Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FISIKA DASAR Rachmat Suryadi, 2012 Pertemuan #1 8/7/2018

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FISIKA DASAR Rachmat Suryadi, 2012 Pertemuan #1 8/7/2018"— Transcript presentasi:

1 FISIKA DASAR Rachmat Suryadi, 2012 Pertemuan #1 8/7/2018
AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

2 Jumlah pert : 16x (Tatap Muka 14x, UTS 1x, UAS 1x) ,
Kontrak Perkuliahan Nama MK : FISIKA DASAR Bobot SKS : 2 SKS Jumlah pert : 16x (Tatap Muka 14x, UTS 1x, UAS 1x) , Jadwal : Sabtu, – WIB Dosen pengampu : Rachmat Suryadi, M.Pd Hp 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

3 Kontrak Perkuliahan KOMPETENSI
Mahasiswa mendapatkan pemahaman yang kokoh tentang konsep-konsep dasar fisika dan aplikasinya, sehingga mampu menerapkannya pada kehidupan sehari-hari dan profesinya. Menanamkan konsep dasar analisa gejala fisis yang ditemukan dalam kehidupan profesinya. Memahami hukum-hukum fisika sebagai dasar untuk pengembangan sain dan teknologi 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

4 Kontrak Perkuliahan 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

5 Kontrak Perkuliahan METODE EVALUASI
Metode evaluasi dilakukan dengan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. Selain itu ditambah dengan komponen penunjang dari kuis /tugas. Penilaian Kuis : 10 % Tugas : 10 % Kehadiran : 10 % UTS : 30 % UAS : 40 % 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

6 Materi Kuliah Pendahuluan, Besaran dan satuan Vektor
Gerak dalam 1 Dimensi Gerak dalam 2 Dimensi Dinamika Partikel (Hukum-hukum Gerak) Kerja dan Energi Momentum dan Impuls UTS Fluida Termodinamika 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

7 Materi Kuliah Suhu dan Kalor Gelombang optika
Gelombang elektromagnetik Listrik- magnet Fisika Modern UAS 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

8 Serway And Jewett, Physics For Scientists And
REFERENSI Serway And Jewett, Physics For Scientists And Engineers 8th edition, University of California, Los Angeles, 2010 Douglas C. Giancoli, Physics for Scientist and Engineers with Modern Physics, 3rd edition, Prentice-Hall, 2001 A. Tipler, Physics for Scientists and Engineers, 3rd ed., Worth, New York, 1991 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

9 BESARAN DAN PENGUKURAN
Materi #1 Pendahuluan BESARAN DAN PENGUKURAN AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA 8/7/2018

10 Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar
Pendahuluan Apakah Fisika Itu ? Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari sifat-sifat dan interaksi antar materi dan radiasi. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif (Metode Ilmiah). 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

11 SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU FISIKA
Periode Pertama: prasejarah – 1550 Pengumpulan fakta fisis → perumusan empirik Belum ada eksperimen yang sistematis Periode Kedua: 1550 – 1800 Penembangan metoda eksperimental yang sistematis Periode Ketiga: 1800 – 1890 Pengembangan Fisika Klasik Periode Keempat: 1890 – sekarang Pengembangan Fisika Modern

12

13

14

15

16 Pendahuluan Untuk memahami berbagai gejala alam baik dalam skala mikro maupun makro diperlukan pemahaman akan besaran-besaran. Bagaimana besaran tersebut diukur, bagaimana hubungan satu dan lainnya, alat apa yang diperlukan, bagaimana metoda mengetahuinya. Untuk memudahkan dalam mengungkap gejala alam ini, maka digunakan berbagai lambang notasi yang mewakili besaran-besaran fisika. Contohnya Massa (m), panjang (l), waktu (t), laju (v), suhu (T) Kuat medan magnet (B) dan banyak lagi besaranbesaran lainnya. 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

17 Mempelajari alam semesta Alam semesta diciptakan dengan karateristik:
FISIKA Mempelajari alam semesta Alam semesta diciptakan dengan karateristik: Derajat Keteraturan Tinggi Derajat Kesimetrian Tinggi Aturannya tetap (konsisten) Dengan karakteristik inilah dimudahkan bagi manusia untuk mempelajari fisika

18 Untuk menyatakan suatu besaran, misalnya panjang, diperlukan satuan.
Pendahuluan Untuk menyatakan suatu besaran, misalnya panjang, diperlukan satuan. Jumlah besaran dalam Fisika ini banyak karena itu akan diperlukan banyak sekali satuan. Besaran yang dapat dibentuk dari besaran-besaran lain disebut besaran turunan. Sedang besaran-besaran tertentu yang membentuk besaran turunan disebut besaran pokok. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA 8/7/2018

19 Dalam Sistem Internasional ada 7 besaran pokok yaitu:
8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

20 Sistem Satuan Internasional
Namun pemakaian satuan yang bermacam-macam akan menimbulkan banyak kesukaran. Pertama kita perlu banyak mendefisikan beragam alat ukur. Kedua akan mengundang kerumitan saat mengkonversi dari satuan ke satuan lainnya Karena itu dalam dunia ilmu pengetahuan digunakan satuan standar yang disepakati secara Internasional. 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

21 Lanjutan Adanya berbagai satuan untuk besaran yang sama tentu saja dapat menimbulkan kesulitan. Untuk mengatasi kesulitan tesebut kita perlu merumuskan satu jenis satuan untuk suatu besaran tertentu yang standar yang disebut satuan standar. Syarat utama satuan standar adalah : Nilai satuannya harus sama Mudah diperoleh kembali ( mudah ditiru ) Dapat diterima secara internasional Berikut ini akan diuraikan definisi satuan standar untuk 3 besaran pokok, yaitu meter untuk besaran panjang, kilogram untuk besaran massa, dan sekon untuk besaran waktu. 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

22 Meter Standar Standar panjang internasional yang pertama adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium yang disebut meter standar. Meter standar ini di simpan di Internasional Bureau of Weight and Measures di kota Sevres, Perancis. Satu meter didefinisan sebagai jarak antara dua goresan pada kedua ujung meter standar yang diukur pada suhu 0C. Pada tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter didefinisikan sama dengan ,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan atom-atom krypton (Kr-86). Pada tahun 1983, definisi standar meter diubah lagi. Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam selang waktu 1/ AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA 8/7/2018

23 Kilogram Standar Satu kilogram adalah massa silinder campuran platina-iridium yang di simpan di Internasional Bureau of Weight and Measures di kota Sevres dekat Paris, Perancis. Massa standar satu kilogram dipilih sedemikian rupa sehingga sama dengan massa 1 liter air murni pada suhu 4C. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA 8/7/2018

24 Sekon Standar Pada tahun 1956, satu sekon ditetapkan berdasarkan perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi), yaitu waktu satu hari. Karena rotasi bumi tidak tetap, maka digunakan waktu hari rata-rata dalam satu tahun. Oleh karena itu, diperoleh waktu sekon standar, yaitu 1/(24 x 60 x 60) = 1/86400 bagian dari lamanya satu hari matahari rata-rata. Pada tahun 1967 satuan waktu standar ditetapkan berdasarkan jam atom Cesium. Satu sekon didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh atom Cesium-133 (Cs-133) untuk bergetar sebanyak kali. 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

25 Besaran Turunan Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA 8/7/2018

26 Mengubah dari 45 yard ke dalam satuan meter 1 yard = 0,9144 meter
Konversi Satuan Di dalam pengkonversian suatu satuan, maka kita memerlukan suatu faktor konversi yang terdiri dari bilangan dan penyebut yang masing-masing memiliki satuan yang berbeda, tetapi memiliki besar yang sama, sehinggga faktor konversi ini bernilai satu. Contoh: Mengubah dari 45 yard ke dalam satuan meter 1 yard = 0,9144 meter (hitung!) 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

27 Faktor Konversi 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

28 Latihan, ubah ke dalam notasi ilmiah
Dalam notasi ilmiah kita menuliskan bilangan sebagai hasil kali bilangan a (1 < a < 10) dengan bilangan 10 berpangkat, yang disebut orde. Contoh: = 1,4 x 105 dan 0,0037 = 3,7 x 10-3 Latihan, ubah ke dalam notasi ilmiah 0,000234 233,987 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA 8/7/2018

29 Dimensi Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana besaran tersebut disusun dari kombinasi besaran-besaran pokok. 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

30 Dimensi Besaran Turunan
8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

31 Hubungan jarak (s), waktu (t), dan kecepatan (v) adalah: s = v.t
Analisa Dimensi Melalui analisa dimensi kita pun bisa mencek kebenaran suatu persamaan fisika, karena suatu persamaan fisika harus memiliki dimensi yang konsisten. Contoh: Hubungan jarak (s), waktu (t), dan kecepatan (v) adalah: s = v.t [L] = [L/T].[T] = [LT-1][T] [L] = [L] 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

32 Quiz #1 Berapakah volume balok dengan panjang 12 cm, lebar 5 cm , dan tinggi 6 cm! Nyatakan dalam Sistem Internasional. Massa jenis besi adalah 7,9 g/cm3. Berapakah massa jenis besi tersebut jika diukur dengan sistem satuan Internasional? 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

33 Pengukuran Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran yang sudah distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pengukuran berat menggunakan neraca dengan berbagai ketelitian, mengukur kuat arus listrik menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwatch, mengukur suhu dengan termometer, dan lain sebagainya. Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah distandar. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA 8/7/2018

34 Kriteria kemampuan alat ukur:
Instrumen Pengukuran Instumen pengukuran adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Kriteria kemampuan alat ukur: accuracy, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang mendekati hasil sebenarnya. Presisi, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Sensitivitas, tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan yang akan diukur Kesalahan (error), penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang sebenarnya 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

35 Pengukuran Besaran Pokok
Pengukuran Besaran Panjang Mistar : Posisi yang salah akan menyebabkan kesalahan baca atau kesalahan paralaks. Jangka Sorong : memiliki batas ketelitian sampai dengan 0,1 mm. Jangka sorong dapat digunakan untuk menukur diameter bola, diameter dalam tabung, dan kedalaman lubang. 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

36 Pengukuran Besaran Panjang
Mikrometer sekrup : Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur antara lain tebal kertas, diameter kawat , dan tebal kain. 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

37 Pengukuran Besaran Massa
Pengukuran massa pada umumnya dilakukan dengan menggunakan neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain neraca Ohauss, neraca lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik. 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

38 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA
8/7/2018

39 Pengukuran Besaran Waktu
Pengukuran waktu umumnya dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Stopwatch memiliki tiga tombol yaitu tombol start, stop dan reset. 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

40 Angka yang merupakan angka penting adalah :
Angka penting adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka pasti dan satu angka terakhir yang diragukan. Angka yang merupakan angka penting adalah : semua angka bukan nol Angka nol yang berada diantara angka bukan nol Angka nol yang berada di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

41 Angka yang bukan merupakan angka penting adalah
Angka nol yang berada di sebelah kiri angka bukan nol 0, terdiri dari 3 angka penting 0,03 terdiri dari 1 angka penting Angka nol disebelah kanan angka bukan nol dan tanpa desimal, kecuali jika diberi tanda khusus, misalnya garis pada angka yang diragukan 500 terdiri dari 1 angka penting 2050 terdiri dari 3 angka penting 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

42 Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketidakpastian Pengukuran pada Hasil Percobaan Ketidakpastian disebabkan oleh adanya kesalahan dalam pengukuran. Ketidakpastian mutlak dan ketidakpastian relatif Ketidakpastian Mutlak ∆D Ketidakpastian mutlak berhubungan dengan ketepatan pengukuran bahwa makin kecil ketidakpastian mutlak, makin tepat pengukuran tersebut. Ketepatan (presisi) adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran sama pada pengukuran berulang. 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

43 Ketidakpastian Relatif
Ketidakpastian relatif berhubungan dengan ketelitian pengukuran yaitu makin kecil ketidakpastian relatif, makin tinggi ketelitian pengukuran tersebut. Ketelitian (akurasi) adalah suatu aspek yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai hasil pengukuran alat ukur dengan nilai benar x0. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA 8/7/2018

44 Pengolahan Data pada Pengukuran Tunggal dan Berulang
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali saja. Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali yaitu lima atau sepuluh kali pengukuran. AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA 8/7/2018

45 Pertemuan berikutnya vektor
Penutup Sekian Terima kasih Pertemuan berikutnya vektor 8/7/2018 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA


Download ppt "FISIKA DASAR Rachmat Suryadi, 2012 Pertemuan #1 8/7/2018"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google