Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Program Studi Konstruksi Sipil Jurusan Teknik Sipil

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Program Studi Konstruksi Sipil Jurusan Teknik Sipil"— Transcript presentasi:

1 Program Studi Konstruksi Sipil Jurusan Teknik Sipil
Sidang Tugas Akhir 2009 Korelasi Pengukuraan Kerataan Permukaan dengan alat NAASRA meter, Dipstick Floor Profiler dan Walking profilometer Grandy Hellyantoro Aji Hadinugraha Program Studi Konstruksi Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

2 Lilian Diasti Dessi Widuri.,SST.,MT
Korelasi Pengukuraan Kerataan Permukaan dengan alat NAASRA meter, Dipstick Floor Profiler dan Walking profilometer Aji Hadinugraha Grandy Hellyantoro Pembimbing: Lilian Diasti Dessi Widuri.,SST.,MT

3 Isi Paparan Tugas Akhir
Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup Metodologi Survey Pelaksanaan Seksi Percobaan Pengolahan Data dan Analisa Kesimpulan

4 Latar Belakang Survei kekasaran permukaan jalan dimaksudkan untuk menilai kondisi ruas jalan secara cepat dengan mendapatkan nilai kekasaran permukaan jalan setiap kilometer ruas jalan. Di Indonesia,survei ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur kerataan NAASRA. Akan tetapi, pengujian memakai alat NAASRA cukup menyulitkan para penguji yang harus melakukan pengujian dengan kecepatan 30 km/jam. Alat NAASRA memiliki output berupa hit(count)/km. Ketepatan kecepatan, berpengaruh pada ketelitian hasil. Untek mempercepat survei kekasaran kelak, maka kami mencoba melakukan korelasi dengan nilai IRI pada alat level 1 (dipstick floor profiler dan walking profilometer) guna mendapatkan suatu rumusan untuk alat NAASRA kelak. Home

5 Tujuan Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui:
Cara kerja serta prinsip kerja dari masing-masing alat. Output yang didapat dari NAASRA, Dipstick floor profiler serta walking profilometer. Korelasi antara alat NAASRA, Dipstick floor profiler dan walking Profilometer guna mendapatkan nilai IRI. Mengetahui evaluasi kondisi permukaan jalan dengan menggunakan parameter RCI. Home

6 Ruang Lingkup Penentuan lokasi pengamatan.
Pengumpulan data sekunder, berupa output dari masing-masing alat. Pengoperasian alat NAASRA, Dipstick floor profiler, Walking Profilometer. Analisis output alat NAASRA yang dikalibrasikan terhadap dipstick floor profiler dan walking profilometer. Evaluasi kondisi permukaan jalan untuk ruas Jalan Soekarno-Hatta, Sudirman, Cibeureum dan Nurtanio. Output NAASRA Output dipstick analisa kalibrasi analisa korelasi Output WP Home

7 Gambar Skala penentuan nilai IRI (Sayers et.al., 1986)
Tinjauan Pustaka IRI merupakan parameter yang menyatakan ukuran ketidakrataan suatu jalan yang dihitung dari jumlah kumulatif naik-turunnya permukaan jalan arah profil memanjang dibagi dengan panjang permukaan jalan yang diukur. Satuan umum IRI adalah m/km atau mm/m (Sugiharto, 2003). Gambar Skala penentuan nilai IRI (Sayers et.al., 1986)

8 Gambar Batasan-batasan penanganan ruas jalan (Purnomo, 2005)

9 Gambar Grafik kinerja fungsional ketidakrataan perkerasan

10 Gambaran persyaratan ketidakrataan berdasarkan IRMS (Kimpraswil 2008) adalah :
IRI < 6 m/km → permukaan perkerasan masih relative baik; IRI diantara nilai 6 m/km sampai 12 m/km → permukaan perkerasan perlu diberi lapisan perata (Levelling) IRI > 12 m/km → permukaan perlu direhabilitasi (overlay).

11 NAASRA-meter Alat ukur kerataan NAASRA ini dipasang pada kendaraan standard pada bagian belakang kendaraan tepat ditengah sumbu roda belakang. Prinsip dasar dari alat ini adalah mengukur jumlah gerakan vertical sumbu belakang terhadap tubuh kendaraan sewaktu berjalan pada kecepatan tertentu. Gerakan roda dalam arah vertical tersebut dipindahkan ke alat pengukur kekasaran melalui kabel yang dipasang ditengah-tengah sumbu roda belakang kendaraan yang selanjutnya dipindahkan kepada alat pencatat (counter) melalui flexible drive. Setiap putaran counter adalah sama dengan 15,2 mm gerakan vertical antara sumbu roda belakang dan tubuh kendaraan.

12 Komponen NAASRA-meter
Alat Pengukur Kerataan Alat Mekanik Pengukur Jarak Logger Merupakan komponen-komponen elektronik yang mengatur data analog dari mekanik jarak dan mekanik roughness menjadi data digital ke komputer D. Komputer E. Kendaraan

13 IRI = aN+c,…………………………………. (pers 1.1)
hubungan antara NAASRA-Meter dengan IRI dalam bentuk persamaan linier sebagai berikut : IRI = aN+c,…………………………………. (pers 1.1) Dimana : IRI = International Roughness Index N = NAASRA-Meter (hit/km) a = Koefisien NAASRA-Meter c = konstanta

14 Dipstick Floor Profiler
Dipstick Floor Profiler mempunyai dua kaki dimana jarak antar kedua kaki tersebut adalah mm. Pada dasarnya Dipstick Floor Profiler mengukur beda tinggi relative antar kedua kakinya. Dalam melakukan pengukuran permukaan perkerasan, maka jarak antar kedua kaki alat dipstick tersebut merupakan interval pengukuran (304.8mm) dengan mencatat beda tinggi antara kedua kaki alat dipstick sepanjang lintasan yang diukur, maka profil permukaan perkerasa tersebut dapat diketahui.

15 Walking Profilometer Walking Profilometer adalah salah satu mesin yang digunakan untuk menilai mutu suatu permukaan jalan bersandar pada pengukuran pergerakan vertikal relatif pada satu poros sumbu roda alat tersebut. Alat ini dikemudikan sepanjang jalan raya permukaan pada suatu kecepatan tertentu. Home

16 Kondidi Permukan Jalan Secara Visual
RCI = x RCI x RCI x RCI IRI RCI Kondidi Permukan Jalan Secara Visual 0-3 8 - 10 Sangat rata dan teratur 3-4 7 - 8 Sangat baik, umumnya rata 4-6 6 - 7 Baik 6-8 5 - 6 Cukup, sedikit sekali atau tidak ada lubang tetapi permukaan jalan tidak rata 8-10 4 - 5 Jelek, kadang-kadang ada lubang, permukaan jalan tidak rata 10-12 3 - 4 Rusak, bergelombang, banyak lubang 12-16 2 - 3 Rusak berat, banyak lubang dan seluruh daerah perkerasan hancur >16 ≤ 2 Tidak dapat dilalui kecuali dengan 4WD jeep Kondisi Permukaan Jalan Secara Visual dan Nilai RCI

17 Identifikasi Masalah berupa korelasi dari ketiga alat
Methodologi Mulai Identifikasi Masalah berupa korelasi dari ketiga alat Studi Literatur tentang NSPM dan Data mengenai NASRAA- meter, Dipstick Floor Profiler, Walking Profilometer Data Sekunder Datata NASRAA-meter Data Dipstick Floor Profiler Data Walking Profiler Data IRMS Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisa dan Evaluasi Selesai Kesimpulan Persamaan Korelasi IRI dari 3 Alat Kondisi Permukaan dan Fungsi Pelayanan Jalan dengan Membandingkan nilai IRI di lapangan dan hasil perhitungan Home

18 Survey Pelaksanaan Seksi Percobaan
Persiapan alat A Penentuan section percobaan Mulai Pengukuran profil memanjang section percobaan Pelaksanaan survei dengan alat level 1 Selesai A Pelaksanaan survei dengan alat level 3 Analisa data Home

19 Penentuan dan Pengukuran SP

20

21

22 Pengolahan Data dan Analisa
seksi percobaan IRI Length Speed Run Number Sample hit/m Adjust to hit/km (m/km) (m) (km/h) 1 2 3 Pusjatan 1 5.67 300 30 37 38 126 Pusjatan 2 4.98 32 107 Pusjatan 3 7.76 55 54 56 183 Pusjatan 4 7.6 49 48 161 Bypass(Panylk) 4.9 31 101 Bypass(Damri) 2.49 9 Bypass(POLDA) 6.2 51 170 Rancaekek Km27 3.34 14 47 Analisa Data NAASRA dan Dipstick Floor Profiler

23 IRI = 0.328x0.593 Analisa Korelasi NAASRA dan Dipstick Floor Profiler
Fungsi Persamaan R2 NAASRA - Dipstick exponential y = 2.301e0.006x 0.939 linier y = 0.032x+1.652 0.936 logarithmic y = 2.705ln(x)-7.08 0.89 polynomial y = -4E-06x x+1.616 power y=0.328x0.593 0.964 IRI = 0.328x0.593 Analisa Korelasi NAASRA dan Dipstick Floor Profiler

24 Analisa Data NAASRA dan Walking Profilometer
Seksi Percobaan IRI Length Speed Run Number Sample hit/m Adjust to hit/km (m/km) (m) (km/h) 1 2 3 Pusjatan 1 5.45 300 30 37 38 126 Pusjatan 2 4.68 32 107 Pusjatan 3 7.7 55 54 56 183 Pusjatan 4 7.35 49 48 161 Bypass(Panylk) 4.58 31 101 Bypass(Damri) 2.26 9 Bypass(POLDA) 5.65 51 170 Rancaekek Km 27 3.01 14 47 Analisa Data NAASRA dan Walking Profilometer

25 NAASRA - Walking Profilometer
Korelasi Fungsi Persamaan R2 NAASRA - Walking Profilometer exponential y = 2.056e0.007x 0.928 linier y = 0.032x+1.359 0.908 logarithmic y = 2.703ln(x)-7.352 0.858 polynomial y = 7E-06x x+1.421 power y = 0.260x0.630 0.95 IRI = 0.260x0.630 Analisa Korelasi NAASRA dan Walking Profilometer

26 validitas Korelasi NAASRA dan Dipstick Floor Profiler
IRI Dipstick IRI Hasil Studi IRI Tinjauan Pustaka Hit/km 5.67 5.77 5.68 126 4.98 5.24 5.08 107 7.76 7.20 7.51 183 7.6 6.68 6.80 161 4.9 5.06 4.88 101 2.49 2.46 2.61 30 6.2 6.89 7.09 170 3.34 3.22 3.16 47 validitas Korelasi NAASRA dan Dipstick Floor Profiler

27 validitas Korelasi NAASRA dan Walking Profiler
IRI Hasil Studi Tinjauan Pustaka Hit/km 5.45 5.47 5.39 126 4.68 4.94 4.78 107 7.70 6.92 7.22 183 7.35 6.39 6.51 161 4.58 4.76 4.59 101 2.26 2.22 2.32 30 5.65 6.61 6.80 170 3.01 2.94 2.86 47 validitas Korelasi NAASRA dan Walking Profiler

28 Lokasi Pengamatan

29 Lokasi pengamatan, ruas jalan soekarno hatta
Home

30

31

32

33 Kondisi Permukaan Jalan
KMPOST LENGTH AADT IRI RCI Kondisi Permukaan Jalan 1703 1,230 21642 2,7 8 - 10 Sangat rata dan teratur 1800 0,500 4,0 7 - 8 Sangat baik, umumnya rata 0,170 2,5 1900 0,508 0,700 3,1 2000 1,000 2,8 2100 2,1 0,567 2,3 2200 0,231 3,8 2300 6,2 6 - 7 Baik 0,472 2400 0,790 2500 0,288 0,812 2600 0,198 1,982 2,6 2800 0,820 2900 0,949 Analisa Kondisi Visual Ruas Jalan Soekarno-Hatta

34 Kondisi Permukaan Jalan
Length Offsetfr Offsetto IRI RCI Kondisi Permukaan Jalan 0,096 36 4,65 6 - 7 Baik 132 3,64 7 - 8 Sangat baik, umumnya rata 28 5,45 124 3,84 220 4,25 0,194 59 3,23 413 3,44 0,192 251 4,04 0,097 58 3,63 154 3,24 0,086 5,6 Analisa Kondisi Visual Ruas Jalan Sudirman

35 Kondisi Permukaan Jalan
Length Offsetfr Offsetto IRI RCI Kondisi Permukaan Jalan 0,106 106 4,19 6 - 7 Baik 212 3,24 7 - 8 Sangat baik, umumnya rata 0,424 636 2,76 8 - 10 Sangat rata dan teratur 0,318 954 3,48 60 6,19 5 - 6 Cukup, sedikit sekali / tidak ada lubang tetapi permukaan jalan tidak rata 0,198 198 3,6 0,099 297 4,18 0,396 694 3,41 63 162 61 90 49 148 0,1 248 3,39 347 3,79 56 155 254 4,57 43 4,96 62 7,5 Cukup, sedikit sekali atau tidak ada lubang tetapi permukaan jalan tidak rata 82 9,57 4 - 5 Jelek, kadang-kadang ada lubang, permukaan jalan tidak rata 31 3,99 40 6,33 139 238 436 3,02 536 3,2 0,004 2,24

36 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari hasil studi ini adalah:
Kinerja Perkerasan dapat dinyatakan dengan menggunakan IRI dan RCI. Persamaan korelasi antara NAASRA dengan Dipstick Floor Profiler dapat menggunakan persamaan hasil studi y=0.328x0.593 ataupun persamaan korelasi menurut Bina Karya y = 0.032x Persamaan korelasi antara NAASRA dengan Walking Profilometer dapat menggunakan persamaan hasil studi y = 0.260x0.630 ataupun persamaan korelasi menurut Bina Karya y = 0.032x Nilai korelasi (R2) yang besar (R2 mendekati 1) belum tentu menunjukan persamaan itu valid. Hasil evaluasi pada data IRMS tahun 2008 pada ruas jalan Soekarno- Hatta, Sudirman, Nurtanio dan Cibereum, menunjukan bahwa kondisi permukaan jalan pada kondisi baik dan permukaan cukup rata. 

37 Saran Dari Hasil studi ini kami (penyusun) memberikan
beberapa saran,anatara lain: Sebaiknya dalam pembuatan persamaan korelasi untuk pengkalibrasi alat NAASRA jangan terpaku dengan persamaan linier yang ditetapkan oleh Bina Karya-LEA. Dalam melakukan survei untuk seksi percobaan diharapkan lebih memperhatikan persyaratan yang ditetapkan. Sebaiknya dalam perkuliahan dilakukan studi ketidakrataan permukaan dan Indeks kondisi jalan yang merupakan parameter kinerja permukaan jalan.

38 Terima Kasih


Download ppt "Program Studi Konstruksi Sipil Jurusan Teknik Sipil"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google