Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASSALAMUALAIKUM.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASSALAMUALAIKUM."— Transcript presentasi:

1 ASSALAMUALAIKUM

2 Nama Kelompok: Ahmad Junaedi M. Khoirul Anam M. Irvan Kurniawan
Farid Anwar Fatimatun NH Siti Mustainatus Sa’adah Maulina Asna Muna Nur Ulul Faizah

3 Peta Konsep QAULIYAH FI’LIYAH SUNNAH TAQRIRIYAH HAMIMIYAH

4 C. Cara Memahami Macam Macam Sunnah
1. Sunnah Qauliyah Sunnah Qawliyah yaitu sunnah Nabi yang hanya berupa ucapannya saja baik dalam bentuk pernyataan, anjuran, perintah cegahan maupun larangan. Yang dimaksud dengan pernyatan Nabi di sini adalah sabda Nabi dalam merespon keadaan yang berlaku pada masa lalu, masa kininya dan masa depannya, kadang-kadang dalam bentuk dialog dengan para sahabat atau jawaban yang diajukan oleh sahabat atau bentuk-bentuk ain seperti Khutbah. Berikut adalah beberapa contoh hadis qauliyah: Hadis tentang do’a Nabi bagi orang yang mendengarkan, menghapal dan mendengarkan ilmu: نَضَرَ اللهُ اِمْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيْثًا فَحَفَظَهُ وَبَلَّغَهُ غَيْرَهُ “Semoga Allah memberi kebaikan kepada orang yang mendengarkan suatu hadis dari kami, kemudian ia hafal dan menyampaikannya kepada orang lain” (HR. Abu Dawud) Hadis tentang bacaan atau ucapan ringan yang disukai Allah: كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِبْلَتَانِ فِى اْلمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ عَلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْجَانَ اللهِ اْلعَظِيْمِ “Dua kalimat yang ringan diucapkan, tetapi berat timbangan (kebaikannya), keduanya disukai Allah Yang Maha Penyayang: “subhanallahi wa bihamdihi, subhanallahil ‘azhim” (HR. Bukhari-Muslim) Hadis tentang keutamaan belajar al-Qur’an خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ “Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain” (HR. Bukhari) Hadis tentang persatuan umat Islam اْلمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَاْلبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا “Hubungan seorang mukmin dengan mukmin lainnya ibarat satu bangunan, sebagian yang setu mendukung/menguatkan bagian yang lainnya”(HR. Bukhari-Muslim) Hadis/sunah qauliyah memiliki kedudukan pada posisi pertama dalam pembagian hadis/sunah. Urutan tersebut menunjukkan bahwa kualitas hadis qauliyah berada di atas hadis/sunah fi’liyah maupun taqririyah.

5 Sunnah Taqririyah, yaitu sunnah Nabi yang berupa penetapan Nabi terhadap perbuatan para sahabat yang diketahui Nabi tidak menegornya atau melarangnya bahkan Nabi cenderung mendiamkannya. Berikut adalah contoh hadis taqriri diantaranya adalah: Hadis tentang daging Biawak Dijelaskan dalam sebuah hadis bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad SAW disuguhi makanan, diantaranya daging “dhab” (sejenis biawak). Beliau tidak memakannya sehingga Khalid bin Walid bertanya: ‏ ‏أَحَرَامٌ الضَبُّ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ ‏ ‏لَا وَلَكِنْ لَمْ يَكُنْ بِأَرْضِ قَوْمِيْ كُلُوْا فَإِنَّهُ حَلَالٌ قَالَ ‏ ‏خَالِدٌ ‏ ‏فَاجْتَرَرْتُهُ فَأَكَلْتُهُ وَرَسُوْلُ اللهِ ‏ ‏صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏يَنْظُرُ إِلَيَّ “Apakah biawak ini haram? Nabi menjawab: “tidak, hanya saja (binatang ini) tidak ada di daerah kaumku. Makanlah, karena itu halal”. Khalid berkata: “Segera aku memotongnya dan memakannya, sedangkan Rasulullah menyaksikanku”. (HR. Bukhari-Muslim) Hadis tentang Tayamum عَنْ اَبِى سَعِيْدِ اْلخُدْرِيِّ قَالَ خَرَجَ رَجُلَانِ فِىْ سَفَرٍ فَحَضَرَتِ الصَّلَاةُ وَلَيْسَ مَعَهُمَا مَاءٌ فَتَيَمَّمَا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَصَلَّيَا ثُمَّ وَجَدَا اْلمَاءَ فِى اْلوَقْتِ فَاَعَادَ اَحَدُهُمَا الصَّلَاةَ وَاْلوُضُوْءَ وَلَمْ يُعِدِ اْلاَخَرُ ثُمَّ اَتَيَا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَا ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ لِلَّذِيْ لَمْ يُعِدْ اَصَبْتَ السُّنَّةَ وَاَجْزَأَتْكَ صَلَاتُكَ وَقَالَ لِلَّذِيْ تَوَضَأَّ وَأَعَادَ لَكَ اْلاَجْرُ مَرَّتَيْنِ “Dari Abu Sa’ad al-Khudriyi berkata: “Dua orang laki-laki pergi melakukan perjalanan. Ketika sampai waktu shalat, keduanya tidak mendapatkan air. Mereka (berdua) bertayamum dengan debu yang bersih, lalu keduanya mendirikan shalat. Setelah itu mereka menemukan air. Salah seorang dari keduanya berwudhu dan mengulangi shalatnya, sedangkan yang lain tidak. Lalu keduanya datang menghadap Rasulullah dan menceritakannya. Kepada yang tidak mengulangi shalat, Rasulullah bersabda: “Engkau telah mengerjakannya sesuai sunnah”. Kepada yang lainnya, beliau bersabda: “Engkau mendapatkan pahala dua kali” (HR. Abu Dawud)

6 Sunnah Fi’liyah yaitu sunnah Nabi yang berupa perbuatan Nabi yang diberitakan oleh para sahabat mengenai soal-soal ibadah dan lain-lain seperti melaksanakan shalat manasik hajji dan lain-lain. Berikut adalah beberapa contoh hadis/sunah yang termasuk ke dalam kategori hadis/sunah fi’iyah: Hadis tentang shalat nabi di atas kendaraan عَنْ جَابِرٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّى عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ تَوَجَّهَتْ فَإِذَا اَرَادَ اْلفَرِيْضَةَ نَزَلَ فَاسْتَقْبَلَ اْلفِبْلَةَ “Dari Jabir berkata, bahwasanya Rasulullah pernah shalat di atas tunggangannya, kemana saja tunggangannya itu menghadap. Apabila beliau hendak (melaksanakan shalat) fardhu, ia turun dan menghadap ke kiblat” (HR. Bukhari-Muslim) Hadis tentang shalat Rasulullah menjelang wafatnya ‏ أَنَّ ‏ ‏حَفْصَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ ‏ ‏صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏َ قَالَتْ ‏ مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ‏ ‏صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏يُصَلِّي جَالِسًا حَتَّى كَانَ قَبْلَ وَفَاتِهِ بِعَامٍ ‏ ‏أَوْ عَامَيْنِ “Sesungguhnya Khafsah, istri Nabi SAW berkata: “Saya tidak pernah melihat Rasulullah melakukan shalat sambil duduk sehingga ia melakukannya menjelang wafatnya setahun atau dua tahun”. Hadis/sunnah fi’liyah menduduki posisi kedua setelah hadis/sunnah qauliyah dan berada di atas hadis taqririyah.

7 Sunnah Hammiyah Sunnah hammiyah adala sesuatu yang dikehendaki Nabi lalu disampaikan kepada para sahabat sehingga sahabat itu mengetahui, tetapi beliau belum sempat melaksanakan. حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Artinya: “Sewaktu Rasulullah saw berpuasa pada har ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa, mereka berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya ia adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani”. Rasulullah saw menjawab, ”Tahun yang akan datang, insya Allah kita akan berpuasa pada hari kesembilan(nya)”. ‘Abd Allah ibn ‘Abbas mengatakan, “Belum tiba tahun mendatang itu, Rasulullah saw pun wafat”. (Shahih Muslim, V: 479, hadits 1916)

8 DEMIKIAN YANG DAPAT KAMI SAMPAIKAN APABILA ADA KESALAHAN DALAM PENUILISAN MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA

9 Sekian dan terimakasih

10 WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB


Download ppt "ASSALAMUALAIKUM."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google