Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

RUWATAN Kelompok 3.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "RUWATAN Kelompok 3."— Transcript presentasi:

1 RUWATAN Kelompok 3

2 Apa itu RUWATAN? Ruwatan berasal dari kata ruwat = lepas, bebas, musnah Berdasarkan etimologinya, kata ruwatan dapat diartikan sebagai upaya untuk: membebaskan noda, melepaskan kehinaan, memusnahkan malapetaka Ruwatan serupa dengan ritual penyucian dalam rangka penyelamatan dilakukan dalam suasana khidmat dan sakral.

3

4 Siapa yang melakukan Ruwatan?
Mereka yang diruwat disebut sukerta (sukarta) = orangyang perlu diruwat karena dianggap cela. Orang-orang yang dianggap sukerta di dalam keluarga antara lain: anak tunggal (laki-laki maupun perempuan), dua orang anak laki-laki, dua orang anak perempuan, dua anak yaitu laki-laki dan perempuan, lima anak laki- laki semua, dsb. sukerta karena suatu kesalahan, misalnya berjalan seorang diri di tengah hari bolong (disebut jisim lelaku); sukerta karena suatu halangan, misalnya merobohkan dandang tempat menanak nasi, mematahkan gandhik (batu penggiling jamu).

5 Sejarahnya bagaimana? Menurut ceriteranya, orang yang manandang sukerto ini, diyakini akan menjadi mangsanya Batara Kala (anak Batara Guru (dalam cerita wayang)) yang lahir karena nafsu yang tidak bisa dikendalikannya atas diri Dewi Uma, akhirnya menjelma menjadi raksasa, yang dalam tradisi pewayangan disebut “Kama salah kendang gumulung “. Ketika raksasa ini menghadap ayahnya (Batara guru) untuk meminta makan, oleh Batara guru diberitahukan agar memakan manusia yang berdosa atau sukerta. Atas dasar inilah yang kemudian dicarikan solosi, agar tak termakan Sang Batara Kala ini diperlukan ritual ruwatan.

6 Dalam ruwatan ini dipergelarkan wayang kulit dengan cerita Murwakala, dimana orang-orang yang termasuk kategori “sukerta” (yaitu keadaan atau situasi yang mendatangkan malapetaka) diruwat/disucikan supaya terbebas dari ancaman batara Kala, raksasa besar yang kejam dan menakutkan, yang suka memangsa para sukerta.

7 Kisah bathara kala ini sering hanya dianggap gugon tuhon.
Menurut S. Padmosoekotjo dalam bukunya Ngengrengan Kasusatran Djawa jilid I, gugon-tuhon bisa diartikan sebagai perangkat ajaran atau nasehat yang tersamarkan, yang dapat disebut pula sebagai pesan simbolik.Diharapkan orang Jawa dapat memetik nilai ajaran yang ada di balik kisah, nasehat atau larangan yang berbau gugon-tuhon tersebut. Kisah Murwakala hanya dipakai sebagai sarana untuk mengungkapkan maksud utama ruwatan yaitu mohon keselamatan.

8 Tata cara Dalam masyarakat Jawa,ritual ruwat dibedakan dalam tiga golongan besar yaitu : 1.       Ritual ruwat untuk diri sendiri. (paling sering dilakukan) 2.       Ritual ruwat untuk lingkungan. 3.       Ritual ruwat untuk wilayah.

9 1. siraman

10 2. Potong rambut dan potong kuku (simbol hilangnya aura jahat yang menempel di tubuh para 'Sukerta'.)

11 3. prosesi 'Siweran' (disebari beras kuning dan diikat dengan tali lawe yang untuk menyatukan 'Sukerta' agar tidak diganggu oleh mahluk jahat.) 4. Nonton wayang

12 5. sungkeman

13 6. Dilarung di laut pada bulan Syawal, barang-barang milik 'Sukerta' seperti busana untuk ritual ruwatan, rambut dan kuku yang telah dipotong, dilarung ke laut. Sebagian orang juga menambahkan sesaji saat melarung benda-benda tersebut.

14 TINJAUAN ALKITABIAH ???

15 TINJAUAN ALKITABIAH Proses penyelamatan dalam ruwatan = golongan sukerta yang perlu diselamatkan, Orang-orang tersebut berada di bawah kuasa Kala. Penyelamatan itu dilakukan dengan upacara ruwatan. Jadi, dalam proses ruwatan memuat 3unsur berkaitan, yakni orang sukerta (yang harus diselamatkan), upacara ruwatan (tindakan penyelamatan) dan bebas dari kuasa kala (akibat tindakan penyelamatan). Paham keselamatan Ruwatan mengandung beberapa kemiripan dengan paham keselamatan dalam agama Kristen. Setidaknya ada tiga unsur yang menunjukkan hal itu. Pertama adalah situasi kegelapan dan kelemahan manusia yang menjadi titik tolak usaha penyelamatan. Kedua, tindakan penyelamatan itu sendiri dan ketiga akibat dari tindakan penyelamatan tersebut.

16 Ruwatan lebih dimaksudkan untuk keselamatan dalam hidup sekarang ini
Baptis Dalam ruwatan, yang dilakukan adalah kisah Murwakala, kisah mitologis, yang jelas tidak historis. Dalam perayaan baptis, yang dikenang dan dihadirkan adalah peristiwa kurban salib Yesus Kristus yang secara historis terjadi. Ruwatan ->tindakan manusia untuk memperoleh keselamatan, yakni terbebas dari Batara Kala. Baptis-> tindakan Allah yg telah menyelamatkan kita melalui Kristus & dirayakan oleh Gereja dlm iman Ruwatan lebih dimaksudkan untuk keselamatan dalam hidup sekarang ini keselamatan Allah yang berciri eskatologi (masa depan) namun dihadirkan, saat ini, di tempat ini, dan di sini. terutama untuk orang yang termasuk sukerto sebagai keadaan sial yang membawa bencana keselamatan yang dianugerahkan Allah melalui Kristusuntuk semua orang (Roma 5:17)

17 kesmpulan Secara teologis dan liturgis, upacara ruwatan sangat berbeda dari perayaan liturgi Gereja; Tradisi tersebut bertentangan dengan iman Kristen, Yesus pernah menegur orang farisi dan saduki “ mengap kamu melanggar perintah Allah demi adat-istiadaat nenek moyangmu?’ sehingga kita wajib meninggalkannya, karena Yesus telah menyelamatkan kita dari hukuman dosa

18


Download ppt "RUWATAN Kelompok 3."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google