Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PELATIHAN KADER POSYANDU
Oleh Muh abdal B (p ) Neni ernia (p ) Afrilia latif basirun (p ) Rifa (p ) Kelas 2A KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN KENDARI JURUSAN GIZI
2
Posyandu
3
APA ITU POSYANDU Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/soasial dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan social dasar keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelakasananaanya dialkukan secara koordinatif dan integrative serta saling memperkuat antar kegiatan dan program untuk kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai dengan situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat.
4
Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga
Manfaat posyandu Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga Penimbagan balita setiap bulan dan pemberian kapsul vit a Imunisasi balita dan menyampaikan pentingnya asi ekslusif
5
Manpaat posyandu Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga sehingga: Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul Vitamin A warna biru ( SI) Anak bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna merah ( SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus). Bayi umur 0-11 bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, polio 4 kali, DPT 3 kali dan campak 1 kali. Bayi diberi ASI saja sejak lahir sampai umur 6bulan (ASI Ekslusif). Bayi mulai umur 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI. Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun atau lebih. Bayi/anak yang diare segera diberikan: ASI lebih sering dari biasa Makanan seperti biasa Larutan oralit dan minum air lebih banyak Ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari. Ibu hamil mau memeriksakan diri secara teratur dan mau melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan. Ibu hamil dan Wanita Usai Subur (WUS) mendapat imunisasi Tetanus Toxoid (TT) setelah melalui penapisan TT. Setelah melahirkan ibu segera melaksanakan inisiasi Menyusu Dini (IMD). Ibu nifas minum 2 kapsul vitamin A warna merah ( SI): 1 (satu) kapsul segera persalinan 1 (satu) kapsul 24 jam setelah pemberian kapsul pertama. Ibu hamil, nifas,dan menyusui makan hidangan bergizi lebih banyak dari saat sebelum hamil. Keluarga menggunakan garam beryodium setiap kali memasak. Keluarga mengkonsumsi pangan/makanan beragam, bergizi dan seimbang. Keluarga memanfaatkan pekarangan sebagai warung hidup/menigkatkan gizi keluarga.
6
Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
7
2. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga :
Keluarga buang air kecil/besar menggunakan jamban. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari Tidak merokok di dalam rumah/keluarga tidak ada yang merokok. Keluarga mencuci tangan pakai sabun. Rumah bebas jentik nyamuk. Keluarga makan buah dan sayur setiap hari. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
8
Pencegahan Penyakit Yang Berbasis Lingkungan Dan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
9
4. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, sehingga keluarga: Tidak menderita Diare, ISPA, DBD dan Malaria. Tidak menderita Hepatitis, TBC, Polio, Difteri,Batuk Rejan, Tetanus dan Campak
10
Mendukung pelayanan keluarga Berencana
11
4. Mendukung pelayanan keluarga Berencana, sehingga Pasangan Usia Subur (PUS)
Menjadi peserta KB. Dapat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang yang cocok dan tepat penggunaan.
12
Kegiatan Utama Posyandu
Pemantauan pertumbuhan balita dan pelayanan KB penyuluhan dan konseling
13
Kegiatan Utama Posyandu
Kegiatan di posyandu meliputi kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita, pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk pencegahan penyakit,penanggulangan diare,pelayanan KB, penyuluhan dan konseling/rujukan konseling bila diperlukan.
14
Sasaran Posyandu
15
Sasaran Posyandu Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah bayi baru lahir,bayi,balita,ibu hamil,ibu menyusui,ibu nifas,PUS.
16
KEGIATAN POSYANDU Persiapan Pelaksanaan Posyandu (H-1)
Menyebarluaskan Hari Buka Melalui Pertemuan Warga
17
Persiapan pelaksanaan posyandu (H-1)
KEGIATAN POSYANDU Persiapan pelaksanaan posyandu (H-1) Menyebarluaskan hari buka posyandu melalui pertemuan warga setempat (majelis taklim, kebaktian, pertemuan keagamaan lainnya, arisan, dll) Kader dapat mengajak sasaran untuk dating ke posyandu dengan bantuan tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat. Fasilitas umum seperti sarana ibadah (masjid, gereja, pura wihara, dan sebagainya) dapat dijadikan sarana untuk menyebarluaskan informasi hari buka posyandu.
18
Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu dan Mempersiapkan sarana posyandu
Buku kms dan pita LILA Dacin, oralit dan kapsul VIT A
19
2. Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu dan Mempersiapkan sarana posyandu saperti KMS/ buku KIA, alat timbang (dacin dan sarung, pita LILA), obat gizi ( kapsul Vitamin A, tablet tambah darah, oralit ), alat bantu penyuluhan, buku pencatatan dan pelaporan, dan lainnya.
20
Melakukan Pembagian Tugas Antar Kader Dan Kader Berkoordinasi Dengan Petugas Kesehatan Dan Petugas Lainna
21
3. Melakukan pembagian tugas antar kader
3. Melakukan pembagian tugas antar kader Pembagian tugas dilakukan sesuai dengan langkah kegiatan yang dilakukan diposyandu seperti pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader. Kader berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya. Sebelum pelaksanaan kegiatan diposyandu, kader berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya terkait dengan sasaran, tindak lanjut dari kegiatan posyandu sebelumnya, dan rencana kegiatan berikutnya.
22
Pelaksanaan Posyandu Meja Pendaftaran
23
Pelaksanaan Posyandu 1. Pendaftaran
Pendaftaran balita Balita di daftar dalam pencatatan balita, Mintalah KMS/Buku KIA pada ibu. Untuk balita yang baru pertama kali ditimbang dan tidak mempunyai KMS/Buku KIA, berikan KMS sesuai jenis kelamin/buku KIA. Isi kolomnya secara lengkap, nama balita dicatat pada secarik kertas dan diselipkan pada KMS/Buku KIA. Bagi balita yang tidak mempunyai KMS/Buku KIA karena hilang, pencatatan sementara menggunakan SIP Posyandu. Ibu dipersilahkan membawa balita menuju ke tempat penimbangan. Pendaftaran ibu hamil Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil, kemudian dipersilahkan menuju ke tempat penimbangan dan pengukuran LILA. Pendaftaran PUS PUS didaftar dalam formulir catatan dan namanya ditulis di secarik kertas, kemudian dipersilahkan langsung menuju ke tempat penyuluhan, dilanjutkan dengan penapisan status imunisasi TT oleh petugas kesehatan.
24
Meja Penimbangan Balita
Mempersiapkan dacin Menimbang balita
25
2. Penimbangan a. Mempersiapkan Dacin Gantung dacin pada tempat yang kokoh seperti pelana rumah atau kusen pintu atau dahan pohon atau penyangga kaki tiga yang kuat Letakkan bandul geser pada angka nol, jika ujung kedua paku timbang tidak dalam posisi lurus, maka timbangan perlu ditera atau diganti dengan yang baru. Atur posisi angka pada batang dacin sejajar dengan mata penimbang Pastikan bandul geser berada pada angka NOL Pasang sarung timbang/celana timbang/kotak timbang yang kosong pada dacin Seimbangkan dacin yang telah dibebani dengan sarung timbang/celana timbang/kotak timbang dengan member kantung plastic berisikan pasir/batu diujung batang dacin,sampai kedua jarum diatas tegak lurus b. Menimbang Balita Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian seminimal mungkin dan geser bandul sampai jarum tegak lurus. Baca berat badan balita dengan melihat angka di ujung bandul geser. Catat hasil penimbangan dengan benar di kertas/buku bantu dalam kg dan ons. Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari sarung/celana/kotak timbang
26
c. Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS
27
c. Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS
Cara mengetahui keadaan gizi ibu hamil dan WUS yang paling sederhana adalah dengan mengukur LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) Gunakan pita LILA panjang bagian merah 23,5 cm (lihat gambar) Bila tidak tersedia pita LILA gunakan pita jahit pakaian dengan ukuran yang sama (23,5 cm). Cara Mengukur LILA Ibu Hamil dan WUS Pengukuran dilakukan dibagian tengah. Antara bahu dan siku lengan kiri. Lengan harus dalam keadaan bebas. Artinya otot lengan tidak tegang. Alat ukur tidak kusut (permukaannya rata). Tetapkan letak bahu dan letak siku tangan. Tetapkan titik tengah lengan atas. Caranya rentangkan pita dari bahu kea rah siku. Tentukan tengah-tengah lengan atas ibu. Lingkaran pita-ukur tepat pada tengah-tengah lengan atas ibu. Bacalah skalanya secara benar. Bila masih berada di bagian MERAH, maka ibu tersebut tergolong SANGAT KURUS atau menderita KEK. Interpretasi Hasil Pengukuran LILA Ibu Hamil dan WUS Bila setelah hasil pengukuran LILA-nya masih berada di bagian merah (kurang dari 23,5 cm), berarti ibu tergolong SANGAT KURUS, atau kekurangan Energi Kronis (KEK). Ibu perlu mendapat perhatian khusus, berupa penyuluhan makanan sehat
28
Meja pengisian KMS/ KIA
Pengisian buka KIA
29
Meja pengisian KMS/ KIA
Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.(Penimbangan dan deteksi tumbuh kembang balita dilakukan setiap bulan ). Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi. Buku kesehatan ibu dan anak (KIA) berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin, dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi, dan anak balita) serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak. Buku KIA tersedai di fasilitas pelayanan kesehatan (posyandu, polindes/poskesdes, pustu, puskesmas, bidan, dokter praktik, rumah bersalin, dan rumah sakit)
30
Meja penyuluhan
31
Penyuluhan Penyuluhan dilakukan untuk perorangan yang dapat diperkaya dengan penyuluhan kelompok. Penyuluhan untuk ibu balita Perhatikan umur dan hasil penimbangan anak bulan ini. Beri penyuluhan pada ibu balita sesuai hasil penimbangan dan kondisi anak. Balita yang berat badannya tidak naik 2 kali berturut-turut (2T) atau BGM segera dirujuk ke petugas kesehatan. Topic penyuluhan antara lain: Pemberian ASI saja sampai anak berumur 6 bulan (ASI Eksklusif) Pemberian MP-ASI setelah anak berumur 6 bulan Melanjutkan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun Imunisasi dasar lengkap pada bayi kurang dari 1 tahun Pemberian Vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus pada bayi (6-12 bulan) dan balita (1-5 tahun), untuk pencegahan kebutuhan dan daya tahan tubuh anak Bahaya diare bagi balita Bahaya infeksi saluran pernapasan akut. Balita yang batuk pilek dengan sesak napas atau sukar bernafas harus dirujuk ke tenaga kesehatan Gejala demam pada balita dapat sebagai salah satu tanda awal penyakit malaria, campak,atau demam berdarah. Segera rujuk ke petugas kesehatan Perawatan gigi dan mulut
32
Maja Penyuluhan Ibu Hamil
33
Penyuluhan untuk Ibu Hamil
Perhatikan hasil pengukuran LILA bulan ini. Beri penyuluhan pada ibu hamil sesuai kondisi ibu. Topic penyuluhan antara lain: Istirahat cukup Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) Makan hidangan bergizi KB Tablet Tambah Darah Pengenalan dini tanda bahaya kehamilan: Bahaya Anemia Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Ibu hamil KEK dirujuk kesarana pelayanan kesehatan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Kolostrum ASI Perawatan kesehatan gigi dan mulut Penyuluhan untuk PUS Menganjurkan untuk ber-KB Menjaga jarak/mengatur kehamilan Menhindari “4 Terlalu dan 3 Terlambat” Manfaat imunisasi TT 5 dosis Memelihara kesehatan reproduksi Menjaga keharmonisan keluarga
34
Pelayanan Kesehatan dan KB
35
Pelayanan Kesehatan dan KB
Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB, imunisasi serta pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas. Sasaran Posyandu : Bayi/Balita. Ibu hamil/ibu menyusui. WUS dan PUS. Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi : a. Kesehatan ibu dan anak : Pemberian pil tambah darah (ibu hamil) Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan Agustus) PMT lmunisasi. Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan. b. Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom. c. Pemberian Oralit dan pengobatan. d.Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan, dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS alita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu. K : Semua balita yang memiliki KMS. D : Balita yang ditimbang. N : Balita yang naik berat badannya
36
Kegiatan Diluar Hari Posyandu
Memindahkan catatan- catatan pada KMS danKunjungan rumah pada balita Mengadakan diskusi kelompok dan memfasilitasi masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah
37
C. KEGIATAN DILUAR HARI POSYANDU
Memindahkan catatan- catatan pada kartu menuju sehat (KMS) kedalam buku register atau buku bantu kader Kunjungan rumah pada balita yang: Tidak hadir pada hari H Gizi kurang Gizi buruk rawat jalan Mengadakan diskusi kelompok bersamama orang tua balita yang berdekatan rumahnya Memfasilitasi masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.