Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanti Susanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
KONSEP PRODUKSI DI ACEH: TEORI DAN REALITA
2
Presented By: ANDINI RIZKI NURSANI (1101102010017)
ERNITA MARZUKI ( ) RAHMI WARIZKI ( ) REZA PURNAMASARI ( )
3
Pengertian Produksi Prishardoyo (2005) mendefinisikan produksi sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menghasilkan barang atau meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa. Magfuri (1987:72) menjelaskan fungsi produksi dalam mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran. Karf (1992) mendefinisikan kegiatan produksi dalam perspektif islam sebagai usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam agama islam, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Rahman (1995) menekankan pentingnya keadilan dan kemerataan produksi (distribusi produksi secaraa merata). Produksi yang Islami menurut Siddiqi (1992) adalah penyediaan barang dan jasa dengan memperhatikan nilai-nilai keadilan dan kebijakan atau manfaat (mashlahah) bagi masyarakat. Dalam pandangannya, sepanjang produsen telah bertindak adil dan membawa kebijakan bagi masyarakat maka ia telah bertindak Islami.
4
Teori produksi dalam perspektif islam:
Teori Produksi dalam Al Qur’annul Karim Teori Produksi Dalam Sunnah Nabi SAW TUJUAN PRODUKSI Tujuan kegiatan produksi adalah meningkatkan kemashlahatan yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk diantaranya: Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkat moderat. Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya. Menyiapkan persediaan barang/jasa dimasa depan. Pemenuhan sarana bagi kegiatan social dan ibadah kepada Allah.
5
Prinsip-prinsip Produksi Islami
Pada prinsipnya kegiatan produksi terkait seluruhnya dengan syariat Islam, dimana seluruh kegiatan produksi harus sejalan dengan tujuan dari konsumsi itu sendiri. Konsumsi seorang muslim dilakukan untuk mencari falah (kebahagiaan), demikian pula produksi dilakukan untuk menyediakan barang dan jasa guna falah tersebut. Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah Saw memberikan arahan mengenai prinsip-prinsip produksi
6
Faktor-faktor Produksi
Tanah Pengertian tanah mengandung arti yang luas. Al Qur’an menggunakan kata tanah dengan maksud yang berbeda. Manusia diingatkan akan sumber kekayaan untuk dipergunakan. Manusia boleh menggunakan sumber yang tersembunyi dan potensi untuk memuaskan kehendak yang tidak terbatas. Islam telah mengakui tanah sebagai faktor produksi tetapi tidak setepat digunakan dalam arti sama yang digunakan di zaman modern. Tenaga kerja Ekonomi Islam lebih menitik beratkan faktor manusia sebagai perhatian terpenting dalam teori produksi. Karena dalam perspektif ekonomi Islam tenaga kerja memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada faktor modal finansial. Modal Modal meupakan aset yang digunakan untuk membantu distibusi aset berikutnya. Menurut Thomas, milik individu dan Negara yang digunakan dalam menghasilkan aset berikutnya selain tanah dan modal. Modal dapat memberikan kepuasan pribadi dan membantu menghasilkan kekayaan. Organisasi Organisasi memerankan peranan penting dan dianggap sebagai faktor produksi yang paling penting. Sebuah bisnis tidak akan berjalan tanpa adanya usahawan dalam sebuah organisasi. Dengan adanya usahawan proses perencanaan, pengorganisasian, pengktualisasian dan proses evaluasi akan berjalan dalam bisnis.
7
Nilai-nilai Islam dalam Berproduksi
Berwawasan jangka panjang, yaitu berorientasi kepada tujuan akhirat; Menepati janji dan kontrak, baik dalam lingkup internal atau eksternal; Memenuhi takran, ketepatan, kelugasan dan kebenaran; Berpegang teguh pada kedisiplinan dan dinamis; Memuliakan prestasi/produktifitas; Mendorong ukhuwah antarsesama pelaku ekonomi; Menghormati hak milik individu; Mengikuti syarta sah dan rukun akad/transaksi; Adil dalam bertransaksi; Memiliki wawasan social; Pembayaran upah tepat waktu dan layak; Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalm islam.
8
Perbedaan Produsen Muslim Vs Non Muslim
9
Contd..
10
Profil Aceh
11
Produksi di Aceh Aceh yang merupakan penduduk dengan mayoritas beragama islam, tentu mempunyai pertimbangan-pertimbangan khusus terkait dengan kegiatan produksi. Layaknya provinsi lain, Aceh juga merupakan satu provinsi yang didalamnya berlangsung kegiatan produksi oleh masyarakat untuk memenuhi keberlangsungan hidup masyarakat.
12
Pengujian terhadap Perilaku Produsen di Aceh (Studi Empiris pada Produsen/Pengusaha di Aceh)
Produksi adalah bagian terpenting dari ekonomi Islam bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu dari rukun ekonomi disamping konsumsi, distribusi, redistribusi, infak dan sedekah. Karena produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan sederhana, kegiatan produksi dan konsumsi dapat dilakukan dengan manusia secara sendiri. Artinya seseorang memproduksi barang/jasa kemudian dia mengonsumsinya. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan beragamnya kebutuhan konsumsi serta keterbatasan sumber daya yang ada (kemampuannya), maka seseorang tidak dapat lagi menciptakan sendiri barang dan jasa yang dibutuhkannya, akan tetapi membutuhkan orang lain untuk menghasilkannya. Oleh karena itu kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh pihak-pihak yang berbeda.
13
Contd.. Tujuan dari pengujian dengan jumlah sample 20 pengusaha/produsen di Aceh yang dilakukan pada 30 Mei 2014 ini adalah untuk menyelidiki perilaku produsen/pengusaha yang ada di Aceh. Pengujian ini menggunakan metode interview untuk menjawab kuisioner yang tersedia. Pengujian ini dilakukan untuk memberikan bukti empiris terhadap fenomena dari perilaku produsen khususnya di Aceh. Untuk menjawab pengujian tersebut maka kami memberikan beberapa pertanyaan yang nantinya akan menunjukkan kecendrungan berperilaku kemusliman atau kenon-musliman dari produsen/pengusaha di Aceh.
14
Pembahasan dan Bukti Empiris
Terkait dengan perbedaan kegiatan produksi oleh muslim dan non-muslim, berikut akan dibahas dalam ruang lingkup yang lebih khusus, yaitu perilaku produsen muslim vs non muslim di Aceh: Asas Motivasi Orientasi Etos Kerja Sikap Mental Keahlian Amanah Modal SDM Sumber Daya Manajemen Strategik Manajemen Operasi Manajemen Keuangan Manajemen Pemasaran Manajemen SDM
15
Penutup Kesimpulan Manusia dengan akalnya yang sempurna telah diperintahkan oleh Allah untuk dapat terus mengolah alam ini bagi kesinambungan alam itu sendiri, dalam hal ini nampaklah segala macam kegiatan produksi amat bergantung kepada siapa yang memproduksi (subyek) yang diharapkan dpat menjadi pengolah alam ini menuju kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Saran Produksi merupakan suatu proses yang mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai seorang muslim maka seharusnyalah kita berperilaku muslim dalam proses produksi. Berperilaku muslim yang dimaksud haruslah berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist, sebagaimana kita mengetahui bahwa Al-Quran dan Hadist telah mengatur bagaimana produksi yang selayaknya dilakukan oleh muslim.
16
Add your company slogan
Thank You ! Add your company slogan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.