Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Rancangan Infrastruktur Business-Driven (1)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Rancangan Infrastruktur Business-Driven (1)"— Transcript presentasi:

1 Rancangan Infrastruktur Business-Driven (1)
IK305 Infrastruktur Teknologi Informasi Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

2 Capaian Pembelajaran Materi Perkuliahan
Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan-tahapan siklus rancangan infrastruktur business-driven

3 Topik Bahasan Proses BDID Tim perancang TIK Tahapan BDID

4 Bagian terakhir ini menjelaskan konsep keseluruhan dari model business-driven infrastructure design (BDID). Tujuannya untuk membantu memahami bagaimana terjadinya penyelarasan antara rekomendasi infrastruktur TIK dengan strategi. Adanya kebutuhan akan adanya tinjauan implementasi paska-infastruktur (postinfrastructure implementation) adalah agar tim perancang tetap berhubungan dengan pengguna (user).

5 Proses BDID

6 Pada materi sebelumnya telah dijelaskan beberapa tools, skill, dan teknik.
Termasuk pemahaman akan rancangan infrastruktur bisnis, fungsi dan proses dalam organisasi, dan penilaian akan nilai bisnis dari TIK. Langkah2 untuk mendapatkan keselarasan strategi TIK, termasuk bagaimana menganalisis organisasi dan lingkungannya. Seluruh topik menuju pada kumpulan proses bisnis dan dokumen rancangan TIK yang memungkinkan implementasi infrastruktur TIK. Bagian ini memperlihatkan bagaimana seluruh skill dan knowledge yang dipelajari sebelumnya akan diintegrasikan.

7 Yang mengawali rancangan infrastruktur adalah pemahaman akan teknologi yang tersedia dan memadai untuk membangun sebuah infrastruktur TIK. Dimana teknologi spesifik tertentu tidak dibahas khusus, namun diasumsikan bahwa telah memiliki latar belakang teknis yang diperlukan untuk memahami TIK atau telah memiliki rekan yang memguasai latar belakang teknis.

8 4 tahapan dalam prses BDID adalah:
Analisis (analysis), Perancangan (design), Implementasi, Paska-implementasi (postimplementation). Beberapa overlap terjadi di antara tahapan2 ini, dan biasa terjadi bahwa Analis Bisnis menemukan informasi2 baru saat melangkah melalui tahapan2 tersebut. Informasi baru akan menyebabkan Analis Bisnis untuk melihat kembali ke belakang dan memperbarui dokumen sebelumnya. Walau tahapan2 disajikan dalam bentuk siklus, penting untuk kembali ke tahapan awal untuk memperbaiki dokumentasi sehingga rancangan akhir akan menjadi benar.

9

10 Perlu diperhatikan bahwa BDID berorientasi pada tim, serta berpusat pada pengguna dan pelanggan.
Untuk itu dianggap bahwa pelanggan dan stakeholder lainnya adalah sentral dari perancangan infrastruktur TIK, sehingga harus menjadi psat dari proses. Seluruh asumsi, keputusan rancangan, dan aliran proses bisnis harus diperiksa dari sudut pandang pelanggan. Sejumlah orang terlibat dalam tahapan2 BDID.

11 Pendekatan tim untuk pemecahan masalah tidak hanya meibatkan Analis Bisnis sebagai pengambil keputusan. Analis Bisnis bertanggung jawab menjalankan berbagai tahapan maju ke depan forward dengan bertindak sebagai koordinator, perekomendasi, perancang, dan pakar dokumentasi. Analis Bisnis sebaiknya memiliki skill dan knowledge yang telah dijelaskan, dan mungkin menjadi orang utama yang mendorong tahapan2 tersebut, namun Analis Bisnis bukan hanya bekerja seorang diri. Analis Bisnis perlu untuk memahami teknologi apa yang tersedia, namun orang tersebut tidak diharapkan untuk menjadi seorang pakar di seluruh teknologi

12 Anggota lain dalam tim, seperti pelanggan, stakeholder eksternal, teknisi TIK, dan Analis Sistem, masing2 memiliki latar belakang dan pengetahuan khusus yang diperlukan untuk keberhasilan proyek. Sebagai contoh: Sebuah organisasi ingin menggunakan teknologi WiMAX untuk menyediakan konektifitas bagi lokasi2 yang jauh. Siapa yang harus membuat keputusan?  Analis Bisnis tidak perlu menjadi seorang ahli teknis, hanya seorang ahli di bidang aplikasi bisnis teknologi yang harus dapat mempertimbangkan teknologi mana yang layak untuk digunakan. Perlu adanya pendekatan tim untuk membuat rekomendasi yang sesungguhnya.

13 Tim perancang TIK

14 Teknisi TIK dan Analis Sistem perlu menjadi anggota dari tim perancang infrastruktur di seluruh bagian dalam tahapan BDID. Partisipasi mereka dalam tim dari tahapan awal analisis hingga ke tapan akhir paska-implementasi adalah penting. Beberapa aktifitas teknisi TIK, Analis Sistem, atau stakeholder lainnya mungkin muncul secara paralel selama tahapan BDID, sehingga penting untuk seluruh staf teknis untuk terlibat sejak awal dalam proses perancangan sebagai ahli yang berbicara mengenai kelayakan pilihan2 infrastruktur TIK. Walau staf yang berorientasi teknis mungkin lebih banyak terlibat dalam tahapan perancangan dan implementasi, namun keberadaan mereka bermanfat di semua tahapan.

15 Mereka menyediakan masukan berharga:
Pengguna, manajer, serta stakeholder internal dan eksternal lainnya juga perlu menjadi bagian dari tim yang bertanggung jawab di semua tahapan BDID. Mereka menyediakan masukan berharga: Manajer biasanya akan bercerita bagaimana sebuah proses bisnis seharusnya bekerja, Pelanggan, pengguna, dan staf lebih akan bercerita apa yang sebenarnya terjadi. Pelanggan dan pengguna memberikan sudut pandang berbeda yang membuat mereka menjadi penting sebagai bagian dari tim.

16 Tahapan BDID

17 Perlu diingat bahwa walaupun tahapan2 BDID disusun dalam urutan yang pasti dan bahwa diagramnya memperlihatkan tahapan dalam bentuk siklus, proses akan hampir selalu menemukan informasi baru yang menyebabkan Analis Bisnis, in conjunction with the BDID team, untuk meninjau ulang tahapan di awal untuk perbaikan dan inovasi proses saat membangun dan memelihara infrastrukur yang berpusat pada pelanggan.

18 Terima Kasih


Download ppt "Rancangan Infrastruktur Business-Driven (1)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google