Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan oleherwan achmad dyani Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Karburator 1.Memahami materi bagian bagian utama pada karburator 2.Memahami materi perbandingan campuran 3.Memahami materi dasar karburator 4.Mamahami materi sistem pelampung 5.Mamahami materi ventilasi ruang pelampung 6.Memahami materi sistem idle dan perpindahan 7.Memahami materi sistem sistem tambahan pada idle 8.Melaksanakan pekerjaan pemeriksaan & penyetelan pelampung 9.Melaksanakan pekerjaan pemeriksaan & over haul Setelah mengikuti menyelesaikan materi karburator ini, peserta diharapkan dapat: A. Tujuan
2
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.Mampu menjelaskan bagian bagian utama pada karburator 2.Mampu menjelaskan perbandingan campuran udara & bahan bakar 3.Mampu menjelaskan prinsip dasar pada karburator 4.Mampu menjelaskan sistem pelampung pada karburator 5.Mampu menjelaskan sistem ventilasi pada ruang pelampung 6.Mampu menjelaskan sistem idle & perpindahan 7.Mampu menjelaskan sistem tambahan pada idle 8.Mampu menjelaskan dan melaksanakan pekerjaan pemeriksaan & penyetelan pelampung 9.Mampu menjelaskan dan melaksanakan pekerjaan pemeriksaan & over haul karburator
3
CARBURETOR Fungsi Untuk membentuk / menyediakan campuran bahan bakar yang sesuai dengan kondisi kerja mesin.
5
Perbandingan udara - bahan bakar dan kemampuan mesin Teori perbandingan bahannbakar 14,7 : 1 Perbandingan Ekonomis 16-18 : 1 Power air fuel ratio 12-13 : 1
6
Power air fuel ratio 12-13 : 1 Perbandingan energi udara dan bahan bakar Catatan : Campuran udara & bahan bakar paling kecil yang masih dapat terbakar = 20 : 1
7
SISTIM PELAMPUNG Fungsi : Untuk mempertahankan ketiggian permukaan bahan – bakar diruang pelampung tinggi ini diperhitungkan jaraknya dengan ketinggian main nozle ( h ) Pengaturan pelampung Jika bensin dari pompa bahan bakar melalui katup jarum dan masuk kedalam ruang pelampung maka pelampung akan mengangkat katup dan katup akan menghentikan aliran bahan bakar, jika bahan bakar turun maka katup akan terbuka lagi. Dengan demikian ketinggian bensin pada ruang pelampung tetap konstand
8
PENYETELAN PELAMPUNG Penyetelan Ketinggian pelampung Penyetelan ini dimaksudkan untuk mendapatkan ketinggian “h” Caranya dengan mengukur jarak body carburator dengan pelampung menggunakan “ measuring block “ Jika alat ini tidak tersedia funakan vernier caliper sambil meniupnya melalui saluran inlet, rasakan tenaga tiupannya, jika terasa berat hentikan dan baca ukurannya atau dapat juga menggunakan mata bor yang diameternya sesuai dengan spesikasi tingginya pelampung “ Sesuaikan dengan spesifikasinya “ PENGUKURAN KETINGGIAN PELAMPUNG
9
Penyetelan celah nedle valve ( katup jarum ) Penyetelan ini dimaksudkan untuk mendapatkan lebar pembukaan celah katup nedle Caranya dengan mengukur jarak antara nedle valve dengan lips Spring pada nedle valve berfungsi untuk menyerap getaran mesin agar nedle tidak bocor PENYETELAN PELAMPUNG PENGUKURAN CELAH KATUP JARUM
10
PENYETELAN PELAMPUNG Cara melakukan penyetelan Untuk mendapatkan celah nedle tekuklah pada posisi “ A “ Untuk mendapatkan ketinggian pelampung yang benar tekuklah pada bagian “ B “ Perhatian Jangan merubah posisi lip, jika posisi ini dirubah akan mendapatkan penyetelan yang salah BAGIAN YANG DIRUBAH
11
PIPA VENTILASI UDARA ( AIR VENT TUBE ) Jumlah bahan bakar yang dikeluarkan oleh main nozle tergantung dari perbedaan tekanan antara daerah “ A “, “ B “ dan “ C “ Tekanan antara “ B “ ruang pelampung & “ C “ air horn harus sama, sedangkan tekanan pada daerah “ C “ lebih rendah dari tekanan udara luar ( atmosfer ) Catatan : Jika saringan udara tersumbat ( mampet ), paking ruang pelampung bocor, pipa ventilasi tersumbat maka karbuartor akan menjadi banjir.
12
SALURAN PADA CARBURATOR Putaran rendah ( barel I )
13
PUTARAN RENDAH Hubungan Antara jumlah bahan bakar bensin yang dikeluarkan melalui Idle Port & Slow Port seperti ditunjukkan pada grafik disamping Pada saat mesin berputar rendah Kevacuuman dibawah katup throtlle lebih besar dibandingkan diatas katup throtlle, sehingga bahan bakar keluar melalui saluran yang ada dibawah katup throtlle
14
Pada putaran rendah, throtle valve belum terbuka, Pada saat seperti ini kevacuuman akan terjadi dibawah katup throtle sehingga bahan bakar akan keluar melalui “ Idle Port “ Pada putaran rendah, throtle valve terbuka sedikit, Udara yang masuk kedalam silinder bertambah, kevacuuman dibawah throtle berkurang Bahan bakar disuplai melalui “ Idle Port & Slow Port “ JUMLAH BAHAN BAKAR YANG DIKELUARKAN MELALUI IDLE PORT & SLOW PORT
15
IDLE MIXTURE ADJUSTING SCREW Fungsi : Untuk mengatur perbandingan capuran bahan bakar yang dikeluarkan oleh “ slow jet “ dengan udara ( menyetel CO ) agar perbandingan udara dan bahan bakarnya 12:1 pada saat Idle Catatan: Jangan mengencangkan idle mixture screw terlalu keras, karena akan meyebabkan Idle Screw menjadi cacat Akibatnya kita akan kesulitan untuk mendapatkan penyetelan perbandingan udara dan bahan bakar pada saat idle.
16
Pemilihan screw driver ( obeng ) Catatan : Untuk menghindari kerusakan pada komponen yang akan kita buka, Gunakan obeng yang sesuai dengan lebar dan besarnya komponen yang kita buka, Jika kita menggunakan obeng yang terlalu kecil akan menyebabkan komponen menjadi rusak
17
Slow Jet Fungsi Untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang mengalir pada saluran utama Primer
18
Ekonomizer jet, Air Bleeder & Solenoide valve Ekonomizer Jet Fungsi : untuk mempercepat aliran udara agar didapat campuran bensin dan udara yang baik, dengan cara memperkecil diameter lubang, Air Bleeder Fungsi : untuk Membantu proses atomisasi bensin agar mudah bercampur dengan udara. Jika air bleeder tersumbat maka campuran udara dan bahan bakar akan menjadi terlalu kaya ( bensin akan menetes pad idle & slow port ) Solenoide valve Fungsi : untuk menghentikan suplai bahan bakar melalui saluran primer kecepatan rendah pada saat kunci kontak dimatikan, supaya tidak terjadinya diseling
19
Main jet Fungsi main jet : Untuk membatasi jumlah bahan bakar yang disalurkan oleh kecepatan tinggi primer / sekunder
20
Fungsi : Untuk Membantu proses atomisasi bensin agar mudah bercampur dengan udara. Jika air bleeder tersumbat maka campuran udara dan bahan bakar akan menjadi terlalu kaya ( bensin akan menetes pad idle & slow port ) Air Bleeder
21
Saluran kecepatan tinggi primer Fungsi : Saluran ini dirancang untuk menyediakan campuran bahan bakar dan udara dengan perbandingan sebesar 16-18 : 1 ( campuran udara & bahan bakar ekonomis ) Kondisi ini dilakukan pada saat kendaraan berjalan pada kecepatan sedang dan tinggi selama kondisi mesin normal. Untuk mendapatkan tenaga yang lebih besar pada kondisi ini disediakan oleh saluran akselerasi / acceleration circuit dan penambah tenaga / power circuit Diagram aliran udaranya
22
Saluran kecepatan rendah secunder ( secondary low speed circuit ) Fungsi : Untuk mengatasi keterlambatan suplai bensin ke mesin pada saat awal saluran kecepatan tinggi secunder bekerja, Cara kerjanya : Pada saat throtle valve secunder mulai membuka, aliran udara yang melewati venturi sekunder bergerak lambat, akibatnya bensin yang keluar dari main nozle sedikit, campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus. Untuk mengatasi hal ini maka throtle primer membuka sedikit throtle sekunder, dengan secondary toutch angel oleh mekanisme kickup akibatnya timbul kevacuuman pada secondary slow port dan menyebabkan bensin dapat mengalir
23
Saluran kecepatan tinggi secunder ( secondary high speed circuit ) Catatan Untuk membuka sekundari throtle dipergunakan diaphragm atau bandul pemberat Saluran kecepatan tinggi sekunder dirancang untuk bekerja jika mesin membutuhkan out put yang lebih tinggi maka ukuran venturi, main jet, nozle & jet – jetnya dibuat lebih besar
24
Contacts Lever “ A “ Lever “ B “ Lever “ C “ Rod “ D “ Spring Secondary Throtle Secondary touch angle Secondary Touch Angle Secondary touch angle Adalah mekanisme yang dibuat sedemikian rupa sehingga throtle valve akan mulai membuka jika throtle valve primer membuka pada 55 o – 65 o ( sudut ini disebut Secondary touch angle ) Cara kerjanya : Jika throtle primer membuka kurang dari 55 o – 65 o maka lever B akan terangkat oleh pegas, akibatnya meskipun diapragm menarik rod D keatas lever C tidak akan berputar. Apabila throtle primer membuka lebih dari 55 o – 65 o maka lever A akan berputar berlawanan arah jarum jam dan mendorong lever B, sehingga lever C bergerak bebas dan throtle secondary throtle dapat terbuka
25
Kick – up Mekanism Fungsi : Untuk menjaga agar secondary throtle valve tidak macet oleh adanya endapan karbon ( carbon deposit ) Pengukuran celah ini dilakukan antara body karburator dan secondary throtle valve
26
Power circuit ( Saluran tenaga ) Saluran Tenaga ( Power Circuit ) Saluran kecepatan tinggi Primer dirancang untuk perbandingan ekonomis Jika mesin harus menghasilkan tenaga yang lebih besar maka harus ada penambahan bahan bakar yang disuplai ke saluran kecepatan tinggi Primer hinga perbandingan udara dan bahan bakar menjadi 12-13:1
27
Acceleration Circuit ( Saluran akselerasi / percepatan ) Bila pedal gas diinjak secara tiba – tiba udara yang masuk kemesin akan bertambah cepat dan bensin akan terlambat, hal ini dikarenakan bensin lebih berat dari pada udara, Untuk mengatasi hal tersebut, pada karburator dibuatlan saluran pecepatan agar perbandingan bahan bakar dan udara menjadi 8:1 Catatan Disamping pompa akselerasi model piston terdapat pula pompa akselerasi model diaphragm seperti yang dipasang pada Daihatsu Zebra, maupun Ceria
28
Deceleration fuel cut-off system
29
Pada saat deselerasi, throttle valve akan menutup rapat sementara putaran mesin masih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih banyak sehingga campuran menjadi gemuk. Untuk itu pada karburator perlu dilengkapi dengan “Deceleration Fuel Cut-Off System“ yang berfungsi menutup aliran bahan bakar dari slow port sehingga konsentrasi CO dan HC dapat diturunkan. Selama pengendaraan normal dengan putaran mesin di bawah 2000 rpm, solenoid valve pada posisi ON. Pada saat ini saluran bahan bakar pada slow port terbuka karena solenoid mendapat masa dari Emission Control Computer. Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm atau lebih, Emission Control Computer akan menghubungkan arus solenoid ke masa melalui vacuum switch. Pada saat ini vacuum switch pada posisi ON karena vacuum pada TP port lebih kecil dari 400. Deceleration fuel cut-off system
30
Pada saat pengemudi melakukan deselerasi, maka throttle valve akan menutup dengan rapat tetapi putaran mesin masih cukup tinggi. Hal tersebut akan mengakibatkan campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke ruang bakar akan lebih banyak sehingga campurannya menjadi kaya atau gemuk. Campuran yang kaya atau gemuk ini akan berakibat bertambahnya polusi yang dikeluarkan kendaraan dan konsumsi bahan bakar akan boros. Untuk itu pada sistem bahan bakar yang masih menggunakan karburator perlu dilengkapi dengan sistem yang dapat mematikan aliran bahan bakar ketika deselerasi atau deceleration fuel cut-off system yang memiliki fungsi untuk menutup aliran bahan bakar dari slow port ketika kendaraan melakukan deselerasi sehingga konsentrasi CO dan HC tidak tinggi.deceleration fuel cut Selama pengendara mengendarai kendaraan dengan putaran mesin di bawah 2000 rpm, maka solenoid valve akan terbuka atau solenoid valve pada posisi ON. Pada saat ini, aliran campuran bahan bakar dan udara yang menuju ke slow port akan terbuka dikarenakan solenoid mendapatkan massa dari Emission Control Computer. Deceleration fuel cut-off system
31
Apabila pengendara mengendarai kendaraannya pada putaran 2000 rpm atau lebih, maka Emission Control Computer akan menghubungkan arus dari solenoid ke masa melalui vacuum switch. Pada saat ini vacuum switch pada posisi ON karena vacuum pada TP port lebih kecil dari 400 mmHg. Kemudian apabila pengendara mengendarai kendaraannya pada putaran di atas 2000 rpm lalu pedal gas dilepas secara tiba-tiba atau deselerasi tiba-tiba maka vacuum pada TP port akan lebih besar dari 400 mmHg, sehingga vacuum switch berada pada posisi OFF dan solenoid valve tidak mendapat masa sehingga solenoid valve akan menutup saluran campuran bahan bakar dan udara yang menuju ke slow port. Apabila Pengendara mengendarai kendaraannya mencapai kecepatan 2000 rpm, maka solenoid valve akan mendapat massa kembali dari emission control computer sehingga saluran bahan bakar yang ke slow port dan idle port akan terbuka sehingga campuran bahan bakar dan udara akan mengalir kembali menuju ruang bakar. Hal ini untuk mencegah mesin mati secara tiba-tiba dan untuk membuat mesin tetap hidup pada saat putaran idle. Deceleration fuel cut-off system
32
Chooke Breaker Fungsi : Untuk membuka sedikit katup chooke setelah mesin hidup agar campuran udara dan bahan bakar tidak terlalu kaya setelah mesin hidup. Cara kerjanya: Sesudah mesin dihidupkan pada temperature dingin, katup chooke masih dalam posisi menutup. Sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi terlalu kaya. Untuk mengatasi hal ini katup choke harus dibuka sedikit berdasarkan temperature kerja mesin. Jika temperature mesin dibawah 17 o C, maka yang bekerja adalah diphragm “A “ sehingga pembukaan katup tidak terlalu lebar, Bila temperature mesin diatas 17 o C maka diaphragm “B” ikut bekerja Hal ini dimungkinkan oleh adanya kerja dari TVSV
33
Water Jacket Chooke opener ( untuk model tertentu ) Sistim ini dipasangkan hanya untuk model – model tertentu. Fungsinya : Apabila terjadi kesalahan pada sistim automatic chooke yang mengakibatkan sistim tidak dapat bekerja, agar campuran udara dan bahan bakar tidak menjadi terlalu kaya, karena sistim chooke tidak dapat bekerja ( membuka ), maka chooke opener akan bekerja untuk membuka katup chooke.
34
Unloader Fungsi : Untuk membuka sedikit katup chooke pada saat katup beroperasi dan pedal gas diinjak dalam dalam, tujuannya untuk mencegah campuran bensin dan udara yang terlalu kaya karena kekurangan udara pada saat pedal gas diinjak.
35
Fast Idle Mechanism Fungsi : Untuk menaikkan putaran idling mesin pada saat mesin dingin dan katup chooke beroperasi agar mesin dapat hidup dengan baik. Dengan jalan membuka sedikit katup throttle.
36
Chooke system ( sistim chooke ) Fungsi : Ketika mesin masih dingin, bensin tidak dapat menguap dengan baik dan menempel pada dinding intake manifold, sehingga campuran bahan bakar dan udara yang masuk kedalam silinder menjadi kurus, akibatnya mesin menjadi sulit untuk dihidupkan. Sistim chooke membuat campuran udara dan bahan bakar dengan perbandingan 1:1, Katup chooke ada 2 macam Model biasa ( manual ), dioperasikan dengan cara menarik kabel Chooke otomatis, katup chooke jenis ini akan beroprasi dengan sendirinya jika mesin dingin, Katup chooke otomatis ada 2 macam yaitu : Dioperasikan dengan menggunakan air pendingi dan dioperasikan secara elektrik
37
Chooke system Sistim air pemanas: Chooke otomatis model wax, cara kerjanya menggunakan air panas dari air pendingin mesin. Pembukaan katup chooke berdasarkan pemuaian wax ( lilin ) yang kemudian mendorong tuas chooke sesuai dengan naiknya suhu air pendingin mesin.
38
Chooke system Sistim elektrik: Pada sistim ini chooke dilengkapi dengan bimetal, yang dipanaskan menggunakan elektrik heat coil, Pembukaan katup chooke berdasarkan pemuaian bimetal akibat panasnya heat coil yang dihubungkan ke terminal “L”alternator jika alternator menggunakan IC regulator atau ke terminal “ N “ jika alternator menggunakan voltage regulator model platina. Arus yang masuk ke dalam heat coil dibatasi menggunakan PTC ( positive Temperature Coefisient Thermistor ) untuk mencegah arus berlebih yang masuk.
39
Throttle Positioner ( TP ) Fungsi : Untuk mencegah katup throttle tertutup secara mendadak pada saat pedal gas dilepas mendadak. Tujuannya untuk menurunkan kadar CO & HC dengan cara mencegah katup throttle tertutup secara mendadak. Jika hal ini terjadi maka bensin akan terhisap masuk kedalam silinder melaui idle port & slow port. Selain TP ada juga Dash Pot yang fungsi dan cara kerjanya sama dengan TP Dash Pot
40
Hot Idle Compensator Fungsi : Untuk menambah udara segar dari air horn ( saringan udara ) pada saat mesin panas agar campuaran udara dan bahan bakar tidak terlalu gemuk akibat dari adanya penguapan bahan bakar didalam karburator yang disebabkan oleh temperature ruang mesin yang tinggi. Cara kerjanya: Jika temperatur ruang mesin mencapai 55 o C atau lebih, maka bimetal akan mengembang dan membuka katup udara, sehingga udara segar dapat mengalir ke intake manifold untuk menambah udara agar campuran bahan bakar tidak menjadi terlalu gemuk.
41
Carburater Scematic Diagram ED 10 Engine
42
Carburater Scematic Diagram HD-C Engine
43
Carburater Scematic Diagram HC-C Engine ( “S” Series )
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.