Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KURIKULUM
2
Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. kurikulum Tujuan Kompetensi Isi dan Bahan Materi Cara Proses Pengaturan Penilaian
3
Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum
Karakter kompetensi Literasi
4
Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum
KARAKTER Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah? Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks? Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari? KOMPETENSI LITERASI
5
Agenda Kurikulum 1 2 3 Kualitas Karakter Kompetensi Literasi Kurikulum
Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah. Kompetensi Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks. Literasi Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Iman & taqwa Cinta tanah air Rasa ingin tahu Inisiatif Gigih Kemampuan beradaptasi Kepemimpinan Kesadaran sosial dan budaya Berpikir kritis/memecahkan masalah Kreativitas Komunikasi Kolaborasi Baca tulis Berhitung Literasi sains Literasi informasi teknologi dan komunikasi Literasi keuangan Literasi budaya dan kewarganegaraan Agenda Kurikulum Pembelajaran Perbukuan Penilaian Monitor & feedback K13 Kurikulum kontekstual – KTSP Kurikulum vokasi Kurikulum inklusif futuristik Pembelajaran abad 21 Pembelajaran dinamis saintifik Wholistic learning Buku pendamping kurikulum Buku teks Buku pengayaan Buku bacaan Penilain Kelas & Sekolah INAP Ujian Nasional Survei Internasional
6
Kemampuan Belajar dan Berinovasi
Kerangka Kurikulum (Curr Framework) Kompetensi Abad 21: Kemampuan Belajar dan Berinovasi Literasi Digital Kecakapan Hidup Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah Kreativitas dan Inovasi Komunikasi Kolaborasi Literasi Informasi Literasi Media Literasi Teknologi Fleksibilitas dan Adaptabilitas Inisiatif dan Mandiri Interaksi Lintas Sosial-Budaya Produktivitas dan Akuntabilitas Kepemimpinan dan Tanggung Jawab NKRI Keberagaman SDG HAM Kualitas Hidup Lingkungan Karakter Demokrasi PA-BP PPKn Bahasa Matematika IPA IPS Seni Budaya & Keterampilan PJOK Numerasi Literasi Kemampuan Berpikir Kritis Kolaborasi Kreatifitas Komunikasi Konteks Kompetensi Mata Pelajaran Karakter Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati keberagaman, jujur, adil, empati, penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah hati, integritas, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, peduli dll.
7
Konsep Kurikulum Berdiversifikasi
Landasan : Pancasila, Konstitusi Negara, UU SPN Tujuan : Penumbuhan karakter bangsa Kontekstualisasi Pendidikan sesuai kebutuhan siswa, kepentingan bangsa dan negara Nasional Negara berperadaban, maritim, agraris, niaga/jasa Daerah Budaya lokal/kearifan lokal, keragaman alam Sekolah Keunggulan dan konteks masing-masing sekolah Tema: budaya, maritim, agraris, niaga/jasa Geosociocultural: basis potensi lokal konteks nasional dan global dlm spirit Bhineka Tunggal Ika Peragaman Bangun/Struktur Kurikulum ‘prasmanan’: guru dan siswa dapat menikmati menu sesuai selera, tapi tak lupa menu pokok: kompetensi utama
8
PERAGAMAN KURIKULUM Pengayaan Kurikulum:
STRATEGI Membaur dalam Kurikulum (Blanded Curr): Tema Pembelajaran Kontekstuan Silabus, RPP, Kegiatan, Bahan Pengayaan Kurikulum: Dalam mapel yang ada (supplement Curr): (Tambahan KD) Mata Pelajaran Tersendiri (Compliment Curr) Kurikulum bergerak secara dinamis mengikuti perubahan zaman, karena harus senantiasa relevan dalam menjawab kebutuhan manusia (pendidikan) yang berkembang dari masa ke masa
9
1. KARAKTER
10
Karakter Moral Kinerja
11
KONFIGURASI NILAI (SOSIAL-KULTURAL-PSIKOLOGIS)
beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif OLAH PIKIR OLAH HATI ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja OLAH RAGA OLAH RASA/ KARSA bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih
12
NILAI-NILAI NILAI DESKRIPSI 1. Religius 2. Jujur 3. Toleransi
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
13
Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 5. Kerja Keras 6. Kreatif 7. Mandiri
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai habatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang telah dimiliki 7. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas 8. Demokratis cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain 9. Rasa Ingin Tahu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
14
Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air
cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya 11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya 12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain 13. Bersahabat/ KomunikAtif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain
15
Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli
Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan 18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME
16
Bersahabat/Komunikatif
PROSES: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER Variasi Metode Pembelajaran: Metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) Metode pembelajaran berbasis proyek (project based learning) Metode pembelajaran melalui penemuan/ pencarian/penelitian (inquiry/discovery learning) Dsb Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat/Komunikatif Cinta Damai Gemar Membaca Peduli Lingkungan Peduli Sosial Tanggung Jawab (dan lain-lain) Nilai-nilai Karakter Nilai Utama Religius Nasionalis Mandiri Gotong Royong Integritas Olah Hati Olah Pikir Olah Karsa Olah Raga (Etika) (Kinestetika) (Literasi) (Estetika) Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara Kristalisasi Nilai-Nilai
17
2. LITERASI
18
Literasi Literasi Informasi Literasi Teknologi Literasi Media
19
Apa itu teks? Teks bukan diartikan sebagai hanya tulisan berbentuk artikel. Teks merupakan perwujudan kegiatan sosial, yang memiliki tujuan sosial.
20
Genre Genre merupakan pengelompokan (bentuk pola pikir) dari suatu peristiwa komunikasi. Setiap peristiwa komunikasi memiliki tujuan komunikatif yang berbeda-beda dalam wujud komunikasinya. Wujud komunikasi ditentukan oleh masyarakat yang menghasilkan genre tersebut (Swales, 2003).
21
Ruang Lingkup Genre (Teks)
TIPE TEKS Lokasi Sosial Menggam-barkan (Describing) Laporan (Report): melaporkan informasi Buku rujukan, dokumenter, buku panduan, laporan eksperimental (penelitian), presentasi kelompok Deskripsi: menggambarkan peristiwa, hal, sastra Pengamatan diri, objek, lingkungan, perasaan, dll. Menjelaskan (Explaining) Eksplanasi: menjelaskan sesuatu Paparan, pidato/ceramah, tulisan ilmiah (popular)
22
Memerintah (Instructing)
Ruang Lingkup Genre (Teks) GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial Memerintah (Instructing) Instruksi/ Prosedur: menunjukkan bgm sesuatu dilakukan Buku panduan/ manual (penerapan), instruksi pengobatan, aturan olahraga, rencana pembelajaran (RPP), instruksi, resep, pengarahan/pengaturan Berargumen (Arguing) Eksposisi: memberi pendapat atau sudut pandang (MEYAKINKAN/Mempengaruhi): iklan, kuliah, ceramah/pidato, editorial, surat pembaca, artikel Koran/majalah Diskusi (MENGEVALUASI suatu persoalan dengan sudut pandang tertentu, 2 atau lebih) Respon/reviu Menanggapi teks sastra, kritik sastra, resensi
23
Mencerita-kan (Narrating)
Ruang Lingkup Genre (Teks) GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial Mencerita-kan (Narrating) Rekon (Recount): menceritakan peristiwa secara berurutan Jurnal, buku harian, artikel Koran, berita, rekon sejarah, surat, log, garis waktu (time line) Narasi: menceritakan kisah atau nasehat Prosa (Fiksi ilmiah, fantasi, fabel, cerita rakyat, mitos, dll.), dan drama. Puisi Puisi, puisi rakyat (pantun, syair, gurindam)
24
Jenis teks Ada 7 jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu: 1. laporan (report), 2. rekon (recount), 3. eksplanasi (explanation), 4. eksposisi (exposition: discussion, response or review), 5. deskripsi (description), 6. prosedur (procedure), dan 7. narasi (narrative)
25
LITERASI
26
The 4Cs framework for CLIL (Coyle, 2005)
27
PENGALAMAN BELAJAR META-KOGNITIF PROSEDUR KONSEP FAKTA MELA-PORKAN
MENCE-RITAKAN KEMBALI MENDES-KRIPSIKAN MENJE-LASKAN (EKSPLANASI) MENYU-SUN EKSPOSISI MEMBUAT PROSEDUR MENCERITAKAN
28
3. KOMPETENSI
29
3a. Kompetensi Sikap
30
TINGKATAN SIKAP DESKRIPSI
Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter) (sumber: Olahan Krathwohl dkk., 1964)
31
Sikap Perilaku Menerima nilai memilih, mendengar, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi, meminati Menanggapi nilai menjawab, membantu, mengajukan, mengompromikan, menyenangi, menyambut, mendudkung, menyetujui, menampilkan, melaporkan, memilih, mengatakan, memilah, menolak Menghargai nilai mengasumsikan, meyakini, melengkapi, meyakinkan, memperjelas, memprakarsai, mengimani, mengundang, menggabungkan, mengusulkan, menekankan, menyumbang Menghayati nilai menganut, mengubah, menata, mengklasifikasikan, mengombinasikan, mempertahankan, membangun, membentuk pendapat, memadukan, mengelola, menegosiasi, merembuk Mengamalkan nilai mengubah perilaku, berakhlak mulia, mempengaruhi, mengaktualisasi, melayani, membuktikan,memberi solusi
32
Tingkat Perkembangan Keyakinan (Stages of Faith) Fowler (1981)
Universalizing Berjiwa tercerahkan Conjuctive Kesadaran akan saling keterhubungan Individual-Reflective Sadar tahu-diri secara individual. Synthetic Conventional Rasa keterikatan mengikuti aturan Mythic-Literal Kesungguhan seadanya. Intuitive-Projective Peniruan-seadanya/apa-adanya. Undifferentiated Faith Kepercayaan seadanya.
33
Lawrence Kohlberg: 1975 Melihat bagaimana kelebihan dan kelemahan manusia dipengaruhi oleh komunikasi/pergaulan Mengenali kesepakatan yang akan meningkatkan kesejahteraan kedua belah pihak Mampu melihat sistem normatif yang abstrak Mengenal orientasi baik atau buruk Melihat bahwa orang lain memiliki tujuan dan pilihan, yang mungkin sesuai atau tidak sesuai dengan aturan. Tidak mengenal norma lain, hanya norma dirinya yang dikenal.
34
3b. Kompetensi Pengetahuan
35
Kreativitas dan inovasi
Kecakapan Abad 21 KECAKAPAN ABAD 21 Berpikir kritis Kreativitas dan inovasi komunikasi Kolaborasi
37
Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir
Kerangka Penyusunan KD Lama Kerangka Penyusunan KD Revisi Dimensi Proses Berpikir Menerapkan Mengevaluasi Mengingat Menganalisis Memahami Mencipta SMA/SMK Mencipta Keluasan & Kedalaman Mengevaluasi Dimensi Proses Berpikir SMA/SMK Menganalisis SMP Menerapkan SMP SD Faktual Memahami Konseptual SD Prosedural Metakognitif Mengingat Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif Dimensi Pengetahuan Dimensi Pengetahuan
38
Knowledge Dimension Knowledge Remember Comprehension Understand
FIGURE A.1 Summary of the Structural Changes from the Original Framework to The Revision Knowledge Dimension Separate Dimension Noun Aspect Knowledge Remember Verb Aspect Comprehension Understand Application Apply Cognitive Process Analysis Analyse Synthesis Evaluate Evaluation Create
39
TINGKATAN TAKSONOMI BERPIKIR (ANDERSON, 2001)
40
THE COGNITIVE PROCESS DESCRIPTION CREATE Put element together to form a coherent whole, reorganise into a new pattern or structure EVALUATE Make judgment based on criteria and standard ANALYSE Break materials into constituent parts and determine how parts relate to one another to an overall structures of purposes APPLAY Carry out or use procedure in a given situation UNDERSTAND Construct meaning from ibstructional messages, including oral, written and grafic communication REMEMBER Retrieve relevant knowledge from long term memory
42
FACTUAL CONCEPTUAL PROCEDURE META-COGNITIVE The basic elements students must know to be acquanted with a dicipline or solve problems in it The interrelation-ship among the basic elements within a larger structure that enable them to function together How to do something, methods of inquiry, and criteria for using skills, algorithms, techniques and methods Knowledge of cognition in general as well as awarness and knowledge of one;s own cognition
43
META-COGNITIVE PROCEDURE CONCEPTUAL FACTUAL REMEMBER UNDER-STAND APPLY
IDENTIFY PREDICT USE DECONSTRUCT REFLECT CREATE PROCEDURE RECALL CLARIFY CARRY OUT INTEGRATE JUDGE DESIGN CONCEPTUAL RECOGNISE CLASSIFY PROVIDE DIFFERENTI-ATE DETERMINE ASSAMBLE FACTUAL LIST SUMMARIZE RESPOND SELECT CHECK GENERATE REMEMBER UNDER-STAND APPLY ANALYZE EVALUATE
44
3c. Kompetensi Keterampilan
45
Dave Imitasi Meniru, mengikuti, mereplikasi, mengulangi [Peniruannya blm sempurna] Manipulasi Membuat kembali, membangun, melaksanakan, mengimplementasikan Presisi Mendemonstrasikan, melengkapi, mempertunjukkan, menyempurnakan, mengkalibrasi, mengontrol Artikulasi Mengonstruksikan, memecahkan, mengombinasikan, mengkoordinasikan, mengadaptasi, mengembangkan, memformulasi Naturalisasi Merancang, menspesifikasi, mengelola
46
Simpson Uraian Dave Persepsi Kesiapan Meniru Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan Meniru gerakan secara terbimbing Imitasi Mengulangi kegiatan yang telah didemonstrasikan atau dijelaskan, meliputi tahap coba-coba hingga mencapai respon yang tepat
47
Membiasa kan gerakan (mecha- nism) Melakukan gerakan mekanistik Manipulasi melakukan suatu pekerjaan dengan sedikit percaya dan kemampuan melalui perintah dan berlatih Mahir (complex or overt response) Melakukan gerakan kompleks dan termodifik asi Presisi melakukan suatu tugas atau aktivitas dengan keahlian dan kualitas yang tinggi dengan unjuk kerja yang cepat, halus, dan akurat serta efisien tanpa bantuan atau instruksi
48
Menjadi gerakan alami (adaptation)
Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya Artikulasi Keterampilan berkembang dengan baik sehingga seseorang dapat mengubah pola gerakan sesuai dengan persyaratan khusus untuk dapat digunakan mengatasi situasi problem yang tidak sesuai SOP Menjadi tindakan orisinal (origination) Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya Naturali- sasi melakukan unjuk kerja level tinggi secara alamiah, tanpa perlu berpikir lama dengan mengkreasi langkah kerja baru
49
SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN Bloom Direvisi Anderson
Krathwohl Bloom Direvisi Anderson Dyers Dave Sympson Menerima Mengingat Mengamati Imitasi Persepsi,Kesiapan, Meniru merespon Memahami Menanya Manipulasi Membiasakan Menghargai Menerapkan Mencoba Presisi Mahir Menghayati Menganalisis Menalar Artikulasi Alami Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji Naturalisasi Orsinil Mencipta
50
PEMBELAJARAN
51
BERBASIS AKTIVITAS Guru menciptakan pembelajaran sehingga siswa:
Mengalami: Berdialog dengan: Melakukan Orang lain = Interaksi Mengamati Diri sendiri = Refleksi (L. Dee Fink, 1999)
52
Scaffolding Learning in Context
Teacher regulated Joint Practice Student Regulated Joint Practice/ teacher together with students Teacher led/ modelled Independent student led I do, you help/ You do, I help You do, I watch I do, you watch Adapted from: Strategic Reading: Guiding Students to Lifelong Literacy by Jeffrey Wilhelm, Tanya Baker, and Julie Dube. Copyright © 2001
53
Model Lain: Discovery/Inquiry Learning
Karakteristik pembelajaran: peserta didik secara aktif menemukan ide dan mendapatkan makna Komponen Stimulasi dan Identifikasi Masalah Mengumpulkan Informasi Pegolahan Informasi Verifikasi Hasil Generalisasi
54
Model Lain: Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Karakteristik: peserta didik secara aktif memecahkan masalah kontekstual Komponen Identifikasi dan Merumuskan Masalah Menyusun Rancangan Penyelesaian Masalah Mengumpulkan Informasi Mengolah Informasi Menyelesaikan Masalah
55
Model Lain: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Karakteristik: peserta didik secara aktif menyelesaikan suatu project, penyelesaian memerlukan waktu penyelesaian relatif lama Komponen Identifikasi dan Merumuskan Project Menyusun Rancangan Penyelesaian Project Mengumpulkan Informasi Pengolahan Informasi Menyusun Laporan
56
Model Lain: Cooperatif Learning
Karakteristik: kerjasama tim dalam melaksanakan pembelajaran Komponen Menyampai-kan Tujuan Menyajikan Informasi Membentuk Kelompok Bekerja Dalam Kelompok Presentasi Hasil Kerja Kelompok Menerima Umpan Balik
57
MODEL PEMELAJARAN BAHASA INDONESIA
(Model ini dikonstruksi oleh Agus Trianto dan M. Hamka dalam Pengembangan Inspirasi Pembelajaran Bahasa Indonesia, Puskurbuk, tahun 2016)
58
KERANGKA LOGIS KURIKULUM
Manusia Indonesia kini dan masa datang Silabus SKL Inspirasi Pembelajar-an dan Penilain SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK Buku KI-KD How to measure How to Assess Learning Outcomes Proses Pembelajararan dan Penilain A S K Assessment of Learning Assessment as learning Assessmen for learning
59
PENGEMBANGAN KI, KD, DAN KONTEKS
PENGALAMAN BELAJAR (PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN) SISWA: BERKARAKTER, KOMPETEN, DAN LITERAT LOTS HOTS PENGEMBANGAN KI, KD, DAN KONTEKS
60
Pembelajaran bertujuan mengembangkan bakat, minat, dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten, dan literat. Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang sederhana sampai pengalaman belajar yang kompleks. Dalam kegiatan tersebut guru harus melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang relevan Pembelajaran dalam setiap mata pelajaran terkait dengan kompetensi universal dan konteks yang harus memacu peserta didik untuk memiliki ketrampilan berpikir dari yang sederhana (LOTS) menuju berpikir tingkat tinggi (HOTS). Kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat sekaligus dilaksanakan, tetapi sedikit demi sedikit melalui perkembangan: dari LOTS menujuHOTS, sehingga pada akhirnya HOTS menjadi karakter peserta didik. Melalui pembelajaran tersebut pada akhirnya dapat mengahasilkan lulusan yang berkarakter, kompeten, dan literat untuk siap menghadapi tantangan Abad 21.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.