Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENERAPAN MODEL KELOMPOK USAHA KREATIF ISLAMI (KUKIS) DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS PONDOK PESANTREN Oleh : Novi Widiastuti, M.Pd (0424118701)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENERAPAN MODEL KELOMPOK USAHA KREATIF ISLAMI (KUKIS) DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS PONDOK PESANTREN Oleh : Novi Widiastuti, M.Pd (0424118701)"— Transcript presentasi:

1 PENERAPAN MODEL KELOMPOK USAHA KREATIF ISLAMI (KUKIS) DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS PONDOK PESANTREN Oleh : Novi Widiastuti, M.Pd ( ) Prita Kartika, M.Pd ( ) Mahasiswa Mulki Sobarwati ( ) Yuli Susanti ( ) Dwi Supriyatun ( ) Komah ( )

2 Identifikasi Masalah Pendidikan masyarakat 80% adalah lulusan SD, 10% lulusan SMP, 10 % lulusan SMA sehingga hal ini menunjukkan bahwa selain ekonomi, masyarakat juga tidak mengutamakan pendidikan; Penghasilan keluarga rata-rata 1,5 juta per bulan dengan rata-rata tanggungan yaitu 2 anak. Hal ini sudah tentu tidak mencukupi biaya hidup; Hampir 70% masyarakat terbiasa meminjam uang pada rentenir menunjukkan lemahnya pemahaman agama.

3 Metode Penelitian pendekatan pre eksperimen dengan membandingan kondisi sebelum dan sesudah penerapan model Kelompok Usaha Kreatif Islami (KUKIS) dalam program pemberdayaan perempuan berbasis pondok pesantren. Lokasi penelitian Penelitian pra eksperimen ini akan dilaksanakan di pondok pesantren ulul albab cabang Sangkan hurip Kabupaten Bandung. Adapun sampel penelitian menggunakan sampel jenuh yaitu keseluruhan dari jumlah populasi yaitu jumlah peserta yang mengikuti program pemberdayaan perempuan 24 orang

4 Gambar 1. Model KUKIS berbasis Pondok Pesantren
Hasil Penelitian Model KuKIS Level 1 Socialization Selecting the members Filling application form Grouping the members according to the individual interest Level 2 Accessing clients according to their interest Choosing approppriate material Determining the process and media for learning Projecting outcomes Level 3 Training in specific skills Mentorship once a week Strengthening religious values Entrepreneurship and leadership training Outcome Better bussines skills Increased incomes Product production Gambar 1. Model KUKIS berbasis Pondok Pesantren

5 Tabel 4. Identifikasi Kebutuhan
Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan belajar dari warga belajar di pondok pesantren diperoleh beberapa kebutuhan yag dirasakan yaitu sebagai berikut : Tabel 4. Identifikasi Kebutuhan No Kebutuhan Jumlah Persentase 1 Keterampilan membuat kue 2 8% Kerajinan tangan (aksesoris) 11 46% 3 Modal untuk dagang 13% 4 Keterampilan membuat aneka cemilan 8 33% 5 24 100%

6 Gambar 2. Kegiatan Penyuluhan ekonomi Islam
Menurut hasil identifikasi kebutuhan, maka program yang digulirkan adalah berupa a. Pelatihan mengenai pemahaman ekonomi Islam Gambar 2. Kegiatan Penyuluhan ekonomi Islam

7 Gambar 3. Pelatihan Aksesoris
b. Pelatihan keterampilan aksesoris Pelatihan Aksesoris dilaksanakan selama 1 bulan setiap hari minggu, dengan pemateri utama adalah ibu Wenny pemilik usaha Lope-lope craft Gambar 3. Pelatihan Aksesoris

8 c. Keterampilan membuat cemilan

9 Gambar 4. Peningkatan Penghasilan Warga Belajar
2. Kondisi sebelum dan sesudah penerapan ujicoba model kukis Hasil Pretest dan Postest Gambar 4. Peningkatan Penghasilan Warga Belajar Terlihat adanya peningkatan penghasilan meskipun belum begitu signifikan. Namun ini adalah awal yang cukup baik. Jumlah warga belajar yang komitmen hanya 10 orang dikarenakan berbagai faktor. Kenaikan penghasilan rata-rata sebesar Rp per orang. Penghasilan ini diperoleh dari penjualan produk yang dikoordinir maupun mandiri. Pendapatan tambahan ini menjadi tambahan motivasi bagi warga belajar untuk terus menjalani usaha yang dibangun oleh kelompok ini.

10 Gambar 5. Peningkatan Pemahaman Ekonomi Islam

11 3. Hambatan yang ditemukan dalam ujicoba model kukis
Beberapa hambatan yang dihadapi dalam penerapan model ini diantaranya adalah : Menurunnya motivasi warga belajar dikarenakan akses menuju lokasi pesantren masih belum memadai. Kesibukan mengurus rumah tangga menjadi kendala dalam pelaksanaan program sehingga beberapa warga belajar tidak melanjutkan program Motivasi untuk memiliki usaha sendiri yang masih sangat rendah sehingga beberapa warga belajar merasa terbebani dengan program ini Rasa tidak percaya diri membuat warga belajar mundur untuk mencoba memasarkan produk hasil karya mereka. Warga belajar lebih memilih untuk melakukan produksi dan mendapatkan upah tanpa memikirkan pemasaran sehingga jiwa entepreneur belum melekat pada warga belajar.

12 Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam ujicoba model kukis.
Mengidentifikasi warga belajar yang siap untuk membangun usaha tanpa paksaan dari pihak manapun sehingga menumbuhkan rasa memiliki terhadap bidang usaha yang ditekuni. Kelompok usaha ini baru pada tahap produksi dan pengemasan, proses pemasaran dilakukan dengan menjalin kerjsama dengan pihak lain seperti lope-lope craft dan d’narra kitchen.

13 Selesai Terima kasih


Download ppt "PENERAPAN MODEL KELOMPOK USAHA KREATIF ISLAMI (KUKIS) DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS PONDOK PESANTREN Oleh : Novi Widiastuti, M.Pd (0424118701)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google