Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRatna Cahyadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Menjadi Bilingual Sejak Dini, Penting!
Disusun oleh: Roslina Verauli, M. Psi., Psikolog KONPERS & EF Parenting Talkshow, Jakarta 2017
2
Apa Kekhawatiran tentang Bilingualisme?
3
Teori Perkembangan Berbahasa: Naom Chomsky
Dalam otak manusia, sudah lebih dulu ada program “Language Acquisition Device” (LAD) yang memungkinkan bayi melakukan “analisis” & “memahami aturan dasar” bahasa yang mereka dengar. Bayi memiliki kapasitas bawaan menguasai bahasa. Bayi yang Bilingual tidak alami keterlambatan wicara – Francois Grosjen, Ph.D dalam “Life as a Bilingual”
4
Perkembangan Berbahasa Kompleks
6 Tahap 7 Modalitas Self-regulation & Interest of the world (0-3 bulan). Forming relationships & affective vocal synchrony (2-7 bulan) Intentional 2-way communication (8 – 12 bulan) First Words: Sharing Meanings in Gestures and Words (12-18 bulan) Words Combinations – Sharing Experience Symbolically (18-24 bulan) Early Discourse – Reciprocal Symbolic Interaction with Others (24-36 bulan) Shared attention Affective engagement Reciprocity Shared intentions Shared forms & meanings Sensory processing & audition Motor planning Fungsi bicara melibatkan kerja sama SSP & area berpikir (seperti; interpretasi bunyi, kemampuan verbal, memori, alur berpikir, dll), hingga aspek emosi & sosial individu.
5
Monolingual vs Bilingual?
Kognitif Personal Anak yang bilingual memiliki performa lebih baik dalam; tes atensi, penalaran analitikal, pembentukan konsep, & kemampuan verbal, & fleksibilitas berpikir. Mereka yang bilingual/multilingual memiliki kemampuan bersaing dalam memeroleh pekerjaan yang lebih baik. SosioKultural Anak yang bilingual lebih handal dalam kesadaran metalinguistik (seperti; mendeteksi kesalahan dalam grammar, memahami arti & aturan dalam percakapan untuk berespon sopan/relevan/informatif). Memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik.
6
Bilingual Sejak Dini vs Kemudian Hari?
1) Mengajarkan kedua bahasa bersamaan di masa kanak-kanak awal, Atau 2) Mengajarkan bahasa kedua setelah menguasai bahasa pertama.
7
“Golden Moment” Perkembangan Area Berbahasa pada Korteks Otak (Dari Thompson & Nelson dalam Laura E. Berk, 2012
8
Khawatir Code Switching?
Code switching atau language mixing BUKAN pertanda anak alami “bingung bahasa.” Melainkan bagian dari proses untuk menguasai kedua bahasa dengan baik. Seiring usia kondisi ini akan hilang dengan sendirinya.
9
Peran Lingkungan Peran orang tua memberi kesempatan anak mendengar, mempelajari, & menggunakan kedua bahasa dalam kegiatan sehari-hari. Apresiasi positif orang tua, penting. Bahasa merupakan perilaku sosial! Disamping “mesin biologis” & kapasitas kognitif, dibutuhkan “interaksi aktif” anak dengan ‘manusia hidup’ lain disekitarnya.
10
Profil Singkat Roslina Verauli
Psychologist : Private practice (Wisma 46); RS Pondok Indah Speaker on Seminars & Training TV Show: Cerita Perempuan (Trans TV, Monday to Thursday, – A.M.) Guest Lecturer: (Bachelor & Magister Program of Psychology Department of Tarumanagara University; An author of: Discovering Your Black Box (2014); Love Cold (2009); Ugly Duckling (2005); & many mores in collaboration with others.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.