, SEHINGGA DASAR DARI PRINSIP YANG DIPAKAI KINI MERUPAKAN HASIL MASA LAMPAU DAN PEMIKIRAN MASA LAMPAU DAN KINI BERMANFAAT UNTUK PEMIKIRAN DAN KEHIDUPAN POLITIK MENDATANG ;
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.