Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

IDENTITAS NASIONAL PENYUSUN : RIAN ANGRYAWAN ( ) NURSYAMSI L.T ( ) ABDUL MALIKIL( ) MUH. NUR RIDHO( )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "IDENTITAS NASIONAL PENYUSUN : RIAN ANGRYAWAN ( ) NURSYAMSI L.T ( ) ABDUL MALIKIL( ) MUH. NUR RIDHO( )"— Transcript presentasi:

1 IDENTITAS NASIONAL PENYUSUN : RIAN ANGRYAWAN (34213007) NURSYAMSI L.T (34213013) ABDUL MALIKIL(34213014) MUH. NUR RIDHO(34213018)

2 I. KARAKTERISTIK IDENTITAS NASIONAL Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi krisis Situasi krisis, di mana cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak yang sebelumnya dianggap umum dan wajar dalam suatu masyarakat telah dianggap sebagai suatu yang sudah tidak dapat diterima lagi. Jika manusia, kelompok, ataupun masyarakat mulai merasakan bahwa berbagai kebutuhan dan tujuan hidupnya tidak dapat direalisasikan, maka kesalahan pertama seringkali ditimpakan kepada ideologi yang ada atau sedang dikembangkan. Biasanya ideologi yang ada dianggap tidak mampu lagi berbuat, baik dalam menjelaskan eksistennya atau justifikasi terhadap situasi yang sedang terjadi, ataupun dalam melaksanakan aturan main yang dicanangkan sebelumnya. Ideologi merupakan pola pemikiran yang sistematis Ideologi pada dasarnya merupakan ide atau gagasan yang dilemparkan atau ditawarkan ke tengah-tengah arena perpolitikan. Oleh karena itu, ideologi harus disusun secara sistematis agar dapat diterima oleh warga masyarakat secara rasional. Sebagai ide yang hendak mengatur tertib hubungan masyarakat, maka ideologi biasanya menyajikan penjelasan dan visi mengenai kehidupan yang hendak diwujudkan.

3 Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam Dilihat dari dimensi horisontal, ideologi mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, mulai dari penjelasan-penjelasan yang parsial sifatnya sampai pada gagasan-gagasan atau panangan-pandangan yang komperehensif. Dengan demikian, ideologi dapat memberikan gambaran tentang masyarakat bangsa yang akan direalisasikan dengan berbagai pola perilakunya. Ideologi dapat menjadi indikator dalam menentukan keberhasilan suatu negara dalam membangun masyarakatnya.dengan demikian, ideologi dapat menjadi parameter dalam mengukur keber-hasilan suatu bangsa. Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan Dilihat dari dimensi vertikal, ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan, mulai dari konsep yang kompleks dan sophisticated sampai dengan slogan-slogan atau simbol-simbol sederhana yang mengekspresikan gagasan-gagasan tertentu sesuai dengan tingkat pemahaman dan perkembangan masyarakatnya.

4 II. PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA Bangsa adalah kumpulan dari banyaknya orang yang mempunyai persamaan tujuan, asal, adat istiadat, bahasa, dan sejarah. Jadi Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia. Secara etimologis, negara berasal dari kata belanda staat, atau inggris state, yang berasal dari bahasa latin yaitu Status atau statum yang berarti “menempatkan dalam keadaan berdiri” jadi organisasi diantara sekelompok/beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib atau bisa diartikan sebagai satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial.

5 Proses berbangsa dan bernegara pada masa sebelum kemerdekaan Proses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan lebih berorientasi pada perjuangan dalam melawan penjajah. Dari tinjauan sejarah zaman Sriwijaya pada abad VII dan Kerajaan Majapahit abad XIII telah ada upaya untuk menyatukan nusantara. Namun para penguasa belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai yang menyebabkan kehancuran. Di samping itu kehancuran juga disebabkan karena kerajaan tradisional tersebut belum memahami konsep kebangsaan dalam arti luas. Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai berkembang sejak Sumpah Pemuda dikumandangkan ke seluruh nusantara. Dalam periode selanjutnya secara nyata mulai dipersiapkan kemerdekaan Indonesia pada masa pendudukan Jepang, yaitu dengan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha – usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dan puncaknya adalah ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya dengan hakikat pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jatidiri serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.

6 III. PEMBERDAYAAN IDENTITAS NASIONAL Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber yang artinya memiliki atau mempunyai daya. Pemberdayaan artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai kekuatan. Upaya pemberdayaan identitas nasional melalui revitalisasi nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila. Pembukaan UUD 45 yang menjadi fundamental negara, dieksplorasikan dalam dimensi: Realitas Nilai – nilai diaplikasikan secara konkrit dalam kehidupan secara objektif Idealitas Secara prospektif mempertahankan dan mengembangkan identitas nasional melalui berbagai pergerakan baik dibidang akademik, masyarakat ataupun pemerintah. Fleksibilitas Pancasila untuk memenuhi kebutuhan zaman terus dikembangkan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika secara berkesinambungan pembinaan moral terutama penegakan hukum secara kondusif dan suprematif.

7 IV. HUBUNGAN INDENTITAS NASIONAL DENGAN GLOBALISASI Nasional sebuah bangsa merupakan hal yang sangat diperlukan untuk memperkenalkan sebuah bangsa atua negara ke mata dunia. Dengan adanya globalisasi, identitas sebuah bangsa dapat dikenalkan ke mata internasional atau juga identitas tersebut mudah tenggelam karena terpengara oleh bangsa ayau negara lain. Salah satu identitas bangsa Indonesia dikenal sebagai sebuah bangsa yang majemuk. Kemajemukan bangsa Indonesia dapat dilihat dari sisi :  Sejarah Menurut catatan sejarah, sebelum menjadi sebuah negara bangsa Indonesia pernah mengalami masa kejayaaan yang gemilang. Kebesaran dua kerajaan nusantara telah membekas pada semangar perjuangan bangsa Indonesia pada abad – abad sebelumnya. Semangat juang bangsa Indonesia dalam megusir penjajah, yang menjadi ciri khas tersendiri bangsa Indonesia yang kemudian menjadi unsur pembentukkan identitas nasional.  Kebudayaan Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentukan identitas nasional meliputi tiga unsur : akal budi, peradaban dan pengetahuan.  Suku Bangsa Kemajemukan alamiah bangsa Indonesia dapat dilihat pada keberadaan ribuan kelompoksuku, beragam bahasa, budaya, dan ribuan kepulauan.  Agama Keanekaragaman agama merupakan identitas lain dari kemajemukan alamiah Indonesia. Dengan kata lain keanekaragaman agama dan keyakinan di Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi negara tetapi suatu rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa yang patut di syukuri bangsa Indonesia.

8 Secara umum globalisasi adalah suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin bertambahnya keterkaitan masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat traskulturasi dan perkembangan teknologi modern. Memahami globalisasi adalah kebutuhan mengingat majemuknya fenomena tersebut. Istilah globalisai sering diidentikan dengan Internasional, Liberalisasi, Universalisasi, Westernisasi, Amerikanisasi, dan de-Toritirialisasi. Dengan demikian, peningkatan saling keterkaitan antara seseorang atau satu bangsa denga bangsa yang lainnya telah menggiring dunia kearah pembentukan desa global. Desa global merupakan kenyataan sosial yang saling terpisah secara fisik tetapisaling berhubungan secara nonfisik. Era globalisasi merupakan era yang penuh dengan kemajuan dan persaingan, sedangkan identitas sebuah bangsa merupakan hal yang sangat diperlukan untuk memperkenalkan sebuah bangsa atau negara dimata dunia. Dengan adanya globalisasi, identitas sebuah bangsa dan negara dapat mudah dikenalkan di mata internasional atau juga identitas tersebut mudah tenggelah akibat pengaruh dari bangsa atau negara lain. Akan tetapi bangsa Indonesia tengah mengalami krisis identitas yang sangat membahayakan bagi nilai-nilai dasar bangsa Indonesia. Globalisasi yang terus berkembang pesat membuat nila-nilai budaya bangsa Indonesia mulai terkikis oleh budaya-budaya barat yang kurang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.  Bahasa Bahasa Indonesia adalah salah satu identitas nasional Indonesia yang penting. Sekalipun Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia digunakan sebagai bahas penghubung berbagai kelompok etnis yang mendiami kepulauan Nusantara memberikan nilai identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia.

9 KESIMPULAN Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa, Secara fisiologi yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan pengertian yang demikian ini, maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat,ciri- ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Hal ini juga ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara stories


Download ppt "IDENTITAS NASIONAL PENYUSUN : RIAN ANGRYAWAN ( ) NURSYAMSI L.T ( ) ABDUL MALIKIL( ) MUH. NUR RIDHO( )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google