Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSiska Halim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Bank Sampah Ramah Lingkungan “GRAHA INDAH”
Jl.P.Suryanata Perum. Graha Indah Kel. Air Putih Marissa Putri Junanda Selvi Yunita Sari M. Guntur Maulana Dewi Astuti Aulia Tri Aditya Hikmah Adzkia Ayu Pratiwi
2
BANK SAMPAH itu… Bank sampah adalah institusi yang didirikan masyarakat Indonesia dengan tujuan mengurangi jumlah sampah buangan dengan mekanisme menabung sampah yang masih memiliki nilai ekonomi sehingga menghasilkan nilai ekonomi.
3
Pengenalan Masyarakat
Bank Sampah Ramah Lingkungan bertempat di Jalan Pangeran Suryanata tepatnya di Perumahan Graha Indah Kelurahan Air Putih RT.043 Samarinda Ulu. Terdapat sekitar 81 Kepala Keluarga (KK) dimana rata-rata tingkat pendidikan masyarakat di RT.043 adalah SMP dan SMA. Sebagian besar warga RT. 043 bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta dan rata-rata berpenghasilan sebesar Rp ,-. Karena berada di lingkungan perumahan, rata-rata status ekonomi warga RT.043 tergolong menengah keatas. Jumlah nasabah Bank Ramli Graha Indah sebanyak 115 orang dengan nasabah aktif per buka kas sebanyak 5 s/d 10 orang nasabah. Pihak Bank Ramli juga menerima nasabah yang berasal dari luar RT.043 sehingga nasabah tidak hanya berasal dari warga RT.043 tetapi ada juga nasabah dari luar RT.043 bahkan diluar Perumahan Graha Indah.
4
Pengenalan Masalah 1. Bank Sampah Ramah Lingkungan Graha Indah hanya menjual kembali sampah yang sudah terkumpul ke pengepul yang sudah menjalin kerja sama dengan bank sampah. 2. Bank Ramli Graha Indah hanya mempunyai 2 orang pengurus dan belum memiliki keahlian khusus dalam mengolah kembali sampah yang ada. 3. Kurangnya minat masyarakat terhadap kehadiran bank sampah. 4. Kurang terpublikasinya kebijakan pemerintah sehingga masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk mengolah sampah rumah tangganya. 5. Letak Bank Ramli juga dinilai kurang strategis. 6. Peran kelembagaan belum optimal.
5
Penyadaran Waktu dan Tempat RRA
Pelaksanaan kegiatan RRA pada pengambilan data dilaksanakan pada hari Jum’at, 05 Desember 2014 pukul selesai bertempat di rumah Ketua RT.043 Perumahan Graha Indah. Pelaksanaan wawancara dilaksanakan pada hari Selasa, 09 Desember 2014 bertempat dimasing-masing rumah peserta wawancara.
6
Materi Kegiatan RRA Kegiatan RRA yang digunakan adalah dengan teknik wawancara. Pertanyaan yang diajukan diantaranya mengenai bank sampah itu sendiri, apa manfaatnya bagi masyarakat, bagaimana peran masyarakat dalam kegiatan bank sampah. Setelah mendapatkan jawaban dari masing-masing peserta kemudian diidentifikasi masalah apa saja yang muncul untuk selanjutnya dilakukan penyadaran kepada masyarakat. Penyadaran yang diberikan diantaranya berupa pemberian informasi mengenai Bank Ramli kepada sasaran wawancara yaitu masyarakat bukan nasabah dengan tujuan agar sasaran wawancara berminat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Bank Ramli serta pemberian informasi mengenai aspirasi masyarakat kepada pengelola Bank Ramli dengan tujuan agar aspirasi yang telah diberikan dapat ditindak lanjuti.
7
Metode Pelaksanaan RRA WAWANCARA
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Proses yang kami lakukan… Persiapan Pelaksanaan Pembukaan Inti Penutup
8
Pertanyaan kepada Pimpinan Bank Sampah (Ibu Sri)
Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan kepada peserta wawancara diantaranya sebagai berikut : Pertanyaan kepada Pimpinan Bank Sampah (Ibu Sri) Kapan Bank Sampah Ramah Lingkungan ini pertama kali didirikan? Apa yang menyebabkan Ibu mendirikan Bank Sampah ini? Mengapa Bank Sampah disini dinamakan Bank Ramli? Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk mendirikan Bank Ramli? Siapakah yang menyediakan gedung Bank Sampah ini? Apakah setelah diberi bantuan berupa bangunan, pihak pemerintah masih melakukan monitoring ke Bank Sampah ini? Berapa kepala keluarga yang aktif mengikuti kegiatan Bank Sampah ini? Dan darimana saja nasabahnya ini berasal? Bagaimana dengan harga penjualan jenis sampah tersebut? Apakah ada kenaikan atau penurunan harga selama ini? Apakah para pengurus diberikan gaji? Jika iya, bersumber dari mana dana tersebut? Berapa lama biasanya pengepul datang ke Bank Sampah untuk membeli sampah-sampah ini? Apakah ada kendala selama Ibu menjadi pengelola di Bank Ramli ini? Lalu menurut ibu sendiri, adakah perubahan lingkungan atau perilaku masyarakatnya sendiri?
9
Pertanyaan kepada Pengurus
Sudah berapa lama menjadi pengurus Bank Sampah? Apa alasan Anda ingin menjadi pengurus Bank Sampah? Mengapa tidak ada penambahan pengurus? Apa saja kendala yang dirasakan selama menjadi pengurus? Manfaat apa saja yang Anda dapatkan selama menjadi pengurus?
10
Pertanyaan kepada Nasabah
Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi nasabah? Apakah bapak/ibu rutin mengikuti kegiatan Bank Sampah? Jenis sampah apa yang biasanya bapak/ibu setor ke Bank Sampah? Berapa banyak uang yang bapak/ibu dapatkan dari hasil penabungan sampah? Kapan biasanya bapak/ibu mengambil uang tabungan? Biasanya uang tersebut digunakan untuk apa? Apakah dampak kesehatan yang bapak/ibu rasakan selama menjadi nasabah?
11
Pertanyaan kepada Bukan Nasabah
Mengapa bapak/ibu tidak mengikuti kegiatan Bank Sampah? Apakah pernah ada sosialisasi dari pihak terkait untuk mengajak warga mengikuti kegiatan Bank Sampah? Menurut bapak/ibu, perlukah kegiatan Bank Sampah ini diadakan? Menurut bapak/ibu, apa yang perlu dilakukan pihak Bank Sampah untuk menarik minat warga dalam kegiatan Bank Sampah? Adakah dampak kesehatan yang bapak/ibu rasakan selama Bank Sampah ini berdiri?
12
Pengkajian Potensi Wilayah (5M)
Man : Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdapat di RT.043 cukup memadai karena sebagian penduduk perempuan dikawasan tersebut hanya bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sehingga dapat diajak untuk turut serta dalam mensukseskan kegiatan bank sampah ini melalui sosialisasi oleh instansi terkait. Money : Untuk Bank Sampah sumber dana dapat diperoleh dari hasil penjualan sampah ke para pengepul. Dan nantinya hasil penjualan tersebut akan dikembalikan kepada nasabah dan sebagian digunakan sebagai upah untuk petugas bank sampah itu sendiri. Materials : Dalam melaksanakan kegiatannya, bank sampah sudah memiliki bangunan sendiri. Bangunan bank sampah merupakan bantuan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Machine : Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan bank sampah masih menggunakan alat yang manual dan tidak menggunakan teknologi khusus. Market : Strategi promosi yang digunakan dalam mengenalkan kegiatan bank sampah ini salah satunya ialah melalui jejaring sosial, yaitu facebook. Selain itu, dengan memberikan pamflet kepada peserta ketika ada seminar mengenai bank sampah.
13
Matriks RRA… ASPEK MASALAH POTENSI ASPIRASI (1) (2) (3) (4) SDM
Kurangnya partisipasi warga Tidak ada keahlian khusus dalam mengolah sampah Banyak SDM yang memadai Pengelola melakukan daur ulang Melakukan sosialisasi mengenai Bank Sampah Melakukan pelatihan daur ulang sampah SDA / Wilayah Letak Bank Sampah Ramah Lingkungan tidak strategis Akses jalan yang sempit dan cukup jauh Pembangunan Wilayah Pengalokasian dana untuk pelebaran jalan Kelembagaan Peran Kelembagaan belum optimal Bekerja sama dengan DKP Menjalin hubungan dengan lembaga lainnya seperti BLH
14
ASPEK MASALAH POTENSI ASPIRASI (1) (2) (3) (4)
Sarana Prasarana Tidak adanya transportasi khusus Alat bantu yang terbatas Memiliki bangunan sendiri Menyediakan kendaraaan alternatif seperti gerobak Menyediakan anggaran sendiri untuk pengadaan alat-alat bantu Kebijakan Pemerintah Kurangnya Terpublikasi UU No. 18 Th tentang Pengelolaan Sampah PP No. 81 Th tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Permen LH No.13 Th.2012 tentang Pedoman Pelaksanaan reduce, reuse, recycle melalui Bank Sampah Perda No.2 Th.2011 tentang Pengelolaan Sampah Publikasi melalui sosial media
15
OPPORTUNITIES (Peluang)
STRENGTH (Kekuatan) Sumber Daya Manusia (SDM) memadai, memiliki bangunan sendiri, bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), adanya kebijakan-kebijakan dari pemerintah. WEAKNESS (Kelemahan) Kurangnya partisipasi masyarakat, masyarakat tidak memiliki keahlian khusus dalam mengolah sampah, letak bank sampah tidak strategis, akses jalan yang cukup sempit dan jauh, peran kelembagaan belum optimal, tidak memiliki transportasi khusus, alat bantu yang terbatas, kurang terpublikasinya kebijakan-kebijakan dari pemerintah. ANALISIS SWOT OPPORTUNITIES (Peluang) Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dengan melakukan 3R (reduce, reuse, dan recycle) melalui kegiatan bank sampah, berkurangnya sampah yang diangkut ke TPA serta meningkatkan pendapatan keluarga dari hasil menabung sampah. THREAT (Ancaman) Tidak adanya regenerasi kepengurusan, karena kurangnya SDM yang berpartisipasi dalam kegiatan Bank Sampah.
19
THANKS FOR YOUR KINDEST ATTENTION
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.