Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHamdani Tanudjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Regional Oseania Oleh : Erian Ari Kartiko Gilang Kholiful Hasbi
Hery Widiyatmoko Sasongko Triatmoko Sutan
2
Profil Oseania Wilayah yang cakupannya mencapai sepertiga dari permukaan bumi, namun sebagian besar wilayahnya adalah bagian dari Samudra Pasifik. Kepulauan yang sangat banyak yang bergabung dalam satu federasi, serta menjadi point-point pangkalan militer ketika Perang Dunia II. Oseania yang terletak di antara garis khatulistiwa menjadikan bagian wilayah untuk perkembangan pariwisata pulau tropis dari seluruh dunia. Istilah Oceanie diciptakan oeh ahli geografi, Conrad Malte Brun. Mengenai negara-negara Oseania mempunyai kemerdekaan yang berbeda-beda menurut negara penjajahnya, serta mendatkan aturan konstitusional sendiri.
3
Luas dan Penduduk Oseania
Mengenai Oseania memiliki kelompok daerah yang telah di tentukan oleh ahli geografi menjadi tiga wilayah yaitu, Melanesia, Mikronesia, dan Polinesia. Melanesia yaitu kelompok pulau yang berpenduduk asli kulit hitam, seperti Papua (Irian Jaya), Papua New Guinea, Australia. Dan negara-negara Melanesia lainnya adalah Kepulauan Solomon, Vanuatu, Fiji, dan Kaledonia. Polynesia sebutan untuk kelompok daerah negara di Oseania yang memiliki banyak pulau yang hamparannya luas, seperti Kepulauan Hawaii dan Pulau Paskah, Tuvalu, Samoa, dan Tonga. Mikronesia dalam bahasa Yunani dimaksutkan sebagai pulau-pulau kecil, meliputi ribuan pulau kecil yang tersebar di Pasifik Tengah dan barat. Negara Mikronesia adalah Palau, Federated Stated of Micronesia, Republik Marshall, Nauru, Guam, Mariana dan Kiribati
4
Data Utama Oseania
5
Distribusi Keoadatan Penduduk di Oseania
6
Geografi Fisik Oseania
Peta Ketinggian Permukaan di Oseania Geografi Fisik Oseania Kepulauan di Oseania memiliki iklim tropis serta memiliki ciri khas di sebagaian besar pulau-pulaunya memiliki hutan hujan tropis. Sedangkan untuk kondisi di Australia dan Selandia Baru pada pesisir utaranya bervegetasi savana, namun pada lembah pegunungan memiliki kondisi subur yang cocok untuk berternak domba dan sapi.
7
Iklim dan Bioma Oseania
Peta Tipe Iklim di Oseania Peta Bioma di Oseania Iklim dan Bioma Oseania Secara klimatis, sebagian besar wilayah Oseania masuk dalam kondisi wilayah iklim tropis memiliki bioma hutan tropis kecuali Hawaii bagian utara dan Selandia Baru. Namun untuk kondisi tertentu seperti pegunungan tinggi, terjadi perbedaan iklim dan jenis vegetasinya . Sebagian besar pulau-pulau di Oseania terletak di daerah tropis yang dipengaruhi oleh angin timur yang membawa pengaruh curah hujan berlimpah, sehingga di Oseania banyak temui bioma hutan hujan tropis.
8
Jenis Pulau di Oseania Oseania dengan topografinya terbentuk dari hasil aktifitas tektonik dan vulkanik, membentu wilayah kontinental dan kepulauan. Beberapa diantaranya di Pulau Papua memiliki puncak tinggi hingga meter dari permukaan laut, sedangkan di Australia yang luas memiliki permukaan tidak terlalu tinggi. Kebanyakan pulau-pulau yang tinggi di Oseania karena proses aktivitas vulkanik, dan pulau-pulau yang rendah terbentuk dari pengangkatan karang. Saat ini kota-kota utama, populasi penduduk, dan pelabuhan dari Oseania berada di pulau-pulau yang tinggi akan keberadaan aktivitas vulkanik serta serta berbentuk kontinental. Alasan tersebut dikaitkannya dengan sumber daya alam yang menjadi faktor utama dari kondisi tersebut, karena umumnya pulau tinggi lebih makmur dibandingkan dengan pulau bertopografi rendah. Pulau yang memiliki topografi berbukit lebih padat populasi, dapat dilihat di tepi pantai terlihat kota dan pelabuhan. Puncak Bora-bora di Tahiti. Pulau dataran rendah, seperti yang terlihat di gambar, yang paling nampak dengan "peradaban kelapa" di Samudera Pasifik. Pulau yang rendah sangat rentan terhadap bahaya yang akan ditimbulkan oleh pemanasan global.
9
Budaya dan Sejarah Oseania
Tabel Agama Di Setiap Negara Oseania Peta Migrasi Nenek Moyang Oseania Budaya dan Sejarah Oseania Masyarakat Eropa mulai mengunjungi Oseania pada abad ke 16, dan pada tahun 1800 semakin banyak penjelah dari Spanyolm Portugis, Belanda, Inggris, Perancis, Amerika, dan Jerman. Penjelajah Eropa lebih tertarik denga pulau-pulau tinggi karena alasan sumber daya alamnya, yang menyebabkan penetrasi oleh Eropa menhancurkan ekosistem asli dan budaya asli pulau-pulau di Oseania. Selain itu penjelajah Eropa menciptakan pola pemukiman baru, politik wilayah, dan lanskap demografi di Oseania. Perubahan yang nampak adalah keyakinan penduduk asli terhadap dewa beralih untuk meyakini adanya Tuhan. Orang orang Polinesia yang dapat membuat 900 patung kepara Moai di Pulau Paskah Budaya penduduk asli dan lingkungan asli di Oseania saat ini dalam keadaan kritis, seperti halnya di Australia yang saat ini didominasi oleh kebudayaan Eropa karena penduduk asli telah mengalami peminggiran sosial dan cluster. Suku Aborigin adalah ras Australoid yang memiliki karakteristik rasial. Menurut penelitian dari para etnografer, Suku Aborigin sampai di Benua Australia sekitar tahun yang lalu karena ketika saat itu kedalaman air laut dangkal dan selat antar pulau yang sempit.
10
Perekonomian di Oseania
Pada tahun 2000 di negara Tuvalu, pemerintahnya menjual beberapa pulau seharga 50 juta dollar, sebagai modal pembangunan sekolah, infrastruktur landasan, dan biaya registrasi masuk PBB. Selain itu, negara Vanuatu mempersilahkan kode telepon negaranya untuk dijadikan kode telepon panggilan protitusi di Amerika dan Eropa, dengan alasan pembayaran itu dapat menutupi anggaran biaya objek wisata yang akan dibuka. Pulau Nauru di negara Papua New Guinea dijadikan pusat pertambangan fosfat, sehingga terjadi kerusakan keseluruhan di pulau dan laut disekitar pulau tersebut. Perijinan oleh pemerintah dikatakan karena sangat profit untuk perkembangan di Papua New Guinea, dan pulau tersebut tidak dapat dikelola secara langsung oleh pemerintahnya. Kurangnya pembangunan industri adalah ciri dari ekonomi di pulau Pasifik (Australia dan Selandia Baru tidak termasuk), kemiskinan khas negara berkembang juga menjadi ciri Oseania. Sebagian negara di Oseania untuk memperjuangkan perekonomian sering melakukan revolusi yang tidak etis untuk mengembangkan devis, selain berusaha untuk menjadikan sebagian wilayahnya sebagai objek pariwisata mancanegara. Kondisi Pulau Nauru setelah kandungan fosfat terkuras
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.